Kamis, 30 Agustus 2018

BERSIKAP TEGAS









Rabu, 29 Agustus 2018 

YEREMIA 1:17-19 
MAZMUR 71:1-6,15,17 
MARKUS 6:17-29 

Markus 6:17 
Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. 

Bacaan Injil Markus hari ini mengenai sepak terjang Yohanes Pembaptis gagah berani memperjuangkan kebenaran dan memberitakan kedatangan Mesias kepada masyarakat Yahudi. 

Dalam menegakkan kebenaran, Yohanes Pembaptis tak segan-segan menegor raja Herodes mengawini isteri saudaranya yakni Filipus sehingga baik Herodes dan Herodias (isteri Filipus) mendendam dan 
mencari kesempatan untuk membunuh Yohanes Pembaptis. 

Markus 6:17-18 
Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes
dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias,
isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri karena Yohanes pernah menegor Herodes: "tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!", karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat

Hendaknya kita juga mencontoh sikap Yohanes Pembaptis yang tegas, berani, tanpa kompromi mengatakan kebenaran meski resikonya merenggut nyawa kita alias mati terbunuh. 

wow, membuat kecut, ciut nyali dan menggoncangkan iman, menghadapi tantangan berat seperti ini membuat orang beriman pikir-pikir dulu dan menyurutkan langkahnya untuk maju terus : memberitakan kabar sukacita Injil Kerajaan Sorga kepada orang lain dan memperjuangkan kebenaran Tuhan. 

Ibrani 12:3-4 
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah

Orang lebih memilih mencari aman buat dirinya dan keberatan jika sampai harus menderita akibat menegakkan kebenaran dan keadilan serta memberitakan Injil kepada orang lain. 

Bacaan pertama dari kitab Yeremia, kita bisa ketahui bahwa Yeremia semula ragu-ragu diutus Allah, dengan mengatakan: 

Yeremia 1:6-8 
Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." maka aku menjawab: "Ah, Tuhan Allah! sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." tetapi Tuhan berfirman kepadaku: "janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau 
untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan." 

Yeremia tidak ragu-ragu lagi setelah Tuhan berjanji akan menyertainya dan seterusnya kita bisa saksikan bagaimana Yeremia menjadi berani dan tegas melaksanakan tugas yang Tuhan perintahkan kepadanya. 

Yeremia 1:17 
Engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. janganlah gentar terhadap mereka agar jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! 

Seharusnya kita juga tidak perlu takut memberitakan Injil dan kebenaran sebab kita tahu bahwa Tuhan menyertai kita melalui Roh-Nya, Roh Kudus memberikan kekuatan kepada kita dan memberikan hikmat Allah.  

Itu perlunya kita membaca dan hidup dalam kebenaran firman Tuhan supaya mengetahui dan mengenal apa yang dikatakan Tuhan secara tertulis yang dituangkan dalam kitab suci. 

Hal ini sangat berguna bagi kita untuk memberikan kekuatan dan mendorong semangat kita untuk terus menyampaikan kebenaran. 

Seringkali orang terjebak pada kompromi yang istilah kerennya dikatakan win-win solution padahal di dalam kitab suci tidak ada itu kompromi, ya katakan ya, tidak katakan tidak, harus tegas dong ! 

Matius 5:37 
Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya,
jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak.
apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat

Yohanes Pembaptis tak kenal kompromi meski yang dihadapinya adalah seorang raja atau penguasa wilayah saat itu. 

Kita perlu bersikap cerdik menghadapi sikap orang lain; mereka memiliki kuasa jabatan tertentu. 

Terhadap perbuatan dosa, tidak boleh kompromi dan harus tegas menolak segala bentuk dalih dan berbagai alasan. 

Akhir-akhir ini perbuatan dosa dianggap sebagai kesalahan semata-mata dan dikatakan itu bukan dosa padahal sangat jelas itu adalah dosa. 

Dosa adalah suatu perbuatan termasuk pikiran yang merancang untuk berbuat melanggar ketentuan dan kehendak Tuhan. 

Kesalahan adalah kelalaian menjalankan etika tertentu yang tidak berhubungan dengan kehendak Tuhan melainkan hanya melanggar peraturan yang ditetapkan manusia. 

Apa yang dilakukan raja Herodes, 
jelas-jelas suatu perbuatan dosa karena ia menikahi isteri Filipus dan juga termasuk suatu kesalahan pelanggaran etika. 

itu terlihat pada ayat 17 bagian akhir yang tertulis : peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah 
mengambilnya sebagai isteri.  

mengambilnya sebagai isteri dapat dikategorikan terjadi perselingkuhan 
antara Herodes dan Herodias, berarti Filipus masih hidup dan isterinya 
direbut oleh Herodes. 

Semoga kita tidak berlaku seperti raja Herodes dan juga tidak bersikap seperti Herodias yang tidak menolak dosa berzinah bahkan ia ikut merancang pembunuhan Yohanes Pembaptis. 

Markus 6:24-25 
Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "apa yang harus kuminta?" jawab Herodias : "kepala Yohanes Pembaptis!" maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" 

Hendaknya kita bersikap seperti Yohanes Pembaptis yang tegas tanpa kompromi terhadap perbuatan dosa dan ia berani tidak takut karena ia mengerti bahwa Tuhan menyertai dirinya. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com