Senin, 24 September 2012

IMAN BIJI SESAWI














Kebenaran di luar Kebenaran Tuhan atau sering disebut Kebenaran Dunia mengatakan bahwa "sesuatu"yg kecil itu tidak dihargai, tidak dipandang, diremehkan bahkan diabaikan dan tidak sedikit dianggap tidak berguna.
Kebenaran Tuhan justru menghargai sesuatu yang kecil, yang tersisihkan, dan yang tidak dihargai oleh dunia.

1 Korintus 1:27-29
apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.

Seperti perumpamaan biji sesawi,
dikatakan biji yang paling kecil namun mampu bertumbuh lebih besar dari sayuran lainnya bahkan menjadi pohon tempat burung-burung bersarang pada cabang-cabangnya.

Matius 13:32
memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh,
sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.

Sesawi yang dikatakan dalam ayat ini berbeda dengan jenis sesawi kita saat ini yang cepat layu ketika terjemur matahari. Ada beberapa proses yang terjadi pada sesawi, mulai ditanam dari bijinya yg kecil menjadi pohon yg rimbun dan berguna bagi banyak orang.

BAGAIMANA IMAN BERTUMBUH

setiap orang yg telah menerima Yesus dan telah dibaptis di gereja Katolik ataupun di gereja Kristen, tentu mau terus mengenal Yesus lebih dalam.
namun tidak sedikit orang beriman Katolik (termasuk Kristen) yang tidak tahu bagaimana caranya mengenal Yesus; karakter Yesus dan KaryaNYA.

dari minggu ke minggu pergi ke gereja sebatas tahu kebenaran bahwa setiap minggu wajib ke gereja dan menerima Sakramen Ekaristi.
mungkin ada yg sudah sekian tahun secara rutin ke gereja setiap minggu bahkan ada yang sudah lebih sekian puluh tahun namun tidak mengerti apa isi homili pastor / romo.

Pastor menyampaikan homili artinya ia sedang menaburkan benih benih firman Tuhan (bacaan Injil) dan menjelaskan maknanya agar umat yg hadir "mengerti" Kebenaran Tuhan.

ketika firman Tuhan ditaburkan dalam bacaan 1, bacaan 2 bacaan Injil dan penjelasan dalam homili Pastor,
apa yang terjadi? bagaimana sikap umat ? Apakah mendengar ?
Jika sudah mendengar, apakah mau menerima kebenaran Tuhan dalam homili tersebut ?
Jika sudah bersedia menerimanya, apakah mau mengunyah kembali apa yg telah didengar, dan merenungkannya, selanjutnya diterapkan dalam tingkah laku hidup sehari-hari?

Kita manusia diberi sepasang mata, sepasang telinga, sepasang tangan, sepasang kaki. Tujuannya buat apa?
Agar kita banyak melihat, banyak mendengar, banyak bertindak kasih melalui sepasang tangan kita dan menjaga sepasang kaki kita dalam kekudusan agar tidak melangkahkan kaki ke tempat2 yang tidak berkenan bagi Tuhan.
Juga mengapa mulut hanya diberi satu mulut, agar supaya kita lebih banyak bertindak mengerjakan dari pada banyak bicara.

Markus 7:16
barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!

Matius 13:14
maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat,namun tidak menanggap

Oleh sebab itu suatu peringatan bagi kita unt menggunakan mata, telinga tangan, kaki, dan mulut kita agar menjaga hati kita tetap bersih.

Amsal 6:16-19
enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan,seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.

Mengapa Yesus sering menggunakan perumpamaan ketika menjelaskan 
Prinsip Kebenaran Tuhan?
 
Menurut apa yang tertulis di Alkitab bhw situasi masyarakat Yahudi pada saat Yesus berkarya adalah mereka hidup dalam hukum Taurat Musa ...
sedangkan Yesus menyempurnakan menjadi hukum Kasih.

Yesus mengajarkan prinsip kebenaran yang dianggap sesuatu hal yang baru yang seringkali bertentangan dengan pengajaran dari para imam dan para ahli taurat yang menjadi pemimpin dan pemuka Bait Allah.

Apa yg telah Yesus ajarkan ternyata menimbulkan banyak pertentangan.
Ketika banyak mukjijat Yesus lakukan membuat pemimpin agama Yahudi "menutup mata iman mereka" dgn mempertanyakan keabsahan ajaran Yesus dan divonis Ajaran Sesat.

Roma 10:3
sebab oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk 

kepada kebenaran Allah.

Manusia cenderung tidak bersedia menerima sesuatu yang berbeda dengan cara yang biasa dilakukan, cenderung mencurigai sesuatu hal yang baru. apalagi menyangkut soal keyakinan iman dan tata cara ibadah amat sangat sensitif, langsung ber reaksi dan memproteksi diri dari segala hal yang berhubungan dengan pembaharuan yang jelas berbeda dengan yang biasa mereka lakukan.

Timbul satu pertanyaan, 

apakah situasi yg dialami Yesus, juga terjadi pada hubungan gereja dengan umatnya?

ADA 3 TAHAP IMAN BERTUMBUH

1. Mendengarkan Firman Tuhan

Dalam homili, Pastur menabur benih firman Tuhan sekaligus memberitakan Kebenaran Tuhan agar umat dapat menerima dan mengerti/memahami.

Sering terjadi umat tidak fokus mendengar homili Pastor, dari renungan / kotbah/pengajaran pewarta katekese. Panca indera Telinga amat sangat penting untuk mendengar firman Tuhan dan pengajaranNya agar kita beroleh pengetahuan kebenaran yang berdampak pada iman.

Roma 10:17
iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Setiap firman dan kebenaran Tuhan yang telah disampaikan meskipun umat ada yg sungguh2 menyimak maupun tidak fokus mendengar namun tetap saja benih firman itu tumbuh berupa tunas-tunas iman.

Yesaya 55:11
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Seperti petani menaburkan benih padi pada sebuah lahan; ada yang masih berbatu-batu, kering, tandus dan jiga ada lahan yg sudah gembur maka akan tumbuh tunas-tunas padi

2. Milikilah dasar iman yg benar

Ibrani 11:1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan
bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.


Iman akan memiliki dasar / pondasi yang benar jika sudah tahu dan mengerti Kebenaran Firman Tuhan.

Lihatlah bagaimana kekuatan iman yang benar dari seorang wanita yg mengalami pendarahan 12 tahun mampu menarik kuasa Tuhan untuk menyembuhkan penyakitnya dari sekian banyak orang yg berdesakan disekitar Yesus. 

 
juga bagaimana iman Yairus yang percaya penuh iman pada Yesus dapat membangkitkan anaknya meskipun saat itu diluar rumah sedangkan anaknya ada dirumah. 

(Baca Lukas 8:43-56)

3. Iman disertai dengan perbuatan

Yakobus 2:22
kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan 

oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

mari hening sejenak, tanyalah pada hati nurani kita : apakah yang telah kuperbuat selama aku hidup didunia ini bagi kepentingan orang lain, diluar keluargaku sendiri ?

seberapa dalam perasaan belas kasih merasuki hati sanubariku? seringkah hatiku terenyuh menyaksikan orang lain mengalami hidup kekurangan & melakukan tindakan kasih menjadi nyata dalam perbuatanku?
apakah aku hanya sebatas turut prihatin namun berpangku tangan atau jika aku "menolong" ada pamrih?

sungguh memprihatinkan realita yg nampak dihadapan kita. Satu sisi, kita menyaksikan betapa sebagian orang hidup dalam kelimpahan materi dan disisi lain, sebagian orang bersusah payah memperoleh materi (=uang).

betapa mudah seseorang memakai uang ratusan juta bahkan milliaran rupiah, hanya sekejab mata untuk berbagai keperluan duniawi maupun keperluan menyumbang menjadi donatur yg mendapat banyak pujian dan dikagumi orang karena melihat kebaikan hatinya.

sedangkan pada sisi lain, kita lihat bagaimana pergumulan seseorang sulitnya mendapatkan uang bahkan buat kebutuhan makan 2x sehari saja harus berjuang keras,

Itulah sebabnya Rasul Paulus banyak menasehati agar kita melakukan perbuatan baik, diantaranya.

Galatia 6:9-10
janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Sadarilah kita perlu memperbesar kapasitas iman kita sesuai prinsip Kebenaran Tuhan.
Beranjaklah dari "tempat tidurmu" menuju kedewasaan rohani. 



 

Minggu, 23 September 2012

KEDEWASAAN ROHANI











Kecanggihan tehnologi mendominasi dan menjangkau sampai ke pelosok dunia. Dampaknya sangat terasa dan terjadi perubahan drastis cara orang berkomunikasi.

Bidang kerohanian juga menggeliat, bisa dilihat setiap pagi di bbm kita atau di email kita dikirimi kata-kata bijak, renungan rohani, bacaan harian, hingga lelucon yang mengundang senyum dan tawa.

Berhubung semakin membanjirnya kiriman bbm/email yang bernuansa rohani, tidak sedikit orang mulai merasa terganggu dan tidak mau lagi baca (dihapus) setiap dapat bbm atau email termasuk yang berisi hal2 rohani.

Untuk hal2 rohani mulai terlihat gejala orang mulai jenuh dan berharap ada "angin segar". Tidak sekedar NATO (No Action Talk only) namun mereka bertanya  :"mana hasilnya?" artinya orang mau lihat apa tindakan nyata? Jadi bukan hanya teori atau sekedar renungan atau bacaan2 rohani saja.

Yakobus 2:22
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

Bicara soal iman itu sangat sensitif.

Pada masa awal iman percaya pada Yesus Kristus menggebu-gebu, lalu seiring berjalannya waktu kegairahan mulai perlahan-lahan memudar yg disebabkan banyak hal yg mampu menarik perhatian unt "menjauh" dari Yesus Kristus atau dg kata lain sudah mulai "tidak rutin" lagi ke gereja atau segala yg berhubungan dg gereja.
Waktu lebih banyak terpakai urusan mencari uang.

atau bisa juga ketika keadaan sedang sulit, sering k gereja dan mau terlibat dalam tugas2 gereja namun setelah Tuhan memberikan jalan keluar apalagi breakthrough ada terobosan keuangan, biasanya mulai berubah prioritas yg lebih menomor satukan hal2 berhubungan dgn uang daripada terlibat aktif di gereja.

atau ketika mengalami penyakit atau sudah berlimpah materi namun kena sakit parah atau jiwanya kering dsb
mulai aktif di gereja namun begitu ia mulai sembuh atau tidak kering lagi jiwanya... nah, biasanya ia akan melepaskan tugas2 gereja untuk kembali terlibat dalam urusan uang.

Pertumbuhan Iman itu pasang surut dipengaruhi situasi tubuh,jiwa,roh yang melanda diri seseorang.
Ketika sedang "surut" maka beralih mau mengerjakan tugas2 gereja dan kesehariannya banyak berhubungan dg kerohanian.
Sebaliknya jika keadaannya sedang "pasang" maka ia lebih prioritas mengurusi hal-hal  berbau uang.

Oleh sebab itu, kita perlu menyadari bahwa rohani juga membutuhkan pertumbuhan sebagaimana tubuh kita bertumbuh seiring bertambah umur. Rohani kita juga perlu tumbuh menuju kedewasaan rohani.

Seperti apa kedewasaan rohani itu?
Secara sederhana dapat kita katakan dewasa rohani itu sudah mampu mandiri dan bertanggung-jawab atas iman kepercayaan kpd Yesus Kristus.

MANDIRI

Mandiri secara dewasa rohani artinya tahu akan kebutuhan imannya yang perlu diberi "makanan rohani" berupa Firman Tuhan & ajaran gereja katolik
Dan juga membangun hubungan dg Tuhan didalam doa dan saat teduh,
tanpa perlu didorong orang lain.

Sama hal-nya makanan jasmani, saat kita lapar, kita mencari makanan.
Jika kita tidak makan maka tubuh kita akan sakit. Begitu juga roh kita akan sakit dan akibatnya menjalar ke hal2 yg akan membahayakan iman.

Bacaan hari ini tgl 5 Sep Luk 4:38-44
(43) Yesus berkata kepada mereka: juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.

Juga pas bulan Sept ini gereja katolik mengajak umat masing2 lingkungan untuk tertarik dalam PI atau PA yg tahun ini melalui Lectio Divina.

BERTANGGUNG-JAAWAB

Sebagai umat beriman Katolik maka kita ada kewajiban lho ...
Masih saja kita temui, orang katolik "lupa" bahkan tidak mengerti jika ia bertanggung-jawab tidak saja pada dirinya tetapi kepada orang lain juga
(Ingat amanat agung Mat 28:18-20 dan Lukas 4:34).

Tidak mau peduli dg perkembangan rohaninya. Masih terlena jadi bayi bayi rohani saja dan tidak tertarik menjadi dewasa rohani, padahal sdh bertahun-tahun bahkan puluhan tahun menjadi umat Katolik.

Ibrani 5:12-14
sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Sebagai umat beriman Katolik, sudah waktunya kita pertanggung-jawab
pertumbuhan iman kita menjadi dewasa rohani.

Jika iman sudah bertumbuh dewasa, jagalah dan setialah hingga akhir.
Iman saja tidak cukup jika tidak disertai dgn perbuatan.

Sadarlah dimulai diri kita, orang2 yg kita sayangi dan yg disekitar kita
hingga kepada orang lain bahwa KEDEWASAAN ROHANI itu PENTING.

Kolose 2:6-7
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Hal-hal apa saja yg perlu kita ketahui agar kita menuju kedewasaan rohani yg dapat kita tularkan kepada orang lain yg berarti kita telah mandiri dan bertanggung jawab rohani kita telah tumbuh dewasa hingga berbuah.

Kedewasaan rohani adalah buah dari keputusan kita mau membangun iman yang berdaya tahan terhadap segala tantangan hidup agar supaya kita mampu mandiri & bertanggung- jawab atas iman percaya kpd Yesus.

Mau menjadi dewasa rohani itu adalah suatu keputusan, bukan karna himbauan atau diwajibkan, apalagi paksaan Tuhan. (Ingat : Free Will)

Butuh proses agar bisa mandiri dan bertanggung-jawab. Lihatlah anak kecil berjuang keras sampai mampu berjalan bahkan berlari, juga bgmn perjuangan masa kecil menuju masa remaja dan masa dewasa.

Begitu pula Iman kita.
Apakah kita biarkan saja tetap kecil terus & tidak ada keinginan tumbuh
menjadi besar?  atau
Keinginan iman bertumbuh sih ada
tapi tak mau berjuang keras seperti anak balita belajar berdiri dan berlari artinya tidak bertanggung-jawab pada kebutuhan iman-nya.
MAU berubah menjadi baru tetapi pakai cara hidup yg lama. Ya ndak iso

Rajin beribadah di gereja namun perilakunya sehari-hari menyakiti atau merugikan orang lain, artinya bungkus/kemasannya bagus yaitu rajin beribadah tetapi Isinya tidak mencerminkan keindahan bungkusnya.

Lukas 5:37-38
Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur.
Tetapi anggur yg baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.

Begitu juga MAU dewasa rohani tapi dengan gaya hidup lama yg malas membaca kitab suci, tidak tertarik ikut pendalaman alkitab, kalo baca renungan yg pendek, yang singkat saja karena malas baca yg panjang dg alasan bertele-tele.
Intinya semau gue aja ... bergantung pada suasana hatinya.

Hidup ini harus ada maknanya.
Buat apa kita memakai "topeng", dari luar, penampilan kita indah, cantik agar dipuji banyak orang namun sebaliknya dibagian dalam diri kita menyimpan "kebusukan hati"

Genaplah nas kitab suci dari kitab PL
1 Samuel 16:7
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

APA YANG HARUS KITA BENAHI AGAR IMAN KITA BERTUMBUH DEWASA

Salah satu dari sekian banyak cara adalah membaca buku-buku rohani terutama yg berhubungan dengan kedewasaan rohani.
Supaya lebih mudah memahaminya alangkah bijaknya jika kita ada mentor atau pembimbing rohani atau kita bisa ikuti seminar-seminar rohani termasuk seminar kedewasaan rohani lebih dikenal dg istilah Seminar BCM (Basic Christian Maturity).

Dalam buku BCM diberikan panduan dan pengertian tentang bagaimana kita memperbaharui sikap hidup kita agar sejalan dengan kehendak Allah.

Ada 8 sesi atau 8 topik yg dibicarakan
1. Mengasihi Allah
2. Mengasihi Sesama
3. Iman
4. Bimbingan Allah
5. Dunia dan Komunitas Kristiani
6. Mengatasi Daging
7. Memperbaiki Perbuatan Salah
8. Menanggulangi Kerja roh2 jahat

1 Petrus 2:2
Jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,


MATERI SEMINAR KEDEWASAAN ROHANI (BCM) - Pendahuluan

Seperti yg pernah dibahas di millis ini banyak orang TAHU sesuatu namun kurang mendalami maknanya agar MENGERTI atau MEMAHAMI sesuatu yang ia ketahui.

begitu juga halnya, setiap orang tahu bahwa : dalam hidup ini berbuatlah banyak kebaikan, jauhilah perbuatan yang jahat yang melukai orang lain namun seringkali perilaku kita telah merugikan kepentingan orang lain.

kita tahu harus mengasihi TUHAN tapi perbuatan kita justru sebaliknya lebih mengarah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.

pada umumnya kita sangat yakin sudah mengasihi Tuhan karena kita pikir tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berdusta atau sudah menuruti 10 perintah Allah.  Benarkah demikian???

memang kita tidak membunuh dgn senjata tajam namun seringkali mulut kita mengeluarkan kata2 tajam yang melukai hati orang lain bahkan dgn tidak disadari kita sudah membunuh orang lain melalui kata2 kita.

memang kita tidak mencuri tapi sadar kah kita seringkali kompromi dengan pikiran dan prinsip kita sendiri ( 2-3 tahun lalu tema Pendalaman iman : korupsikah aku?)


jika kita pegawai, sering bolos dg berbagai alasan, itu termasuk mencuri waktu karena kita kerja dibayar setiap menitnya dari gaji kita.
Apalagi jika dg sengaja memanipulasi laporan keuangan perusahaan dgn berdalih : mau lapor benar atau tidak, toch tetap saja petugas pajak cari2 kesalahan kita.

banyak kompromi yg kita lakukan dg berasumsi sesuai prinsip kita.
sedangkan Allah melarang kita berbuat dosa. Arti dosa sering kita bilang itu bukan dosa tapi kelemahan
DOSA adalah tidak berbuat sesuai dg kehendak Tuhan.
 

darimana tahu kehendak Tuhan?
Yach umumnya kita ketahui dari alkitab,tapi kita kompromi dg katakan yang penting saya banyak berbuat baik daripada baca alkitab namun ga melakukan perbuatan baik.

darimana tahu kebenaran Tuhan jika tidak bergaul karib dengan Tuhan.
Baca dan renungkan firman Tuhan senin-kamis (jika sempat ada waktu) Berdoa terburu-buru, rutinitas doa pagi, doa makan,dan doa malam.
Itupun berdoa formal berdasarkan teks doa di Madah Bakti/Puji Syukur. 

 
bukan berarti tidak boleh berdoa dg cara demikian namun jika berdoa dari  kata hati kita menunjukkan keintiman hubungan kita dengan Tuhan yang boleh kita panggil BAPA, oleh Anugerah Yesus telah menebus kita manusia

darimana mau mengasihi Tuhan jika kita tidak tahu apa yg menjadi kesukaan Tuhan?
Menurut kita itu baik namun belum tentu baik bagi orang lain.
Nilai-nilai kebaikan sejati itu hanya ada pada Tuhan saja.
Jika nilai2 kebaikan berdasarkan cara pandang, cara pikir kita seperti itu maka akan timbul kekacauan. Setiap orang mengatakan nilai2 kebenaran dirinya adalah paling benar

Markus 7:9
Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.

JADI

Mengasihi Tuhan dengan hati tulus tanpa motivasi lain seperti misalnya menuntut balas jasa berkat mukjijat karena sudah menuruti kehendakNYA
adalah pintu masuk meniti kehidupan yang berkenan bagi Tuhan.

Dengan bergaul karib dengan Tuhan maka akan timbul kasih kita yang sungguh2 mengalir dari relung hati nurani kita yang terdalam.

Hati kita menjadi jernih dan menjaga agar selalu bersih dari kotoran nafsu kedagingan dan menjaga perilaku kita agar jangan sampai melukai hati Tuhan karena kita mengasihiNYA dari lubuk hati kita, bukan sekedar di bibir saja namun hati kita menjauh dariNYA

Jika kita mengasihi Tuhan maka kita mengerti apa yang menjadi kesukaan Tuhan agar IA tertawa gembira karna perbuatan kasih kita.

Yohanes 14:15
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
14:12
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu...

Sudah waktunya kita menjadi dewasa rohani dengan berbuat secara dewasa bukankah setiap akhir misa ekaristi pastor menyuruh kita : "pergilah, kita diutus" Amin.

Kita sendiri yang tahu seberapa dalam aku mengasihi Tuhan? Mungkin kita bisa "bersandiwara" di depan banyak orang namun Tuhan mengetahui seberapa dalam iman dan kasih kita kepadaNYA.

Semoga kita semakin rendah hati mau terus belajar dan bertumbuh dalam iman dan kerohanian kita.
Kata orang bijak : belajar itu tidak ada habisnya dan tidak mengenal batas umur, apalagi belajar bidang rohani.
(Baca Kidung Agung yg banyak berisi kerinduan Allah kepada kita manusia)

Sekian bagian terakhir kedewasaan rohani ini dituliskan, dengan maksud mengajak kita semua membenahi diri agar semakin hari semakin mencintai Tuhan dan sesama kita.
Saya juga (kita semua) sedang dalam proses perjalanan menuju kedewasaan rohani agar kita semakin mengasihi Tuhan dan juga berbuat kasih kepada sesama melalui kesaksian hidup yang mau melayani.