Jumat,3 Agustus 2018
YEREMIA
26:1-9
MAZMUR
69:5,8-10,14
MATIUS
13:54-58
Matius
13:57
Maka
Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali
di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."
Bacaan
Injil hari ini, Yesus ditolak di Nazareth, ditempat Ia dibesarkan padahal pada
saat Yesus mengajar di bait Allah, jemaat mendengarnya dengan takjub.
Matius
13:54
Setibanya
di tempat asalNya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka.
Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperolehNya hikmat itu dan
kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?"
Namun
setelah mengetahui bahwa Yesus adalah anak tukang kayu maka mereka menjadi
kecewa dan menolaknya.
Matius
13:55-56
Bukankah
Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibuNya bernama Maria dan saudara-saudaraNya:
Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudaraNya perempuan
semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperolehNya semuanya
itu?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
Mungkin
mereka berpendapat bahwa
anak
seorang tukang kayu, bagaimana bisa hebatmelebihi pengetahuan mereka.
kita
tidak tahu pasti apa yang menjadi kekecewaandari mereka sehingga menolak Yesus.
Dengan
menolak Yesus maka tidak ada mukjizat terjadi di Nazareth (ayat 58) sehingga
Yesus berkata bahwa seorang nabi tidak dihormati di tempat asalnya sendiri, di
antara kaum keluarganya
dan di
rumahnya (ayat 57).
Mengapa
orang Nazaret menolak Yesus karena sebelumnya sebagai tukang kayu; sedemikian
rendahkah profesi tukang kayu sehingga dianggap tidak mungkin memiliki
kemampuan pengetahuan yang penuh kuasa dan begitu hebat mampu melakukan
perbuatan mukjizat?
Kita
tidak tahu pasti penyebabnya karena tidak dituliskan di perikop ini.
Mungkin
saja mereka iri hati karena Yesus penuh hikmat saat mengajar dan penuh kuasa
mengadakan mukjizat.
Pertanyaannya:
Pernahkah
kita mengalami penolakan seperti Yesus alami atau pernah ditolak di keluarga
sendiri, di komunitas dimana kita bernaung, atau ditolak oleh sahabat terdekat,
di lingkungan sendiri, dsbnya ?
Mengapa
kita ditolak di komunitas atau di tempat asal atau di lingkungan kita?
Ada orang
bilang begini : kami tahu siapa dia yang selama ini ada di komunitas kita, di
lingkungan kita sebab kita tahu segala perilakunya. Jadi kalau ia bisa berbuat
seperti itu hebatnya; rasanya tak mungkin, wong kita kenal siapa dia?
Biasanya
pandangan sinis seperti ini bisa terjadi di komunitas/longkungan, apabila ada
salah satu anggotanya "tiba-tiba mencuat namanya" dan biasanya
diantara anggota komunitas akan bertanya-tanya, koq dia bisa "seperti itu
ya".
Yesus
sendiri merasa heran melihat perilaku di lingkungannya di Nazareth; oleh sebab
itu kita tidak perlu merasa kecil hati atau menjadi sedih jika ditolak oleh
komunitas atau lingkungan kita.
Iri hati
adalah salahsatu penyakit rohani tertua dimana Kain iri hati kepada Habel,
adiknya sehingga Kain membunuh Habel (baca Kejadian 4:1-16).
Berulang-kali
kitab suci mengisahkan bagaimana iri hati merusak hubungan antar sesama
manusia.
Yusuf
dibenci oleh saudara-saudaranya sebab ayah mereka yakni Yakub, lebih
mengasihi Yusuf (Kejadian 37:1-11).
Kemudian
kita bisa lihat Miriam yang iri hati kepada adiknya sendiri yakni Musa
(Bilangan pasal 12)padahal ia sendiri mendorong bayi Musi agar diketemukan oleh
putri Firaun raja Mesir (Kel 2:1-10).
Sumber
utama yang membuat iri hati disebabkan oleh beberapa hal, misalnya:
Pertama
Kemampuan
orang lain ternyata melebihi dari kemampuan yang dimilikinya.
Ia tidak
mau menerima kenyataan padahal seharusnya ia lebih giat lagi meningkatkan
kemampuannya
Kedua
Orang
lain lebih terkenal daripada dirinya padahal orang tersebut masih "junior"
sedangkan ia sudah "senior" dan merasa orang lain tidak pantas selain
dirinya.
Ketiga
Ua tidak
suka melihat orang lain sukses padahal ia sendiri sudah sukses, artinya ia
cenderung ingin menguasi semuanya, tidak rela berbagi kesuksesan dengan orang
lain.
Yang
dialami Yesus, mungkin saja ada "iri hati" dari masyarakat di
Nazareth yang sebelumnya melihat Yesus sorang biasa sama seperti mereka,
seorang tukang kayu dan sekarang mereka saksikan Yesus tiba-tiba menjadi orang
hebat.
Kita bisa
deteksi seseorang itu iri hatikah kepada kita; berikut ini beberapa tanda orang
yang iri hati:
Pertama
Biasanya
orang yang iri hati itu tidak mau memuji meskipun di dalam hatinya ia
mengakui kehebatan orang lain.
Kedua
Orang iri
hati itu bisa berbuat dengan sengaja menjegal orang lain yang lebih hebat dari
dirinya dengan berbagai cara untuk memojokkan orang lain tersebut.
Ketiga
Jika
tidak berhasil menghalangi maka ia akan bertindak lebih jauh lagi dengan cara
mematikan karir orang hebat itu.
Seperti
yang dialami Yesus, yang selalu dijegal atau dihalang-halangi oleh orang Farisi
dan ahli Taurat dengan fitnahan dan alasan menjelekkan perbuatan Yesus sampai
akhirnya Yesus disalibkan sebab sudah tak ada jalan lain menghalangi Yesus,
semakin hari semakin spektakuler perbuatan mukjijatNya.
Memang
orang cenderung tidak mau menerima sesuatu pengajaran, suatu nasehat, atau
suatu perubahan percaya karena percaya diri pada kemampuan yang
dimilikinya.
Alangkah
bijaksana bila kita selalu membuka hati dan berbesar hati mau menerima segala
pengajaran, nasehat
ataupun
suatu perubahan yang mungkin saja mulanya tidak mengenakkan namun kita percaya
bahwa semuanya itu demi kebaikan diri kita sendiri, terutama bila menyangkut
hal-hal yang rohani.
Semoga kita
belajar untuk rendah hati supaya tidak mudah iri hati melihat orang lain
ternyata lebih hebat dari diri kita.
Semoga
kita mau menerima seseorang dengan tanpa mengungkit masa lalu orang tersebut
dan terimalah apa adanya tanpa perlu iri hati bila orang tersebut lebih
berhikmat dan mendapat karunia Tuhan yang menopang dirinya.
Semoga
kita saling menguatkan dan bukan saling menjatuhkan diantara sesama anggota
komunitas/lingkungan.
Ingatlah,
Tuhan mengalAnugerahkan kepada setiap kita dengan masing-masing talenta dan
karunia agar kita memberdayakan talenta dan karunia itu.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com