Sabtu, 29 Agustus 2020

YOHANES PEMBAPTIS








SABTU, 29 AGUSTUS 2020

YEREMIA 1:17-19 

Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! 

MAZMUR 71:1-6,15,17 

Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik, dari cengkeraman orang-orang lalim dan kejam. 

MARKUS 6:17-29 

Herodias memenggal kepala Yohanes Pembaptis karena berani menegornya saat ia mengambil Herodias, isteri Filipus, saudaranya. 

RENUNGAN 

Gereja Katolik memperingati wafatnya Santo Yohanes Pembaptis, Martir. 
Yohanes Pembaptis telah menjadi bunga Gereja yang selalu memegang teguh bahwa kebenaran selalu tumbuh dalam semangat hidupnya. 

Injil Markus hari ini berbicara mengenai sepak terjang Yohanes Pembaptis begitu gagah berani menegakkan kebenaran dimana Yohanes Pembaptis tidak segan-segan menegor raja Herodes mengawini isteri saudaranya, Filipus sehingga baik Herodes dan Herodias (isteri Filipus) mendendam dan mencari kesempatan untuk membunuh Yohanes Pembaptis. 

Markus 6:17-18 
Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri karena Yohanes pernah menegor Herodes: "tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!", karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat

Biasanya membuat kecut, ciut nyali dan goncangkan iman dalam menghadapi tantangan berat seperti ini membuat orang beriman pikir-pikir dulu dan menyurutkan langkahnya untuk maju terus memberitakan kabar sukacita Injil Kerajaan Sorga kepada orang lain dan memperjuangkan kebenaran Tuhan. 

Berbeda dengan Yesus Kristus dan juga diikuti para Rasul serta para Martir yang berani mati demi memberitakan Injil dan perjuangkan kebenaran Tuhan dengan rela kehilangan nyawa sekalipun. 

Ibrani 12:3-4 
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah

Kebanyak orang lebih memilih mencari aman buat dirinya dan keberatan jika harus menderita akibat menegakkan kebenaran, keadilan serta memberitakan Injil kepada orang lain.

Sebetulnya raja Herodes sendiri seorang yang mengagumi Yohanes namun karena termakan oleh sumpah dan rasa malunya untuk menolak permintaan putrinya maka terpaksa ia memutuskan memenggal kepala Yohanes Pembaptis. 

Markus 6:20 
sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. 

Terkadang kitapun melakukan hal yang berlawanan dengan kehendak Allah hanya demi mempertahankan gengsi dan harga diri seperti Herodes. 

Sikap raja Herodes dan Yohanes P sangat jauh berbeda dalam hal menyikapi hidup. 
Herodes mengandalkan kekuasaannya sebagai seorang raja Israel sedangkan Yohanes P mengandalkan kuasa Tuhan. 

JADI 

Hendaknya kita mencontoh sikap dari Yohanes Pembaptis yang tegas, berani, dan tanpa kompromi untuk menegakkan kebenaran meski dengam resikonya bisa merenggut nyawa kita alias terbunuh.  


Salam Kasih, 
Surya Darma 






Jumat, 28 Agustus 2020

BERJAGA-JAGALAH







JUMAT, 28 AGUSTUS 2020

1 KORINTUS 1:17-25  

Kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. 

MAZMUR 33:1-2,4-5,10-11 

Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakanNya dengan kesetiaan. Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia Tuhan. tetapi rencana Tuhan tetap selamanya, rancangan hatiNya turun temurun 

MATIUS 25:1-13 

Perumpamaan tentang gadis bijaksana dan gadis bodoh menjelaskan bagaimana kita mempersiapkan diri menjelang Yesus datang keduakali ke dunia. 

RENUNGAN 

Lima gadis bijaksana dan llima gadis bodoh membawa pelita artinya mereka menyosong kedatang mempelai laki-laki akan hadir pada perjamuan kawin artinya kita umat kristiani juga tahu Yesus akan datang keduakalinya ke dunia ini. 

Matius 25:1-2 
Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana

Mengapa lima gadis itu bodoh? 
Karena tidak membawa minyak

Matius 25:3 
Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak 

Mungkin anda mengatakan dasar bodoh, kenapa bawa pelita tanpa minyak? tetapi nanti dulu jangan buru-buru mengejek lima gadis bodoh tersebut. 

Coba anda tanya pada diri sendiri; apakah setelah dibaptis menjadi umat kristiani, anda tekun berdoa, membaca kitabsuci, beribadah di Gereja, di komunitas rohani? 

Jika belum, berarti anda tidak membawa 'minyak' sebab pelita anda hanya sebatas benda saja yang tidak dapat menyala, artinya status anda umat kristiani tetapi iman anda kekeringan tanpa minyak dari Roh Kudus... 

Lima gadis bijaksana mengerti bahwa minyak adalah sumber energi bagi pelita artinya sama dengan Roh Kudus adalah sumber kuasa Tuhan di dalam diri kita. 

Yohanes 14:26 
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. 

Roma 8:26 
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. 

Sekarang kita tahu bahwa 'minyak' adalah lambang kehadiran Roh Kudus di dalam diri kita yang memancar Sinar kemuliaan Tuhan, seperti gambaran dari minyak yang diperlukan pelita untuk menyala. 

Lima gadis bodoh mencari minyak saat mempelai laki-laki datang merupakan gambaran orang yang terlambat sadar diri bahwa selama ini ia mengabaikan Roh Kudus di dalam dirnya yang menegur dan menasehati, mengajarkan tentang kebenaran Tuhan (Yohanes 14:26)

Masih ingat kisah tentang orang kaya mati dan melihat Lazarus di pangkuan Abraham (baca Lukas 16:19-31). 

Orang kaya ini menyesal mengabaikan Roh Kudus yang seringkali menegurnya lewat perantaraan pemberitaan Injil dari orang-orang yang datang menasehatinya. 

Setelah mati, tak ada gunanya menyesal sebab bertobatlah sebelum mati alias meninggalkan dunia ini, dan setiap orang pasti tahu hal ini tetapi kenapa dicuekin! 

Maka dari itu berjaga-jagalah sebelum terlambat sebab tiba saatnya mempelai laki-laki (=Yesus Kristus) datang maka kita memiliki minyak untuk pelita kita. 

Matius 25:13 
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya 

Berulangkali dinasehati, baca kitabsuci yang menuliskan Firman Tuhan, baca... baca...baca.... renungkan dan lakukan !!! 

Heran ya sebagai umat kristiani tidak mau baca Firman Tuhan itu maunya apa sih? 
Sudah pinter dan merasa diri hebat sebab merasa tanpa baca kitabsuci, hidupmu sukses banyak harta dunia, jadi orang top terkenal dan dipuja-puji banyak orang. 

Coba simak Firman Tuhan berikut ini

1 Korintus 1:18-19 
Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan. 

Yesus sudah peringatkan bahwa: 
Matius 25:13 
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya 

Masih bandel n ngeyel dan mengabaikan peringatan Yesus, ya sudah; tanggung sendiri akibatnya. 

Amsal 13:13-14 
Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan. Ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan, sehingga orang terhindar dari jerat-jerat maut. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Kamis, 27 Agustus 2020

HAMBA SETIA VS HAMBA JAHAT














KAMIS, 27 AGUSTUS 2020

1 KORINTUS 1:1-9 

Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. 

MAZMUR 145:2-7 

Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan namaMu untuk seterusnya dan selamanya. 
Besarlah Tuhan dan sangat terpuji, dan kebesaranNya tidak terduga. 

MATIUS 24:42-51 

Yesus memakai perumpamaan tentang hamba jahat dan hamba setia untuk menjelaskan kesiapan menjelang hari kedatangan Anak Manusia (=Yesus). 

RENUNGAN 

Hari-hari semakin jahat dimana dunia ini dipenuhi oleh berbagai jenis kejahatan sehingga kita tidak habis pikir, hati nurani sepertinya tidak ada lagi sebab tertutup oleh keinginan memuaskan hawa nafsu. 

Sering terjadi kebaikan dibalas dengan kejahatan karena konflik kepentingan diri meracuni hati seseorang merencanakan perbuatan merugikan orang lain. 

Seperti terjadi pada seorang hamba yang jahat yang merencanakan akan memukul hamba lain dan bermabuk-mabukan bila tuannya tidak datang. 

Matius 24:48-49 
Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk 

Hamba yang jahat ini adalah gambaran sikap hidup orang yang mengutamakan uang dan harta dunia yang ingin dia dapatkan di saat mengerjakan sesuatu pekerjaan, kemudian menghamburkan uang untuk pesta pora. 

Firman Tuhan mengingatkan bahwa
Lukas 21:34 
Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. 

Sampai sekarang masih banyak orang tidak peduli tentang hari kiamat atau hari kedatangan Yesus kedua-kali ke dunia yang mengadili perbuatan kita manusia. 

Matius 24,42,44 
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga. 

Padahal Yesus menghendaki kita adalah hamba yang setia dan bijaksana. 

Ada tiga hal dikemukan Yesus untuk menjadi hamba setia dan bijaksana

Pertama 
Bermurah hati melayani kepada sesama 

Matius 24:45 
"Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? 

Kedua 
Tekun melakukan tugas/perintah Allah 

Matius 24:46 
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. 

Ketiga 
Bertanggung-jawab menggembalakan umat yang dipercayakan kepadanya 

Matius 24:47 
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


ORANG MUNAFIK









RABU, 26 AGUSTUS 2020

2 TESALONIKA 3:6-10,16-18 

Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu. 

MAZMUR 128:1-2,4-5 

Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya! Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan Tuhan. 

MATIUS 23:27-32 

Kemunafikan ahli Taurat dan orang Farisi dibeberkan oleh Yesus yaitu bagaimana bagian luar mereka nampak bersih tetapi bagian dalam diri mereka penuh dengan kemunafikan dan kedurjanaan. 

RENUNGAN 

Sesungguhnya apa penyebab seseorang itu melakukan kemunafikan? 

Penyebabnya adalah
Oleh karena kepentingan sendiri lebih diutamakan maka orang lebih cenderung menyembunyikan tujuannya dengan cara menampilkan diri berbuat sesuatu demi kepentingan orang banyak seperti yang dilakulan ahli Taurat dan orang Farisi. 

Ini salahsatu bentuk kemunafikan yang paling banyak dilakukan di dunia bisnis maupun di bidang pelayanan rohani. 

Matius 23:28 
Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. 

Istilah populer adalah 'jaim/jaga image' padahal seharusnya tampil apa adanya sewajarnya saja; tidak perlu berpura-pura. 

Jaim dibarengi dengan niat hati untuk menekan, merugikam, dan mencelakakan orang lain sangat berbahaya meskipun yang bersangkutan menolak dianggap sebagai orang munafik karena menurut pendapatnya apa yang ia lakukan adalah wajar dan biasa dilakukan banyak orang. 

Disinilah perbedaan menyolok kebenaran dunia dinilai dari banyaknya orang yang melakukan sesuatu maka dianggap itu adalah kebenaran. 

Misalnya: berbohong demi kebaikan 
Dianggap hal biasa menurut kebanyakan orang sehingga berbohong bukanlah dosa jika tujuan berbohong untuk kebaikan. 

Pertanyaannya adalah kebaikan menurut siapa? Berbohong adalah dosa karena melanggar hukum Tuhan. 

1 Yohanes 3:4 
Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. 

Imamat 19:11 
Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya. 

Kebanyakan orang sekarang ini bersikap seperti Ahli Taurat dan orang Farisi yang beranggapan hal biasa bagian luar mesti bersih supaya dihargai orang lain meski di bagian dalam sedang gundah gulana. 

Menutupi bagian dalam seperti ini akan berbahaya bila tujuan merugikan orang lain demi kepentingan diri sendiri. 

Inilah yang tidak disadari banyak orang bahwa dirinya telah melakukan sesuatu hal kemunafikan sebab ia merasa yang dilakukannya hal biasa dilakukan banyak orang juga sehingga merasa dirinya tidak munafik, bahkan menuduh orang lain yang mengatakan dirinya munafik adalah orang yang iri hati kepadanya. 

Suatu ironi ya, yang benar jadi salah dan yang salah jadi benar, tergantung masing masing pendapat pribadi mengklaim yang paling benar padahal seharusnya berdasarkan kebenaran Tuhan. 

Orang Farisi dan ahli Taurat tidak pernah merasa bersalah dan tidak merasa dirinya munafik seperti dikecam oleh Yesus. 

Hal ini terlihat, mereka mendakwa Yesus sebagai penghujat Allah dan berusaha menangkap dan membunuh Yesus. 

Seperti itulah keadaan orang munafik dari jaman ke jaman bersikap seperti itu yakni dia akan memusuhi orang lain yang mengatakan dirinya munafik karena dia tidak merasa dirinya munafik. 

Semoga anda bukan termasuk salahsatu orang munafik yang pandai bersandiwara di depan khalayak ramai yang menyimpan kebusukan hati demi kepentingan sendiri bahkan tega menghancurkan kepentingan orang lain... ya semoga saja sebab sulit membongkar kemunafikan. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Rabu, 26 Agustus 2020

TELADAN ST. BARTOLOMEUS














SELASA, 25 AGUSTUS 2020

2 TESALONIKA 2:1-3,13-17  

Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. 

MAZMUR 96:10-13 

Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran." 

MATIUS 23:23-26 

Yesus mengecam ahli Taurat dan orang Farisi atas kemunafikan mereka. 

RENUNGAN 

Yesus sangat keras kepada ahli Taurat dan orang Farisi karena mereka bertindak atas kepentingan diri sendiri/kelompok memanfaatkan kuasa jabatan sebagai anggota mahkamah agama Yahudi. 

Mereka membuat peraturan berat untuk orang lain tetapi mereka tidak melakukan (Matius 23:4) dan bila mereka melakukan kewajiban agama setelah dipilih sesuai yang mereka ingin lakukan supaya dilihat dan dipuji orang lain (Matius 23:5-7) dan menunjukkan diri mereka taat melakukan hukum Taurat. 

Matius 23:23 
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. 

Inilah ciri utama sikap dan perbuatan dari ahli Taurat dan orang Farisi yang dikecam Yesus sebagai orang-orang munafik. 

Hukum Taurat mengajarkan tentang hal keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan. 

Ketiga prinsip kebenaran hukum Taurat ini tidak mereka terapkan saat menetapkan peraturan dan ketentuan hukum Taurat bagi masyarakat Yahudi saat itu. 

Contoh mengenai hormatilah ayah-ibumu menurut 10 perintah Allah dianggap tidak wajib bila telah berikan persembahan kepada Allah melalui rumah ibadat. 

Matius 15:5-6 
Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah, orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri. 

Mereka melanggar prinsip kebenaran Tuhan yakni tidak ada kesetiaan, tidak ada belas kasihan, tidak ada keadilan llkepada orangltua mereka sendiri. 

Inilah yang dimaksud Yesus bahwa dalam menjalankan peraturan harus memuat ketiga prinsip kebenaran Tuhan tersebut. 

Peraturan yang ditetapkan oleh manusia seringkali berdasarkan kepentingan diri sendiri dan kepentingan kelompok termasuk dalam hal adat-istiadat. 

Berbeda dengan peraturan dari Tuhan itu mementingkan keselamatan manusia namun sayangnya manusia cenderung menolak karena ingin mengekspresikan kemauan atau kehendak sendiri. 

JADI 

Hendaknya kita dengan tekun dan setia melakukan kewajiban dan tidak memilih kewajiban yang kita mau kerjakan. 

Kewajiban membayar persepuluhan dan kewajiban lainnya yang ditentukan untuk Allah haruslah kita lakukan tetapi jangan mengabaikan kewajiban kita sebagai anak kepada orangtua dan kewajiban lain menjadi bagian tanggung-jawab kita. 

Semoga kita tidak mengabaikan ketiga hal yang dikatakan Yesus yakni keadilan, belas kasihan dan kesetiaan di dalam setiap langkah yang kita lakukan selama hidup di dunia ini. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 



Selasa, 25 Agustus 2020

LAKUKAN SEMUA KEWAJIBANMU














SENIN, 24 AGUSTUS 2020

WAHYU 21:9b-14 

Malaikat berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba." Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. 

MAZMUR 145:10-13,17-18 

Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepadaMu, ya Tuan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. 

KerajaanMu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahanMu tetap melalui segala keturunan. Tuhan setia dalam segala perkataanNya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatanNya. 

YOHANES 1:45-51

Natanael meragukan berita dari Filipus yang mengatakan Mesias dari Nazaret. 
Akhirnya Natanael percaya Yesus adalah Mesias setelah Yesus katakan mengenal Natanael. 

RENUNGAN 

Gereja Katolik menetapkan hari ini hari Pesta Santo Bartolomeus, Rasul. 

Bartolomeus adalah Natanael berasal dari Kana, salahsatu ke-12 murid utama Yesus dan dikenal sebagai seorang yang jujur dan tulus bahkan Yesus menyebutnya 'orang Israel aejati.' 

Yohanes 1:47 
Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepadaNya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" 

Natanael jarang disebut di Injil dan hanya sekali-kali dia hadir di tengah para Rasul lainnya, yaitu saat Yesus menampakkan diri di pantai danau Tiberias. 

Yohanes 21:1-2 
Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-muridNya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang muridNya yang lain. 

Setelah Yesus wafat, bangkit, naik ke Surga, Natanael atau Bartolomeus pergi memberitakan Injil ke Asia Kecil hingga belahan timur Asia yakni ke India. 

Kita lihat perintah Yesus dilakukan oleh para murid Yesus dengan rela korbankan nyawa namun alangkah bedanya dengan situasi di jaman sekarang ini sebagian umat kristiani tidak peduli perintah Yesus memberitakan Injil (Matius 28:19-20). 

Kita umat kristiani percaya kepada Yesus adalah Tuhan yang menyelamatkan kita dari alam maut akibat dosa (Roma 6:23) 

Hendaknya kita tunduk pada Tuhan yang berarti kita menghormatiNya dengan cara melakukan kehendakNya. 

Para murid menghormati Guru mereka dengan melaksanakan perintah Yesus yakni memberitakan Injil agar banyal orang percaya kepada Yesus Kristus. 

Natanael atau Bartolomeus adalah murid Yesus yang setia sampai mati korbankan diri demi melaksanakan tugas pengInjilan dan demi Sang Maha Guru mereka yakni Yesus Kristus. 

Bagaimana dengan kita umat kristiani di jaman sekarang ini? Sudahkan hormati Yesus Kristus dengan menuruti perintah dan kehendakNya? 


Salam Kasih, 
Surya Darma