Kamis, 31 Oktober 2019

TUHAN, PEMBELA DAN PENYELAMAT KITA


Kamis, 31 Oktober 2019

ROMA 8:31b-39 
MAZMUR 109:21-22,26-27,30-31 
LUKAS 13:31-35 

Lukas 13:34 
Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. 

Kejahatan terjadi di segala pelosok dunia dan semakin sadis menggambarkan manusia semakin hari semakin jahat. 

Manusia sepertinya tidak takut akibat berbuat dosa karena jiwa mereka telah dicengkeram kuasa Iblis, setan, dsbnya. 

Tahukan anda bahwa Tuhan Allah sangat sedih melihat kejahatan manusia dan hal ini telah berlangsung lama sejak jaman purba (Kejadian 6:5-8), jaman Yesus hidup sebagai manusia dan sampai hari ini. 

Injil hari ini, Yesus ungkapkan bahwa para nabi dibunuh, bahkan diriNya juga akan dibunuh di Yerusalem. 

Lukas 13:31 
Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." 

Orang jahat itu mengeraskan hatinya dari belas kasihan karena menjauh dari Tuhan sehingga cinta kasih di dalam dirinya tak sanggup mengalahkan nafsu kedagingan dan akhirnya melakukan perbuatan jahat. 

Suatu pelajaran penting bagi kita supaya tidak menjauh dari Tuhan sebab jika kita tidak dekat dengan Tuhan maka akan menjadi mangsa dari musuh kita, Iblis. 

1 Petrus 5:8-9 
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. 

Efesus 6:12-13 
Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. 

Sesungguhnya Tuhan Allah merindukan kita manusia untuk bersekutu denganNya seperti seorang bapa rindukan anaknya namun seringkali kita yang tidak rindu kepada Tuhan Allah yang kita panggil sebagai Bapa Surgawi. 

Orang yang menjauh dari Tuhan/Bapa kita karena dosa-dosanya sehingga seperti Adam bersembunyi setelah berbuat dosa (Kejadian 3:8-11). 

Ada begitu trick setan/Iblis menjatuhkan kita manusia, mulai cara halus sampai cara kasar dan biasanya dari kelemahan kita adalah pintu masuk untuk menguasai keseluruhan diri kita. 

Pintu masuk pertama lewat panca indera (mata, mulut/lidah, telinga, hidung, kulit) untuk menggerakkan keinginan daging, lalu perasaan kita digoda agar terpikat. 

Pertempuran dimulai di pikiran dan hati kita karena disitu akan merencanakan sesuatu sampai akhirnya bertindak atau berbuat sesuai keinginan. 

Pikiran adalah medan perang antara keinginan roh (dari hati nurani) dan keinginan daging (tubuh dan jiwa). 

Kita harus kuasai pikiran dan hati kita dengan memasukkan pikiran Kristus melalui kuasa Firman Tuhan dan doa serta saat teduh bersama Tuhan/Bapa. 

2 Korintus 10:5 
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. 
Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus 

Amsal 4:23 
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. 

Dengan demikian, kita mampu kalahkan kesesakan, penindasan dan aniaya atau segala penderitaan yang menerjang hidup dan memporak-poranda kekuatan iman. 

Roma 8:35,37 
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. 

Kita tidak perlu khawatir dan takut sebab kita yakin Tuhan Allah beserta kita akan membela dan menyelamatkan kita. 

Mazmur 109:30-31 
Aku hendak bersyukur sangat kepada Tuhan dengan mulutku, dan aku hendak memuji-muji Dia di tengah-tengah orang banyak. Sebab Ia berdiri di sebelah kanan orang miskin untuk menyelamatkannya dari orang-orang yang menghukumnya. 

Bagian kita adalah selaraskan pikiran, hati, perbuatan kita agar sesuai kehendak Tuhan, Allah Bapa kita di Sorga. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Rabu, 30 Oktober 2019

MAU TAHU RAHASIA KESELAMATAN


Rabu,  30 Oktober 2019

ROMA 8:26-30 
MAZMUR 13:4-6 
LUKAS 13:22-30 

Lukas 13:23 
Ada seorang yang berkata kepada Yesus: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"  

Pertanyaan orang ini adalah gambaran suatu kenyataan bahwa sedikit saja orang di dunia ini diselamatkan. 

Mengapa demikian? 

Kita dengar jawaban Yesus berikut ini: 
Lukas 13:24 
Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. 

Apa maksud Yesus mengatakan bahwa berjuanglah masuk melalui pintu yang sesak/sempit agar dapat diselamatkan? 

Pintu yang sesak/sempit itu gambaran dari standar keselamatan yang harus diikuti/dituruti atau menjadi pedoman keselamatan. 

Lalu kenapa banyak orang tidak mau mengikuti pedoman keselamatan yang Allah tetapkan? 

atau ada juga orang akan mengatakan bahwa mereka sudah menuruti pedoman keselamatan tetapi kenapa mereka tidak diselamatkan? 

Lukas 13:26 
Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapanMu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami. 

Mari kita dengar jawaban Yesus: 
Lukas 13:27 
Tetapi Yesus akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapanKu, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan! 

Artinya mengikuti pedoman keselamatan tidak cukup menjamin diselamatkan bila tidak dilakukan sepenuh hati dan setulus hati. 

Kita tidak bisa menipu Allah sebab DIA adalah Allah Maha Tahu sebab segala sesuatu tidak dapat disembunyikan di hadapanNya. 

Mazmur 139:7 
Ke mana aku dapat pergi menjauhi rohMu, ke mana aku dapat lari dari hadapanMu? 

Mengikuti pedoman keselamatan artinya mengikuti kehendak dan perintah Allah dengan segenap hati. 

Kita harus berjuang keras agar dapat taat melakukan perintah Allah dan hidup di dalam kebenaran Allah sampai akhir hayat kita. 

Banyak orang taat hanya permulaan saja tetapi pada akhirnya ia malah menjauh dari Allah karena ada pilihan lain yakni pintu yang lebar yang ditawarkan si jahat yakni Iblis melalui pesona dunia yang menggiurkan tetapi mencelakakan orang. 

Kita harus menyelidiki hati dan pikiran kita agar selalu fokus pada Allah dan hidup di dalam kebenaranNya. 

Mazmur 139:23-24 
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal! 

Mazmur 13:14-15 
Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya Tuhan, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati, supaya musuhku jangan berkata: "Aku telah mengalahkan dia," dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah. 

Oleh sebab itu kita harus senantiasa berrelasi intim dengan Allah sebab kita menyadari diri kita ini lemah dan mudah tergoda oleh tawaran kenikmatan dunia. 

Setiap hari hendaknya kita berdoa dan bersaat teduh bersama Allah seraya mendalami Firman Allah agar kita makin mengenal Allah bahkan mengasihi Allah. 

Roma 8:26-27 
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. 

Dengan bersandar kepada Allah maka kita akan tetap berada pada jalur lewati pintu yang sempit karena Roh Allah yakni Roh Kudus menuntun kita senantiasa. 

Roma 8:28 
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 

Ayo kita segera berbalik arah dari pintu yang lebar beralih ke pintu yang sempit agar kita sampai kepada keselamatan abadi yang memang kita inginkan. 

Bagi anda yang tidak menginginkan lewat pintu yang sempit karena masih berada di balik pintu yang lebar maka berarti anda tidak menginginkan keselamatan abadi dan jangan menyesal bila itu terjadi pada diri anda. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 



Selasa, 29 Oktober 2019

PERUMPAMAAN BIJI SESAWI DAN RAGI


Selasa,  29 Oktober 2019

ROMA 8:18-25 
MAZMUR 126:1-6 
LUKAS 13:18-21 

Lukas 13:18 
Maka kata Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? 

Kerajaan Allah artinya ada kekuasaan Allah yang memerintah. 

1 Korintus 4:20 
Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa. 

Kita manusia harus tunduk kepada Allah 
(Yakobus 4:7a) dan tunduk kepada pemerintahan Allah. 

Kerajaan dan pemerintah Allah berbeda dengan kerajaan dan pemerintahan dunia, lalu dimana letak bedanya? 

Kerajaan dunia ada seorang raja yang berkuasa dan berdaulat atas wilayah tertentu beserta rakyatnya. 

Pemerintahan dunia ada ditangan seorang Presiden atau Perdana Menteri yang dipilih rakyat untuk menjalankan amanat rakyat. 

Kerajaan Allah bukan seperti kerajaan yang ada di dunia, lebih berkuasa dan lebih berdaulat atas seluruh bumi bahkan seluruh alam semesta dimana rakyatnya adalah seluruh ciptaanNya termasuk kita manusia. 

Kerajaan Allah, Rajanya adalah Yesus Kristus 
1 Timotius 6:14-15 
Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diriNya, yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. 

Kerajaan dunia itu berbentuk fisik, ada perangkat pasukan, pejabat istana, dsb sedangkan Kerajaan Allah tidak seperti yang kita lihat ada di kerajaan dunia. 

Roma 14:17 
Kerajaan Allah soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus

Langkah pertama kita percaya kepada Yesus Kristus (=Raja diatas segala raja dunia) yang datang menjadi manusia (Yohanes 1:1-5,9-11), kemudian kita tunduk pada perintah dan kehendakNya. 

Raja dunia saja menuntut rakyatnya taat mematuhi perintah dan kehendaknya, apalagi ketaatan kita kepada Yesus, Raja diatas raja dunia seharusnya lebih dalam segenap hati, serahkan diri seutuhnya. 

Rakyat yang tunduk dan taat kepada raja dunia tentu berharap akan mendapatkan pujian dan berkah materi dari rajanya. 

Kitapun demikian, berharap kepada Yesus Kristus adalah Allah dalam Tritunggal Allah Maha Kudus, akan memberikan BerkatNya kepada kita. 

Anugerah Berkat Allah yang teragung dan termulia adalah keselamatan yang Allah berikan kepada kita yakni hidup kekal di Sorga, di rumah Allah Bapa. 

Inilah kebenaran Allah yang kita pegang sebagai dasar pengharapan kita kepada Allah dan menantikan dengan tekun agar suatu hari nanti kita menerimaNya. 

Roma 8:24-25 
Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. 

Tentu saja kita tidak sekedar berharap saja tetapi berjuang keras agar harapan menjadi kenyataan. 

Seringkali banyak rintangan harus kita hadapi dan harus kita atasi sehingga ada banyak derita yang kita tanggung sampai pada akhirnya kita mampu singkirkan rintangan dan tantangan tersebut. 

Mazmur 126:5-6 
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. 

Namun sayangnya banyak diantara kita manusia yang tidak tahu dan tidak paham akan kebenaran Allah sehingga bukannya mendekat kepada Allah, tetapi malah mendekat pada hal-hal lain diluar Allah. 

Akibatnya manusia jatuh kedalam dosa dan semakin hari semakin terperosok sehingga tidak tahu jalan kembali yang seharusnya ditempuhnya. 

Itu sebabnya Allah tidak menginginkan manusia tidak selamat sehingga melalui Yesus, Allah mengingatkan manusia bahwa ada Kerajaan Allah yang akan menyelamatkan manusia. 

Yesus menjelaskan tentang Kerajaan Allah melalui suatu perumpamaan agar kita manusia dapat mencernanya dan mengerti sehingga kita mau hidup dalam Kerajaan Allah. 

Bacaan Injil hari ini Yesus memakai dua perumpamaan tentang Kerajaan Allah: 

Pertama 
Lukas 13:19 
Kerajaan Allah seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya. 

Biji sesawi adalah lambang dari Firman Allah sedangkan orang yang menabur adalah orang yang memberitakan Firman Allah yang bekerja di ladang Allah. 

Biji sesawi itu sangat kecil tapi sanggup menghasilkan pohon yang besar, artinya Firman Allah yang kita sampaikan walau hanya ditujukan kepada satu orang saja asalkan kita sungguh-sungguh serius maka sanggup merubah orang tersebut. 

Kita meminta kuasa Allah mengurapi lidah dan mulut kta pada saat beritakan Firman Allah, seperti Yesus lakukan saat mengajar ada kuasa Allah menyertaiNya 

Markus 1:21-22 
Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Mereka takjub mendengar pengajaranNya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. 

Di bagian atas tadi dikatakan bahwa Kerajaan Allah itu adalah soal kebenaran yakni kebenaran Allah adalah Firman Allah (Roma 14:17) seharusnya kita umat kristiani beritakan Firman Allah, apalagi hal ini Yesus telah perintahkan agar kita kerjakan (Matius 28:19-20). 

Lihat saja buktinya, 
Setelah Yesus wafat, bangkit, naik ke Surga, sampai pada Pentakosta dimana Roh Kudus mengurapi para Rasul dan beberapa murid lainnya (Kisah pasal 2). 

Pemberitaan Injil Kerajaan Allah dimulai dari sekolompok kecil orang-orang yang percaya kepada Yesus (=biji sesawi) namun lihatlah dampaknya luarbiasa, ratusan juta bahkan miliaran orang yang menyambut Firman Allah dan percaya kepadaNya. 

Ini yang dimaksud Yesus bahwa: 
burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya artinya banyak orang dari segala bangsa di bumi ini, bukan hanya bangsa Israel yang percaya kepada Yesus Kristus dan tunduk padaNya dalam Kerajaan Allah lewat pemberitaan Firman Allah yang dimulai para Rasul dan orang orang percaya yang sedikit jumlahnya. 

Kedua 
Lukas 13:21 
Kerajaan Allah seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya. 

ragi = gereja/kumpulan orang beriman yang beritakan Firman Allah 
roti = dunia 

Berarti bagaimana gereja melakukan pemberitaan Firman Allah memiliki suatu pengaruh luarbiasa menyebar ke seluruh dunia sehingga banyak orang percaya kepada Yesus Kristus. 

Namun di sisi lain, kita melihat akhir2 ini justru pengaruh dunia sangat kuat dan mempengaruhi gereja/orang beriman. 

Jika kita mengartikan perumpamaan tentang ragi ini dilihat dari sisi pengaruh dunia yang mempengaruhi gereja atau orang beriman maka perumpamaan ini merupakan suatu peringatan dari Yesus kepada kita agar waspada terhadap pengaruh dunia. 

Hanya Kerajaan Allah dalam hal ini kebenaran Allah sanggup mengatasi pengaruh dunia di dalam diri setiap orang beriman. 

Demikian kedua perumpamaan ini yang Yesus katakan dalam Injil Lukas hari ini supaya kita yang membaca/mendengar kebenaran Firman Allah ini merenungkan dan menghidupiNya sebagai pegangan hidup kita sehari-hari agar Kerajaan Allah menguasai keseluruhan diri kita karena kita mau tunduk kepadaNya. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


DIPANGGIL MENJADI MURID DAN KELUARGA ALLAH


Senin, 28 Oktober 2019

EFESUS 2:19-22  
MAZMUR 19:2-5 
LUKAS 6:12-19 

Lukas 6:13 
Ketika hari siang, Ia memanggil murid-muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul. 

Gereja Katolik hari ini memperingati kedua rasul murid Yesus : Santo Simon Zelot dan Yudas Tadeus. 

Meskipun di Injil, kedua rasul ini sedikit sekali disebutkan namanya (Yoh 14:22) namun setelah Kenaikan Yesus, mereka berdua dengan gigih memberitakan Injil ke wilayah Mesopotamia sampai wafat sebagai martir. 

Menurut Tradisi, penulis surat Yudas ialah rasul Yudas Tadeus dan dihormati gereja sebagai pelindung orang mengemban tugas-tugas sulit. 

Demikianlah para rasul berkarya dengan berani mewartakan Yesus Kristus ke segala penjuru dunia. 

Dalam bacaan Injil hari ini kita diajak untuk melihat bagaimana kehidupan rohani Yesus saat berkarya di dunia. 

Yesus menyediakan waktu khusus untuk berdoa kepada Allah dan biasanya Yesus berdoa di waktu masih pagi atau waktu sudah malam sehabis pelayanan. 

Lukas 6:12 
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. 

Kita yakini bahwa Yesus berdoa kepada Allah memohon petunjuk menentukan siapa yang dipilih menjadi kedua belas murid utamanya atau disebut rasul dan diantaranya adalah Simon Zelot dan Yudas Tadeus. 

Hendaknya kita mencontoh teladan dari Yesus yang berdoa terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu hal. 

Mendengarkan jawaban Tuhan adalah suatu handicap bagi kita karena tidak mudah mengetahui kehendak Tuhan namun paling tidak kita menghargai Tuhan sebagai penguasa hidup kita sehingga apapun yang kita lakukan di dalam hidup ini atas perkenanan Tuhan. 

Pertanyaannya adalah
Apakah kita mau menanggapi panggilan Tuhan Allah menjalankan perutusan dengan kerelaan dan kesungguhan hati? 

Sesungguhnya, 
Kita diutus kepada umat kristiani yang hidupnya menjauh dari Tuhan Allah atau dengan kata lain kita diutus ke domba yang tersesat jalannya seperti dikisahkan perumpamaan domba yang hilang. 

Matius 18:12 
Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? 

Dalam bacaan pertama, dikatakan bahwa kita ini anggota keluarga Allah karena iman kepada Yesus. 

Efesus 2:19 
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah. 

Selayaknya sebagai anggota keluarga Allah, kita mengenal Kehendak Allah dan menjalani hidup seturut kehendakNya. 

Sangat disayangkan bila masih banyak umat kristiani yang tidak tahu bahwa dirinya adalah anak-anak Allah dan menjadi keluarga Allah karena tidak meluangkan waktu menekuni firman Tuhan yang tertulis di Alkitab. 

Rasul Paulus lebih lanjut menjelaskan tentang kesatuan kita umat beriman dalam persatuan dengan Yesus Kristus. 

Efesus 2:20-22 
Dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh

Selain sebagai keluarga Allah, kita juga sebagai kesatuan gereja, dalam arti sebagai sesama umat kristiani dan dibawah pimpinan Gereja sebagai hirarki yang mengatur kehidupan rohani umat kristiani di dalam dunia ini. 

Apakah sebagai keluarga Allah, aku turut serta dalam karya mewartakan Injil agar banyak orang semakin mendekat kepada Tuhan dan semakin yakin kepadaNya? 

Sebagai saudara seiman di dalam Yesus kita saling bekerja-sama melayani dan saling tolong-menolong, saling nasehati, saling mendoakan;bukan saling bersaing dan tidak peduli diantara kita. 

Efesus 2:21--22 
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh

Di dalam sebuah rumah terdapat berbagai perabot yang disusun dan ditata dengan rapih; ada perabot terbuat dari kayu atau dari emas-perak untuk menunjukkan kemegahan, keasrian, dan keindahan dari rumah tersebut. 

2 Timotius 2:20 
Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; 
yang pertama dipakai untuk maksud 
yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. 

Demikian juga kita sebagai anggota dari keluarga Allah yang mendiami tempat kediaman Allah. 

Apakah kita ditempatkan Allah untuk menjadi perabot yang terbuat : 
*** dari emas dan perak ataukah 
*** dari kayu dan tanah 

Tergantung pilihan hidup kita selama berziarah di dunia ini ; 
apakah sikap hidup kita menjauhkan diri dari perbuatan jahat ataukah kita jaga perilaku kita dan melakukan perbuatan baik dan yang Aĺlah berkenan. 

2 Timotius 2:21 
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia. 

11 Rasul termasuk Rasul Simon Zelot dan Rasul Yudas Tadeus telah memilih menjadi perabot dari emas dan perak,; juga para martir yang rela kehilangan nyawa demi beritakan Injil Kerajaan Allah dan membela orang demi kebenaran dan melakukan banyak perbuatan baik untuk menolong orang lain. 

Akhir kata, 

Sudahkah hati kita tergerak belas kasih memberitakan Injil pada orang lain lewat kesaksian hidup yang menggarami dan menjadi terang bagi orang lain. 

Semoga kita peduli kepada sesama umat kristiani agar bersatu dalam kesatuan gereja dan keluarga Allah. 


Salam Kasih, 
Surya Darma