JUMAT,
14 FEBRUARI 2020
1
RAJA 11:29-32, 12:19
Nabi
Ahia berkata kepada Yerobeam: "Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab
beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan
kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh
suku.
Tetapi
satu suku akan tetap padanya oleh karena hambaKu Daud dan oleh karena
Yerusalem, kota yang Kupilih itu dari segala suku Israel.
MAZMUR
81:10-15
Tetapi
umatKu tidak mendengarkan suaraKu, dan Israel tidak suka kepadaKu. Sebab itu
Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti
rencananya sendiri!
MARKUS
7:31-37
Yesus
menyembuhkan orang tuli gagap dengan memasukkan jariNya ke telinga orang itu,
lalu Yesus meludah dan meraba lidahnya dan akhirnya orang tersebut bisa
mendengar dan berbicara.
RENUNGAN
Cara
Yesus menyembuhkan telinga dan lidah seorang yang tuli dan gagap agak berbeda
seperti biasanya menyembuhkan penyakit lainnya.
Darisini
kita mendapat gambaran bahwa lidah dan telinga (selain mata) adalah pancaindera
yang sangat berdampak pada perbuatan seseorang.
LIDAH
berada di dalam MULUT
Yakobus
3:9-10
Dengan
lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan
menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk.
Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
Lihat
saja banyak orang mulutnya ember dan bicaranya kasar, tajam menusuk dan melukai
hati orang lain.
Amsal
15:1
Jawaban
yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas
membangkitkan marah.
Ada
yang bicaranya manis semanis madu tapi ada racun di balil tutur bahasanya yang
santun, sungguh menjijikan.
Kemunafikan
seseorang terlihat jelas dari cara bicara dan sikapnya yang bertolak belakang
dari kebusukan hatinya.
Bukannya
dipakai untuk kebaikan orang lain tetapi untuk kesenangan dirinya agar dapat
memuaskan keinginan hawa nafsu
Hendaknya
kita menjaga lidah dan mulut dengan penuh kewaspadaan agar tidak menimbulkan
masalah dalam hidup kita.
Amsal
4:24
Buanglah
mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari
padamu.
Amsal
21:23
Siapa
memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.
Demikian
pula hendaknya perkataan yang keluar dari mulut kita dapat membangun
semangat orang lain karena mulut kita menaburkan benih Firman Tuhan.
Yesaya
50:4a
Tuhan
Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan
aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu.
TELINGA
2
Timotius 4:3-4
Karena
akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi
mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan
keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan
membukanya bagi dongeng.
Sekarang
sudah terjadi dimana banyak orang mengaku percaya kepada Yesus namun mereka
tidak mau mendengar Firman Tuhan, bahkan menolak semua pembicaraan hal-hal
rohani.
Mereka
hanya mau mendengar hal-hal duniawi yang menyenangkan hati mereka dan yang
mendatangkan keuntungan bagi diri mereka; apakah dalam hal keuangan, reputasi
dan popularitas, dsbnya.
Hendaklah
telinga kita dipakai untuk:
1.
Mendengar nasehat orang bijak
Amsal
22:17
Pasanglah
telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal orang bijak, berilah perhatian kepada
pengetahuanku.
Amsal
19:20
Dengarkanlah
nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.
2.
Mendengar Firman Tuhan
Yesaya
50:4b-5
Setiap
pagi Tuhan Allah mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang
murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku dan aku tidak memberontak, tidak
berpaling ke belakang
Masih
banyak nasehat yang menasehati bagaimana memelihara lidah/mulut dan menggunakan
telinga untuk mendengar.
Namun
semua itu tidak ada artinya bila tetap mengandalkan pikiran duniawi sehingga
semaunya saja berkata-kata dan mendengar hal-hal duniawi dengan menolak hal-hal
rohani.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com