Shalom,
Bacaan hari Selasa 11
Agustus 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Ulangan
31:1-8
Matius
18:1-5,10,12-14
2 Raja 6:8-23
Bacaan
Injil hari ini mengenai perikop :
A.
Siapa yang terbesar dalam Kerajaan Sorga
Matius 18:1
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan
bertanya: "siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
bertanya: "siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
ternyata
sifat manusia tidak pernah berubah sejak jaman dahulu yaitu
mau
lebih besar, lebih hebat, lebih berkuasa, lebih pintar, lebih kaya,
pokok e lebih dari
segalanya dibandingkan dengan orang lain.
termasuk
murid-murid Yesus bertengkar untuk menetapkan siapa yang
terbesar diantara mereka.
terbesar diantara mereka.
kita
ketahui bahwa Petrus, Yohanes, dan Yakobus adalah ke 3 murid
Yesus yang sangat
sering tampil dimuka umum dan paling sering
menemani Yesus sehingga mungkin hal ini penyebab pertengkaran.
menemani Yesus sehingga mungkin hal ini penyebab pertengkaran.
Lukas 9:46
maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus
tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.
tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka.
maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus
tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.
tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka.
jika
pertengkaran siapa terbesar terjadi di kalangan orang dunia
yang
tidak terlibat dalam pelayanan, mungkin masih dianggap wajar
namun
alangkah tidak bijaksananya pertengkaran tersebut terjadi di
kalangan orang-orang
yang terlibat di pelayanan.
itu
sebabnya Yesus mengatakan :
Matius 18:2-4
Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-
tengah mereka lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga sedangkan barangsiapa merendahkan
diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam
Kerajaan Sorga.
Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-
tengah mereka lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga sedangkan barangsiapa merendahkan
diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam
Kerajaan Sorga.
sangat
tegas Yesus menegur murid-muridNya dan teguran Yesus ini
berlaku juga bagi
kita semua.
ciri-ciri
anak kecil itu masih polos dan bergantung pada orangtuanya
ciri-ciri
orang rendah hati adalah sikap seseorang yang mengakui bahwa
keberadaan
dirinya hanya berkat Anugerah Tuhan sehingga ia tidak
menjadi sombong atau
meremehkan dan merendahkan orang lain.
jadi
dapat disimpulkan bahwa Yesus menghendaki agar kita semua
menyadari bahwa
kemampuan kita itu tidak ada apa-apanya karena
berasal dari Anugerah Tuhan sehingga hidup kita sepenuhnya
bergantung kepada Tuhan.
berasal dari Anugerah Tuhan sehingga hidup kita sepenuhnya
bergantung kepada Tuhan.
dengan
demikian kita tidak menjadi sombong atau mengungguli diri
sendiri
dengan meremehkan dan memandang rendah orang lain.
dengan
demikian sangat jelas bahwa sesungguhnya tidak ada gunanya
bersikap
lebih hebat dari orang lain untuk mengungkapkan jati dirinya
dan ingin mendapat
status serta pujian dari orang lain.
kita
itu harus sadar diri loh, bahwa diri kita ini sangat lemah dan sangat
bergantung
pada Tuhan sebab kemampuan yang diberikan Tuhan kepada
diri
kita itu dimaksudkan memperlengkapi kita untuk melakukan suatu
tugas yang
dikehendaki Tuhan.
memang
sikap orang itu beraneka-ragam dan bila di sekitar kita dijumpai
orang
yang nyeleneh maunya dipuji, maunya dianggap hebat, maunya
menjadi
terbesar dan semua ter..... ada pada dirinya dan mau diakui oleh
orang lain, maka
sebaiknya kita mendoakan orang tersebut.
Rasul
Paulus berpesan kepada Timotius dan mengingatkan bahwa :
2 Timotius 2:24-25
seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah
terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar, dan
dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan,
sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk
bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas
dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.
seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah
terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar, dan
dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan,
sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk
bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas
dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.
seringkali
Tuhan menempatkan orang yang sombong, orang yang suka
bikin
masalah, orang yang haus diakui dan haus dipuji di sekitar kita,
dengan maksud untuk
mendidik kita agar menjadi sabar dan rendah hati.
sedangkan
bagi orang yang sombong dan sejenisnya yang tidak mau
bersikap
rendah hati, sebaiknya segera menyadari bahwa tidak ada
guna mendapat pujian
dari orang lain atau mendapat status harga diri.
sebab
Tuhan berkenan kepada orang yang rendah hati dan orang yang
mau bergantung
sepenuhnya kepada Tuhan.
Matius 18:5
barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku,
ia menyambut Aku.
barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku,
ia menyambut Aku.
B.
Perumpamaan tentang domba yang hilang.
Matius 18:12
bagaimana pendapatmu? jika seorang mempunyai seratus ekor
domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan
meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan
dan pergi mencari yang sesat itu?
bagaimana pendapatmu? jika seorang mempunyai seratus ekor
domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan
meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan
dan pergi mencari yang sesat itu?
tergantung di posisi
mana berada; apakah di posisi 99 ekor domba
ataukah di posisi seekor domba yang tersesat?
tetapi pada umumnya orang akan menjawab :
dasar tuch tidak tahu diri bikin masalah saja,
gara-gara dia buat orang lain jadi susah.
ataukah di posisi seekor domba yang tersesat?
tetapi pada umumnya orang akan menjawab :
dasar tuch tidak tahu diri bikin masalah saja,
gara-gara dia buat orang lain jadi susah.
contoh:
biasanya
dalam rombongan tour, ada saja salah seorang peserta tour
yang
reseh, bikin peserta lain jengkel.
sering
terlambat, gara-gara seorang terlambat maka jadwal tour molor
dan
terhambat bahkan pernah ada kejadian seorang peserta tour
paspornya
ketinggalan di hotel sedangkan perjalanan tour sudah jauh
dan terpaksa tour
leader harus memutuskan kembali ke hotel tersebut.
kurang
lebih analoginya sama dengan bacaan Injil hari ini tentang
seekor
domba yang tertinggal dari rombongan dan gembalanya harus
mencari
domba tersebut sehingga 99 ekor domba lainnya terpaksa
ditinggalkan
(entahlah 99 ekor domba itu jengkel enggak yach...haaa3x).
jika
kita berada pada posisi seperti 99 ekor domba maka kita perlu
belajar
sabar dan bersikap rendah hati mau memaafkan kesalahan
orang lain yang
merugikan kepentingan kita.
jika
kita berada pada posisi seperti seekor domba yang tersesat maka
segeralah
minta maaf kepada orang lain yang dirugikan tersebut dan
segeralah bertobat
dan merubah sikap hidupnya.
emosi
memang mudah terpancing dan tersulut ketika menghadapi
orang
yang reseh, orang yang sombong, orang yang haus pujian,
orang yang maunya
diakui sebagai orang yang terhebat, dsbnya....
menurut
ahli psikologi,
sikap
seseorang itu timbul dikarenakan peristiwa masa lalunya yang
berkesan menyenangkan
hatinya ataupun yang menggores melukai
hatinya yang sekian lama terpendam dan pada saat ada kesempatan
untuk mengungkapkan atau mengekspresikan jati dirinya.
hatinya yang sekian lama terpendam dan pada saat ada kesempatan
untuk mengungkapkan atau mengekspresikan jati dirinya.
hanya
Tuhan yang sanggup merubah dan mengubah sikap hidup
seseorang
yang tidak sejalan dan tidak sesuai dengan sikap hidup yang
berkenan bagi Tuhan.
kita
manusia tidak akan pernah bisa merubah sikap hidup orang lain
diluar
diri kita sendiri, termasuk istri kita, suami kita, orangtua kita, anak kita apalagi orang lain
diluar lingkup keluarga kita.
hanya
Tuhan yang sanggup merubah dan mengubah sikap hidup
seseorang
yang tidak sejalan dan tidak sesuai dengan sikap hidup yang
berkenan
bagi Tuhan.
tidak
mudah mau memaafkan orang lain
tidak mudah mau mengerti kesulitan orang lain
tidak mudah mau mengerti kesulitan orang lain
tidak
mudah mau menolong orang lain
tidak
mudah mau bersikap sabar kepada orang lain
apalagi mau mengasihi
orang lain dengan mengorbankan diri sendiri
Matius 18:13-14
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya,
lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang
kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.
demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya
seorangpun dari anak-anak ini hilang.
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya,
lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang
kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.
demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya
seorangpun dari anak-anak ini hilang.
wow,
sungguh mengharukan dan sungguh kita patut bersyukur
atas
kesabaran dan kebaikan Tuhan terhadap kelakuan kita yang
seringkali berbuat
semaunya sendiri dan tidak mau menuruti
nasehat dan ajaran Tuhan.
nasehat dan ajaran Tuhan.
Semoga
renungan hari ini bermanfaat bagi kita untuk segera sadar
mau
berubah menjadi orang yang bersikap rendah hati dan
mau
menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan, seperti seorang
anak
kecil yang sangat percaya kepada orangtuanya dan bergantung
sepenuhnya kepada
orangtuanya.
Salam
Kasih,
Surya
Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com