Kamis, 16 Agustus 2018

MENASEHATI DAN MENEGOR ORANG LAIN














Rabu, 15 Agustus 2018 

YEHEZKIEL 9:1-7; 10:18-22 
MAZMUR 113:1-6 
MATIUS 18:15-20 

Matius 18:15 
Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. 
Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 

Firman Tuhan hari ini menjelaskan tentang bagaimana cara kita menegor dosa saudara sebab biasanya kita sungkan, lagipula itu sih urusan orang lain dan ngapain kita ikut campur. 

Kita sendiri merasa masih berdosa dan tidak layak menasehati dan menegor dosa orang lain. 

Memang ada caranya menegor dan menasehati orang lain, yakni bicaralah secara empat mata, supaya orang itu tidak malu dan mungkin bisa tersinggung karena kesalahan dan dosanya diketahui 
oleh orang banyak jika kita menegor di hadapan umum. 
Seringkali bisa terjadi kesalah-pahaman dari orang yang kita tegor, bahkan kita bisa dibenci olehnya tetapi bagi kita itu tidak penting sebab maksud dan tujuan kita adalah mengajaknya kembali kepada 
Tuhan dengan cara mengakui dan bertobat kepada Tuhan. 
Oleh sebab itu, orang cenderung tidak mau menegor kesalahan dan dosa orang lain karena resikonya ditolak dan dibenci oleh orang yang ditegor tersebut. 

Matius 18:16-17
Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi,
supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. 

Cara menasehati yang diajarkan disini menurut hukum taurat : 

Ulangan 19:15
Satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara
kesalahan apapun atau dosa apapun yang mungkin dilakukannya; baru atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan. 

Tetapi pada umumnya, jika seseorang kita tegor dan menolak dinasehati maka biasanya kita langsung menyerah dan ya sudah, masa bodoh dan tidak peduli lagi. 

Persoalan menegor kesalahan dan dosa seseorang serta persoalan menasehati orang lain itu bisa menjadi pelik dan polemik tetapi bisa juga menjadi mudah dan tidak menimbulkan polemik 

Tergantung bagaimana menyikapinya dan tujuannya : apakah mengacu pada pertobatan dan perubahan sikap? 
apakah bermaksud memperbaiki hubungan dengan Tuhan? ataukah 
mau menunjukkan jati diri dan harga diri? 

Selanjutnya

Matius 18:19-20
Aku berkata kepadamu: jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka. 
Dengan kesepakatan dua orang atau lebih maka setiap persoalan; entah apakah itu mengenai kesalahan/dosa, atau meminta berkat dan memohon suatu pertolongan maka Tuhan hadir mendengarkan permohonan mereka. 

Matius 18:19-20 bisa dipakai untuk membahas berbagai konteks meskipun sebenarnya berbicara dalam kaitannya dengan perikop tentang menasehati sesama saudara. 

Ada yang perlu diperhatikan bahwa : 

Ayat 19-20 ini seringkali disalah-tafsirkan seakan-akan Tuhan pasti mengabulkan permohonan yang didoakan dan biasanya lebih tertuju pada permohonan minta berkat berupa uang dengan segala bentuknya padahal bisa segala jenis permohonan selain uang, bisa diajukan kepada Tuhan. 

Perlu diingat bahwa yang pasti itu adalah Tuhan mendengarkan segala jenis permohonan kita tetapi tidak berarti pasti mengabulkannya sebab Tuhan lebih tahu apa yang bermanfaat bagi kita. 

Biasanya kita meminta sesuatu berdasarkan apa yang kita inginkan, bukan dari apa yang kita butuhkan. 

Keinginan yang diminta, lebih cenderung memuaskan keinginan kedagingan yang bermuara pada pemenuhan hawa nafsu padahal keinginan tersebut; jika tidak dikabulkan maka tidak akan membuat tubuh menjadi sakit. 

Kebutuhan lebih cenderung tertuju pada kebutuhan pokok manusia yang paling mendasar,  jika tidak terpenuhi maka akan mengalami kesakitan/penderitaan. 

Semoga kita tidak bersikap masa bodoh tetapi peduli kepada sesama saudara bila kita mengetahui ada kesalahan dan dosa yang dilakukan saudara kita tersebut. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com