YEHEZKIEL
47:1-9,12
MAZMUR
46:2-3,5-6,8-9
YOHANES
5:1-16
Yohanes 5:9-10
Kata Yesus kepadanya:
"Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." Dan pada saat itu
juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan
Hari ini kita diajak
untuk melihat upaya apa yang dilakukan seorang buta yang telah 38 tahun lamanya
buta.
Padahal disitu ada
kolam ajaib dimana malaikat Tuhanmenggoncangkan air yang
dapat menyembuhkan segala macam penyakit.
Yohanes 5:4
Sebab sewaktu-waktu turun
malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa
yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi
sembuh, apapun juga penyakitnya
Kalo begitu, syaratnya
adalah :
1) sewaktu-waktu air
kolam goncang
2) yang masuk ke dalam
kolam, sembuh
3) segala macam
penyakit sembuh
Darisini pengalaman
orang buta ini maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa :
Pertama
Jangan kamu
mengandalkan orang lain
Orang buta tersebut
tidak berhasil selama 38 tahun karena bergantung kepada orang lain membawanya
masuk ke dalam kolam.
Yohanes 5:7
Jawab orang sakit itu
kepadaNya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam
kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke
kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
Boleh dibilang jarang
sekali ada orang yang siap sedia menolong kita sebab mereka sibuk urusin
kepentingan sendiri dan paling-paling mereka berucap: kasihan ya, orang itu dan
tidak segera menolong atau paling sekedarnya saja memberi uang untuk
membantu.
Firman Tuhan sudah
mengingatkan agar tidak mengandalkan orang lain maupun mengandalkan kekuatan
sendiri tetapi bergantunglah kepada Tuhan.
Yeremia 27:5,7
Beginilah firman
Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan
kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan! Diberkatilah
orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan!
Kedua
Besarkan hatimu dan
jangan terpaku pada masalahmu
Seringkali kita
memandang masalah itu seperti raksasa Goliat yang membuat kita keder atau
ketakutan dan tidak percaya diri mampu mengatasinya.
Kita belajar dari Daud
yang posturnya kecil tetapi berani hadapi Goliat yang tinggi besar dan kuat
karena Daud mengandalkan Tuhan (1 Samuel 17).
1 Samuel
17:45-46
Daud berkata kepada
orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan
lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah
segala barisan Israel yang kautantang itu. Hari ini juga Tuhan akan
menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan
memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan
mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada
binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai
Allah.
Orang buta merasa
tidak mungkin dia mampu terjun ke kolam karena tidak ada orang menuntunnya
padahal biasanya orang buta Tuhan memberi kepekaan pada pendengarannya.
Minder atau kehilangan
kepercayaan diri menjadi sumber malapetaka baginya sehingga selama 38 tahun
tidak berani berjuang masuk ke kolam agar sembuh.
Ketiga
Keinginan untuk sembuh
kecil sekali karena pengharapannya memudar
Jangan pernah
putus-asa dan hilang harapan tetapi berjuanglah meskipun akhirnya tidak
berhasil.
Kalah sebelum bertanding
adalah sifat pengecut sebab tidak ada upaya untuk memberdayakan talenta yang
Tuhan berikan karena tidak berani menghadapi tantangan hidup.
Firman Tuhan
menasehati agar kita tetap memiliki pengharapan di tengah kesengsaraan
hidup.
Roma 5:3-4
Dan bukan hanya itu
saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu,
bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan
tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Ketiga hal inilah
menjadi biang-kerok yang menggoyahkan keyakinan bahwa Tuhan pasti menolong
kita.
Setelah kita tahu
penyebabnya maka segeralah benahi keyakinan yang telah memudar dan nyalakan
iman agar terus berkobar supaya keyakinan pada Tuhan tak tergoyahkan oleh
perubahan situasi dan keadaab hidup kita.
Hal lain menjadi
penyebab lunturnya keyakinan bahwa Tuhan pasti menolong adalah faktor kedosaan
kita.
Dosa seringkali
menjadi penghalang terbesar tibanya pertolongan Tuhan.
Yesaya 59:1-3
Sesungguhnya, tangan
Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaranNya tidak kurang
tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan
Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri
terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Sebab
tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta,
lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.
Dosa menunjukkan kita
tidak setia pada Tuhan karena kita menentang kehendak dan perintahNya sehingga
kita tidak menjalani hidup sesuai Jalan Tuhan.
Tuhan menunda berikan
pertolongan dengan maksud agar kita mengakui dosa dan tidak berbuat dosa
lagi.
Tidak salah bila Tuhan
belum turun tangan menolong kita karena masih ada dosa yang belum kita akui di
hadapan Tuhan dan kita masih berbuat dosa.
(Yesaya 59:1-3).
Ada suatu pengecualian
yaitu Tuhan memang bermaksud menguji iman dan kesetiaan kita maka Tuhan menunda
menolong kita, seperti yang terjadi pada Ayub namun setelah lulus ujian iman
maka keadaan Ayub dipulihkan.
Semoga kesetiaan kita
mempercayai Tuhan pasti menolong kita, tidak akan pernah luntur.
Disamping itu kita
tetap berharap sebab kita yakin Tuhan pasti menolong kita, seraya kita
menghormati Tuhan dengan tak berbuat dosa lagi setelah diampuni.
Bagian paling krusial
ialah membangun hubungan intim dengan Tuhan lewat doa, saat teduh, dan
bersandar kepada Firman Tuhan serta menerapkanNya di dalam kehidupan kita
sehari-hari.
Dengan demikian, kita
tidak akan pernah meragukan pertolongan Tuhan sebab kita yakin pasti akan
dicurahkan Berkat Tuhan yang menolong hidup kita. Amin.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com