Selasa, 27 MARET 2018
YESAYA 49:1-6
MAZMUR 71:1-6,15-17
YOHANES 13:21-33,36-38
Yohanes 13:21
Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan
menyerahkan Aku."
Dari bacaan Injil hari ini bisa disimpulkan bahwa peringatan
Yesus kepada Yudas dan Petrus merupakan peringatan Yesus kepada kita, umat
kristiani.
Pertama
Kita bisa mengkhianati Yesus (=Yudas)
mengkhianati = melanggar janji, berbuat tidak setia.
Yesus mengetahui Yudas tidak setia kepadaNya karena
tujuan Yudas mengikuti Yesus adalah untuk mencari keuntungan financial/keuangan padahal
Yudas dipercayakan sebagai bendahara.
Yohanes 12:6b
Yudas adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan
dalam kas yang dipegangnya.
Di jaman sekarang ini, banyak hal dapat mempengaruhi keyakinan
iman kita pada Yesus karena godaan meraup uang dan harta kekayaan dunia.
Mulanya hanya godaan karena melihat dengan mata jasmani, bentuk
godaan itu (=uang, makanan, wanita, benda2 dunia), lalu timbullah keinginan
memilikinya.
Kedagingan kita akan mendesak agar keinginannya terpenuhi dan
terpuaskan, kemudian dari pikiran timbul rencana untuk mendapatkan apa yang
diinginkan dan akhirnya melakukan perbuatan.
Ketidak-setiaan itu terjadi setelah berhasil menikmati apa yang
diinginkan dan kedagingan kita menuntut terus menerus dipuaskan.
Berhati-hatilah bila ada ketidak-puasan karena akan
mengakibatkan tidak setia atau mengkhianati janji kesetiaan.
Mengkhianati Yesus biasanya karena urusan uang atau harta
kekayaan dunia dan kesenangan/kenikmatan duniawi.
Lihatlah berapa banyak orang berbuat tidak setia karena tidak
mampu mengendalikan keinginan kedagingan dan akhirnya mengkhianati janji iman
percaya kepada Yesus.
Kedua
Kita bisa menyangkal Yesus (=Petrus)
menyangkal = tidak mengakui.
Petrus menyangkal Yesus karena takut akan keselamatan dirinya,
terancam nyawanya karena beberapa orang mengenalnya sebagai pengikut Yesus pada
saat Yesus ditangkap.
Kita juga bisa menyangkal Yesus atau tidak mengakui Yesus adalah
Tuhan kita karena adanya intimidasi, ancaman, aniayai atau tubuh kita disiksa
dan akan kehilangan nyawa.
Sebelum ancaman, aniaya, resiko hilang nyawa nyata terjadi maka
biasanya kita masih dengan yakin mengatakan tidak akan menyangkal Yesus,
seperti Petrus.
Yohanes 13:37-38
Kata Petrus kepadaNya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat
mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagiMu!" Jawab
Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagiKu? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu:
Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
Anda bisa bayangkan bila tangan, kaki, anggota badan lainnya
dipotong bila tetap percaya kepada Yesus dan orang jahat menyuruh kita
menyangkal Yesus.
JADI,
Kita mesti mewaspadai potensi diri kita menyangkal dan
mengkhianati Yesus.
Satu-satunya cara menghadapi kedua hal tersebut adalah kita
memutuskan tujuan hidup kita di dunia ini untuk hidup kekal di Surga.
Kesetiaan kita kepada Yesus akan teruji bila kita tetap setia
pada tujuan hidup kita adalah kehidupan kekal di Surga.
Kesetiaan kita didasari keyakinan iman kita kepada Yesus karena
janji Yesus:
Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yesus memberikan semangat kepada kita bahwa aniaya bisa terjadi
namun Yesus menyertai kita sebab Yesus telah mengalahkan dunia.
Yohanes 16:33
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai
sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah
hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.
Petrus bertobat, ia sadar dan kembali mempercayai janji Yesus
pasti digenapi di dalam dirinya maka setelah itu Petrus setia sampai mati
kepada Yesus walau ia harus mati dianiaya.
Yudas menyesal telah mengkhianati Yesus tetapi ia tidak bertobat
dan kembali kepada Yesus melainkan ia mati bunuh diri.
Kita harus percaya bahwa janji Yesus adalah janji Tuhan karena
Yesus adalah Tuhan setelah bangkit dan naik ke Surga (iman kita kepada Allah
Tritunggal).
Tuhan berjanji, pasti ditepati dan Tuhan tidak pernah ingkar
janji dan banyak janji Tuhan telah digenapi di dalam hidup kita
Mazmur 89:35
Aku tidak akan melanggar perjanjianKu, dan apa yang keluar dari
bibirKu tidak akan Kuubah.
Janji kehidupan kekal di Surga tergantung sikap dan perbuatan
kita selain keyakinan iman kita kepada Yesus supaya janji tersebut tergenapi.
Banyak hal Yesus katakan, ajarkan, nasehati, dan peringatkan
kita agar tetap setia kepadaNya sampai kita mati dan meninggalkan dunia
ini.
Oleh sebab itu kita perhatikan sungguh2 peringatan Yesus tentang
menyangkal dan mengkhianati diriNya.
Kita tetap setia kepada Yesus karena kita tetap teguh pada
tujuan hidup kita menuju kehidupan kekal di Surga.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com