Kamis, 25 Agustus 2016
Berbahagialah hamba, yang didapati
tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
(Matius 24:46)
Dalam Injil Matius pasal 24-25, Yesus
menyampaikan kotbah tentang akhir jaman yang menasehati kita sekaligus
memperingatkan agar kita berjaga-jaga akan tiba saatnya Anak Manusia datang
menghakimi perilaku orang-orang yang percaya kepadaNya.
Matius 24:42
Karena itu berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
Tuhanmu artinya
ditujukan kepada orang yang mengaku Yesus adalah Tuhan atau dengan kata lain
adalah umat kristiani.
Yesus mengumpamakan seperti pencuri
yang datang pada saat tuan rumah atau yang punya rumah sedang tidak siap sedia
karena tidak tahu kapan persis waktunya si pencuri beraksi.
Matius 24:43-44
Ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu
pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia
berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu,
hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang
tidak kamu duga.
Hari ini kita mencoba mengupas setiap
perkataan Yesus; ayat demi ayat untuk menemukan makna terdalam sebab Yesus
memakai perumpamaan untuk menjelaskan tentang akhir jaman, yaitu perumpamaan
tentang :
1) hamba setia dan hamba jahat
2) 5 gadis bijaksana dan 5 gadis
bodoh
HAMBA SETIA DAN HAMBA JAHAT
Matius 24:45
Siapakah hamba yang setia dan
bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan
mereka makanan pada waktunya?
Hamba = orang percaya /
kristiani
tuannya = Tuhan Yesus
Jelaslah perumpamaan ini ditujukan
kepada umat kristiani atau orang-orang yang percaya kepada Yesus dan bukan
untuk umat non kristiani.
Diantara hamba, tentu ada yang setia
dan ada yang jahat; demikian juga kita yang percaya kepada Yesus; ada yang
berperilaku baik dan setia kepada Yesus namun ada juga yang berperilaku jahat
dan tidak setia kepada Yesus.
Yesus dengan tegas memisahkan siapa
hamba yang setia dan siapa hamba yang jahat dari perilaku/perbuatan
hamba.
Pada ayat 46 dikatakan oleh Yesus bahwa
hamba setia adalah hamba yang sedang mengerjakan tugas yang disuruh tuannya.
Kriteria hamba setia sangat jelas yaitu :
1) dalam keadaan sedang bekerja
2) bekerja sesuai perintah
tuannya
Tidaklah benar bila ada pandangan yang
mengatakan : yang penting pelayanan.
Belum tentu menurut kita sudah lakukan
pelayanan namun ternyata pelayanan itu bukan Tuhan yang suruh.
Seringkali kita tidak bertanya dulu
:
apakah betul Tuhan setuju kita lakukan
tugas pelayanan yang kita rencanakan dan menurut kita adalah baik???
Selanjutnya, Yesus menjelaskan perilaku
dan perbuatan hamba yang jahat.
Matius 24:48-49
Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan
berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul
hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk.
Hamba yang jahat adalah orang beriman
kepada Yesus tetapi menjalani hidup bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Dikatakan bahwa hamba yang jahat itu:
1) memukul hamba-hamba lain
misalnya :
bila ada orang beriman kesana kemari
bertengkar dan ribut dengan sesama umat kristiani dan mengklaim dirinya paling
benar; lalu bertindak semaunya menekan umat kristiani lainnya.
2 Timotius 2:23-24
Hindarilah soal-soal yang dicari-cari,
yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan
pertengkaran, sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi
harus ramah terhadap semua orang.
Dalam pelayanan cenderung terjadi
perdebatan yang diakhiri pertengkaran karena kita terpancing emosi melihat
perilaku orang lain yang terlibat dalam pelayanan yang bertindak memaksakan
keinginannya harus dituruti.
Seandainya terjadi seperti ini maka
kita harus segera menarik diri keluar dari konflik perbedaan kepentingan dan
segera menyadari untuk kendalikan diri supaya tidak semakin tenggelam dalam
pertengkaran yang akan mengakibatkan kita jatuh dalam dosa amarah dan dosa
tidak mau mengampuni orang tersebut.
2) makan minum dengan pemabuk
misalnya :
setiap hari mencari kenikmatan dan
kepuasan dengan berpesta-pora dan mengumbar hawa nafsu kedagingan.
Roma 13:13
Marilah kita hidup dengan sopan,
seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam
percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
Ini yang dikatakan rasul Paulus adalah
tabiat orang rohani yang hidup dalam keduniawian.
1 Korintus 3:1-3
saudara-saudara, pada waktu itu tidak
dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan
manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang
kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya.
Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya. Karena kamu masih manusia
duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal
itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara
manusiawi?
Hal kerohanian diperlakukan sebagai
bagian pelengkap saja sebab hal keduniawianlah fokus hidupnya.
Kemudian,
Yesus menegaskan hamba jahat itu akan
menerima hukuman mengerikan.
Matius 24:50-51
maka tuan hamba itu akan datang pada
hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan
membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah
akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
Pertanyaannya adalah :
apa makna terdalam dari perumpamaan
tentang hamba setia dan hamba jahat?
JADILAH HAMBA YANG SETIA
Kita masing-masing bekerjalah lebih
giat lebih sungguh-sungguh mengerjakan tugas pelayanan/perutusan yang Tuhan
kehendaki agar kita melakukannya.
Filipi 2:12-14
Hai saudara-saudaraku yang kekasih,
kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan
takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih
pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di
dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya. Lakukanlah segala
sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan...
Dengan menjadi hamba setia berarti kita
menjaga diri kita bersiapsedia selalu mengerjakan tugas yang disuruh
Tuhan.
Hamba setia akan menerima pujian dari
tuannya dan memperoleh kebahagian sebab telah menyukakan hati tuannya.
Demikian pula kita yang berlaku seperti
hamba setia, akan memperoleh pujian dari Tuhan dan kehidupan kekal di Sorga
Yohanes 5:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia
mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari
dalam maut ke dalam hidup.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku mengerti kehendak Tuhan dan
mengerjakan tugas pelayanan dan tugas perutusan yang diperintahkanNya seperti
seorang hamba yang setia?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Yosef dr Calasanz
Warna Liturgi : Hijau
1 Korintus 1:1-9
Mazmur 145:2-7
Matius 24:42-51
BcO : 1 Timotius 2:1-15
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com