Selasa, 23 Agustus 2016
Barangsiapa asyik menelaah hukum Taurat
akan dikenyangkan dengannya, tetapi orang munafik akan tersandung padanya.
(Sirakh 32:15)
Melanjutkan perikop Yesus mengecam
orang farisi dan ahli taurat, hari ini Yesus memfokuskan tentang hal-hal
terpenting dari hukum taurat, seharusnya mereka jalani dengan sungguh-sungguh
sebab mereka adalah pemuka agama Yahudi.
Ada dua hal yang disoroti Yesus tentang
penghayatan hukum taurat yang mereka lakukan selama ini, yaitu :
KECAMAN KELIMA
sebab persepuluhan dari selasih,
adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat
kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus
dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. (Matius 23:23)
Mengapa Yesus mengecam perbuatan orang
farisi/ahli taurat padahal mereka sudah mentaati peraturan persepuluhan yang
diwajibkan dalam hukum taurat?
Kita harus membolak-balik referensi
untuk mengetahui sosial budaya dan situasi politik dan keagamaan saat
itu.
Selasih, adas manis dan jintan adalah
tanaman yang dihasilkan dari ladang yang jumlahnya sedikit dan jika dijual
harganya murah.
Berbeda denga hasil utama dari ladang
berupa gandum, anggur, minyak nabati yang harganya mahal.
Peraturan persepuluhan tertulis di
:
Imamat 27:30
Demikian juga segala persembahan
persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah
pohon-pohonan, adalah milik Tuhan; itulah persembahan kudus bagi Tuhan.
Orang farisi dan ahli taurat memang
taat memberikan persepuluhan, akan tetapi mereka memilih-milih dari hasil
tanaman yang murah harganya, artinya :
mereka tidak jujur di hadapan Allah
karena tidak berdasarkan seluruh hasil dari benih yang ditanamkan.
Belum lagi perbuatan mereka yang amat
memalukan, menekan janda-janda dan membebani banyak peraturan tambahan yang
sebetulnya tidak tercantum dalam kitab taurat Musa sedangkan mereka sendiri
tidak melakukannya.
(baca : kecaman 1 sd 4
sebelumnya).
Yesus dengan tegas mengatakan mereka
tidak melakukan :
* keadilan
* belas kasihan
* kesetiaan
Bagaimana dengan kita?
Jangan sampai kita merasa sudah
baik;
ikut misa harian setiap pagi, rajin
berdoa rosario, doa Malaikat Tuhan, berdevosi kepada Bunda Maria, Hati Kudus
Yesus, doa Koronka, doa-doa/devosi lainnya.
Namun kita bertindak semena-mena kepada
pembantu di rumah, pegawai, atau kepada orang lain, misalnya.
Hati kita hanya berbelas kasihan kepada
orang terdekat yang baik kepada kita dan menutup hati buat orang lain karena
tidak dekat dengan kita atau levelnya berbeda dengan kita.
Hanya mau bergaul dengan orang lain
jika ada prospek bisa dapat job bisnis sedangkan kepada orang lain yang tidak
memberi manfaat baginya ... yach cukup say hello saja sekedar basa-basi.
Pernahkah anda mengalami hal ini?
sangat meremehkan orang lain.
Keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan
adalah bagian dari buah-buah Roh yang mencerminkan iman dan perbuatan kita
telah bertumbuh dan berbuah.
Galatia 5:22-23
Buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Coba kita perhatikan perkataan Yesus
:
Yang satu harus dilakukan dan yang lain
jangan diabaikan (Matius 23:23b).
Kita tidak boleh memilih-milih berbuat
kebaikan sesuai dengan keinginan kita cenderung fokus: apa manfaat buat saya
jika melakukan ini dan itu.
Hal lain seperti misalnya :
Setiap minggu hadir misa ke gereja
karena merasa kewajiban sebagai umat katolik namun pikiran dan hatinya tidak
fokus menghayati misa ekaristi.
Hanya butuh Hosti, maaf seringnya
dianggap seperti .... untuk menambah kekuatan dalam dirinya dan supaya
diberkati Tuhan karena sudah hadir ikut misa dan sudah taat lakukan
kewajiban
Segan ikut bernyanyi, tidak konsentrasi
pikirannya menerawang kemana-mana, saat homili, merasa tidak ada gunanya dan
hatinya tidak tersentuh pada bacaan firman dan terasa lama 1 jam duduk di
bangku didalam gereja.
KECAMAN KEENAM
Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk
kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan
sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya
penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah
dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih. (Matius
23:24-26)
Ini ciri-ciri orang yang doyan ngomel
dan mengkritik apa saja yang dilihatnya sebab merasa tidak baik semua dan yang
baik adalah dirinya sendiri.
Capek deh, berjumpa dengan tipe orang
yang komplain saja tetapi dia sendiri tidak berbuat apa-apa.
Hendaknya kita menyampaikan dengan
sopan dan dengan kata-kata lembut serta tidak dimuka umum bila hendak mengkritik
dan komplain.
Sebaiknya kita menyarankan solusinya
dan mengajak berdiskusi agar temukan cara terbaik untuk mengatasi masalah yang
kita kritik/komplain...
hal semacam ini membangun semangat
kepedulian kita atas masalah tersebut sebab tujuan kita mengkritik/komplain
bukan bermaksud menjatuhkan orang lain dan mengumbar dengan jumawa mengatakan
cara kita yang terbaik.
Coba saja perhatikan, orang yang sering
mengkritik/komplain di depan umum adalah orang yang berusaha menutupi
kekurangan dirinya dan menonjolkan kelebihannya supaya dilihat dan dipuji orang
lain.... tanda-tanda orang yang haus dan lapar akan pujian dan tanpa ia sadari
dirinya ada masalah jati diri.
Hendaknya kita belajar rendah hati dan
saling menasehati, saling mendoakan sebab kita juga banyak kekurangan dan masih
dalam proses menuju sempurna.
2 Korintus 8:14
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan
kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan
kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.
Yakobus 5:16
Karena itu hendaklah kamu saling
mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar,
bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku telah berbuat kebaikan
dengan tulus dan berbelas kasihan serta memperlakukan orang lain dengan
menjunjung keadilan dan juga sikapku menunjukkan kesetiaan kepada Tuhan dan
kepada sesamaku?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Rosa dr Lima
Warna Liturgi : Hijau
2 Tesalonika 2:1-3a,13b-17
Mazmur 96:10-13
Matius 23:23-26
BcO : Titus 3:3-15
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com