Senin, 19 MARET 2018
2 SAMUEL 7:4-5,12-14,16
MAZMUR 89:2-5,27,29
ROMA 4:13,16-18,22
MATIUS 1:16,18-21,24
Matius 1:24
Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang
diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai
isterinya.
Hari ini gereja Katolik menetapkan sebagai hari St Yusuf, suami
SP Maria.
Keteladan sikap Yusuf mempercayai malaikat Tuhan yang menasehati
agar ia menerima Maria, tunangannya yang mengandung dari Roh Kudus.
Matius 1:20
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat
Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud,
janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di
dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Semula Yusuf berencana menceraikan Maria karena mengandung sebab
hal itu membahayakan keselamatan dirinya.
Hukum Taurat sangat keras menghukum wanita yang berzinah,
apalagi hingga hamil dan belum nikah, dengan hukuman rajam yaitu dilempari batu
sampai mati.
Bayangkan keadaan Yusuf saat itu yang menerima pesan dari
malaikat Tuhan melalui mimpi...sekali lagi melalui mimpi.
Dan luarbiasanya Yusuf percaya !!!
Pertanyaannya :
koq bisa ya Yusuf percaya pada mimpi padahal bisa saja belum
tentu pesan itu dari malaikat Tuhan?
Jawabannya ada di ayat 19a.
Yusuf, seorang yang tulus hati
Orang tulus hati itu biasanya seorang yang rajin beribadah dan
hatinya berbelas kasihan, iba hati, dan mau menolong orang lain yang
kesusahan.
Sebab ia mensyukuri dan berterimakasih kepada yang telah
menolong dirinya sehingga ketika melihat orang lain susah maka ia tahu betapa
tidak enaknya hidup di dalam penderitaan karena ia pernah mengalaminya.
Jaman itu orang-orang Yahudi percaya kepada kitab Taurat dan
kitab Nabi.
Maka tidak heran bila Yusuf percaya pada Allah dan beriman
kepada Allah.
Mungkin saja Yusuf pernah mendengar kisah Yakub yang bermimpi
dan percaya ada malaikat Allah yang menyampaikan pesan Allah kepada
manusia.
Kejadian 28:12
Maka bermimpilah Yakub, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang
ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di
tangga itu.
Tradisi lisan sejak dahulu turun-temurun diwarisi dari
nenek-moyang Yahudi pada anak-cucu sebab mereka tunduk kepada Taurat Musa (baca
Ulangan pasal 6)
Ulangan 6:6-7
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau
perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu
dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu,
apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila
engkau bangun.
Latar belakang Yusuf tidak banyak ditulis dalam Injil tetapi
ketulusan hati Yusuf tercermin dari sikapnya yang baik hati dan
bertanggung-jawab atas diri Maria.
Dengan mempercayai pesan malaikat Tuhan dan melakukan sesuai
pesan itu berarti Yusuf melangkah dalam imannya.
Darisini kita diingatkan bahwa beriman kepada Allah adalah suatu
permulaan yang baik namun hendaknya tidak berhenti sampai beriman saja tetapi
hendaknya melangkah melakukan apa yang diimaninya.
Yakobus 2:14,26
Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan,
bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman
itu menyelamatkan dia? sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati,
demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Selain Yusuf, kita diajak menyaksikan Abraham juga
melangkah dalam imannya
Roma 4:18
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham
berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak
bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti
keturunanmu."
Bayangkan Abraham dan isterinya, Sarah sudah lanjut usia dan
mereka belum dikaruniai anak.
Kejadian 18:11
Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara
telah mati haid.
Tetapi Allah berjanji akan memberikan Abraham keturunan yang
banyak dan menjadi bapa segala bangsa.
Kejadian 17:6
Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan
Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
Bagaimana dengan kita?
Bukankah kita juga menerima banyak janji Yesus, apakah kita
hanya beriman percaya saja dan apakah kita melangkah dalam iman melalui
perbuatan kita?
Yusuf, Abraham dan tokoh iman lainnya telah melangkah dalam iman
melalui tindakan atau perbuatan mereka yang membuat Allah berkenan.
Abraham 4:20-22
Tetapi terhadap janji Allah; Abraham tidak bimbang karena
ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan Abraham
memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk
melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan
kepadanya sebagai kebenaran.
Sesungguhnya,
Banyak janji-janji Yesus ikrarkan selama berkarya di bumi,
diantaranya :
Matius 11:28
Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku
akan memberi kelegaan kepadamu.
Matius 6:33
Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya
itu akan ditambahkan kepadamu.
Yohanes 14:1-2,6
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah,
percayalah juga kepadaKu. Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak
demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk
menyediakan tempat bagimu. Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku.
Ketiga janji ini kita pegang dan yakini bahwa hal ini terjadi di
dalam diri kita.
Berapa banyak umat kristiani tidak yakin terhadap janji2 Yesus
(contoh ke-3 janji), buktinya masih banyak diantara kita :
Kuatir, cemas, takut akan masa depan sehingga mencari solusi
dunia dan bukannya datang kepada Yesus seperti yang ditawarkan Yesus di Matius
11:28.
Sibuk mencari harta kekayaan dunia sebagai jaminan hidup padahal
Matius 6:33 menghendaki agar kita mencari Kerajaan Allah dan
kebenaranNya.
Mencari jalan keselamatan dan jalan kehidupan diluar yang Yesus
ajarkan padahal Yoh 14:1-2,6 menjanjikan rumah Bapa di Surga bila menempuh
jalan Yesus
Percaya sih percaya, inilah pengakuan iman percaya kepada Yesus
tetapi tidak yakin pada janji-janji Yesus tergenapi di dalam hidup kita.
Kita kudu mesti melangkah dalam iman yaitu meyakini janji Yesus
pasti digenapi asalkan kita menjalani hidup sesuai jalan yang Yesus tunjukkan
dan kita mau hidup di dalam kebenaran Tuhan.
Kebanyakan diantara kita umat kristiani menuntut janji Yesus
tetapi tidak mau mengikuti jalan Yesus dan maunya hidup menurut kebenaran diri
sendiri yang dipengaruhi kebenaran dunia.
yo wess ora iso, kata orang jawa lho.
Ya gak bisa seperti itu maunya.
Kita mesti tunduk dan setia kepada Yesus Kristus maka
janji-janji akan ter-realisasi.
Oleh sebab itu melangkahlah dalam iman melalui tindakan dan
perbuatan kita yaitu berdoalah, bersaat teduhlah, jalinlah relasi intim lewat
menekuni FirmanNya dan berbuatlah sesuai kehendak Tuhan.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com