Selasa, 07 Agustus 2018

TRANSFIGURASI









Senin, 6 Agustus 2018 

DANIEL 7:9-10,13-14 
MAZMUR 97:1-2,5-6,9 
MARKUS 9:2-10 

Markus 9:2-3 
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaianNya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. 

Kalender Gereja Katolik menetapkan hari ini sebagai pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya. 

Bacaan Injil Markus hari ini mengenai perikop Yesus  dimuliakan diatas gunung, yang merupakan peristiwa transfigurasi.

Petrus, Yakobus, dan Yohanes menjadi saksi yang melihat Yesus berubah rupa dan berpakaian putih berkilauan dan mendengar suara yang menyatakan Yesus adalah Anak Allah. 

Markus 9:7
Datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." 
Peristiwa transfigurasi ini meneguhkan iman kepercayaan mereka bahwa Yesus adalah Mesias, terutama Petrus yang pertama kali mengakui Yesus adalah Mesias ketika Yesus mengatakan siapakah Aku ? 

Matius 16:15-17
Yesus bertanya kepada mereka: "tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
kata Yesus kepadanya: "berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 
Petrus dan kedua murid lainnya ketakutan menyaksikan transfigurasi. 
ketakutan disini mengandung pengertian bahwa manusia tidak tahan  menyaksikan Kemuliaan Tuhan dinyatakan di depan mata jasmani kita
Tidak seorangpun mampu menggunakan akal budinya untuk menggambarkan seperti apa dan bagaimana Kemuliaan Tuhan tersebut dan hal ini terjadi pada Petrus yang mencoba memahami peristiwa ini berdasarkan luapan perasaannya saat itu. 

Markus 9:5-6
kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. 
Peristiwa transfigurasi ini mengundang berbagai pertanyaan, seperti misalnya : apakah benar Musa dan Elia nampak bersama Yesus ? 
Markus 9:8
sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri. 
Bagi kita yang lebih penting adalah mendalami makna dari transfigurasi
Yesus berguna untuk semakin mempertebal keyakinan iman kita. 

Petrus menuliskan peristiwa transfigurasi dalam tulisannya : 2 Petrus 1:16-19 dan menyatakan bahwa hal itu menguatkan imannya. 

2 Petrus 1:19 
dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. 
Tidak mudah memahami peristiwa transfigurasi ini sebab membutuhkan iman percaya kepada Yesus Kristus, jika tidak maka akan membuat orang menjadi bingung dan menggoncangkan imannya. 

Memahami Yesus sebagai Mesias 
Memahami Yesus adalah Anak Allah yang dikasihi Bapa. 
Memahami Yesus adalah Pribadi dari TriTunggal Maha Kudus. 
Memahami Yesus sebagai manusia dan sebagai Tuhan. 

Orang harus mengalami perjumpaan dengan Tuhan melalui peristiwa di dalam hidupnya atau istilah populernya adalah mengalami mukjizat dari Tuhan yang akan mengubah hidupnya hanya tertuju kepada Tuhan: untuk dapat mengalami Tuhan di dalam hidup kita. 

Hendaknya kita membuka hati untuk mendengarkan dan menjalankan kehendak Tuhan. 
Ada saat kita duduk diam ber-relasi intim dengan Tuhan. 
Ada saat kita "turun gunung" melakukan perbuatan kasih. 

Terkadang kita merasa betah berada di dalam Hadirat Tuhan sehingga enggan beranjak keluar untuk ber-relasi dengan sesama manusia. 

Seperti Petrus bermaksud mendirikan kemah untuk Yesus, Musa, dan Elia karena merasakan bahagia berada bersamaNya. 

Memang berada dalam Hadirat Tuhan adalah saat-saat paling indah dan menyejukkan hati sebab ketenangan dan kedamaian hati terasa sangat menyenangkan. 

Tidak heran bila Daud mengungkapkan perasaan bahagianya dalam : 
Mazmur 84:11
sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku; dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com