Sabtu, 08 Februari 2020

YOHANES PEMBAPTIS DIBUNUH












JUMAT, 7 FEBRUARI 2020

SIRAKH 47:2-11 

Dalam segala tindakannya Daud menghormati Tuhan, dan dengan kata yang luhur menghormati Yang Kudus, Yang Mahatinggi. Ia bernyanyi-nyanyi dengan segenap hati, dan mengasihi Penciptanya. 

Tuhan mengampuni segala dosanya serta meninggikan tanduknya untuk selama-lamanya. Iapun memberinya perjanjian kerajaan, dan menganugerahkan padanya takhta yang mulia di Israel. 

MAZMUR 18:31,47,50-51 

Sebab itu aku mau menyanyikan syukur bagiMu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan dan aku mau menyanyikan mazmur bagi namaMu. 

Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkatNya, dan menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapiNya, yaitu Daud dan kepada anak cucunya untuk selamanya. 

MARKUS 6:14-29 

Raja Herodes mendengar Yesus terkenal adalah Yohanes Pembaptis telah bangkit tetapi Herodea berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi." 

Memang sebelumnya raja Herodes telah memenggal kepala Yohanes sebab telah menegornya berselingkuh dengan isteri saudaranya Filipus, yakni Herodias. 

RENUNGAN 

Yohanes Pembaptis berani menegor raja Herodes sehingga ditangkap dimasukan dalam penjara dan akhirnya dibunuh. 

Markus 6:18 
Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" 

Banyak orang dibunuh seperti dialami Yohanes Pembaptis karena konsekswen menyatakan kebenaran meski kehilangan nyawa sekalipun. 

Timbul pertanyaan, mengapa mereka itu tidak takut meski tahu resiko/akibatnya bila mengungkapkan kebenaran bahkan menyatakan bersalah kepada orang lain yang memiliki kuasa atau jabatan tinggi? 

Tidak dituliskan di dalam Injil namun kita bisa menelusuri dari bagian lain Firman Tuhan yang menyatakan kebenaran. 

Yehezkiel 3:18 
Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! — Dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu. 

Yehezkiel 3:19 
Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu dan ia tidak berbalik dari kejahatannya dan dari hidupnya yang jahat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu. 

Matius 18:15 
Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 

Kebanyakan dari kita, tidak mau menegor atau setidaknya menasehati seseorang telah berbuat salah ataupun dosa sebab kita tidak peduli dan merasa itu bukan urusan dan tanggung-jawab kita. 

Apalagi bila yang harus ditegor adalah orang terkenal atau pejabat, kita minder. 
Lagipula kita merasa diri kita juga belum tentu sudah hidup dalam kebenaran. 

Memang tidak banyak orang yang berani menegor kesalahan ataupun dosa orang lain seperti dilakukan Yohanes Pembaptis dan para martir rela kehilangan nyawa akibat tindakan mereka berani menegor. 

Kita pada umumnya sayang diri sendiri dan tidak mau kehilangan nyawa. 

Jangankan kehilangan nyawa, kita tidak mau melakukan sesuatu tetapi akibatnya merugikan kepentingan kita dalam hal keuangan dan kesenangan (=hobby). 

Untuk sampai pada iman seperti Yohanes Pembaptis atau para martir lainnya harus melalui proses pemurnian diri atau proses pengosongan diri dari kepentingan pribadi yang tidak mudah dilakukan. 

Rasul Paulus berhasil mengosongkan diri dari kepentingan sendiri sebab semula beliau adalah pemuka agama Yahudi yang mengejar dan membunuh pengikut Yesus namun terjadi metanoia perubahan drastis setelah peristiwa di Damsyik dimana ia berjumpa dengan Yesus. 
--> baca Kisah 9:1-31 

Rupanya semua itu tergantung pada keputusan kita dan kebulatan tekad kita mengosongkan diri untuk melakukan kebenaran sesuai dengan kehendak dan perintah Tuhan. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com