Shalom,
Bacaan hari Selasa 4
Agustus 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Bilangan
12:1-13
Matius
14:22-36
Mazmur 51:3-7,12-13
Bacaan
Injil Matius hari ini mengenai perikop Yesus berjalan diatas air.
seperti biasanya
setelah melakukan pekerjaan pelayanan sepanjang hari,
Yesus menyendiri berdoa kepada Bapa.
Yesus menyendiri berdoa kepada Bapa.
Matius 14:22-23
sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik
ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh
orang banyak pulang dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang,
Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri.
ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik
ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh
orang banyak pulang dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang,
Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri.
ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
kitapun
hendaknya demikian setelah melakukan tugas-tugas pelayanan
kita
kudu harus berdoa dan bersaat teduh bersama Tuhan sebab kita
membutuhkan
penyegaran rohani dan mendengarkan Tuhan.
energi
yang kita keluarkan pada saat pelayanan, bukan hanya menguras
tenaga
dan pikiran saja melainkan roh kita juga lelah.
seringkali pada saat pelayanan, roh kita berperang melawan kekuatan dari
si
jahat dari si Iblis yang tidak senang melihat banyak orang mengalami
kasih dari pelayanan
yang kita lakukan.
pada
saat setelah selesai pelayanan, biasanya kondisi kita lemah
tubuh,
jiwa, roh kita terkuras habis energinya dan kita membutuhkan
asupan makanan
jasmani maupun makanan rohani.
jangan
sampai kita melakukan pelayanan berikutnya tanpa menyepi
berdoa dan bersaat
teduh bersama Tuhan terlebih dahulu.
seringkali
Iblis menyerang kita kembali pada saat seperti ini.
Iblis
tahu pada saat kita merasa senang telah menolong orang lain
melalui pelayanan maka biasanya kita menjadi kurang waspada
melalui pelayanan maka biasanya kita menjadi kurang waspada
menghadapi
tipu daya Iblis yang berusaha mengalihkan ke hal-hal lain,
seperti misalnya : menjadi sombong karena merasa sudah berjasa
atau
menjadi over confidence pada kekuatan imannya, atau bisa juga
perasaan iri hati
timbul diantara sesama team pelayanan karena hasutan
Iblis yang berusaha memecah-belah kekuatan orang beriman.
Iblis yang berusaha memecah-belah kekuatan orang beriman.
seperti
yang dialami :
Nabi
Elia mengalami kelelahan setelah bertempur melawan kekuatan
450
nabi baal + 400 nabi asyera di gunung Karmel dan pada saat itu
datanglah
ancaman dari ratu Izebel akan membunuhnya.
anehnya
nabi Elia ketakutan menghadapi ancaman seorang ratu
sedangkan
ia gagah berani melawan 850 orang nabi baal dan asyera.
(baca selengkapnya
1 Raja-Raja 18:18-46 dan 19:1-18).
dalam
bacaan pertama dari kitab bilangan,
Musa
yang berhasil memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir
dari
kejaran tentara Firaun dan banyak mengalami mukjizat dari Allah
dan
ditengah padang gurun terjadi perpecahan diantara bangsa Israel
terutama
dari orang yang terdekatnya yang adalah saudara kandungnya
yang iri hati
kepadanya karena Musa menjadi pemimpin bangsa Israel.
Bilangan 12:1-2
Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush
yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan
Kush, kata mereka: "sungguhkah Tuhan berfirman dengan perantaraan
Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?"
dan kedengaranlah hal itu kepada Tuhan.
Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush
yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan
Kush, kata mereka: "sungguhkah Tuhan berfirman dengan perantaraan
Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?"
dan kedengaranlah hal itu kepada Tuhan.
begitu
pula yang terjadi pada murid-murid Yesus.
pada
saat mereka capek lelah melayani membagikan makanan kepada
5000 orang laki-laki dalam peristiwa mukjizat 5 roti+2 ikan dan hendak
5000 orang laki-laki dalam peristiwa mukjizat 5 roti+2 ikan dan hendak
pulang beristirahat
di dalam perahu.
ternyata
perahu mereka diterjang angin sakal dan bisa kita bayangkan
bagaimana
keadaan kondisi mereka.
tidak
heran saat melihat ada seseorang yang berjalan ditengah ombak
mereka
pikir itu adalah hantu, padahal Yesus yang datang menghampiri
mereka yang tengah
diombang-ambing oleh angin sakal.
Matius 14:24-26
perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan
diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal dan kira-kira jam
tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut
dan berseru: "itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan
diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal dan kira-kira jam
tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut
dan berseru: "itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
Selanjutnya,
apa
yang terjadi pada para murid Yesus untuk mengatasi kegoncangan
iman
mereka setelah sebelumnya iman mereka bangkit oleh berbagai
mukjizat yang mereka
saksikan.
mereka
ketakutan dan Yesus menenangkan mereka, dengan berkata:
Matius 14:27
segera Yesus berkata kepada mereka: "tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
segera Yesus berkata kepada mereka: "tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
mereka
masih tidak percaya bahwa yang berkata itu adalah Yesus.
yach
begitulah kalau sedang takut, biasanya iman kita down.
diantara
para murid, hanya Petrus yang berusaha memberanikan diri
dengan keluar dari
perahu dan menghampiri Yesus.
Matius 14:28
Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu,
suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu,
suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
dari
sini kita seharusnya menjadi mengerti bahwa pada saat mengalami
kegoncangan
hidup maka tindakan pertama yang mesti dilakukan adalah
melangkah
keluar dari situasi masalah yang sedang dihadapi dan
jangan
terbenam di dalam kubangan masalah tersebut.
kemudian
kita datang kepada Yesus meminta pertolongan dariNya.
seperti yang dilakukan Petrus melangkah keluar dari perahu menuju
kearah
Yesus menyuruhnya mendekat.
demikian juga kita, harus keluar dari permasalahan dan mendekat kepada
demikian juga kita, harus keluar dari permasalahan dan mendekat kepada
Yesus untuk
mendengarkan petunjuk-Nya dan nasehat-Nya.
seringkali
setelah berdoa, biasanya kembali lagi memikirkan masalahnya
sehingga
timbul kembali rasa takut membayangkan akibat yang akan
terjadi yang
disebabkan masalah tersebut.
masalah
Petrus dan murid lainnya adalah angin sakal yang mengobang
ambingkan perahu
mereka dan ketika Petrus merasakan kembali angin
sakal tersebut menerpa dirinya maka Petruspun menjadi takut kembali
karena ia membayangkan apa yang akan terjadi setelah ia menyadari
dirinya sedang berjalan diatas air menghampiri.
sakal tersebut menerpa dirinya maka Petruspun menjadi takut kembali
karena ia membayangkan apa yang akan terjadi setelah ia menyadari
dirinya sedang berjalan diatas air menghampiri.
Matius 14:30
tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam
lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam
lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
jadi
harus fokus pada iman percaya kita kepada Yesus dalam segala
situasi
hidup yang sedang kita alami.
kita
harus yakin doa-doa kita didengar Tuhan
kita harus tahu bahwa
ada proses yang harus kita lalui sebelum
kita sampai mendekat kepada Yesus.
kita sampai mendekat kepada Yesus.
Petrus
berjalan diatas air dari pinggir perahunya menuju kearah Yesus
yang sedang berdiri sekian jauh dari perahunya.
yang sedang berdiri sekian jauh dari perahunya.
masih
ada gelombang air pada saat Petrus berjalan artinya :
masalah kita masih ada meski sudah berdoa bahkan bisa jadi semakin
masalah kita masih ada meski sudah berdoa bahkan bisa jadi semakin
besar
masalahnya seperti yang dialami Petrus menghadapi gelombang
air saat menghampiri
Yesus.
tetapi
kita harus tetap percaya bahwa Yesus pasti menolong kita karena
ia
mendengar jeritan minta tolong dari kita, seperti Yesus mendengar
seruan Petrus meminta
tolong kepadaNya (ayat 30).
Yesus
menegur Petrus dan juga kepada kita jika berlaku seperti Petrus
yang tidak fokus dan lebih mendengarkan suara hatinya yang bimbang.
yang tidak fokus dan lebih mendengarkan suara hatinya yang bimbang.
Matius 14:31-32
segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata:
"hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata:
"hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
Ada
2 hal kita lihat disini, yaitu :
Pertama
pada
saat Petrus bimbang hatinya, Yesus segera menghampiri Petrus
dan
menolongnya, kemudian baru Yesus menegur Petrus.
artinya
saat iman kita tergoncang maka Tuhan segera menolong
diri
kita terlebih dahulu sebelum Tuhan menegur kita.
Kedua
saat Petrus bersama
Yesus naik ke perahu maka angin menjadi reda
artinya ketika kita bersama Yesus maka masalah kita dapat teratasi.
artinya ketika kita bersama Yesus maka masalah kita dapat teratasi.
Semoga
menjadi bahan permenungan kita hari ini untuk tetap terus
percaya
dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita
walaupun
situasi hidup kita saat ini seringkali membuat iman tergoncang
oleh
angin sakal persoalan hidup.
Salam
Kasih,
Surya
Darma
1 komentar:
Tuhan Memberkati.....Amin.
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com