Kamis, 10 Mei 2012

MENGAPA AKU JADI BEGINI?

A. PENDAHULUAN

Dalam mengarungi samudera kehidupan ini, seringkali tidak berjalan dengan mulus seperti yang kita harapkan. Tidak jarang membuat hati kita menjadi kecewa dan mengalami kepahitan bahkan tanpa kita sadari iman kita terombang-ambing dan bertanya-tanya
- Benarkah Engkau ada Tuhan?
- Mengapa saya harus mengalaminya? Kenapa Tuhan? atau
bagi yang aktif dalam pelayanan di gereja ketika mengalami masalah mempertanyakan :
 - Tuhan, Bukankah aku sudah melayaniMU?
- Bagaimana mungkin Engkau membiarkan aku jatuh dalam penderitaan?

Iman seseorang akan terlihat ketika ia menangani persoalan yang menerjang hidupnya.
Apakah imannya akan tergoncang ataukah tetap bertahan sambil berharap selalu kepada Allah.
- Jika keadaan hidup serba mudah-menyenangkan, semua orang bisa bersorak & memuji Tuhan
- Jika keadaan hidup serba sulit dan sepertinya tidak menemukan jalan keluar maka tidak banyak
  orang mampu bertahan dan mengucap syukur atas segala hal yang terjadi pada dirinya.

Kita manusia cenderung hanya mau menerima Berkat Tuhan tetapi menolak segala bentuk ujian dan penyangkalan diri, apalagi disuruh memanggul Salib.
Apakah kita hanya mau menerima yang baik saja dari Allah tetapi tidak mau menerima yang buruk? (Ayub 2:10b)

B. MARI KITA TELUSURI APA PENYEBABNYA

Tuhan memberikan setiap orang masing-masing talenta sebagai bekal untuk menghadapi tantangan hidup ini namun banyak orang melalaikan atau menyia2kan apa yang sudah Tuhan berikan.
Pada saat masalah terjadi, yang dipersalahkan adalah orang lain dan ia "lupa" meng-intropeksi diri bahwa realita yang sering terjadi adalah masalah itu terjadi pada umumnya oleh karena kesalahan kita sendiri.

Banyak contoh yang dapat kita lihat, misalnya :
ketika seseorang tidak mendapatkan pekerjaan yang baik dengan gaji yang tinggi maka ia menyalahkan atasannya atau boss-nya berlaku tak adil.
seorang mahasiswa setelah lulus kuliah, ia tidak mendapatkan pekerjaan sedangkan ia tidak siap untuk ber-wiraswasta menciptakan lapangan kerja bagi dirinya.
Mau buka usaha, ia mengeluh tidak punya modal.

Ada beberapa pertanyaan yang mesti kita kritisi pada diri kita , yaitu :
1. Apakah saya sudah menetapkan sebuah visi?
2. Apakah saya sudah membuat suatu perencanaan yang terstruktur baik?
3. Apa tindakan konkrit yang sudah saya kerjakan untuk mewujudkannya?
4. Apakah saya menyertakan Tuhan sebagai pimpinan dalam perencanaan saya?

Yang terpenting dari semua itu adalah bagaimana persiapan kita dengan menggunakan talenta yang sudah Tuhan berikan kepada kita agar diberdayakan se-optimal untuk dapat bertahan dan memenangkan setiap tantangan hidup yang kerap kali tidak kita perhitungkan tetapi tiba-tiba datang menyerang diri kita.
Jika kita lalai dan tidak mempersiapkan diri sebelumnya maka badai persoalan menerpa maka kita panik dan tidak mampu bertahan bahkan menjadi lemah tiada berdaya, pada akhirnya datanglah penderitaan yang berlarut-larut berkepanjangan. apalagi dibarengi dengan putus-asa dan hilang pengharapan maka hidup kita menjadi hancur berantakan, kita mengalami depresi dan ......

Tuhan Yesus sudah memperingati kita dalam bacaan Injil berikut ini :
Matius 7:24-25
Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana yang mendirikan rumahnya diatas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan diatas batu. 

Matius 7:26-27
Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku inidan tidak melakukannya ia sama dengan orang yang bodoh yang mendirikan rumahnya diatas pasir. Kemudian turunlah hujandan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu sehingga rubuhlah rumah itu dan hebat kerusakannya.

Kita semua sudah tahu bahwa setiap orang beriman pasti pernah mengalami diserang oleh "banjir badai" seperti perumpamaan diatas. Rumah yang didirikan diatas batu tidak roboh artinya rumah itu memiliki pondasi yang kokoh.
Begitu juga kita seharusnya membangun iman kita yang kokohsehingga mampu melawan setiap badai persoalan hidup.
Yang membedakan setiap orang percaya adalah : Pada Skala berapa kekuatan imannya meredam kegoncangan?

LANGKAH APA YANG SEHARUSNYA KITA PERSIAPKAN

1 . PERCAYALAH SEPENUHNYA KEPADA TUHAN YESUS

Bagi orang beriman telah bertahun-tahun pergi ke gereja tak perlu lagi dipertanyakan apakah percaya kepada Yesus? Yang menjadi fokus perhatian kita adalah seberapa dalam kepercayaan kita kepada Yesus ? berarti berbicara mengenai sikap hati kita yang mau berserah kepada Tuhan Yesus. Banyak kata-kata bijak kita baca, kita dengar dan kita ingat bahwa kita harus berserah kepada Tuhan namun tidak seindah kata-kata berserah, ternyata tidak mudah bagi kita untuk menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan.

Yeremia 29:11
Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Kita memang sudah memahami rancangan Allah sesungguhnya maka kita pasti mendengar dan melakukan perkataan Tuhan dan kita dengan berani menjawab tantangan hidup dengan berkata, segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)

2. MILIKILAH KARAKTER ILAHI

Dari bacaan Injil Matius pasal 7 diatas, ada kata kunci yang perlu kita ingat dan kita pegang erat-erat yaitu : Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya.
Perkataan Yesus yang manakah yang dimaksudkan ?
Kita harus membaca Injil Matius mulai pasal 5 ketika Yesus berkotbah di bukit memberi pengajaran2 kepada banyak orang.
Dimulai dengan kata "Berbahagialah" atau lebih dikenal dengan sebutan "7 Sabda Bahagia" Perkataan Yesus agar kita memiliki 7 sikap hati mencerminkan karakter Ilahi yang harus kita persiapkan dalam berguna saat kita meniti kehidupan ini.

3. BERIKAN TEMPAT PALING UTAMA BAGI ALLAH

Matius 6:33
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu

Banyak orang menginginkan Berkat Allah yang optimal dengan bersikap seadanya bahkan acuh tak acuh,tidak mau tahu apa kata Firman Tuhan bahkan lebih mendahulukan ajaran dan prinsip dunia. Tidak sedikit orang menaruh Allah di belakang dirinya sedangkan ia berdiri di depan mengambil keputusan tanpa konsultasi dulu dengan Allah.
Ketika timbul persoalan, barulah Allah dimintai bantuan dengan berbagai macam dalih yang bersifat memaksa agar Allah segera turun tangan menolongnya.

RENCANA VERSUS REALITA

Seringkali dalam kenyataannya, apa yang sudah dipersiapkan tidak selamanya sesuai dengan tujuan yang hendak kita capai.
Kita boleh berencana namun Tuhanlah yang menentukan hasilnya.

Pengkhotbah 8:17
maka nyatalah kepadaku, bahwa manusia tidak dapat menyelami segala pekerjaan Allah, yang dilakukan-Nya di bawah matahari. Bagaimanapun juga manusia berlelah-lelah mencarinya, ia tidak akan menyelaminya.
Walaupun orang yang berhikmat mengatakan, bahwa ia mengetahuinya, namun ia tidak dapat menyelaminya. Kita tidak dapat menyelami apa maksud Allah dibalik semua peristiwa hidup kita namun kita percaya bahwa bila waktu Tuhan telah tiba maka semuanya baik adanya.

Pengkhotbah 3:11
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Belum tentu apa yang nampaknya buruk maka hasilnya buruk pula karena rancangan Allah tidak mudah dipahami oleh orang beriman namun kurang dekat hubungannya dengan Allah.
Seperti contoh berikut ini mengenai YUSUF anak YAKUB.
Yusuf mengalami banyak penderitaan dimulai ketika ia dicebur ke lobang sumur oleh saudara2nya dan kemudian dijual ke Potifar orang Mesir. Yusuf di penjara karena di fitnah oleh istri Potifar. Yusuf juga dikhianati oleh Juru Minum. Hingga tiba waktunya, Allah mengubah hidup Yusuf dari seorang budak menjadi orang nomor 2 setelah Raja Firaun di Mesir.
(baca selengkapnya kitab Kejadian pasal 37 s/d pasal 50)

Ternyata ada maksud Allah di balik penderitaan Yusuf
Yusuf dipersiapkan Allah untuk menggenapi janji Allah membuat umat Israel terhindar dari bencana kelaparan. (baca selengkapnya Mazmur 105:1-25).
Mazmur 105:17-19
diutus-Nyalah seorang mendahului mereka: Yusuf, yang dijual menjadi budak.Mereka mengimpit kakinya dengan belenggu, lehernya masuk ke dalam besi, sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji TUHAN membenarkannya.

KESIMPULAN 

- Persiapkanlah diri kita dan Berserahlah kepada Allah.
- Temukanlah apa visi dan misi hidup kita yang Allah kehendaki
- Kerjakanlah semua yang telah direncanakan dengan segenap hati
- Fokuslah dengan jalan yang sesuai dengan rencana Allah
- Pergunakanlah segala karunia yang Tuhan telah berikan
- Bersabarlah menanti penggenapan janji Allah

Yakobus 1:3-4
sebab kamu tahu, bahwa : ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.

Jika kita berada dalam kegelapan yang paling gelap janganlah putus asa sebab sebentar lagi fajar menyingsing terang benderang akan segera menyingkap kegelapan.
Allah selalu siap menggendong kita sebab IA tak akan membiarkan kita sendirian ...

GOD has Gifts for you :
1. A LIGHT For Every Shadow
2. A PLAN For Every Tomorrow
3. A KEY For Every Problem
4. A JOY For Every Sorrow
ENJOY GOD’S GIFTS EVERYDAY


Salam Sejahtera Selalu,
Surya Darma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com