Senin, 05 Maret 2018

SIAPA KAMU ?!







Senin, 5 MARET 2018 

2 RAJA 5:1-15   
MAZMUR 42:2-3; 43:3-4 
LUKAS 4:24-30 

Lukas 4:24 
Kata Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya." 

Nabi itu utusan Allah. 
Nabi saja tidak dihargai di tempat asalnya apalagi yang bukan nabi? 

Nabi Elisa tidak dihargai oleh bangsanya sendiri tetapi dihargai bangsa lain. 

Naaman panglima raja Aram dari Syria meski semula menolak mandi tujuh kali di sungai Yordan namun akhirnya menuruti pesan nabi Elisa (2 Raja 5:10-15). 

Nabi Elia diutus Allah ke Sarfat untuk menolong seorang janda padahal di Israel banyak janda yang mengalami kelaparan (1 Raja 17:8-16). 

Yesus paling tidak dipandang sebagai Nabi meskipun sesungguhnya Yesus adalah Allah Tritunggal. 

Yesus dielu-elukan dan diikuti banyak orang karena menyembuhkan penyakit dan mukjijat lainnya tetapi ketika Yesus di Nasaret tempat asalnya malah penduduk disitu tidak menghargai Yesus karena tahu Yesus anak Yusuf tukang kayu. 

Malahan akhirnya Yesus diusir dan akan dibunuh oleh semua orang mendengar pengajaran Yesus di rumah ibadat. 

Lukas 4:28-30 
Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi. 

Pertanyaannya adalah : 

Apakah di jaman sekarang masih terjadi? 
Mungkin bukan lagi ditujukan kepada seorang nabi tetapi sudah sampai kepada pribadi seseorang yang tidak dihargai di tempat asalnya. 

Mengapa demikian? 

Pada dasarnya kita manusia cenderung memandang rupa.Yah, kita dihargai orang lain bila kita itu kaya, punya kuasa dan jabatan tinggi, dari keluarga terhormat di masyarakat.

Padahal Firman Tuhan menasehati agar kita tidak memandang rupa seseorang (baca Yakobus 2:1-10). 

Yakobus 2:1,9 
Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran. 

Yesus dari keluarga tukang kayu sehingga diragukan darimana kemampuan Yesus padahal ia anak tukang kayu? 

Matius 13:55-56 
Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibuNya bernama Maria dan saudara-saudaraNya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudaraNya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperolehNya semuanya itu?" 

Apakah anda pernah diragukan teman atau orang-orang di lingkungan anda karena latar belakang keluarga anda dipandang rendah atau dulunya anda itu culun dianggap bodoh tetapi sekarang terlihat berubah menjadi luarbiasa? 

Kita itu paling sering mengingat-ingat kelemahan dan kekurangan orang lain tetapi paling cepat melupakan kelebihan dan kebaikan orang lain. 

Ditambah lagi mudah iri hati melihat keberhasilan orang lain, terutama bila tahu latar belakang orang tersebut. 

Disamping itu, hal lain yang menjadi penyebab "seseorang" tidak dihargai di tempat asalnya karena mayoritas orang tidak mau "dikalahkan" oleh orang yang tadinya bukan siapa-siapa yang tiba-tiba melejit mengalahkan reputasi dirinya. 

Atau dengan katalain masalah harga diri menjadi pertaruhan yang menghalangi sikap mau menerima orang lain lebih berhasil daripada keberhasilan dirinya. 

Ketiga hal inilah yang menjadi sumber masalah yang menyebabkan penolakan terhadap seseorang yang sukses di tempat asalnya. 

Siapa kamu !!! 
Ini sangat menyakitkan jika suatu hari keberadaan kita dipertanyakan orang lain terutama orang-orang di lingkungan kita berada, apalagi di tengah keluarga kita. 

Semoga anda pembaca renungan ini bukanlah termasuk orang seperti itu yang tidak bisa menerima keberhasilan orang lain, buanglah iri hati, gengsi, harga diri, dan bersikap menghakimi orang lain. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com