Shalom,
Bacaan hari Sabtu 1
Agustus 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Imamat
25:1,8-17
Matius
14:1-12
Mazmur 67:2-8
Bacaan
Injil Matius hari ini mengenai perikop tentang Yohanes Pembaptis
dibunuh
atas perintah raja Herodes karena ia menegur Herodes yang
mengawini Herodias,
istri Filipus saudara Herodes (=kakak iparnya).
Matius
14:3-4
sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes,
membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan
peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya.
karena Yohanes pernah menegornya, katanya:
"tidak halal engkau mengambil Herodias!"
Yohanes Pembaptis sangat tegas dan berani menegur seorang raja
sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes,
membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan
peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya.
karena Yohanes pernah menegornya, katanya:
"tidak halal engkau mengambil Herodias!"
Yohanes Pembaptis sangat tegas dan berani menegur seorang raja
bernama
Herodes, (menurut ahli teologi, raja Herodes Antipas).
yach,
seperti Ahok, gubernur DKI Jaya tidak mengenal kompromi
dan akan menegur
siapa saja yang melanggar ketentuan hukum.
menurut
hukum taurat yaitu di kitab Imamat pasal 18 tentang perikop
kudusnya
perkawinan, disebutkan bahwa tidak boleh mengawini
istri dari saudara
kandung sendiri, atau mengawini kakak ipar / adik ipar.
Imamat
18:16
janganlah kau
singkapkan aurat isteri saudaramu laki-laki
karena itu hak saudaramu laku-laki.
karena itu hak saudaramu laku-laki.
biasanya
orang segan menegur kesalahan seorang pejabat atau orang
berkedudukan tinggi, apalagi yang ditegur seorang raja.
berkedudukan tinggi, apalagi yang ditegur seorang raja.
Yohanes
Pembaptis menegur Herodes, bukan hanya dikarenakan
Herodes
mengawini iparnya sendiri, tetapi ada kesalahan lain yang
tidak ditulis secara
detail, kesalahan apa yang dilakukan Herodes.
Lukas 3:19-20
akan tetapi setelah ia menegor raja wilayah Herodes karena peristiwa
Herodias, isteri saudaranya, dan karena segala kejahatan lain yang
dilakukannya, raja itu menambah kejahatannya dengan memasukkan
Yohanes ke dalam penjara.
akan tetapi setelah ia menegor raja wilayah Herodes karena peristiwa
Herodias, isteri saudaranya, dan karena segala kejahatan lain yang
dilakukannya, raja itu menambah kejahatannya dengan memasukkan
Yohanes ke dalam penjara.
raja
Herodes tersinggung, lalu menangkap dan dimasukkan ke penjara
sebaliknya
Herodias tersinggung dan dendam kepada Yohanes Pembaptis
menunggu
kesempatan hendak membunuhnya yaitu pada saat Herodes
menyelenggarakan
pesta ulang-tahun dirinya.
( baca selengkapnya
Matius 14:6-11)
Apa yang dapat
direnungkan dari peristiwa Yohanes Pembaptis dibunuh?
Pertama
Jangan pernah
kompromi terhadap dosa
dosa
= melakukan perbuatan bertentangan dengan kehendak Tuhan.
tidak
usah berdalih itu sih dosa kecil atau dosa besar.
sekarang
ini orang beriman berusaha mengatakan perbuatan yang ia
lakukan itu bukan
dosa melainkan kelalaian dan kesalahan biasa saja.
contoh
: berbohong itu dosa atau tidak?
menurut firman Tuhan bahwa berbohong itu jelas dosa.
Keluaran 20:16
jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
berbohong
= mengucapkan saksi dusta
berbohong
= mengatakan sesuatu yang tidak sesuai kebenaran
tetapi
berdalih, berbohong demi kebaikan ...hooo...hooo....
coba kita dengar apa
kata Yesus?
Matius 5:37
jika ya, hendaklah kamu katakan: ya,
jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak.
apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Matius 5:37
jika ya, hendaklah kamu katakan: ya,
jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak.
apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
mungkin
raja Herodes berdalih macam-macam untuk membenarkan
perbuatannya
yang menginginkan isteri dari saudaranya laki-laki.
memang
tidak dijelaskan di Alkitab, apa penyebabnya?
apakah
saudaranya Herodes tersebut masih hidup dan bercerai dengan
Herodias, isterinya
karena ketahuan selingkuh dengan Herodes.
berdasarkan
Lukas 3:19 bahwa perbuatan Herodes menikahi Herodias
adalah
suatu pelanggaran menurut hukum taurat dan termasuk
perbuatan dosa.
bagi
kita yang paling penting adalah jika sudah berbuat dosa :
tak
usahlah mencari alasan membenarkan diri
tak
usahlah mengutak-atik definisi dosa
tak
usahlah berdalih ini bukan dosa tetapi hanya kelalaian atau kesalahan
sebaiknya segeralah
mengakui dosa di hadapan Tuhan dan bertobat.
seringkali
orang yang sudah berbuat dosa berusaha untuk menutupi
dosanya
dengan cara ia berbuat dosa yang lain lagi.
misalnya
: mengkambing-hitamkan orang lain supaya dosanya tidak
terbongkar,
seperti yang dilakukan Herodes maupun Herodias.
Kedua
Jangan sungkan
mengatakan dan menegor suatu perbuatan dosa
seringkali
seseorang melihat orang lain melakukan perbuatan dosa
namun
ia tidak mau peduli dan merasa itu bukan urusan dia dan
apa
gunanya mengatakan dan menegor perbuatan dosa orang lain.
bagaimana
pendapat anda setelah membaca kebenaran firman Tuhan
dibawah ini mengenai
hal menegor perbuatan dosa.
Yehezkiel 3:18
kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati!
dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk
memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap
hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan
menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.
kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati!
dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk
memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap
hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan
menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.
Yohanes
Pembaptis mengetahui perbuatan dosa yang dilakukan Herodes
dan
Herodias maka dengan tegas ia menegor mereka berdua supaya
bertobat
tetapi mereka menolak dan bahkan membalas dendam dengan
membunuh Yohanes
Pembaptis.
contoh
teladan bagi kita untuk berbuat serupa dan sejalan dengan apa
yang
di firmankan dalam Yeh 3:18 bahwa kita harus memberitahukan
kepada
orang yang telah berbuat dosa tersebut dan menasehatinya
supaya
bertobat, meskipun ada resiko yang akan kita tanggung akibat
kita dengan tegas mau
menegor orang tersebut.
bukan
hanya Yohanes Pembaptis saja yang rela mengorbankan diri
demi
melakukan kebenaran firman Tuhan, tetapi orang-orang kudus
para Santo-Santa yang
rela mati sebagai martir.
Salam
Kasih,
Surya
Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com