Shalom,
Bacaan hari Senin 10
Agustus 2015 menurut kalender liturgi katolik :
2
Korintus 9:6-10
Yohanes
12:24-26
Mazmur 112:1-2,5-9
Bacaan
Injil hari ini mengenai perikop Yesus memberitakan kematian-Nya
kepada
murid-muridNya setelah Yesus dielu-elukan di Yerusalem.
Ada
beberapa hal yang Yesus katakan dalam perikop ini, yaitu :
Pertama
Hidup di dunia ini
untuk menghasilkan banyak buah yakni buah Kasih
Yohanes 12:24
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh
ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati,
ia akan menghasilkan banyak buah.
Yohanes 12:24
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh
ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati,
ia akan menghasilkan banyak buah.
kita
semua akan mati atau meninggalkan dunia ini suatu saat nanti dan
itu
seharusnya kita sadari; adalah aneh jika seseorang takut mati karena
membayangkan apa yang
akan terjadi setelah kematian.
sebagai
"anak-anak Allah", kita bukan berasal dari dunia ini dan
rumah
kita bukan di dunia ini melainkan rumah kita di Sorga.
di
dunia ini kita tinggal sementara untuk melaksanakan tugas atau misi
tertentu
yang ditetapkan Allah kepada kita masing-masing.
(baca Yohanes
14:1-14).
anehnya
banyak orang lebih senang tinggal di dunia ini dan berusaha
untuk tidak mau pulang ke Sorga karena sudah betah di dunia ini karena
untuk tidak mau pulang ke Sorga karena sudah betah di dunia ini karena
pikirnya
rumah di Sorga belum tahu dimana atau belum tentu ada.
itu
gunanya kita membaca Alkitab supaya kita tahu bahwa pada saat kita
mati
atau meninggalkan dunia ini berarti saat telah tiba untuk melaporkan
tugas-tugas
apa saja yang telah kita kerjakan selama berada di dunia ini;
apakah
menghasilkan banyak buah sesuai yang dikehendaki Allah
ataukah tidak
menghasilkan apa-apa?
Lukas 4:43
Yesus berkata kepada mereka: "juga di kota-kota lain Aku harus
memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."
Lukas 4:43
Yesus berkata kepada mereka: "juga di kota-kota lain Aku harus
memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."
Yohanes 14:12
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku,
ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku,
ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
nihil atau dengan kata lain
yang ia kerjakan selama di dunia ini bukan melakukan tugas-tugas dari Allah melainkan melakukan sesuai dengan keinginannya sendiri.
Yohanes 6:27
bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan
untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang
akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan
oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.
bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan
untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang
akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan
oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.
makanan disini dapat juga diartikan sebagai buah.
kita
bekerja untuk menghasilkan makanan atau menghasilkan buah
yang membawa kita
kepada kehidupan kekal di Sorga.
jadi
selama kita hidup di dunia ini atau di planet bumi ini,
kita
melakukan pekerjaan atau tugas dari Allah / Tuhan supaya
menghasilkan banyak buah; buah apa?
menghasilkan banyak buah; buah apa?
karena
Tuhan adalah Kasih maka buah yang kita hasilkan adalah
buah-buah Kasih,
sesuai yang dikehendaki Tuhan.
Kedua
Tujuan
hidup di dunia ini adalah memelihara hidup dalam kekekalan
Yohanes 12:25
barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya,
tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini,
ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
mencintai
nyawa disini mengandung pengertian mencintai diri sendiri.
jadi
barangsiapa mencintai diri sendiri maka ia akan kehilangan dirinya
sebab seharusnya
mencintai Tuhan, bukan mencintai diri sendiri.
mencintai
Tuhan itu adalah suatu keputusan yang teramat sangat penting
yang
menentukan kehidupan kekal.
pada
saat kita mempercayakan hidup kepada Tuhan berarti kita harus
melepaskan
semua ketergantungan kita kepada hal-hal lain diluar Tuhan;
yaitu
melepaskan ketergantungan pada kekayaan materi duniawi dan
atau
melepaskan ketergantungan kepada kekuatan diri sendiri
atau melepaskan diri
dari cengkeraman kuasa Iblis.
kekacauan
kehidupan di dunia ini disebabkan oleh :
1.
setan : sejak semula memang mau menghancurkan manusia
2.
dosa : keinginan manusia yang berlawanan dengan kehendak Tuhan
3. kuasa kegelapan :
keterikatan manusia kepada Iblis / setan
akibatnya
menjauhkan manusia dari hidup dalam kekekalan
sebab yang ditawarkan
hanyalah kehidupan sementara di dunia ini saja.
orang
yang mencintai dirinya akan berusaha untuk memelihara nyawanya
sehingga
ia berusaha tidak mau mati atau meninggalkan dunia ini,
akibatnya ia
kehilangan nyawanya untuk hidup dalam kekekalan.
sebaliknya
orang yang rela kehilangan nyawanya di dunia ini berarti
ia rela mati
meninggalkan dunia ini untuk pergi menuju kehidupan kekal.
salah
satu contohnya adalah Santo Laurensius
beliau rela mati dibakar atau dipanggang hidup-hidup oleh penguasa
Romawi demi membela kaum miskin.
beliau rela mati dibakar atau dipanggang hidup-hidup oleh penguasa
Romawi demi membela kaum miskin.
dan masih buanyak contoh lainnya dimana seorang beriman rela
kehilangan
nyawa demi menjalankan misi atau tugas yang diembannya
dari
Tuhan dan kematiannya tidak sia-sia sebab menghasilkan buah kasih
yang sesuai dengan
yang dikehendaki Tuhan.
Ketiga
Setia
dan Taat kepada Tuhan Yesus
Yohanes 12:26
barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan
di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada.
barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan
di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada.
barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
sering
kita dengar istilah "hamba Tuhan" atau "pelayan Tuhan"
Yesus
mengatakan pelayan-Nya harus melayani Dia dan mengikuti Dia.
jadi
sebagai hamba Tuhan atau pelayan Tuhan adalah melayani dan
mengikuti kehendak
Tuhan.
sebagai
seorang pelayan, apalagi sebagai pelayan Tuhan :
ia
hanya melakukan sesuatu yang disuruh oleh tuannya
kita
sebagai orang beriman kepada Yesus berarti kita juga melayani Yesus
dan hanya melakukan
sesuatu yang disuruh oleh Tuhan Yesus.
sering
terjadi orang beriman melakukan sesuatu yang katanya pelayanan
berdasarkan
apa yang ia pikir, apa ia mau lakukan tanpa bertanya kepada
Tuhan,
apakah pelayanan ini Tuhan kehendaki?
dengan
kata lain
seharusnya
kita tunggu dan dengarkan apa yang diperintahkan Tuhan
untuk kita kerjakan
atau yang ditugaskan Tuhan kepada kita !
bagaimana
caranya tahu bahwa ini tugas yang disuruh oleh Tuhan?
tentu saja kita tahu
melalui relasi intim kita bersama Tuhan yaitu
dalam doa, dalam saat-saat teduh bersama Tuhan, dan kita menjaga
kemurnian hati kita sehingga kita dapat membedakan (=discerment)
manakah suara Tuhan atau ini keinginan kita atau bisa jadi ini suara Iblis
yang penuh dengan dusta !
dalam doa, dalam saat-saat teduh bersama Tuhan, dan kita menjaga
kemurnian hati kita sehingga kita dapat membedakan (=discerment)
manakah suara Tuhan atau ini keinginan kita atau bisa jadi ini suara Iblis
yang penuh dengan dusta !
sebagai
pelayan/hamba, segala sesuatu yang dikerjakannya adalah
semata-mata
untuk kepentingan tuannya.
demikian
juga kita sebagai hamba/pelayan Tuhan.
segala sesuatu yang kita kerjakan, tidak boleh ada secuilpun untuk
kepentingan
diri kita (=keinginan kedagingan kita).
benar-benar
harus murni, mengosongkan diri dari segala keinginan
pribadi
kita yang seringkali membonceng ketika sedang melakukan
tugas-tugas pelayanan
dan tugas-tugas perutusan dari Tuhan.
kesetiaan
dan ketaatan kepada Tuhan adalah kunci utama yang
menentukan
apakah kita berhasil atau tidak menghasilkan buah-buah
Kasih yang sesuai
dengan kehendak Tuhan.
Semoga
perkataan Yesus pada hari ini menyadarkan kita bahwa
hidup
di dunia ini harus menghasilkan buah-buah Kasih dengan cara
kita
harus mati dari segala keinginan kedagingan kita yang merasa betah
menikmati
kehidupan di dunia ini.
kita harus memutuskan tujuan hidup di dunia ini :
apakah untuk
kehidupan kekal di Sorga ataukah
untuk kehidupan di dunia ini saja?
untuk kehidupan di dunia ini saja?
jika
memutuskan untuk kehidupan kekal di Sorga maka kita harus mati
dari
keinginan-keinginan dunia dan melakukan keinginan Sorgawi
jika
memutuskan untuk kehidupan di dunia ini maka kita akan kehilangan
nyawa untuk hidup di
dalam kekekalan di sorga.
Salam
Kasih,
Surya
Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com