Selasa, 31 Oktober 2017

HARAPAN DI TENGAH PENDERITAAN












Selasa, 31 Oktober 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
ROMA 8:18-25  

Penderitaan tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. 

Kita diselamatkan dalam pengharapan akan dimerdekakan dari perbudakan dan masuk kedalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. 

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 126:1-6 

Mazmur ini berisikan pengharapan di tengah penderitaan. 
Tuhan memulihkan Sion. 

Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita dan memulihkan keadaan kita dan mulut kita penuh tertawa dan lidah kita bersorak-sorai. 

C. BACAAN INJIL 
LUKAS 13:18-21 

Hal Kerajaan Allah seumpama : 
Pertama 
Biji sesawi ditaburkan dan tumbuh menjadi pohon dan burung2 bersarang pada cabang2nya. 

Kedua 
Ragi yang diaduk ke dalam tepung tiga sukat sampai khanir seluruhnya. 

RENUNGAN HARI INI 

Hidup di dunia ini di dominasi oleh penderitaan; banyak terjadi kelaparan, kemiskinan, berbagai penyakit, dan juga kesulitan mencari nafkah/uang sehingga menimbulkan banyak masalah hidup. 

Keadaan manusia semakin terpuruk dimana orang saling bersaing untuk mendapatkan duit atau rejeki dan sering terjadi kekerasan, ketidak-adilan, serta keserakahan, dsbnya. 

Ada berbagai hal yang didorong oleh perasaan iri hati dan kekuatiran akan masa depan sehingga menumpuk harta dan tidak mau berbagi kepada orang lain. 

Yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. 
Yang kaya pusing mau makan apa dan yang miskin pusing tidak ada makanan. 

Masalah kemiskinan, kelaparan masih belum tuntas terselesaikan sebab masih banyak dialami orang beriman yang percaya kepada Tuhan Allah. 

Mereka berharap terus kepada Allah meski sedang mengalami penderitaan hidup karena iman pengharapan mereka menantikan pertolongan Allah. 

Pertanyaannya adalah : 
Mengapa orang beriman kepada Yesus masih banyak hidupnya menderita; ada yang sakit, kelaparan, dan yang miskin. 

Coba kita simak berikut ini: 

Mazmur 126:5-6 
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. 

Menabur = memberi sesuatu 
Menuai = menerima sesuatu 

Konsepnya sederhana : berilah sesuatu terlebih dahulu maka akan menerima sesuatu. 

Menabur dengan mencucurkan air mata dan berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, artinya : 

Pada saat memberi, akan banyak pergumulan yang tidak mengenakan hati sebab ada yang mesti dilepaskan atau dikorbankan untuk orang lain; apakah itu berupa uang, waktu, perhatian, transfer knowledge, dsbnya yang motivasinya bukan untuk kepentingan diri sendiri. 

Justru pada saat di tengah penderitaan, seharusnya menabur/memberi maka akan menuai/menerima Berkat Tuhan

Mengapa demikian? 

siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya itu.  (Amsal 19:17). 

Kita masih ingat Yesus memuji janda miskin memberikan seluruh uangnya untuk persembahan dari kekurangannya (Markus 12:42-44). 

Untuk memiliki hati yang mau memberi, ada banyak proses pengikisan egoisme dan perubahan pola pikir / sikap hidup. 

Seperti yang dikatakan dalam bacaan Injil Lukas hari ini mengenai pertumbuhan biji sesawi dan proses ragi diaduk ke dalam tepung terigu. 

Kata Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya." Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."  (Lukas 13:18-19,21) 

Apa maksud kedua perumpamaan ini : 
biji sesawi dan ragi = benih sama seperti Mazmur 126:5-6. 

Banyak makna terkandung dalam hal menabur benih namun sering diartikan sebagai membagikan firman Tuhan atau membagikan kebaikan kepada orang lain. 

Berbagi itu indah dan enak didengar tapi harus disertai dengan perbuatan supaya mendatangkan kebaikan bagi orang lain sekaligus menerima Berkat Tuhan yang membalas perbuatan baik yang telah kita lakukan asalkan motivasinya benar; memberi untuk kepentingan orang lain. 

Itulah pengharapan ditengah penderitaan bagi yang tahu kebenaran firman Tuhan dan mau mempercayainya serta yang mau melakukan melalui perbuatan kasih. 

aneh tapi nyata, 

Manusia itu bandel dan tidak mudah percaya apalagi mau taat mendengar nasehat firman Tuhan karena angkuh over confidence terlalu percaya pada prinsip kebenaran diri sendiri. 

Realita yang terjadi, 

Pengharapan kepada Tuhan Allah makin pudar oleh pengharapan palsu dari dunia yang menawarkan kemudahan untuk memperoleh rejeki/uang secara instan yang pada akhirnya menghancurkan hidup orang tersebut. 

Orang yang berharap bukan kepada Tuhan disebabkan harus melalui proses pemurnian sikap hidup. 

Biji sesawi harus melalui proses untuk bertumbuh dan ragi memerlukan waktu untuk mengembangkan adonan tepung. 
Banyak orang maunya instant dan tidak sabar menunggu, yach begitulah !!! 

Tergantung keputusan masing-masing; apa yang kamu tabur maka itu yang akan kamu tuai. 

Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya (Galatia 6:7). 

Menaburlah senantiasa, terlebih di saat sedang mengalami berbagai masalah dan penderitaan hidup. Menabur dalam kekurangan disertai deraian airmata akan meluluhkan hati Allah. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Senin, 30 Oktober 2017

YA ABBA YA BAPA








Senin, 30 Oktober 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
ROMA 8:12-17 

Roh bersaksi bersama-sama roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah yang berhak menerima janji-janji Allah. 

Semua orang dipimpin Roh Allah adalah anak Allah sebab kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. 

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 68:2,6-7?20-21 

Allah bagi kita adalah Allah yang menyelamatkan, Allah, Tuhanku, memberi keluputan dari maut. 

Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul. 

C. BACAAN INJIL 
LUKAS 13:10-17 

Yesus menyembuhkan perempuan yang telah 18 tahun dirasuki roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri tegak..

Kepala rumah ibadat gusar melihat Yesus menyembuhkan di hari Sabat tetapi Yesus mengkritik dengan berkata : 

"Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?" 

RENUNGAN HARI INI 

Bacaan Injil hari ini mengenai seorang perempuan punggungnya bungkuk karena kerasukan roh jahat selama 18 tahun. 

Lukas 13:11 
Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak

Timbul pertanyaan : mengapa sampai 18 tahun roh jahat tidak diusir keluar supaya punggungnya tidak bungkuk? 

Hal semacam ini masih terjadi sampai saat ini dimana seseorang menderita sakit belasan tahun tak kunjung sembuh. 

Biasanya sudah banyak upaya dilakukan pihak keluarga untuk menyembuhkannya namun lama kelamaan bisa kehilangan pengharapan untuk sembuh. 

Seringkali penyebabnya karena ketidak-tahuan dan ketidak-yakinan bahwa Yesus sanggup menolong dan membebaskan dari segala penyakit dan penderitaan. 

Kebanyakan orang lupa berdoa kepada Tuhan terlebih dahulu sebelum ke dokter dan biasanya bila penyakitnya belum sembuh juga maka ia baru berdoa kepada Tuhan namun ia akan kecewa, ngambek, atau marah kepada Tuhan bila belum sembuh dari penyakitnya. 

Mungkin ada yang protes dan berkata: 
katanya kita ini anak Allah tetapi kenapa doanya tidak dikabulkan, malah hidupnya menderita. 

Jika saja orang tersebut menekuni Firman Tuhan maka ia akan tahu bahwa waktu dan rencana Tuhan untuk dirinya pasti lebih baik dari yang ia minta. 

Efesus 3:20 
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita. 

Kita ini anak-anak Tuhan di dalam Yesus sehingga kita memanggil Tuhan dengan sebutan : ya Abba ya Bapa. 

Roma 8:15 
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: :ya Abba, ya Bapa!" 

Bapa dunia saja sayang kepada anaknya, apalagi Bapa Surgawi (=Tuhan Allah) pasti kasih sayangnya jauh sempurna kepada kita manusia yang percaya pada Yesus Kristus dan janji-janjiNya pasti di limpahkan kepada kita anak-anakNya. 

Roma 8:17 
Jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, agar kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. 

Adalah keliru bila kita kecewa dan marah kepada Bapa Surgawi karena kita tidak sabar menantikan pertolonganNya dan terutama menantikan Kasih AgapeNya

Selain tidak tekun mendalami kebenaran Firman Tuhan sehingga tidak mengenal Kasih Agape maka penyebabnya adalah banyak orang terluka batinnya semasa kecilnya oleh perilaku ayahnya yang amat keras sehingga ia tidak merasakan kasih ayahnya. 

Figur kasih seorang ayah/bapa tidak ia rasakan sehingga ia sulit bisa menerima Kasih Tuhan atau Kasih Bapa Surgawi. 

Ada semacam ketidakyakinan bahwa Bapa Surgawi mengasihi dirinya, apalagi jika hidupnya saat ini sedang menderita; apakah itu sakit penyakit atau kesulitan keuangan atau sebab lainnya. 

Perlu waktu untuk menyembuhkan luka batin seseorang dan hanya Tuhan saja sanggup memulihkan hatinya lewat Kasih Bapa Surgawi sedangkan kita sebagai sesama hanya bisa menyampaikan kebenaran Firman Tuhan. 

JADI, 

Untuk mengatasi ketidakyakinan terhadap Kasih Bapa Surgawi maka kita hendaknya belajar mengenal Yesus Kristus lebih dalam lagi lewat Firman Tuhan dan terlebih lewat relasi intim bersamaNya dalam doa dan saat teduh. 

Supaya pada saat mengalami masalah sakit penyakit atau masalah hidup lainnya kita tetap yakin pasti ditolong dan yakin dikasihi Bapa Surgawi. 

Dengan demikian kita tidak terperangkap pada kebenaran menurut pandangan dan pendapat diri sendiri. 

Seperti yang terjadi pada kepala rumah ibadat yang mengkritik Yesus melanggar peraturan hari Sabat karena Yesus telah menyembuhkan perempuan yang terikat oleh roh jahat selama 18 tahun. 

Padahal ia sendiri berbuat hal serupa yang melanggar ketentuan hari Sabat. 

Lukas 13:14-15 
Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." Tetapi Tuhan menjawab dia, kataNya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? 

Di hadapan Tuhan, siapalah diri kita ini? 
jangan pernah mengandalkan pikiran dan kehebatan akalbudi kita berdebat dengan Firman Tuhan mencari kebenaran yang sesungguhnya atau kebenaran sejati !! 

Suatu Anugerah bagi kita diperbolehkan memanggil Tuhan dengan menyebut : 
ya Abba ya Bapa dan diakui sebagai anak-anak Tuhan. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Sabtu, 28 Oktober 2017

KELUARGA TUHAN








Sabtu, 28 Oktober 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
EFESUS 2:19-22 

Kamu adalah anggora keluarga Allah dan kawan sewarga dari orang-orang kudus, yang dibangun diatas dasar para rasul dan para nabi dengan Yesus sebagai batu penjuru sebab di dalam dia, kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah di dalam Roh. 

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 19:2-5 

Mazmur ini menceritakan kemuliaan Allah dalam pekerjaan tanganNya. 

C. BACAAN INJIL 
LUKAS 6:12-19 

Yesus memilih dua belas orang sebagai muridNya yang disebut rasul. 
Diantaranya adalah Simon dan Yudas anak Yakobus. 

Setelah itu Yesus dan ke-12 muridNya pergi ke daerah Yudea dan banyak orang datang mendengarkan Yesus dan mereka disembuhkan dari penyakit dan roh jahat. 

RENUNGAN HARI INI 

Kalender Gereja Katolik menetapkan hari ini sebagai Pesta St Simon Zelot dan Yudas Tadeus, Rasul.  Nama mereka berdua tidak tampil di Injil kecuali saat dipanggil Yesus menjadi murid (Lukas 6:15-16) dan sekali tampil di Injil Yohanes 14:22. 

Simon Zelot salah seorang penganut aliran Zelot bersemangat mempelajari dan mentaati hukum Taurat.  Ia memberitakan Injil di Mesir, lalu ke Mesopotamia bersama Yudas Tadeus sebagai misionaris hingga menjadi martir

Yudas Tadeus adalah saudara Yakobus dan menggantikannya sebagai Uskup dan ia diakui sebagai penulis surat Yudas.

Simon Zelot dan Yudas Tadeus adalah contoh teladan bagi umat kristiani sebab mereka rela kehilangan nyawanya demi memberitakan Injil Kerajaan Allah. 

Selanjutnya, 

Dalam bacaan pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus, menjelaskan tentang kesatuan diantara keluarga Allah. 

Efesus 2:19-20 
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. 

Sebagai saudara seiman di dalam Yesus, hendaknya saling bekerja sama melayani, saling tolong menolong, saling menasehati, saling mendoakan; bukannya saling bersaing dan tidak peduli diantara kita. 

Efesus 2:21-22 
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh

Karena iman kita kepada Yesus Kristus maka kita adalah anggota keluarga Allah yang nantinya kita tinggal di rumah Bapa di Surga (Yohanes 14:1-3). 

Kita tahu bahwa di dalam rumah terdapat berbagai perabot yang disusun dan ditata dengan rapih; ada perabot terbuat dari kayu dan yang terbuat dari emas perak, membuat rumah menjadi indah, megah. 

2 Timotius 2:20 
Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. 

Kita tidak tahu, apakah akan ditempatkan Allah untuk menjadi perabot yang terbuat dari emas, perak, ataukah kayu, tanah. 

Hendaknya kita menentukan pilihan hidup selama berziarah di dunia ini : 
* apakah perilaku dan perbuatan kita baik 
* apakah kita menjauhi diri berbuat jahat 

Menurut Rasul Paulus, ada kriteria khusus bagi seseorang untuk menjadi perabot yang dipakai Allah untuk melakukan pekerjaan mulia. 

2 Timotius 2:21 
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia. 

Para rasul termasuk Simon Zelot dan Yudas Tadeus, para martir, para kudus, yang telah memilih menjadi perabot dari emas-perak karena melakukan pekerjaan mulia melalui pewartaan dan pelayanan. 

Pertanyaannya : Bagaimana dengan kita? 

Silahkan memilih menjadi perabot yang manakah mendiami rumah Bapa di Surga dengan meninggalkan perbuatan jahat dan melakukan pekerjaan pewartaan Injil dan pelayanan yang dikehendaki Allah. 

2 Timotius 2:19 
Dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaanNya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan." 


Salam Kasih, 
Surya Darma