Sabtu, 24 Desember 2016

KELAHIRAN YOHANES PEMBAPTIS












Jumat, 23 Desember 2016 

Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes."  
          (Lukas 1:57,60)  

Sosok Yohanes Pembaptis ini luar biasa sejak masih dalam kandungan dipenuhi Roh Kudus sehingga mengenal Tuhan datang ketika berada dalam rahim Maria pada saat berkunjung di rumah Elisabet. 

Lukas 1:15 
Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. 

Ketika tiba hari kelahiran Yohanes maka segenap keluarga dan tetangganya bersukacita sebab mereka mendengar mukjizat yang dialami Elisabet hamil di usia tua dan ingin melihat seperti apa bayi yang lahir tersebut. 

Lukas 1:57-58,66 
Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. 
Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmatNya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia. 

Saat Yohanes lahir disertai mukjizat yaitu ayahnya Zakharia dapat kembali berbicara dimana sebelumnya menjadi bisu sebab tidak percaya perkataan dari Malaikat Gabriel (ayat 20). 

Coba bayangkan bila anak kita lahir disertai dengan tanda-tanda ajaib maka sebagai orangtuanya pasti kita senang namun tanggung-jawab semakin besar sebab sikap anak ini agak berbeda dan tidak seperti biasanya anak-anak yang lahir normal yang tidak ada tanda ajaib. 

Kita bisa lihat sikap hidup Yohanes di kemudian hari tinggal di padang gurun (ayat 15a) dan makanannya belalang dan madu hutan dengan memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit seperti yang ditulis Injil Markus 1:6. 

Tuhan begitu sempurna merancang penyelamatan bagi manusia dimana IA melahirkan seorang Yohanes Pembaptis untuk memberitakan kedatangan Mesias sebelum tiba saatnya melalui Yesus. 

Dalam kehidupan terkadang kita tidak mengerti mengapa mengalami situasi terasa berat menghimpit hidup kita dan mengalami penderitaan padahal merasa rajin berdoa, rajin ikut misa pagi atau ke gereja setiap minggu, aktif terlibat dalam pelayanan namun hidup semakin sulit; keuangan seret, sering sakit, dsbnya. 

Tentunya kita tidak akan puas bila ada yang menasehati begini : 
Sabar ya, Tuhan mungkin ada rencana tertentu buat hidupmu dan percayalah Tuhan akan menolongmu....bla,bla,bla. 

Kita memaknai kelahiran Yohanes bahwa Tuhan sedang mempersiapkan diri kita agar menerima kehadiran Yesus Kristus secara penuh di dalam hidup kita. 

Kerapkali Yesus hanya hadir sebatas pada akal budi kita yaitu hanya percaya kepada Yesus sedangkan keseharian kita belum mau menyerahkan kendali atas seluruh diri kita kepada Yesus. 

Tuhan perlu menyadarkan kita agar penyerahan diri secara total dan tidak sepotong-potong bagian hidup kita. 

Masa persiapan tersebut sama halnya dengan masa kelahiran Yohanes yaitu kita harus lahir baru supaya kehadiran Yesus sungguh nyata didalam hidup kita dan mengalami KasihNya. 

Sehingga dalam situasi apapun keadaan hidup kita maka keyakinan iman kita tetap teguh kepada Yesus Kristus. 

Seperti halnya Yohanes Pembaptis kelak kemudian hari setelah dewasa dimana ia berseru bertobatlah berkumandang di dalam hidup kita dan pengharapan kita kepada Yesus tidak akan pudar lagi dan selanjutnya kita bisa berserah penuh pada Yesus Kristus. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah aku memperbaharui diriku supaya aku lahir baru dan tinggalkan sikap hidup lama serta mau menerima kehadiran Yesus sepenuhnya? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Pekan Khusus Adven 
Yohanes dr Kety 
Warna Liturgi : Ungu 

Maleakhi 3:1-4; 4:5-6 
Mazmur 25:4-5,8-10,14 
Lukas 1:57-66 
BcO : Yesaya 51:1-11 

============= ☆☆☆ ============

Jumat, 23 Desember 2016

KIDUNG MARIA










Kamis, 22 Desember 2016 

Kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku. 
           (Lukas 1:46-47)  

Maria memuliakan Tuhan dengan cara bersenandung atau dikenal sebagai Magnificat menurut bahasa Latin, yang artinya adalah nyanyian pujian Maria atau kidung Maria. 

Maria bersenandung atau memuji Tuhan ketika ia diberitahu Elisabet bahwa bayi dalam kandungan melonjak mendengar salam dari Maria. 

Lukas 1:41 
Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus. 

Mengapa bisa terjadi demikian? 

Bayi yang dikandung Maria adalah Yesus dan mencerminkan kehadiran Tuhan di dalam diri Maria. 

Ada dua hal yang terjadi saat Maria memberi salam kepada Elisabet, yaitu : 
Bayi dalam kandungan Elisabet melonjak dan Elisabet dipenuhi Roh Kudus. 

Apa maknanya bagi kita? 

Kehadiran Tuhan membawa perubahan dimana Urapan Roh Kudus menyelimuti orang yang berada di sekitar tempat itu dan tidak heran bila Hadirat Tuhan turun pada saat kita melambungkan pujian dan penyembahan sehingga UrapanNya mengalir di dalam diri kita. 

Elisabet menerima Urapan Roh Kudus dan juga bayi di dalam kandungannya dan Maria juga menerima UrapanNya sehingga ia memuji memuliakan Tuhan dengan nyanyian pujian. 

Pujian Penyembahan kepada Tuhan itu seharusnya kita lakukan setiap hari sebab hidup kita telah diberkati Tuhan. 

Banyak diantara umat kristiani tidak menyadari bahwa Tuhan menghendaki manusia mengucap syukur kepadaNya diantaranya melalui pujian dan juga manusia selayaknya menyembahNya. 

Yohanes 4:24 
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran. 

Yohanes 4:23 
Saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian

Daud paling sering melantunkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan dan itu terlihat di dalam kitab Mazmur. 

Mazmur 71:8 
Mulutku penuh dengan puji-pujian kepadaMu, dengan penghormatan kepadaMu sepanjang hari. 

Mazmur 104:33 
Aku hendak menyanyi bagi Tuhan selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. 

Maria mengungkapkan kegembiraannya dengan bernyanyi memuji memuliakan Tuhan dan juga dilakukan oleh Hana yang memuji Tuhan karena dikabulkan permohonan meminta anak sebab sekian lama ia belum hamil. 

Senandung pujian Hana dapat kita lihat dalam kitab 1 Samuel pasal 2, contohnya pada ayat 1 dan ayat 7 yaitu : 

Hatiku bersukaria karena Tuhan, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh Tuhan; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolonganMu. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan dan meninggikan juga. 

Orang yang menerima kebaikan Tuhan, sudah pasti memuji dan memuliakan Tuhan dan ungkapan syukurnya dapat berupa nyanyian/kidung, berbuat baik kepada sesama, semakin rajin doa, rajin ke gereja, dan sebagainya. 

Kidung Maria menyatakan tiga hal : 

Hal Pertama 
Maria memuliakan Tuhan yang peduli pada dirinya dari kalangan status sosial rendah dan Tuhan telah melakukan perbuatan besar kepada dirinya. 
(Lukas 1:46-50). 

Hal Kedua 
Maria memuliakan Tuhan yang peduli pada masyarakat golongan marjinal yang dipandang hina (Lukas 1:51-53). 

Hal Ketiga 
Maria memuliakan Tuhan sebab telah menggenapi janjiNya kepada Abraham dan keturunannya (Lukas 1:54-55). 

Saat itu masyarakat Yahudi berharap kedatangan Mesias membebaskan bangsa mereka dikuasai bangsa lain. 

Maria kemungkinan mengetahui hal ini dan tentu ia terkejut ternyata Mesias yang dijanjikan tersebut justru akan lahir dari dalam kandungannya. 

Apa maknanya bagi kita saat ini? 

Pengharapan kita akan kedatangan Yesus kedua kali untuk membebaskan kita dari kuasa dosa yang menghimpit hidup kita. 

Rasul Paulus mengatakan bahwa tubuh fana ini mengalami tekanan hidup dan mendambakan kediaman sorgawi seraya nantikan kedatangan Yesus keduaklinya. 

2 Korintus 5:2,4 
Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini, Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup. 

Di masa Adven ke-4 menjelang Natal ini, saat kita menantikan kedatangan Yesus kedua seraya memperingati kelahiran Yesus yang merupakan kedatanganNya yang pertama kali. 


REFLEKSI DIRI 

Apakah aku melantunkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan setiap hari?


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Pekan Khusus Adven 
Warna Liturgi : Ungu 

1 Samuel 1:24-28 
1 Samuel 2:1,4-8 
Lukas 1:46-56 
BcO : Yesaya 43:1-13 

============= ☆☆☆ ============

Kamis, 22 Desember 2016

BERBAGI KECERIAAN







Rabu, 21 Desember 2016 

Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus.  
           (Lukas 1:41)  

Kepedulian Maria terhadap saudaranya Elisabet sangat besar padahal Maria juga hamil dan melakukan perjalanan melewati pegunungan namun tidak mengurangi niatnya berkunjung. 

Lukas 1:39 
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. 

Mungkin saja Maria ingin berbagi cerita tentang apa yang dialaminya dan juga ingin mendengar cerita Elisabet tentang mukjizat kehamilannya. 

Mereka berdua berbahagia menerima Anugerah Allah dan terlihat hubungan mereka sangat akrab. 

Di jaman sekarang ini hubungan antar saudara atau famili mengalami banyak hal yang menghambat sebab masing2 sibuk mencari duit dan urusan keluarga sehingga meski sama-sama tinggal satu kota saja jarang bertemu. 

Lebih sering berhubungan dengan mitra kerja/bisnis dan dengan teman daripada dengan saudara atau famili. 

Seharusnya hari Natal ini menjadi ajang pertemuan keluarga dan famili namun sayangnya seringkali tidak ada waktu untuk berkumpul. 

Lihat saja orang-orang lebih suka pergi berwisata ke kota lain atau keluar negeri sedangkan relasi keluarga dengan famili bukan prioritas utama, bahkan hal iman dan kerohanian kurang peduli. 

Natal seharusnya menjadi momen indah menjalin relasi lebih intim lagi dengan Tuhan Yesus dan menjalin kemesraan relasi keluarga, dengan famili, dengan teman dan sahabat. 

Masih beberapa hari lagi masa Advent ke-4 ini bagi kita untuk memulai bangun relasi dengan anggota keluarga supaya keceriaan dan sukacita mewarnai Natal tahun ini dan seterusnya menjadi suatu permulaan yang baik bagi keluarga kita. 

Tidak ada kata terlambat dan percayalah bahwa tidak ada sesuatu mustahil bagi Tuhan untuk memulihkan keluarga yang terpecah-belah dapat menyatu kembali. 

Lukas 1:37 
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Elisabet yang usianya sudah tua saja bisa hamil oleh karena Tuhan bertindak maka sekali lagi : percayalah kepada Yesus Kristus asalkan engkau memohon kepadaNya dengan segenap hati. 

Paling tidak mengenakan hati bila ada keluarga yang tidak harmonis padahal kebahagiaan hidup di dunia ini berawal dari dalam keluarga. 

Lembutkan hatimu dan berdoalah agar keluargamu ceria dan bahagia sebab Tuhan Yesus senantiasa mau hadir di dalam keluargamu. 

Wahyu 3:20 
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku

REFLEKSI DIRI 

Apakah di dalam keluargaku Tuhan Yesus hadir karena aku mengundangNya dan apakah aku membagikan keceriaan kepada saudara/famili dan sahabatku serta kepada sesamaku? 

Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Pekan Khusus Adven 
Petrus Kanisius 
Warna Liturgi : Ungu 

Kidung 2:8-14 
Zepanya 3:14-18a 
Mazmur 33:2-3,11-12,20-21 
Lukas 1:39-45  
BcO : Yesaya 42:10-25 

============= ☆☆☆ ============