Shalom,
Bacaan hari Rabu 19
Agustus 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Hakim
9:6-15
Matius
20:1-16a
Mazmur 21:2-7
Bacaan
Injil hari ini mengenai perumpamaan tentang Kerajaan Sorga
seumpama tuan rumah mencari orang upahan untuk bekerja di kebun
anggur miliknya; ada yang bekerja dari jam 9, jam 12, jam 15, dan
seumpama tuan rumah mencari orang upahan untuk bekerja di kebun
anggur miliknya; ada yang bekerja dari jam 9, jam 12, jam 15, dan
ada
juga yang baru bekerja pada jam 17 atau jam 5 sore, sedangkan
upah
mereka tetap sama yakni 1 dinar sehari.
( sekarang kurs 1
dinar = Rp 12000,-).
Matius 20:1-4
adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang
pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.
setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar
sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.
adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang
pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.
setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar
sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.
mereka
yang bekerja duluan yakni dari jam 9 pagi protes sebab
mereka pikir dapat
upah lebih dari 1 dinar tetapi ternyata hanya 1 dinar.
Matius
20:10
kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan
mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing
satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut
kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja
satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari
suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.
kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan
mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing
satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut
kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja
satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari
suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.
kembali
kita diingatkan bahwa sikap kerendahan hati itu dibutuhkan
supaya
tidak mudah iri hati atau menjadi sombong, karena merasa
seharusnya memperoleh
hasil yang lebih baik dari orang lain.
Tuhan
tidak membeda-bedakan orang; Ia mau setiap orang beroleh
hidup
yang kekal dan Ia memberikan setiap orang talenta atau suatu
keahlian khusus agar
setiap orang mampu survive dalam hidupnya.
permasalahannya
timbul ketika timbul iri hati dan kesombongan.
bisa
juga ada orang yang tidak mau "bekerja di kebun anggur"
atau
tidak mau hidup di dalam Kerajaan Sorga karena terpikat
oleh "hasilnya
lebih dari 1 dinar"
Alkitab
sudah mengingatkan bahwa menjelang akhir jaman,
banyak
orang mau hidup menurut kemauan sendiri dan tidak mau
hidup menurut
kebenaran firman Tuhan.
2
Timotius 3:1-2a
ketahuilah
bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar
manusia akan
mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang.
termasuk
juga, orang beriman tidak mau bekerja di kebun anggur Tuhan
atau
tidak mau terlibat dalam tugas-tugas pelayanan dan perutusan
melainkan mau
menjalani tugas-tugas duniawi yang menghasilkan
uang yang banyak yaitu lebih dari 1 dinar.
uang yang banyak yaitu lebih dari 1 dinar.
Selanjutnya,
penyakit
rohani seperti iri hati dan kesombongan itu sangat bahaya
sebab bisa merusak
dan menghancurkan imannya.
definisi
iri hati adalah suatu perasaan tidak senang melihat orang lain
melebihi
dari apa yang ada padanya.
bisa
iri hati karena uang, prestasi, nama baik, pokok e segala sesuatu
yang dilihatnya
melebihi dari yang ada pada dirinya.
definisi
orang sombong adalah suatu sifat yang merasa dirinya memiliki
segala
sesuatu yang melebihi dari orang lain dan cenderung bersikap
meremehkan orang lain
sehingga tidak jarang ia menjadi takabur.
pekerja
yang masuk jam 9 pagi merasa lebih banyak bekerja daripada
pekerja
lain yang masuk jam 12 siang, apalagi yang jam 5 sore.
jangan sampai kita
bersikap seperti pekerja yang masuk jam 9 pagi itu.
bagi
yang sudah terlibat aktif di gereja atau komunitas rohani lainnya,
apalagi
yang sudah terbukti banyak bekerja dan menghasilkan suatu
pelayanan
yang dipuji banyak orang ;
hati-hatilah dengan
sifat sombong rohani yang akan menggayut dirimu.
sudah
banyak terjadi,
orang
yang sukses di dalam pelayanan, eh menjadi sombong rohani
seakan-akan
tanpa dirinya, orang lain tidak bisa berbuat apa-apa
atau juga merasa
orang lain tidak ada apa-apanya dibandingkan dirinya.
kesombongan
ini tidak hanya terjadi di bidang kerohanian.
di
dunia sekuler (=non rohani atau duniawi) biasanya yang membuat
seseorang
menjadi sombong jika ia sukses memperoleh uang / harta
dan menduduki jabatan
tinggi atau tertinggi atau nama yang harum.
suatu
peringatan keras buat kita bahwa :
jika sukses, hati-hati jangan sampai terjebak pada kesombongan !
jika sukses, hati-hati jangan sampai terjebak pada kesombongan !
jika belum sukses, hati-hati
jangan iri hati kepada yang sukses !
jadi
yang menjadi bahan permenungan kita hari ini adalah :
Tuhan
itu adil dan bijaksana kepada setiap orang.
jangan
pernah berpikiran atau terbujuk oleh dakwaan si Iblis
yang memutar-balikkan
kebenaran dengan menuduh Tuhan tidak adil.
Matius
20:13
tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: saudara, aku tidak berlaku
tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?
jika hidupmu masih di dalam pergumulan,
tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: saudara, aku tidak berlaku
tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?
jika hidupmu masih di dalam pergumulan,
itu
tidak berarti Tuhan tidak peduli melainkan ada proses yang mesti
dilewati
sebelum memperoleh 1 dinar, seperti dialami seorang pekerja
harus bekerja di
kebun anggur untuk memperoleh upahnya.
sebaliknya
kita ini harus patut bersyukur sebab keselamatan itu kita
peroleh
secara gratis, karena sudah ditebus dengan darah Yesus.
dan
yang kita lakukan sekarang ini dalam tugas pelayanan / perutusan
sebagai ungkapan
syukur dan terima kasih kepada Yesus.
boleh
dikatakan kita menerima upah sebelum kita bekerja.
jadi
untuk apa mesti iri hati dan sombong karena upah kita sama
yaitu memperoleh
hidup yang kekal.
sepertinya
ini teori yang tidak dapat di implementasikan dalam kehidupan
sehari-hari,
padahal sesungguhnya kita bisa memutuskan untuk
bersikap rendah hati,
tidak iri hati, dan tidak sombong kepada orang lain.
terkadang
kita terlampau jauh memohon doa kepada Tuhan,
dengan
cara "mengatur" Tuhan harus berbuat begini dan begitu
padahal Tuhan lebih
ber-hak mengatur diri kita.
Matius 20:15
tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku?
atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku?
atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
mari
kita singsingkan lengan baju kita untuk bekerja di kebun anggur
milik
Tuhan yang memberikan upah 1 dinar tetapi pasti memperoleh
hidup
yang kekal setelah kita mau mengikuti petunjuk cara bekerja
dari Empunya kebun
anggur.
Salam
Kasih,
Surya
Darma
1 komentar:
terima kasih mas surya untuk renungannya
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com