Jumat, 10 Agustus 2018
2 KORINTUS 9:6-10
MAZMUR 112:1-2,5-9
YOHANES 12:24-26
Matius 12:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak
jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia
akan menghasilkan banyak buah.
Bacaan Injil hari ini mengenai perikop Yesus memberitakan
kematian-Nya kepada murid-muridNya setelah Yesus dielu-elukan di
Yerusalem.
Ada beberapa hal yang Yesus katakan dalam perikop ini, yaitu
:
Pertama
Hidup di dunia ini untuk menghasilkan banyak buah yakni buah
Kasih
Yohanes 12:24
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Yohanes 12:24
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Kita semua akan mati atau meninggalkan dunia ini suatu saat
nanti dan seharusnya kita sadari; adalah aneh jika seseorang takut mati
karena membayangkan apa yang akan terjadi setelah kematian.
Sebagai "anak-anak Allah", kita bukan berasal dari
dunia ini dan rumah kita bukan di dunia ini melainkan di Sorga.
Di dunia ini kita tinggal sementara untuk melaksanakan
tugas atau misi tertentu yang ditetapkan Allah kepada kita
masing-masing (Yohanes 14:1-14).
Anehnya banyak orang lebih senang tinggal di dunia ini dan
berusaha untuk tidak mau pulang ke Sorga karena sudah betah di dunia ini
karena pikirnya rumah di Sorga belum tahu dimana atau belum tentu
ada.
Itu gunanya kita membaca Alkitab supaya kita tahu bahwa pada
saat kita mati atau meninggalkan dunia ini berarti saat telah tiba untuk
melaporkan tugas-tugas apa saja yang telah kita kerjakan selama berada
di dunia ini; apakah menghasilkan banyak buah sesuai dikehendaki Allah
ataukah tidak menghasilkan apa-apa?
Lukas 4:43
Yesus berkata kepada mereka: "juga di kota-kota lain Aku
harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku
diutus."
Yohanes 14:12
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
Banyak orang telah lupa akan tugas-tugas dari
Allah yang seharusnya ia kerjakan sehingga ketika meninggalkan dunia ini,
laporannya nihil atau dengan kata lain
yang dierjakan selama di dunia ini, bukan
melakukan tugas-tugas Allah
melainkan melakukan sesuai keinginannya
sendiri.
Yohanes 6:27
Yohanes 6:27
Bekerjalah,
bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan
yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak
Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan
meterai-Nya.
"makanan" disini dapat juga
diartikan sebagai "buah";
kita bekerja untuk menghasilkan makanan atau
untuk menghasilkan buah, yang membawa kita kepada kehidupan kekal di
Sorga.
Jadi selama kita hidup di dunia ini atau di
planet bumi ini,
kita melakukan pekerjaan atau tugas dari Allah
/ Tuhan supaya
menghasilkan banyak buah; buah apa?
menghasilkan banyak buah; buah apa?
karena Tuhan adalah Kasih maka buah
yang kita hasilkan adalah
buah-buah Kasih, sesuai yang dikehendaki
Tuhan.
Kedua
Tujuan hidup di dunia ini adalah memelihara hidup dalam
kekekalan
Yohanes 12:25
barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Mencintai nyawa disini mengandung pengertian mencintai diri
sendiri.
Barangsiapa mencintai diri sendiri maka ia akan kehilangan
dirinya sebab seharusnya mencintai Tuhan, bukan mencintai diri sendiri.
Mencintai Tuhan adalah suatu keputusan yang teramat sangat
penting yang menentukan kehidupan kekal.
Pada saat kita mempercayakan hidup kepada Tuhan berarti kita
harus lepaskan semua ketergantungan kita kepada hal-hal lain diluar
Tuhan; yaitu melepaskan ketergantungan pada kekayaan materi
duniawi atau melepaskan ketergantungan kepada kekuatan diri
sendiri, melepaskan diri dari cengkeraman kuasa Iblis.
Kekacauan kehidupan di dunia ini disebabkan oleh :
1. setan : sejak semula memang mau menghancurkan
manusia
2. dosa : keinginan manusia yang berlawanan dengan kehendak
Tuhan
3. kuasa kegelapan : keterikatan manusia kepada
Iblis / setan
Akibatnya menjauhkan manusia dari hidup dalam
kekekalan sebab yang ditawarkan hanya kehidupan sementara di dunia ini
saja.
Orang yang mencintai dirinya akan berusaha untuk memelihara
nyawanya
sehingga ia berusaha tidak mau mati atau meninggalkan dunia
ini, akibatnya ia kehilangan nyawanya untuk hidup dalam kekekalan.
Sebaliknya orang yang rela kehilangan nyawanya di dunia ini
berarti ia rela mati meninggalkan dunia ini untuk pergi menuju kehidupan
kekal.
salah satu contohnya adalah Santo Laurensius; beliau rela mati
dibakar atau dipanggang hidup-hidup oleh penguasa
Romawi demi membela kaum miskin.
Romawi demi membela kaum miskin.
dan masih buanyak contoh lainnya dimana seorang beriman rela kehilangan nyawa demi menjalankan misi atau tugas yang diembannya dari Tuhan dan kematiannya tidak sia-sia sebab menghasilkan buah kasih yang sesuai dengan yang dikehendaki Tuhan.
Ketiga
Setia dan Taat kepada Tuhan Yesus
Yohanes 12:26
barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada.
barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada.
barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Sering kita dengar istilah "hamba Tuhan" atau
"pelayan Tuhan"
Yesus mengatakan pelayan-Nya harus melayani Dia dan mengikuti
Dia.
Jadi sebagai hamba Tuhan atau pelayan Tuhan adalah melayani
dan mengikuti kehendak Tuhan.
Sebagai seorang pelayan, apalagi sebagai pelayan Tuhan : ia
hanya melakukan sesuatu yang disuruh oleh tuannya.
Kita sebagai orang beriman kepada Yesus berarti kita melayani
Yesus dan hanya melakukan sesuatu yang disuruh oleh Tuhan Yesus.
Kolose 3:23
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Sering terjadi orang beriman melakukan sesuatu yang katanya
untuk pelayanan berdasarkan apa yang ia pikir, apa ia mau lakukan tanpa
bertanya kepada Tuhan, apakah pelayanan ini Tuhan kehendaki?
dengan kata lain
seharusnya kita tunggu dan dengarkan apa yang diperintahkan
Tuhan untuk kita kerjakan atau yang ditugaskan Tuhan kepada kita !
Bagaimana caranya tahu bahwa ini tugas yang disuruh oleh
Tuhan? tentu saja kita tahu melalui relasi intim kita bersama Tuhan
yaitu dalam doa, dalam saat-saat teduh bersama Tuhan, dan kita
menjaga
kemurnian hati kita sehingga kita dapat membedakan (=discerment);
manakah suara Tuhan atau ini keinginan kita atau bisa jadi ini suara Iblis,
penuh dusta !
Sebagai pelayan/hamba, segala sesuatu yang dikerjakannya
adalah semata-mata untuk kepentingan tuannya, demikian juga kita
sebagai hamba/pelayan Tuhan.
Segala sesuatu yang kita kerjakan, tidak boleh ada secuilpun untuk kepentingan diri kita (=keinginan kedagingan kita) dan benar-benar harus murni, mengosongkan diri dari segala keinginan pribadi kita yang seringkali membonceng ketika sedang melakukan tugas pelayanan dan tugas-tugas perutusan dari Tuhan.
Kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan adalah kunci utama
yang menentukan apakah kita berhasil atau tidak berhasil menghasilkan
buah-buah Kasih yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Semoga perkataan Yesus pada hari ini menyadarkan kita
bahwa hidup di dunia ini harus menghasilkan buah-buah Kasih dengan
cara kita harus mati dari segala keinginan kedagingan kita yang merasa
betah menikmati kehidupan di dunia ini.
Kita harus memutuskan tujuan hidup di dunia ini : apakah untuk kehidupan kekal di Sorga ataukah untuk kehidupan di dunia ini saja?
Jika memutuskan untuk kehidupan kekal di Sorga maka kita harus
mati dari keinginan-keinginan dunia dan melakukan keinginan Sorgawi
dan jika memutuskan untuk kehidupan di dunia ini maka kita akan
kehilangan nyawa untuk hidup di dalam kekekalan di sorga.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com