Selasa, 20 Maret 2018

TINGGIKAN TUHAN ALLAH










Selasa, 20 MARET 2018 

BILANGAN 21:4-9 
MAZMUR 102:2-3,16-21  
YOHANES 8:21-30 

Yohanes 8:28 
Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diriKu sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepadaKu. 

Anak Manusia = Yesus Kristus 

Apa maksud tinggikanlah Allah? 
Bukankah Allah tidak perlu ditinggikan oleh manusia sebab Allah Pencipta alam semesta dan Maha Kuasa, Maha Tinggi. 

Tinggikan Allah maksudnya kita hormati Allah, mengakui Allah itu segala Maha yang berkuasa atas hidup kita. 

Tidak semua manusia mengakui Allah yang menguasai hidupnya karena ada yang menyerahkan dirinya dikuasai oleh Iblis demi memuaskan hawa nafsu kedagingannya. 

Manusia adalah satu-satu mahluk yang berani melawan Allah !!! 
Manusia tidak takut masuk neraka dan itu terbukti berulangkali berbuat dosa yang sama dan sengaja secara sasar melakukan perbuatan dosa. 

Sepertinya Allah dikalahkan oleh hawa nafsu manusia sehingga Iblis senang sebab lebih ditinggikan daripada Allah. 

Coba intropeksi diri kita masing-masing; apakah aku masih melakukan dosa dan seringkali dosanya itu-itu lagi padahal berulangkali bertobat dan berjanji tidak akan melakukan perbuatan dosa

Contoh nyata adalah sikap bangsa Israel yang terus-menerus melakukan dosa yang sama dan setelah itu bertobat, lalu berdosa lagi, bahkan sengaja melawan Allah dengan menyembah berhala. 

Musa capek hati melihat kedegilan bangsanya dan mengeluh kepada Tuhan karena tidak kuat menanggung beban tanggung-jawab atas bangsa Israel. 

Bilangan 11:11,14-15 
Lalu berkatalah Musa kepada Tuhan: "Mengapa Kauperlakukan hambaMu ini dengan buruk dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia di mataMu, sehingga Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja, jika aku mendapat kasih karunia di mataMu, supaya aku tidak harus melihat celakaku."  

Kelakuan bangsa Israel mewakili sikap dan perilaku manusia yang tidak hormat dan tidak tinggikan Tuhan Allah dalam kehidupannya. 

Tuhan menyuruh Musa menaruh ular tembaga pada sebuah tiang supaya mereka bangsa Israel tetap hidup karena melihatnya tiang ular tembaga. 

Bilangan 21:8-9 
Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup. 

Ini bukan bermaksud menyembah ular tembaga tetapi suatu peringatan kepada bangsa Israel saat itu supaya mereka ingat kepada Tuhan yang memberikan mereka kehidupan. 

dipagur ular = berbuat dosa. 

Pada saat mereka berbuat dosa maka datanglah pada Tuhan Allah agar dosa mereka diampuni dan diselamatkan. 

Sama halnya kita sekarang ini; dengan memandang salib maka kita diingatkan akan pengorbanan Yesus menebus dosa kita agar kita tetap hidup dan beroleh kekekalan hidup di Surga (Yoh 14:1-3). 

Hendaknya kita meninggikan Tuhan Allah di dalam segala bidang kehidupan dan tidak ada bidang tertentu yang kita sembunyikan dan tidak serahkan kepada Tuhan Allah. 

Pertanyaannya adalah : bagaimanakah caranya meninggikan Tuhan Allah? 

Pertama 
Serahkan seluruh diri dikuasai Allah 

Roma 6:13 
Janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

Jangan ada kemunafikan dengan cara menutupi dosa di hadapan Tuhan sebab DIA Maha Tahu ( baca Mazmur 139). 

Jagalah kekudusan tubuh, jiwa, roh kita supaya kita dilayakan berjumpa dengan Tuhan Allah kita. 

Ibrani 12:14 
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. 

Kedua 
Tetap taat dan setia pada Tuhan Allah 

Mazmur 26:2-3 
Ujilah aku, ya Tuhan, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setiaMu, dan aku hidup dalam kebenaranMu. 

Hendaklah ketaatan dan kesetiaan kita kepada Tuhan Allah sampai kita mati meninggalkan dunia ini. 

2 Timotius 4:7-8 
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya. 

Ketiga 
Pujilah dan sembahlah Tuhan Allah 

Mazmur 148:13 
Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya namaNya saja yang tinggi luhur, keagunganNya mengatasi bumi dan langit. 

Datanglah dan tinggallah dalam Hadirat Tuhan sebab hanya dekat Tuhan saja hati damai sejahtera. 

Mazmur 84:3,11 
Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup. Sebab lebih baik satu hari di pelataranMu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. 

Lebih baik kita memuji dan menyembah Tuhan daripada memuji memuliakan orang lain dan selayaknya Tuhan Allah itu kita puji dan muliakan lebih dari segala kemuliaan yang ada di dunia ini. 

Yohanes 4:23-24 
Saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran. 

Demikianlah ketiga hal ini kita lakukan untuk meninggikan Tuhan Allah di dalam diri kita dan di dalam kehidupan kita. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com