Selasa, 29 September 2015

TIGA MALAIKAT TUHAN











Renungan Harian 29 Sep 2015
TIGA MALAIKAT TUHAN
Daniel 7:9-10,13-14
Wahyu 12:7-12a;

Mazmur 138:1-5
Yohanes 1:47-51


Saudara/i dalam Yesus Kristus,

Malaikat Mikael, Gabriel, Rafael adalah malaikat yang muncul
di kitabsuci, yaitu :

MALAIKAT GABRIEL

Lukas 1:19
akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku diutus untuk
berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar
baik ini kepadamu
.

ayat 26-27
dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat
Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang
bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria
.

MALAIKAT MIKHAEL

Wahyu 12:7-9
maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat
malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu
dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka
tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di
sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan
,
yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke
bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan
malaikat-malaikatnya
.

MALAIKAT RAFAEL

Tobit 12:15,17
aku in Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang melayani di
hadapan Tuhan yang Mulia.
Jangan takut; damai sejahtera dengan kamu. Pujilah Allah
selama-lamanya!


NUBUAT NABI DANIEL

Daniel mendapat penglihatan dan nubuat tentang Anak
Manusia yang di kemudian hari tergenapi dalam diri Yesus.

Daniel 7:13-14
Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang
dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak
manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia
dibawa ke hadapan-Nya, lalu diberikan kepadanya
kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka
orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan
bahasa mengabdi kepadanya. kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal,
yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah
kerajaan yg tidak akan musnah
.

YESUS KRISTUS

Yesus mengatakan bahwa para malaikat melayani diri-Nya.

Yohanes 1:49, 51
kata Natanael kepada Yesus: "Rabi, Engkau Anak Allah,
Engkau Raja orang Israel!"
kata Yesus kepadanya:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan
melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun
naik kepada Anak Manusia."


Matius 4:11b
... lihatlah malaikat-malaikat datang melayani Yesus.

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Apa yang kita pelajari dari bacaan hari ini ?

dari contoh ayat-ayat diatas menunjukkan bahwa peranan
dan tugas malaikat adalah melayani Allah; berarti juga
melayani Yesus.

kita sebagai manusia yang begitu dikasihi Allah sehingga
Allah menyuruh malaikat-Nya menjaga diri kita.
bukankah selayaknya kita melayani Allah melebihi
seperti malaikat yang melayani Allah.

Mazmur 91:9-11
Tuhan tempat perlindunganmu Yang Mahatinggi telah kaubuat
tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan
menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada
kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan
diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di
segala jalanmu
.

Pertanyaannya adalah :
melayani Allah seperti apakah? Allah itu serba Maha ...
apakah perlu kita melayani-Nya sedangkan IA bisa segalanya.

mari simak perkataan Yesus :

Matius 25:44-45
Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan,
bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau
sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau
dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? maka Yesus
akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk
salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak
melakukannya juga untuk Aku
.

Yohanes 14:12
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku,
ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan,
bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu
.

dari ke 2 ayat ini paling tidak menunjukkan kepada kita
bahwa Yesus mau kita layani DIA meneruskan pekerjaan2
yang telah dilakukan-Nya.

Jadi banyak hal dimana kita dapat melayani Yesus atau
melayani Tuhan Allah dan kita akan dituntun dan diberi Kuasa
dari-Nya pada saat kita sedang melayani-Nya, terutama untuk
menghancurkan pekerjaan Iblis.

Wahyu 12:10-11
sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan
pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yg diurapi-Nya,
karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita,
yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah
kita dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,
dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak
mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam mau
t.

selalu, selalu, dan selalu
tak boleh kita abaikan bahwa melayani Tuhan berarti kita
melakukan tugas-tugas yang Tuhan perintahkan !

terkadang saking semangatnya mau melayani Tuhan, akhirnya
lupa diri bahwa sesungguhnya yang kiita layani ternyata
adalah keinginan diri sendiri.

hendaknya sungguh-sungguh mendengarkan Tuhan supaya
kita tidak salah melayani sebab ada 3 jenis melayani yaitu :
1) melayani Tuhan
2) melayani diri sendiri dan melayani keluarga sendiri
3) melayani keinginan Iblis

JADI,

banyak perkataan Allah yang disampaikan kepada kita pada
hari ini melalui ayat firmanNya tetapi hendaknya bukan hanya
sekedar pengetahuan belaka melainkan tanamkanlah dalam
hati dan renungkanlah serta lakukan didalam perbuatan kita

REFLEKSI DIRI

tanyalah pada diri kita : sudahkan aku melayani Tuhan
dengan hati bersih dan setulus hati untuk menyenangkan DIA?


Salam Kasih,
Surya Darma 

Senin, 28 September 2015

AMBISI PRIBADI










Renungan Harian 28 Sep 2015
AMBISI PRIBADI
(Lukas 9:46-50)

Zakaria 8:1-8
Mazmur 102:16-23,29

Saudara/i dalam Yesus Kristus,

Ambisi mendorong seseorang berupaya keras mencapai
tujuan yang diinginkannya.

seringkali ambisi menimbulkan konflik dan pertengkaran
seperti yang terjadi pada murid-murid Yesus yang bertengkar
siapa yang terbesar.

Lukas 9:46
maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus
tentang siapakah yang terbesar di antara mereka
.

mengapa mereka berambisi menjadi yang terbesar?
kira-kira apa sih manfaatnya bila terpilih jadi yang terbesar?

Matius 20:20-21
datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya
itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta
sesuatu kepada-Nya.
kata Yesus: "apa yang kaukehendaki?" jawabnya:
"berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk
kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah
kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."


rupanya mereka pikir suatu saat nanti Yesus menjadi raja
yang memiliki kerajaan dan yang terbesar diantara mereka
bisa menjadi tangan kiri/kanan Yesus; 
istilah jabatan mungkin sebagai Perdana Menteri.

banyak cara dipakai untuk mewujudkan ambisi; ada yang
terselubung, ada yang terbuka seperti ditunjukkan ibunya
Yohanes dan Yakobus yang secara langsung disampaikan
kepada Yesus.

Pertanyaannya :
apakah di bidang rohani ambisi menduduki jabatan fungsional
yang terselubung maupun yang terang-terangan terlihat juga
di gereja2 atau di paroki2 ?

sepanjang orang beriman masih mengutamakan ambisi
untuk memuaskan keinginan meraih keuntungan pribadi
dan belum memahami prinsip kebenaran Tuhan maka akan
mengulangi kesalahan para murid Yesus yang berebut mau
menjadi terbesar.

mari kita dengar jawaban Yesus menanggapi pertengkaran
murid-muridNya, dibawah ini :

Lukas 9:47-48
Yesus mengetahui pikiran mereka karena itu Yesus
mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya
di samping-Nya, dan berkata kepada mereka: "barangsiapa
menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku;
dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang
mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu
sekalian, dialah yang terbesar."
Ada beberapa hal yang bisa di pelajari untuk mengatasi
ambisi di bidang rohani terutama dalam melaksanakan
tugas pelayanan dan tugas perutusan
.

PERTAMA : JADILAH SEPERTI ANAK KECIL

sifat anak kecil yang menonjol:
* polos, apa adanya
* percaya sama orangtuanya
* gembira saat bermain

artinya :
saat melaksanakan tugas dan pelayanan hendaknya bersikap
polos apa adanya, tidak ada ambisi kepentingan pribadi
dan tidak bertengkar tetapi dengan riang gembira.

Paulus mengingatkan supaya sesama pekerja diladang Tuhan 
tidak boleh bertengkar.

2 Timotius 2:24-25
seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus
ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang
suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan
kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin
mereka sehingga mereka mengenal kebenaran
.

saat menghadapi tantangan dan rintangan maka bersandar
kepada hikmat Tuhan supaya dapat mengatasinya.

menyerahkan seluruh diri kita kepada Tuhan adalah langkah
bijaksana menuntun hidup kita ke jalan kebenaran Tuhan.

lihatlah betapa gembiranya seorang anak kecil bermain
di wajahnya yang polos, lucu, tidak nampak kecemasan, lugu
ia akan kebingungan menangis bila terpisah dari orangtuanya
sebab ia merasa aman berada dekat dengan orangtuanya.

bukankah seharusnya kita juga bersikap demikian;
kita mau senantiasa dekat dengan Tuhan dan hati gembira 
saat melakukan segala aktifitas hidup sehari-hari.

selayaknya kita bersyukur diberi kesempatan melayani
Tuhan melalui tugas-tugas yang disuruhnya sebab kita dapat
mengungkapkan cinta kita kepada Tuhan dengan menuruti
kehendak-Nya penuh kesetiaan

janganlah membuat Tuhan kecewa dan sedih melihat
perilaku kita yang mencuri kemuliaan-Nya demi kepuasan
keinginan kedagingan didalam diri kita yg sarat dengan nafsu
duniawi yang sebetulnya kita tahu hanya bersifat sementara.
masih belum puaskah nikmat yang sudah kita peroleh dari
Tuhan dan apakah terus ambisi mengejar kenikmatan duniawi?

KEDUA : JADILAH YANG TERKECIL

dunia menghargai segala hal yang berhubungan dengan
keberhasilan dan menolak segala hal ketidak-berhasilan.

pujian dan kekaguman lebih banyak diberikan kepada yang
berhasil meraih nilai-nilai dunia seperti misalnya segala hal
terbesar, tertinggi, terhebat,terkuat, terkaya, dsbnya.

segala hal yang berhuruf awal ter ... tetapi dengan nilai yang
tidak dihargai dunia.
Tuhan menghargai hal terkecil, terendah, terbuang, terlemah,
terbodoh, terhina, dsbnya.

1 Korintus 1:27-29
apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan
orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi
dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia,
dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk
meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang
manusiapun yg memegahkan diri di hadapan Allah
.

wow, sudut pandang Allah beda dengan sudut pandang dunia.

jangan pernah merasa minder apalagi merasa tidak berharga
oleh karena dunia menilai dirimu lemah-bodoh-jelek ....
atau
engkau menilai dirimu sendiri lemah-bodoh-jelek karena
membandingkan dirimu dengan yang ada pada diri orang lain.

kebenarannya,
engkau berharga dimata Tuhan walau tak seorangpun yang
menghargai dirimu.

Yesaya 43:4a
oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia
Aku ini mengasihi engkau


Yesaya 49:16
Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku;
tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku


hapuskan airmatamu dengan senyuman di wajahmu.

Tuhan menghargai jerih payah orang yang tulus hati tanpa
menyembunyikan ambisi untuk kepentingan pribadi.

Tuhan memberikan talenta setiap orang menurut ukuran
kita masing-masing maka janganlah membandingkan
talenta orang lain dengan yang Tuhan berikan pada kita.

kerjakan tugas yang Tuhan suruh dengan segenap hati
tanpa memandang besar-kecil tugas kita.

Kolose 3:17
segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan
atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama
Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah,
Bapa kita.


dan juga tidak perlu kecil hati bila kita belum mampu atasi
sebab justru di saat kelemahan maka kita bergantung penuh
kepada Allah.

2 Korintus 12:9b
... justru dalam kelemahanlah, Kuasa Tuhan menjadi sempurna

REFLEKSI DIRI

Jauhkan diri dari ambisi pribadi yang bermuara kepada suatu
keinginan bermegah diri tetapi hendaknya dengan rendah hati
dan hati yang bersih ketika melaksanakan tugas yang
Tuhan suruh dan perintahkan.


Salam Kasih,
Surya Darma 

Sabtu, 26 September 2015

MENDENGAR KABAR TAK MENGENAKAN










Renungan Harian 26 Sep 2015
MENDENGAR KABAR TAK MENGENAKKAN
(Lukas 9:43b-45)

Zakaria 2:1-5,10-11a
Yeremia 31:10-13


Saudara/i dalam Yesus Kristus,

Sedikit orang yang mau dengar kabar yang tidak mengenakan
sebab biasanya mau dengar berita yang menyenangkan.

para murid tidak siap dengar perkataan Yesus bahwa Ia akan menderita
dan dibunuh meski sebelumnya Yesus pernah mengatakan hal yang sama.

Pemberitahuan Pertama
Lukas 9:22
Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak
penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala
dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga
."

Pemberitahuan kedua
Lukas 9:44
"dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini:
Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."


para murid tidak mengerti apa maksud perkataan Yesus
Lukas 9:45
Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya
tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat
memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti
perkataan itu kepada-Nya.


mereka bukan dari kalangan terpelajar, pandangan mereka
sederhana sebab mereka mengikuti Yesus setelah
mendengar dan menyaksikan betapa ajaib perbuatan dan
pengajaran yang Yesus lakukan
mengapa mereka tidak mengerti perkataan Yesus?

mungkin mereka pikir Yesus pasti mampu melawan orang
farisi dan ahli taurat yang terus menolak Yesus.

tentu saja mereka tidak ngerti rencana keselamatan Allah
melalui pengorbanan Yesus sebab yang mereka harapkan
adalah rencana manusia.

saya teringat guru agama saat di SMA dimana kedua anaknya
meninggal dunia beda dua hari sakit demam berdarah.

ia kecewa kepada Allah yang mengambil ke2 anaknya dan
berkata : "Allah pasti mampu sembuhkan anaknya jika Allah
mau menolongnya"

guru agama itu keluar tidak mau mengajar dan tidak mau
ke gereja lagi.

sesungguhnya,
seseorang mau percaya pada Yesus harus mengerti bahwa
ada saat penderitaan dan
ada saat menerima curahan berkat Allah.

meski sudah berdoa, rajin ke gereja setiap minggu, aktif di
lingkungan dan di paroki tetapi
harus siap menerima realita
suatu ketika hidup terasa amat menyesakkan dan menderita.

tidak semua penderitaan itu adalah bagian dari pikul Salib
sebab seringkali terjadi akibat kesalahan sendiri yang turuti
keinginan nafsu kedagingan.

namun bila itu adalah Salib yang harus ditanggung maka
jalani penderitaan itu dengan kesadaran seraya memohon
kekuatan dari Allah.

Sirakh 2:4,6
segala-galanya yang menimpa dirimu terimalah saja dan
hendaklah sabar dalam segala perubahaan kehinaanmu.
percayalah pada Tuhan maka Iapun menghiraukan dikau,
ratakanlah jalanmu dan berharaplah kepada-Nya
.

Ayub adalah contoh seorang yang mau menerima realita
bahwa hidupnya berubah menjadi suatu penderitaan.

dalam waktu singkat terjadi perubahan dalam hidupnya :
dari hidup kaya menjadi miskin dari sehat menjadi sakit kusta
bahkan anak-anaknya mati.

respon Ayub luar biasa ia mau menerima kenyataan pahit.
Ayub 1:20-21
maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan
mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan
menyembah, katanya: "dengan telanjang aku keluar dari
kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan
kembali ke dalamnya.
Tuhan yang memberi,
Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!"


respon para murid mendengar perkataan Yesus, mungkin
mereka terkejut dan tidak mampu mengerti maknanya.

berbeda dengan Ayub yang mengerti bahwa dalam hidup
ini harus mau menerima yang enak dan yang tidak enak.

Ayub 2:9-10
berkatalah isteri Ayub :
"masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? kutukilah
Allahmu dan matilah!"
tetapi jawab Ayub kepadanya: "engkau berbicara seperti
perempuan gila! apakah kita mau menerima yang baik dari
Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" dalam
kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya
.

REFLEKSI DIRI

apa reaksi kita saat menerima berita yang tidak mengenakan?
apakah kita mau menerima segala sesuatu yang terjadi
di dalam hidup kita dengan tanpa protes kepada Allah?


Salam Kasih,
Surya Darma 

Jumat, 25 September 2015

ALLAH MENGASIHIMU













Renungan Harian 25 Sep 2015
ALLAH MENGASIHIMU
(Mazmur 43:1-4)

Hagai 2:1b-9
Lukas 9:19-22


Saudara/i dalam Yesus Kristus,

Allah tahu dan peduli segala penderitaan kita dan nantikan pertolongan dari-Nya.

apa yang kita alami saat ini, untuk menguatkan iman kita
agar semakin kokoh dan agar kita tetap setia kepada-Nya.

jangan pernah kita berpaling dari Allah sebab IA teramat
sangat mengasihi kita sebab bagi-Nya kita ini berharga
di mata-Nya, percayalah !

Mazmur 43:4
oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia,
Aku ini mengasihi engkau
.

bukankah perkataan Allah ini sangat menyejukan dan 

sangat menyentuh hati kita.

mungkin saat ini tidak ada seorangpun yang peduli pada
diri kita namun Allah peduli dan mengasihi kita. Ingatlah!

kita harus ketahui janji Allah ini dan beritahukan kepada orang
lain supaya mereka juga tahu dan menguatkan iman mereka.
masalah boleh silih berganti menerjang kehidupan kita tapi
Kasih Allah sanggup mengubah kesusahan menjadi sukacita.

Bangsa Israel menantikan pertolongan Allah selama masa pembuangan 
di Babelonia dengan suatu harapan bahwa
mereka dibebaskan dan hidup merdeka dan sejahtera.
Janji Allah menguatkan iman kepercayaan mereka.

Hagai 2:6-8
sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada
waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di
tengah-tengahmu. Janganlah takut! sebab beginilah firman
Tuhan semesta alam: sedikit waktu lagi maka Aku akan
menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan
menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang
indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka
Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan
.

kekuatan sebuah pengharapan sangat besar dampaknya bagi
iman sehingga mampu atasi segala kekuatiran, keraguan,
dan ketidak-percayaan.

hendaknya pengharapan kita terus menyala-nyala walau
bagaimanapun beratnya persoalan yang menekan hidup
seringkali fokus perhatian kita kepada masalah sehingga kita
menjadi lemah dan putus asa karena kita "lupa" akan janji
Allah yang akan menolong kita

seharusnya fokus perhatian kita hanya tertuju pada Allah
dengan demikian hati kita tidak gentar hadapi sebesar apapun
badai atau tsunami persoalan dan rintangan hidup.

Mazmur 26:3
sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup
dalam kebenaran-Mu
.

kita harus senantiasa percaya kepada Allah sebab segala
sesuatu yang ada di bumi ini dan yang ada di alam semesta
adalah kepunyaan-Nya ...

Hagai 2:8
Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas,
demikianlah firman Tuhan semesta alam
.

sehingga segala persoalan hidup di dunia ini PASTI dapat
teratasi oleh-Nya.

Allah adalah sumber segala macam Berkat !
Dan Allah mau mencurahkan Berkat-Nya kepada manusia.

jika engkau belum menerima pertolongan dan Berkat-Nya,
bersabarlah seraya menjaga sikap hidupmu agar berkenan
di mata Allah.

Selanjutnya,

dari bacaan Injil hari ini, Yesus bertanya kepada murid-Nya
untuk mengetahui pendapat orang-orang yang baru saja
menerima berkat mukjizat penggandaan 5 roti dan 2 ikan
memberi makan 5000 laki-laki dan masih ada sisa 12 bakul;
tentang : siapakah diri-Nya menurut mereka?

Lukas 9:18-19
suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid
murid-Nya kepada-Nya.
Ia bertanya kepada mereka:
"kata orang banyak, siapakah Aku ini?"
jawab orang banyak itu : "Yohanes Pembaptis, ada juga
yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa
seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit."
 
sedangkan murid-murid Yesus percaya bahwa Yesus adalah Mesias.
Lukas 9:20
Yesus bertanya kepada murid murid-Nya: "menurut kamu,
siapakah Aku ini?" jawab Petrus: "Mesias dari Allah."


timbul suatu pertanyaan :
mengapa bangsa Israel sejak jaman dulu sampai sekarang
tidak ada kedamaian dan sering terjadi kekacauan,
keributan dan bentrok dengan bangsa Palestina?
padahal mereka mengaku sebagai bangsa pilihan Allah.

mengapa mereka tetap menanti kedatangan Mesias
padahal sering saksikan dan mengalami mukjizat dari Allah.

kita bisa saksikan bagaimana kedegilan bangsa Israel yang
menolak percaya kepada Yesus adalah Mesias.

REFLEKSI DIRI

Percayalah selalu kepada Allah
Janji Allah tak pernah IA ingkari sebab IA sangat mengasihi kita.

Bilangan 23:19
Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan
anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Allah
berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara
dan tidak menepatinya?



Salam Kasih,
Surya Darma