Kamis, 20 Februari 2020

KEPENTINGAN DIRI SENDIRI










KAMIS, 20 FEBRUARI 2020

YAKOBUS 2:1-9 

Janganlah kamu memandang muka dan membeda-bedakan orang miskin dan orang kaya tetapi kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 

MAZMUR 34:2-7 

Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. 

Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. 

MARKUS 8:27-32 

Yesus bertanya kepada murid-muridNya, siapakah Aku? diantara mereka, Petrus menjawab : Yesus adalah Mesias. 

Namun Yesus memarahi Petrus yang tidak setuju apa yang dikatakan Yesus bahwa diriNya ditolak oleh tua-tua, imam kepala, ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari kemudian. 

RENUNGAN 

Petrus dan murid Yesus lainnya berharap di kemudian hari Yesus menjadi raja bagi bangsa Israel dan tentunya mereka akan mendapatkan jabatan penting di dalam pemerintahan nantinya. 

Lukas 24:21a 
Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel 

Markus 10:35,37 
Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepadaNya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!" Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaanMu kelak, yang seorang lagi di sebelah kananMu dan yang seorang di sebelah kiriMu." 

Semula memang demikian motivasi para murid mengikuti Yesus untuk kepentingan diri sendiri, lalu setelah Roh Kudus turun mengurapi mereka saat Pentakosta maka mereka sungguh militan mengikuti Yesus sampai mati menjadi martir. 

Dalam bacaan pertama mengenai orang yang memandang muka orang lain sebab ia begitu menghormati orang kaya tetapi sebaliknya meremehkan dan menghina orang miskin karena tentu ada motivasi berbuat kebaikan untuk kepentingannya. 

Yakobus 2:3-4 
Kamu menghormati orang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!", bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat? 

Kedua contoh ini dari bacaan Injil dan dari bacaan pertama hari ini menggambarkan secara gamblang bagaimana sikap orang yang berpura-pura, tidak tulus hati karena menyimpan sesuatu untuk dirinya sendiri, untuk kemuliaan dirinya, yang seharusnya untuk menyenangkan Tuhan. 

Mengapa orang kaya seringkali disorot Yesus tetapi sebaliknya orang miskin selalu dibela? 

Yakobus 2:5 
Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikanNya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia? 

Matius 19:24 
Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 

Kecenderungan orang kaya bersandar pada uang dan kekayaan duniawi yang dimilikinya dan menimbun harta demi kepentingan sendiri (Lukas 12:13-21). 

Orang kaya cenderung eksploitasi orang demi keuntungan diri (Yakobus 5:1-6). 

Orang kaya haus akan kuasa, pujian dan reputasi (=nama baik) bila ia termasuk orang kaya yang tidak lagi kemaruk uang. 

Orang kaya cenderung memuaskan diri pada kenikmatan duniawi dalam pesta pora dan tidak peduli pada hal-hal rohani. 

Lukas 21:34 
Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat

Orang kaya cenderung merasa fine-fine saja dan merasa tidak bersalah, bahkan merasa tidak berdosa jika ia tega melihat orang lain susah serba kekurangan dan ia tidak menolongnya. 

Wahyu 3:17-18 
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari padaKu emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. 

Orang kaya berbuat kebaikan tanpa tujuan menambah hartanya bila dirinya divonis dokter mengidap sakit kronis meskipun masih terselip tujuan dipuji orang lain karena ia telah berbuat baik. 

Buanyak sekali kecenderungan yang tidak berkenan bagi Allah yang dilakukan oleh orang kaya pada umumnya meski tidak semua orang kaya berbuat begitu. 

Allah membela orang miskin sebab pada umumnya mereka tidak berdaya dan bergantung kepada Allah sedangkan orang kaya bergantung harta duniawi yang dimilikinya. 

Orang kaya mudah frustasi bila hartanya ludes seketika sebab Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada (Matius 6:21). 

Kenyataan di dunia ini
banyak orang miskin daripada orang kaya sehingga banyak penderitaan yang terjadi yang menyentuh belas kasihan Allah pada orang miskin dan menderita. 

Mari kita berbela rasa dan berbagi pada orang lain dan tidak usah saling tunjuk menyuruh orang kaya berbuat kebaikan padahal kita meskipun tidak kaya tetapi bisa menolong orang lain yang susah. 

2 Korintus 8:12 
Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu. 

Bukan hanya urusan uang saja tetapi kita saling tolong menolong dalam segala bidang kehidupan ini bila kita tidak hanya mementingkan kepentingan diri sendiri. 

Filipi 2:4 
Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com