Renungan
Harian 5 Oktober 2015
SIAPAKAH
SESAMAKU MANUSIA?
(Lukas
10:25-37)
Yunus
1:1-17, 2:10
Yesaya
30:1-18
Saudara/i
dalam Yesus Kristus,
Kita
sebagai orang beriman tahu bahwa hukum terutama adalah kasihilah Tuhan Aĺlah
dan kasihilah sesama manusia.
mengasihi
Tuhan Aĺlah bersifat pribadi antara seseorang dengan Tuhan Allah dan orang lain
tidak mengetahui persis seberapa besar kasihnya pada Allah sedangkan mengasihi
sesama manusia sifatnya lebih terbuka dan dapat dilihat mata jasmani oleh orang
lain.
ada
orang bertanya begini : mana
yang lebih sulit, mengasihi Tuhan Aĺlah atau mengasihi sesama manusia?
jawaban
setiap orang berbeda-beda tergantung seberapa dalam hubungan seorang beriman
dengan Tuhan Aĺlah.
jika
seorang mengasihi Tuhan Aĺlah dengan sungguh-sungfuh, bukan hanya bicara saja
tetapi relasinya intim dengan Tuhan Allah maka orang tersebut tak akan
mengalami pergumulan saat ia mengasihi orang lain selain dirinya
sebab
orang yang mengasihi Tuhan Allah berusaha memberikàn yang terbaik seluruh
hidupnya untuk menyenangkan Hati Tuhan Allah.
dari
relasi intim dirinya dengan Tuhan Allah maka ia mengetahui hal-hal apa saja yang
disenangi Tuhan Allah.
Tuhan
Aĺlah sangat mengasihi manusia dan IA mau setiap orang bangkit dari kematian
akibat dosa-dosanya dan hidup menurut jalan kebenaran Tuhan Allah.
Injil
hari ini, Yesus menjelaskan melalui perumpamaan kepada seorang ahli taurat yang
mencobai diri-Nya.
Pada
suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya:
"Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (Lukas
10:25)
Yesus
tidak langsung menjawab malah bertanya balik sebab orang ini seorang ahli
taurat seharusnya sudah tahu bahwa untuk memperoleh hidup kekal maka harus
menuruti perintah Allah yang tertulis dalam kitab taurat.
Jawab
Yesus kepadanya: "apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca
di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan
segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau
akan hidup."
(Lukas
10:26-28).
seorang
ahli taurat ini tidak puas masih mau mencobai Yesus.
tetapi
untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus:
"dan siapakah sesamaku manusia?" (Lukas 10:29)
"dan siapakah sesamaku manusia?" (Lukas 10:29)
yach
seperti itulah jika seseorang tidak suka atau iri hati melihat keberhasilan
kita maka ada saja yang ia lakukan untuk menjatuhkan kita.
seperti
ahli taurat ini pada dasarnya iri hati melihat keberhasilan Yesus banyak
melakukan perbuatan mukjijat dan juga pengajaran-Nya memikat banyak
orang.
Yesus
luar biasa pandai menjawab dengan memakai perumpamaan tentang bagaimana seorang
Samaria menolong seorang yang dirampok dan dianiaya terkapar di jalan.
Jawab
Yesus: "adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke
tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang
juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. (Lukas 10:30)
seorang
yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; padahal di peta jaman Yesus saat itu kota
Yerikho letaknya diatas dari Yerusalem, termasuk wilayah Yudea.
kata
turun disini hendak mengatakan bahwa saat itu Yerusalem menjadi pusat
Bait Allah, sekarang ini di Vatican.
Ada
3 orang yang melalui jalan tersebut dimanà terbaring seorang kondisinya
setengah mati yaitu : seorang imam, seorang Lewi, seorang Samaria.
Kebetulan
ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tapi ia
melewatinya dari seberang jalan. (Lukas 10:31)
Demikian
juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia
melewatinya dari seberang jalan. (Lukas 10:32)
Lalu
datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika
ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. (Lukas10:33)
hanya
seorang Samaria yang menolong sedangkan seorang imam dan seorang lewi tidak
menolong. (baca Lukas 10:34-35)
kembali
kita lihat cara Yesus menjawab dengan mengajukan pertanyaan setelah melalui
perumpamaan.
siapakah
di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari
orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "orang
yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." kata Yesus kepadanya:
"pergilah, dan perbuatlah demikian!"
(Lukas 10:36-37)
(Lukas 10:36-37)
Orang
Samaria itu hatinya tergerak oleh belas kasihan sehingga ia segera mau menolong
orang lain sedangkan seorang imam dan lewi justru tidak tergerak hati oleh
belaa kasihan.
kemungkinan
besar saat terjadi peristiwa ini pada hari Sabat dimana seorang imam dan lewi
ini selesai beribadah dan hendak pulang melalui jalan antara Yerusalem dan
Yerikho.
(lihat
kembali di bagian atas, penjelasan kata turun pada ayat 30).
kedua
orang ini hanya berpegang prinsip kebenaran yang dipahami dari hukum taurat
bahwa pada hari Sabat tidak boleh melakukan sesuatu selain beribadah, termasuk
berbuat baik menolong orang.
Yesus
berulangkali mengkritik ahli taurat dan orang farisi mengenai penerapan peraturan hari Sabat.
Yesus
berkata kepada mereka: "jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor
domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan
menangkapnya dan mengeluarkannya? bukankah manusia jauh lebih berharga dari
pada domba? karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat." (Matius
12:11-12)
Peraturan
Allah pasti mengutamakan hukum kaaih dan berbelas kasih.
siapa
saja apakah seorang imam atau rohaniwan dan orang awam harus bijak menyikapi
antara peraturan dengan perbuatan kasih, manakah yang harus dilakukan?
untuk
suatu perbuatan kasih walaupun terpaksa "melanggar" peraturan gereja
maka tetap harus dilakukan, setelah itu baru melaporkan dan menjelaskan alasan
mengapa berbuat begitu.
REFLEKSI
DIRI
sudahkah
aku mengasihi sesama dengan setulus hati karena terdorong belas kasihan seperti
orang Samaria yang menolong orang lain meski ia tidak mengenalnya?
sudahkah
aku mewujudkan kasihku kepada Tuhan Allah dengan menjalin hubungan intim
bersama-Nya dan juga melakukan perbuatan kasih yang menyenangkan
hati-Nya?
Salam
Kasih,
Surya
Darma
1 komentar:
terimakasih untuk renungan harian dari injil Lukas 10:25-37 sangat menyentuh jiwa saya. Tuhan memberkati
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com