Shalom,
Bacaan hari Rabu 26
Agustus 2015 menurtu kalender liturgi katolik :
1
Tesalonika 2:9-13
Matius
23:27-32
Mazmur 139:7-12
Bacaan
Injil Matius hari ini masih mengenai orang farisi dan ahli taurat,
dan kali ini Yesus
menegur mereka dalam hal :
A. Sikap Kepalsuan
Matius 23:27-28
celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur
putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang
sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar
di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan
dan kedurjanaan.
celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur
putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang
sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar
di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan
dan kedurjanaan.
kuburan
= batu nisan = bongpay
di
bagian dalam kuburan diletakkan peti orang mati atau jenazah orang
semakin
lama akan semakin rusak dan akan tinggal tulang belulang.
di
bagian luar kuburan, mau diperindah atau diperbesar bisa saja agar
terlihat bersih dan
bagus.
namun
bagaimanapun megahnya bagian luar kuburan / bongpay
tidak
dapat dipungkiri bahwa semua itu hanya dimaksudkan untuk
menutupi bagian dalam
kuburan / bongpay yang sudah rusak.
Yesus
mengumpamakan sikap orang farisi dan ahli taurat seperti halnya
kuburan
tersebut diatas;
bagian
luar atau penampilan luar memperlihatkan sikap yang baik
tetapi
bagian dalam yaitu di dalam pikiran dan hatinya menyimpan
sifat
yang tidak baik atau sifat yang jahat, semata-mata untuk memuaskan
keinginan kedagingan
yang dipenuhi oleh hawa nafsu duniawi.
bagian
dalam bahkan bagian terdalam dari diri seseorang
hanya
diketahui oleh orang tersebut dan diketahui oleh Tuhan.
tidak ada orang lain
selain dirinya sendiri yang tahu persis
apa kata hati dan pikirannya jika ia tidak katakan.
apa kata hati dan pikirannya jika ia tidak katakan.
perlu disadari bahwa
meskipun orang lain tidak tahu persis apa yang
terkandung di dalam diri seseorang tetapi perilaku / tingkah-laku dan
perbuatan yang ia lakukan akan terlihat oleh orang lain pada akhirnya.
terkandung di dalam diri seseorang tetapi perilaku / tingkah-laku dan
perbuatan yang ia lakukan akan terlihat oleh orang lain pada akhirnya.
sebab
seringkali seseorang itu sangat mahir menyembunyikan maksud
dan tujuan suatu
perbuatan yang dilakukannya tetapi percayalah
suatu ketika PASTI akan terlihat jelas oleh orang lain.
suatu ketika PASTI akan terlihat jelas oleh orang lain.
kenapa
bisa begitu ?
karena
pada umumnya manusia itu cenderung :
-
mau dipuji oleh banyak orang
-
mau dinyatakan sebagai orang yang baik hati, murah hati dsbnya
-
mau dinyatakan sebagai orang terhebat, terkaya, ter . . ter ... lainnya
-
mau menguasai semuanya untuk dirinya saja dan orang lain tidak boleh
-
mau membangun dinasti bisnis dan keluarga dan ia sebagai raja dinasti
dan masih banyak maunya yang lain sehingga orang lain akan ketahui
bahwa
semua perbuatan yang dikerjakannya ternyata untuk mencapai
kemuliaan
dirinya sendiri sedangkan perbuatannya seolah-olah baik
untuk kepentingan
orang lain adalah sarana untuk mencapai tujuannya.
berulang-kali
Yesus sangat keras mengecam dan menegor perilaku dari
orang-orang
farisi dan ahli-ahli taurat tetapi mereka bukannya sadar dan
bertobat
bahkan semakin memusuhi Yesus bahkan bermaksud untuk
membunuh
Yesus dan akhirnya memang tercapai tujuan mereka yaitu
menyalibkan Yesus.
seperti
itulah trick dan strategi orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat
yang
dicontoh oleh orang lain dari satu generasi ke generasi berikutnya
dan sampai ke
generasi sekarang ini bahkan akan terus berlanjut
sampai hari kesudahan tiba saatnya.
sampai hari kesudahan tiba saatnya.
mari
intropeksi diri kita sendiri,
apakah pikiran dan
hati masih menyimpan kebusukan
yang baunya sangat tidak disukai oleh Tuhan?
yang baunya sangat tidak disukai oleh Tuhan?
Yesaya 1:13
jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab
baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru
dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan
melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.
jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab
baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru
dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan
melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.
persembahan
= perbuatan yang kita lakukan
jadi
perbuatan baik yang kita lakukan seharusnya adalah perbuatan
semurni-murninya
yang dilandasi oleh belas kasihan dan tidak ada
setitik
nila terselip tujuan untuk kepentingan diri sendiri yang seringkali
ingin dipuaskan oleh
keinginan kedagingan.
setitik
nila itu bisa berupa kemunafikan seperti orang farisi bahkan
seringkali
tujuan seseorang berbuat baik supaya Tuhan membalas
kebaikan
yang dilakukannya dengan memberikan rejeki berlimpah
bagi dirinya.
Tuhan
tahu kemurnian hati kita tatkala berbuat suatu kebaikan, ingatlah!
Yesaya 1:15
apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa,
Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan
sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya,
sebab tanganmu penuh dengan darah.
apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa,
Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan
sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya,
sebab tanganmu penuh dengan darah.
segeralah
bertobat !
kepada
orang lain, bisa berdalih dan menutupi kebusukan
tetapi kepada Tuhan,
jangan pernah mencoba menutupinya.
Yesaya 1:16
basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu
yang jahat dari depan mata-Ku.
Berhentilah berbuat jahat, Belajarlah berbuat baik.
basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu
yang jahat dari depan mata-Ku.
Berhentilah berbuat jahat, Belajarlah berbuat baik.
B. Sikap
Kepura-puraan
Matius 23:29-30
celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan
memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup
di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka
dalam pembunuhan nabi-nabi itu.
celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan
memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup
di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka
dalam pembunuhan nabi-nabi itu.
orang-orang
farisi dan ahli-ahli taurat mengatakan bahwa :
seandainya
mereka hidup di jaman ketika terjadi pembunuhan nabi-nabi
maka mereka tidak
akan ikut membunuh para nabi tersebut.
Yesus
tahu sikap kepura-puraan mereka seakan-akan mereka baik
kepada
para nabi padahal kenyataannya justru mereka membunuh
siapa saja yang tidak
sejalan dengan ajaran mereka.
Yesus
menelanjangi kepura-puraan mereka dengan mengatakan
bahwa
mereka adalah keturunan pembunuh para nabi yang adalah
nenek
moyang mereka....
Matius 23:31-32
tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri,
bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu.
jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!
tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri,
bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu.
jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!
orang
yang berpura-pura memang seperti itu perilakunya untuk
menutupi
kebusukan dirinya.
ia
tahu koq dirinya bersalah tetapi ia berusaha keras untuk menutupinya
dengan
cara membungkamkan orang lain supaya tidak menyebarkan
kepada khalayak ramai
(=masyarakat).
sikap
kepura-puraan ini hampir mirip dengan sikap kepalsuan
sikap
kepura-puraan bertujuan menutupi kesalahan/kelemahan dirinya
sikap kepalsuan
bertujuan mencapai sesuatu yang diinginkannya
keduanya
memakai berbagai cara berbohong, menipu orang lain
dengan
menampilkan seolah-olah benar dan berbuat kebaikan.
Semoga
bacaan Injil hari ini semakin memurnikan diri kita dari segala
sikap
kepalsuan dan sikap kepura-puraan yang sangat tidak berkenan
bagiTuhan dan sebaiknya lebih baik pikiran dan hati kita bersih supaya
bagiTuhan dan sebaiknya lebih baik pikiran dan hati kita bersih supaya
sikap
dan perbuatan kita betul-betul menyejukan orang lain dan
berkenan di mata
Tuhan.
1
Tesalonika 2:11-12
kamu
tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah
menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang, dan
meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak
Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.
menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang, dan
meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak
Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.
Salam
Kasih,
Surya
Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com