Selasa, 20 Maret 2018

MELANGKAH DALAM IMAN










Senin, 19 MARET 2018 

2 SAMUEL 7:4-5,12-14,16  
MAZMUR 89:2-5,27,29 
ROMA 4:13,16-18,22
MATIUS 1:16,18-21,24 

Matius 1:24 
Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya. 

Hari ini gereja Katolik menetapkan sebagai hari St Yusuf, suami SP Maria. 

Keteladan sikap Yusuf mempercayai malaikat Tuhan yang menasehati agar ia menerima Maria, tunangannya yang mengandung dari Roh Kudus. 

Matius 1:20 
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus

Semula Yusuf berencana menceraikan Maria karena mengandung sebab hal itu membahayakan keselamatan dirinya. 

Hukum Taurat sangat keras menghukum wanita yang berzinah, apalagi hingga hamil dan belum nikah, dengan hukuman rajam yaitu dilempari batu sampai mati. 

Bayangkan keadaan Yusuf saat itu yang menerima pesan dari malaikat Tuhan melalui mimpi...sekali lagi melalui mimpi. 
Dan luarbiasanya Yusuf percaya !!! 

Pertanyaannya : 
koq bisa ya Yusuf percaya pada mimpi padahal bisa saja belum tentu pesan itu dari malaikat Tuhan? 

Jawabannya ada di ayat 19a. 
Yusuf, seorang yang tulus hati 

Orang tulus hati itu biasanya seorang yang rajin beribadah dan hatinya berbelas kasihan, iba hati, dan mau menolong orang lain yang kesusahan. 

Sebab ia mensyukuri dan berterimakasih kepada yang telah menolong dirinya sehingga ketika melihat orang lain susah maka ia tahu betapa tidak enaknya hidup di dalam penderitaan karena ia pernah mengalaminya. 

Jaman itu orang-orang Yahudi percaya kepada kitab Taurat dan kitab Nabi. 
Maka tidak heran bila Yusuf percaya pada Allah dan beriman kepada Allah. 

Mungkin saja Yusuf pernah mendengar kisah Yakub yang bermimpi dan percaya ada malaikat Allah yang menyampaikan pesan Allah kepada manusia. 

Kejadian 28:12 
Maka bermimpilah Yakub, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. 

Tradisi lisan sejak dahulu turun-temurun diwarisi dari nenek-moyang Yahudi pada anak-cucu sebab mereka tunduk kepada Taurat Musa (baca Ulangan pasal 6) 

Ulangan 6:6-7 
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. 

Latar belakang Yusuf tidak banyak ditulis dalam Injil tetapi ketulusan hati Yusuf tercermin dari sikapnya yang baik hati dan bertanggung-jawab atas diri Maria. 

Dengan mempercayai pesan malaikat Tuhan dan melakukan sesuai pesan itu berarti Yusuf melangkah dalam imannya

Darisini kita diingatkan bahwa beriman kepada Allah adalah suatu permulaan yang baik namun hendaknya tidak berhenti sampai beriman saja tetapi hendaknya melangkah melakukan apa yang diimaninya. 

Yakobus 2:14,26  
Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. 

Selain Yusuf, kita diajak menyaksikan Abraham juga melangkah dalam imannya

Roma 4:18 
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."  

Bayangkan Abraham dan isterinya, Sarah sudah lanjut usia dan mereka belum dikaruniai anak. 

Kejadian 18:11 
Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid. 

Tetapi Allah berjanji akan memberikan Abraham keturunan yang banyak dan menjadi bapa segala bangsa. 

Kejadian 17:6 
Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. 

Bagaimana dengan kita? 
Bukankah kita juga menerima banyak janji Yesus, apakah kita hanya beriman percaya saja dan apakah kita melangkah dalam iman melalui perbuatan kita? 

Yusuf, Abraham dan tokoh iman lainnya telah melangkah dalam iman melalui tindakan atau perbuatan mereka yang membuat Allah berkenan. 

Abraham 4:20-22 
Tetapi terhadap janji Allah; Abraham tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan Abraham memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. 

Sesungguhnya, 

Banyak janji-janji Yesus ikrarkan selama berkarya di bumi, diantaranya : 

Matius 11:28 
Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 

Matius 6:33 
Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. 

Yohanes 14:1-2,6 
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu. Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 

Ketiga janji ini kita pegang dan yakini bahwa hal ini terjadi di dalam diri kita. 

Berapa banyak umat kristiani tidak yakin terhadap janji2 Yesus (contoh ke-3 janji), buktinya masih banyak diantara kita : 

Kuatir, cemas, takut akan masa depan sehingga mencari solusi dunia dan bukannya datang kepada Yesus seperti yang ditawarkan Yesus di Matius 11:28. 

Sibuk mencari harta kekayaan dunia sebagai jaminan hidup padahal Matius 6:33 menghendaki agar kita mencari Kerajaan Allah dan kebenaranNya. 

Mencari jalan keselamatan dan jalan kehidupan diluar yang Yesus ajarkan padahal Yoh 14:1-2,6 menjanjikan rumah Bapa di Surga bila menempuh jalan Yesus

Percaya sih percaya, inilah pengakuan iman percaya kepada Yesus tetapi tidak yakin pada janji-janji Yesus tergenapi di dalam hidup kita. 

Kita kudu mesti melangkah dalam iman yaitu meyakini janji Yesus pasti digenapi asalkan kita menjalani hidup sesuai jalan yang Yesus tunjukkan dan kita mau hidup di dalam kebenaran Tuhan. 

Kebanyakan diantara kita umat kristiani menuntut janji Yesus tetapi tidak mau mengikuti jalan Yesus dan maunya hidup menurut kebenaran diri sendiri yang dipengaruhi kebenaran dunia. 

yo wess ora iso, kata orang jawa lho. 
Ya gak bisa seperti itu maunya. 
Kita mesti tunduk dan setia kepada Yesus Kristus maka janji-janji akan ter-realisasi. 

Oleh sebab itu melangkahlah dalam iman melalui tindakan dan perbuatan kita yaitu berdoalah, bersaat teduhlah, jalinlah relasi intim lewat menekuni FirmanNya dan berbuatlah sesuai kehendak Tuhan. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com