Selasa, 13 Maret 2018

TUHAN PASTI MENOLONG KITA (BAGIAN-2)









YEHEZKIEL 47:1-9,12 
MAZMUR 46:2-3,5-6,8-9 
YOHANES 5:1-16  

Yohanes 5:9-10 
Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan 

Hari ini kita diajak untuk melihat upaya apa yang dilakukan seorang buta yang telah 38 tahun lamanya buta. 

Padahal disitu ada kolam ajaib dimana malaikat Tuhanmenggoncangkan air yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit. 

Yohanes 5:4 
Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya

Kalo begitu, syaratnya adalah : 
1) sewaktu-waktu air kolam goncang 
2) yang masuk ke dalam kolam, sembuh 
3) segala macam penyakit sembuh 

Darisini pengalaman orang buta ini maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa : 

Pertama 
Jangan kamu mengandalkan orang lain 

Orang buta tersebut tidak berhasil selama 38 tahun karena bergantung kepada orang lain membawanya masuk ke dalam kolam. 

Yohanes 5:7 
Jawab orang sakit itu kepadaNya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." 

Boleh dibilang jarang sekali ada orang yang siap sedia menolong kita sebab mereka sibuk urusin kepentingan sendiri dan paling-paling mereka berucap: kasihan ya, orang itu dan tidak segera menolong atau paling sekedarnya saja memberi uang untuk membantu. 

Firman Tuhan sudah mengingatkan agar tidak mengandalkan orang lain maupun mengandalkan kekuatan sendiri tetapi bergantunglah kepada Tuhan. 

Yeremia 27:5,7 
Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan! Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! 

Kedua 
Besarkan hatimu dan jangan terpaku pada masalahmu 

Seringkali kita memandang masalah itu seperti raksasa Goliat yang membuat kita keder atau ketakutan dan tidak percaya diri mampu mengatasinya. 

Kita belajar dari Daud yang posturnya kecil tetapi berani hadapi Goliat yang tinggi besar dan kuat karena Daud mengandalkan Tuhan (1 Samuel 17). 

1 Samuel 17:45-46 
Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Hari ini juga Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah. 

Orang buta merasa tidak mungkin dia mampu terjun ke kolam karena tidak ada orang menuntunnya padahal biasanya orang buta Tuhan memberi kepekaan pada pendengarannya. 

Minder atau kehilangan kepercayaan diri menjadi sumber malapetaka baginya sehingga selama 38 tahun tidak berani berjuang masuk ke kolam agar sembuh. 

Ketiga 
Keinginan untuk sembuh kecil sekali karena pengharapannya memudar 

Jangan pernah putus-asa dan hilang harapan tetapi berjuanglah meskipun akhirnya tidak berhasil. 

Kalah sebelum bertanding adalah sifat pengecut sebab tidak ada upaya untuk memberdayakan talenta yang Tuhan berikan karena tidak berani menghadapi tantangan hidup. 

Firman Tuhan menasehati agar kita tetap memiliki pengharapan di tengah kesengsaraan hidup. 

Roma 5:3-4 
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. 

Ketiga hal inilah menjadi biang-kerok yang menggoyahkan keyakinan bahwa Tuhan pasti menolong kita. 

Setelah kita tahu penyebabnya maka segeralah benahi keyakinan yang telah memudar dan nyalakan iman agar terus berkobar supaya keyakinan pada Tuhan tak tergoyahkan oleh perubahan situasi dan keadaab hidup kita. 

Hal lain menjadi penyebab lunturnya keyakinan bahwa Tuhan pasti menolong adalah faktor kedosaan kita. 

Dosa seringkali menjadi penghalang terbesar tibanya pertolongan Tuhan. 

Yesaya 59:1-3 
Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan. 

Dosa menunjukkan kita tidak setia pada Tuhan karena kita menentang kehendak dan perintahNya sehingga kita tidak menjalani hidup sesuai Jalan Tuhan. 

Tuhan menunda berikan pertolongan dengan maksud agar kita mengakui dosa dan tidak berbuat dosa lagi. 

Tidak salah bila Tuhan belum turun tangan menolong kita karena masih ada dosa yang belum kita akui di hadapan Tuhan dan kita masih berbuat dosa. 
(Yesaya 59:1-3). 

Ada suatu pengecualian yaitu Tuhan memang bermaksud menguji iman dan kesetiaan kita maka Tuhan menunda menolong kita, seperti yang terjadi pada Ayub namun setelah lulus ujian iman maka keadaan Ayub dipulihkan. 

Semoga kesetiaan kita mempercayai Tuhan pasti menolong kita, tidak akan pernah luntur. 

Disamping itu kita tetap berharap sebab kita yakin Tuhan pasti menolong kita, seraya kita menghormati Tuhan dengan tak berbuat dosa lagi setelah diampuni. 

Bagian paling krusial ialah membangun hubungan intim dengan Tuhan lewat doa, saat teduh, dan bersandar kepada Firman Tuhan serta menerapkanNya di dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Dengan demikian, kita tidak akan pernah meragukan pertolongan Tuhan sebab kita yakin pasti akan dicurahkan Berkat Tuhan yang menolong hidup kita. Amin. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com