Jumat, 2 MARET 2018
KEJADIAN 37:3-4,12-13,17-28
MAZMUR 105:16-21
MATIUS 21:33-43,45-46
Matius 21:43
Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan
Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan
menghasilkan buah Kerajaan itu.
Yesus memperingatkan bangsa Israel yang
tidak menghargai keselamatan dari Allah dan keselamatan tersebut akan diberikan
kepada bangsa lain.
Peringatan Yesus ini juga berlaku atas
diri kita bila sikap dan perbuatan kita seperti perilaku bangsa Israel saat
itu.
Bangsa Israel percaya kepada Allah yang
mereka sebut Yahwe tetapi mereka selalu saja murtad dari Allah saat hidup
mereka dalam kesusahan/kesulitan.
Mereka baru beribadah lagi kepada Allah
setelah hidup mereka dipulihkan Allah dan hal ini bisa kita ketahui di
Perjanjian Lama terutama menonjol sekali terjadi di kitab Hakim-hakim.
Bagaimana dengan kita?
Sepertinya tidak berbeda jauh keadaan
umat kristiani di jaman sekarang ini.
Tuhan Allah diperlakukan sebagai mesin
ATM yang mengeluarkan uang sesuai kemauan setiap orang yang mengetik angka
tertentu di keyboard mesin ATM.
Bila uang tidak keluar dari mesin ATM
sesuai sejumlah uang yang diketik maka orang tersebut komplain.
Ia lupa bahwa mesin ATM ada batas
maksimal yang bisa ditarik sesuai jumlah saldo tabungan dan sesuai limit
penarikan kartu ATM.
Artinya kita tidak bisa meminta
berkat Tuhan seenaknya saja sesuai keinginan kita sebab ada kriteria tertentu
yang harus kita penuhi.
Yohanes 15:7
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan
firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu
akan menerimanya.
Tuhan Allah jauh lebih sempurna dari
mesin ATM yang seringkali kehabisan uang karena banyak yang menarik uang dan
terkadang mesin ATM rusak/hang.
Tuhan Allah berlimpah-ruah berkatNya
dan tidak pernah lalai bekerja untuk mengendalikan segala hal ciptaanNya.
Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut
bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana
Allah.
Tuhan Allah itu teramat sangat baik dan
seringkali hatiNya berbelas kasihan melihat keadaan manusia yang berdosa
sehingga tetap memberikan berkatNya meskipun belum hidup di dalam kebenaran
FirmanNya supaya orang itu bertobat dan percaya kepadaNya.
Ketahuilah, Tuhan Allah tidak akan
memberikan berkatNya sesuai keinginan seseorang karena bermaksud:
1) memperbaiki sifat orang
tersebut
2) menguji iman orang tersebut
3) memberikan lebih dari yang
diminta
Sifat iri hati paling dominan menjadi
penyebab terhalangnya berkat Tuhan selain dosa.
Seperti yang terjadi pada Yusuf, anak
kesayangan Yakub yang dilempar ke dalam sumur, lalu dijual ke saudagar Midian
oleh saudaranya (=kakaknya) yang iri hati kepadanya karena Yakub, ayah mereka
lebih sayang kepada Yusuf.
(Kejadian 37:23-28)
Ahli Taurat, orang Farisi, imam kepala
dan tua-tua Yahudi iri hati kepada Yesus sehingga mereka menutup hati menerima
Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Allah untuk menyelamatkan bangsa Israel
Orang iri hati berusaha menjatuhkan
orang lain yang membuatnya iri dan biasanya dari iri hati bisa menjadi
benci.
Iri hati dan benci, keduanya berkaitan
erat yang menjadi pendorong kuat melakukan tindakan membunuh orang yang
diirinya atau yang dibencinya.
Sifat iri hati inilah yang menyebabkan
penggarap kebun anggur tidak puas menerima bagian hasilnya sehingga bertindak
membunuh hamba tuannya dan anak tuannya karena mau merebut seluruh hasil kebun
anggur bahkan mau menguasai kebun anggur.
Matius 21:38-39
Tetapi ketika penggarap-penggarap itu
melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli
waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka
menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu
membunuhnya.
Hendaknya kita hidup sesuai rencana dan
kehendak Tuhan dan buanglah sifat iri hati dan sifat lainnya menjadi penghalang
berkat Tuhan Allah yang senantiasa mau memberkati dan menyelamatkan kita.
Terimalah berkat Tuhan yang menjadi
bagian kita dan tidak usah iri hati melihat berkat orang lain yang diberikan
Tuhan.
Pelajari, renungkan, dan turutilah
nasehat berikut ini:
Amsal 30:8-9
Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan
kebohongan.
Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan.
Biarkanlah aku menikmati makanan yang
menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak
menyangkalMu dan berkata: Siapa Tuhan itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri,
dan mencemarkan nama Allahku.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com