Kamis, 28 Mei 2015

RENUNGAN HARIAN 25-30 MEI 2015











RENUNGAN HARIAN SENIN 25 MEI 2015

Sirakh 17:24-29
Markus 10:17-27 
Mazmur 32:1-2,5-7
Bacaan Injil Markus hari ini mengenai perikop orang kaya susah masuk
ke dalam Kerajaan Allah.
dikisahkan seorang yang bertanya kepada Yesus tentang apa yang harus
ia lakukan agar memperoleh hidup yang kekal,
ayat 17
pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya,
datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut
dihadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat
untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Yesus mengatakan bahwa ia harus hidup menuruti perintah Allah dan
orang tersebut menjawab :
ayat 20
"Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku"
selanjutnya Yesus mengatakan bahwa :
ayat 21
hanya satu lagi kekuranganmu:
pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan
berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka
engkau akan beroleh harta di sorga,
kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.
mendengar perkataan Yesus, maka orang tersebut kecewa dan sedih
kemudian meninggalkan Yesus.
ayat 22
mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa,
lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
ternyata orang tersebut adalah orang kaya.
melihat orang kaya itu pergi dengan sedih, berkatalah Yesus kepada
para murid, bahwa :
ayat 24 dan 25
anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada
seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
definisi orang kaya = orang yang memiliki banyak harta benda dunia
di dalam Alkitab, banyak nasehat ditujukan kepada orang kaya,
contohnya :
1 Timotius 6:17-19
Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka :
* jangan tinggi hati,
* jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan
   melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan
   kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
* berbuat baik,
   menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi
dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik
bagi dirinya di waktu akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.
Amsal 23:4-5
jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.
kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba
ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali.
 

dari perkataan Yesus, dapat kita ketahui betapa sulitnya orang kaya dapat masuk 
ke dalam Kerajaan Allah, berarti ternyata sejak jaman Yesus.
sikap hidup dan karakter orang kaya sangat memprihatinkan.bisa kita telusuri 
penyebabnya, diantaranya adalah :
orang kaya sangat mengandalkan harta kekayaan yang dimilikinya, sehingga 
dalam hubungan dengan orang lain, terlihat sangat jelas :ia menggunakan harta 
kekayaannya untuk kepentingan dirinya sebab fokus utama dalam hidupnya adalah menimbun harta sebanyaknya.
pengaruh orang kaya, seringkali membuat orang lain tunduk kepadanya, 
ia bisa memakai hartanya untuk memperngaruhi orang lain bahkan di gerejapun, 
tidak terkecuali terpengaruh olehnya.

ini fakta, bukan gosip ! bukan hanya terjadi di jaman sekarang ini.
contoh :
Salomo, seorang raja bangsa Israel, memiliki harta kekayaan dunia
begitu luar biasa banyaknya dan ternyata Salomo juga berlaku seperti
orang kaya yang  menggunakan kekayaannya untuk memuaskan
diri sendiri dan tidak heran Salomo mempunyai istri  sangat banyak.
1 raja-raja 11:3
Salomo mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan
tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.

sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan
hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati
berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
Apa yang bisa kita pelajari dari bacaan Injil hari ini?
Pertama
carilah dan kumpulkan harta surgawi
Matius 6:19-21
janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat
merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.tetapi
kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat
tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya
karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
 

sepintas sulit membedakan antara sukses mendapatkan banyak duit
dengan mengumpulkan harta di bumi.
orang akan mengatakan bahwa kita hidup di bumi ini membutuhkan duit
sebab segala sesuatu di bumi ini harus pakai duit, termasuk untuk pergi
melakukan kegiatan pelayanan rohani juga membutuhkan duit.
sesungguhnya jika kita memahami Sabda Tuhan di dalam :
Yohanes 13:34
Aku memberikan perintah baru kepada kamu yaitu supaya kamu
saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu,
demikian pula kamu harus saling mengasihi.
tidak ada yang salah dengan mencari duit sebanyak-banyaknya
jika kita berbagi kasih kepada sesama yang membutuhkan pertolongan
dari kita yang bekelimpahan duit.

2 Korintus 8:14 
maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan
kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan
kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.

jangan congkak hati mengatakan bahwa kita sukses mendapatkan duit itu karena kepintaran kita dan kerja-keras kita sebab jika Tuhan tidak memberkati maka segala kepintaran dan kerja-keras tidak ada artinya.
Ulangan 8:17-18a
janganlah kaukatakan dalam hatimu: kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah
yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan ....

kita memberi karena Tuhan lebih dahulu sudah memberi berkat kepada
kita sehingga sebagai ungkapan syukur dan kasih kita kepada Tuhan
maka kita dengan tulus hati memberi kepada sesama tanpa pamrih
dalam segala bentuk apapun juga.
banyak berbuat kebaikan yang dilandasi kasih adalah sangat baik
Galatia 6:10 
karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita,
marilah kita berbuat baik kepada semua orang,
terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
dengan demikian kita telah mengumpulkan harta di sorga sehingga
hati kita tenang dan damai sebab kita tidak takut harta kita dicuri sebab
harta kita disimpan di sorga.
Kedua
Lepaskan semua yang mengikat diri kita

Markus 6: 21b
pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada
orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga,
kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.
selain kita melepaskan kecintaan kepada harta duniawi,
hal-hal lain juga kita lepaskan jika sampai mengikat diri kita.
misalnya : merokok, mimuman keras, judi, sex, iri hati, sombong, dsbnya
sebab jika tidak kita lepaskan maka tubuh dan jiwa kita dikuasainya
dan sulit menerima hal-hal rohani.
hidup kerohanian mendatangkan sukacita surgawi dan membawa kita
kepada kehidupan kekal
hidup keduniawian mendatangkan sukacita dunia dan membawa kita
kepada kehidupan yang bersifat sementara sebab kesudahannya akan
menjerumuskan kita kepada kematian kekal.
kita kudu harus memilih,
lebih memprioritaskan hidup keduniawian ataukah hidup kerohanian?
silahkan memutuskan pilihanmu !


RENUNGAN HARIAN SELASA 26 MEI 2015


Sirakh 35:1-2
Markus 10:28-31
Mazmur 50:5-8,14,23
Bacaan Injil Markus hari ini mengenai perikop upah mengikuti Yesus
meskipun hanya 4 ayat saja tetapi mengandung makna mendalam.
Yesus mengatakan kepada Petrus bahwa :
ayat 29-30
sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil
meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya
perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,
orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali
seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak
dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman
yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal
Janji akan menerima kembali 100x lipat, serung diartikan materi harta padahal Berkat Tuhan yang dijanjikan pasti lebih dari materi harta, yakni damai sejahtera dan sukacita Ilahi yang kita terima di kehidupan saat ini dan di masa akan datang menerima hidup yang kekal.
Bersedia mengikuti Yesus, tidak semudah yang dibayangkan.
dikirain mengikuti Yesus, maka tidak ada lagi masalah hidup atau
dijauhkan dari segala masalah hidup ....

jika kita simak ayat 30 diatas, setelah perkataan mengenai janji Yesus
bahwa akan menerima 100x, ada kalimat berikutnya yaitu :
....  sekalipun disertai berbagai penganiayaan ....
penganiayaan disini bisa berbentuk macam-macam;
tidak hanya dianiaya secara fisik tetapi bisa juga dianiaya jiwanya.
namun jika motivasi mengikuti Yesus tidak tertuju pada keinginan untuk
memperoleh berkat materi maka segala aniaya tersebut dapat diterima
dengan kerelaan hati karena mempercayai kebenaran Sabda Tuhan
bahwa semua itu adalah bagian dari ujian iman yang mesti dilewati
sebelum menerima janji-janji Tuhan yang bisa kita peroleh selama
masih hidup di dunia ini.
A. Mengikuti Yesus
berarti mau menuruti apa saja yang Yesus perintahkan melalui pewartaan Injil atau melalui tugas-tugas perutusan maupun tugas-tugas pelayanan rohani lainnya.

sebelum melakukan tugas pelayanan, adalah bijaksana bila sebelumnya
kita berdiam diri seraya bertanya dalam doa :

1. apakah ini tugas yang Tuhan mau kita kerjakan?
    Yohanes 21:15-17
    ......kata Yesus kepada Petrus : Gembalakanlah domba-domba-Ku.
2. memohon hikmatNya supaya mampu menterjemahkan tugas itu
     untuk persiapan sebelum melakukan tugas tersebut.
     Lukas 14:28 
     sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan
     sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya,
     kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?


3. memohon kekuatan dariNya supaya mampu menyelesaikan tugas.
     Kisah 20:24
     aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat
     mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan
     oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang
     Injil kasih karunia Allah.

B. Mengikuti Yesus,
bisa dalam bentuk masalah hidup yang mesti kita tanggung karena
mempertahankan iman percaya kita kepada Yesus,
terkadang bukan karena kesalahan kita maka akibatnya kita menderita.
1 Petrus 4:12-13
janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu
sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan
bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
banyak airmata dan beban tanggung-jawab untuk dapat mengikuti Yesus
namun Dia memberikan kekuatan kepada kita untuk menanggungnya.
Filipi 4:13
segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia
yang memberi kekuatan kepadaku.
C. Mengikuti Yesus,
biasanya dimulai dari perkara kecil terlebih dahulu
sebelum diserahi tanggung-jawab mengelola perkara yang besar.

meski termasuk perkara kecil terkadang ada penganiayaan, seperti
misalnya : kita dicemoohkan, diejek, disindir, dan dikatakan sok lu
belagak alim lo, kita dijauhi teman karena mau belajar menuruti apa
yang Tuhan kehendaki yang kita baca dan renungkan dari Sabda Tuhan
yang tertulis di Alkitab.
namun kita harus tetap tegar dan tekun mengikuti Yesus walaupun
harus menderita sebab kesudahannya yang dijanjikan Yesus adalah
damai sejahtera dan sukacita Ilahi yang dicurahkan dalam hidup kita
sebagai upah kesetiaan kita kepadaNya.
1 Korintus 15:58
saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah,
dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan !
sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan
jerih payahmu tidak sia-sia.
oleh sebab itu, jangan kendor dan mundur dari niatmu semula yang mau
mengikuti Yesus meski harus menghadapi berbagai rintangan dan aniaya
sebab kita percaya Tangan Tuhan senantiasa menyertai kita.
D. Mengikuti Yesus,
hendaknya penuh kerelaan untuk tetap taat dan setia sepanjang hidup kita,
bukan hanya menggebu-gebu diawalnya tetapi mengendor diakhirnya.
Markus 10:31
banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan
yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.
seringkali penyebab seseorang mengendor atau mundur di dalam
mengikuti Yesus disebabkan kenyataan yang ia hadapi dan ia terima
tidak sejalan dengan apa yang ia harapkan menerimanya.
orang tersebut kudu mesti set ulang motivasinya demi kepentingan diri
supaya dapat taat dan setia sampai akhirnya.
Semoga kita senantiasa mengikuti Yesus, bukan termotivasi mendapatkan
upahNya semata-mata melainkan karena kita mengasihiNya karena sudah mengAnugerahkan keselamatan kepada kita dan juga sudah
memelihara hidup kita.  Amin.


RENUNGAN HARIAN RABU 27 MEI 2015


Sirakh 36:1,4-5,10-17
Markus 10:32-45
Mazmur 79:8-9,11,13
Bacaan Injil Markus hari ini mengenai perikop pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus namun Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, sepertinya tidak fokus mendengarkan perkataan Yesus sebab mereka justru meminta jabatan kepada Yesus. 
 
Markus 10:35,37
Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan
berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!"
lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu
kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang
di sebelah kiri-Mu."
semula motivasi salah dari Yakobus dan Yohanes mengikuti Yesus 
adalah mencari kemuliaan untuk diri sendiri.
hal seperti begini, sering terjadi sampai sekarang ini ....
motivasi aktif dalam tugas-tugas pelayanan di gereja bertujuan untuk
mencari popularitas dan kepentingan diri sendiri.
Tuhan Maha Tahu, Dia tidak bisa kita bohongi oleh kepura-puraan
mau melayani dengan tujuan tersembunyi yang orang lain tidak tahu
meskipun sebetulnya bisa terlihat juga secara vulgar.

Lukas 12:2 
tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan
tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.
Yohanes dan Yakobus tidak mengerti perkataan Yesus saat itu dan
langsung menyanggupi sanggup melakukannya.

ayat 38 dan ayat 39a
kamu tidak tahu apa yang kamu minta.
dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan
dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?
jawab mereka: "Kami dapat."
menginginkan kedudukan tinggi supaya mendapat pujian dan hormat
dari orang lain adalah "penyakit" bagi orang-orang yang haus dan lapar
pengakuan identitas dirinya.
beda tipis dengan orang sombong; sama-sama mau dirinya lebih hebat
daripada orang lain, begitu berhasil meraih kedudukan / jabatan maka
biasanya muncul "penyakit lain" yaitu kesombongan.
Yesus mengingatkan bahwa yang ber-hak untuk duduk di sebelah kanan
dan duduk di sebelah kiri Yesus adalah :
ayat 40
tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku,
Aku tidak berhak memberikannya.
Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan.
artinya kita tidak usah menginginkan kedudukan / jabatan tersebut sebab
semua itu sudah ditentukan Allah.

orang hanya tertarik pada kedudukan / jabatan tetapi biasanya mereka
tidak siap dan tidak mau menerima tanggung-jawab atas jabatan itu
karena sungguh berat konsekwensinya menduduki jabatan tinggi.
Yesus mengatakan bahwa semakin tinggi jabatan seseorang
semakin ia harus melayani dan bertindak sebagai pelayan.
ayat 43-44
barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara
kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
kita manusia ini cenderung memilih bersikap sebagai tuan daripada
memilih sebagai hamba atau pelayan.
hayo siapa yang bercita-cita menjadi hamba atau pelayan ?
menurut saya,
hanya bagi orang yang telah mengalami Tuhan, yang telah mengalami
cinta kasih Tuhan, sehingga dengan sadar ia menyangkal dirinya,
dengan sadar ia keluar dari dirinya, demi untuk menyenangkan hati Tuhan
maka ia rela menjadi hamba atau pelayan bagi sesama.
tidak mudah memiliki hati sebagai hamba/pelayan sebab dibutuhkan
sebuah kerendahan hati.
terlebih menjadi hamba/pelayan Tuhan, yang ini lebih lagi membutuhkan
hati yang penuh cinta kasih dan kerelaan untuk mengabdi kepada Tuhan.
tidak semudah diucapkan dan mengaku diri sebagai hamba Tuhan
jika masih menginginkan pengakuan diri dan menginginkan identitas diri
untuk mendapatkan pujian dan hormat dari orang lain.
dari banyak pengalaman,
pujian dari manusia itu lebih banyak basa-basi daripada tulus hati bahkan
tidak sedikit bermaksud menjerumuskan melalui pujian palsu supaya
orang tersebut jatuh terlena oleh pujian.
sesungguhnya kita hanya membutuhkan pujian dari Tuhan yang senang
hatiNya karena kita menunjukkan perbuatan kasih kepada sesama demi
menyenangkan hati Tuhan karena kita mengasihiNya.
JADI
sangat jelas Injil hari ini mengingatkan kepada kita untuk tidak mencari
kedudukan / jabatan di dalam bidang kerohanian sebab yang diperlukan
adalah orang yang memiliki hati sebagai hamba yang mau melayani
orang lain dengan tulus hati dan demi untuk menyenangkan Tuhan.
sedangkan orang yang mencari kedudukan / jabatan di bidang rohani,
lebih tertuju pada keinginan pujian dan hormat orang lain supaya diakui
bahwa dirinya hebat melebihi orang lain dan selanjutnya akan menjadi
sombong karena jabatan / kedudukan yang diperolehnya atau
sedikitnya larut dalam kepuasan diri sendiri yang dipuji banyak orang.
lebih bijaksana jika kita mengikuti teladan Yesus yang mengatakan bahwa
dirinya datang ke dunia ini untuk melayani, bukan untuk dilayani bahkan
rela memberikan nyawaNya demi orang lain diselamatkan.
Markus 10:45
Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi
banyak orang.


RENUNGAN HARIAN KAMIS 28 MEI 2015


Sirakh 42:15-25
Markus 10:46-52
Mazmur 33:2-9
Bacaan Injil Markus hari in mengenai perikop Yesus menyembuhkan
seorang pengemis buta bernama Bartimeus.
Ada beberapa hal yang menarik dari Bartimeus ini, yaitu :
Pertama
Iman pengharapannya begitu besar

Markus 10:47
ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret,
mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
banyak orang menegornya supaya ia diam namun semakin
keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"

Bartimeus tidak peduli dengan teguran dari orang banyak yang melarangnya untuk berseru kepada Yesus sebab ia sangat berharap Yesus menyembuhkannya.

suatu pelajaran bagi kita bahwa pendapat / pandangan orang lain
terkadang menjadi penghalang upaya kita mewujudkan pengharapan kita
seperti yang dialami Bartimeus.

kita harus yakin dengan iman percaya kita meski banyak orang
mengatakan sesuatu yang kita yakini itu tidak mungkin terjadi
berdasarkan pengalaman dan realita yang terjadi.

tidak selalu suatu peristiwa itu diselesaikan dengan kebiasaan umum
yang berlaku di masyarakat sebab seringkali terjadi hal-hal diluar
kebiasaan umum jika Tuhan berkenan mengubah dari sesuatu yang
tidak mungkin menjadi sesuatu yang bisa terjadi saat itu juga.
 
Matius 19:26 
Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini
tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."

Yang terpenting adalah bagaimana kita menumbuhkan iman percaya kita
menjadi iman penuh pengharapan jika kita tetap teguh keyakinan kita
kepada Tuhan walaupun di depan mata kita sepertinya sudah tidak ada
solusinya dan sudah tidak harapan akan berhasil.

Kedua
Menanggalkan “jubah” saat  menjawab panggilan Tuhan

ayat 49a dan  ayat 50a
Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!"
lalu Bartimeus menanggalkan jubahnya ….

“jubah” disini melambangkan sesuatu yang melekat dan yang
menghangatkan tubuh kita.
menanggalkan jubah berarti kita melepaskan segala sesuatu yang
melekat pada diri kita dan yang membuat kita nyaman.

biasanya orang rela melepaskan sesuatu yang dimilikinya dengan
sesuatu yang lebih berharga dari yang dilepasnya.

demikian hendaknya kita juga melepaskan segala sesuatu dalam diri kita
demi mendapatkan sesuatu yang datangnya dari Tuhan yang pasti jauh
lebih berharga daripada yang dimiliki saat ini.

ini rahasia besar yang diungkapkan kepada kita bahwa untuk menjawab
panggilan Tuhan maka kita harus melepaskan kepenuhan diri kita
supaya mendapatkan kepenuhan dari Tuhan.

jika diri kita masih penuh dengan segala kemauan kita maka
tidak ada ruang untuk dapat menyerap sesuatu dari Tuhan;
apakah itu berupa pengajaran Tuhan, berkat Tuhan, bahkan
kasih Tuhan tidak dapat kita alami di dalam hidup kita karena
kita lebih mengasihi apa yang diberikan dunia.

Ketiga
Segera mendekat kepada Tuhan 

Ayat 50b
Bartimeus segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.

Orang cenderung menunda sesuatu bila ia menganggap yang ada 
saat ini masih oke, masih ia butuhkan sehingga ia akan menunda
sesuatu hal baru yang belum segera diperlukan.

 Bartimeus memprioritaskan Yesus karena ia membutuhkan
pertolongan Yesus untuk menyembuhkan kebutaan matanya.

orang yang lapar dan haus akan Tuhan, biasanya segera mendekat
kepada Tuhan tanpa banyak alasan dan tanpa banyak pertimbangan,
sebaliknya orang yang tidak lapar dan tidak haus akan Tuhan,
biasanya banyak alasan untuk tidak mau mendekat kepada Tuhan.

 kita sering mendengar kata orang :
selagi masih muda kejarlah kesuksesan dunia dan lebih baik tidak dekat
dulu dengan Tuhan, nanti saja setelah tua.

mematuhi mengikuti jalan Tuhan itu seringkali menyulitkan kita untuk
berbisnis, untuk mengejar kesuksesan duniawi dan meraup
banyak harta dunia sebab banyak hal yang tidak boleh dilakukan
yang bertentangan dengan ketetapan Tuhan.

oleh sebab itu, tidak banyak orang selagi masih muda (belum gotjap)
yang mau mendekat kepada Tuhan, dan biasanya tunggu setelah tua
setelah umur laktjap atau paling cepat gotjap lebih, mau ikut jalan Tuhan
atau terkadang sudah mengalami sakit parah, baru deh terpaksa
ikuti jalan Tuhan.
Ke-empat
Mengalami Tuhan, menyembuhkan dirimu

ayat 52
kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!"
pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam 
perjalanan-Nya.

hanya orang yang mengalami Tuhan, mengalami pertolongan Tuhan,
mengalami Kasih Tuhan, yang menyembuhkan segala “penyakit” kita;
entah penyakit fisik maupun penyakit rohani.

mengalami Tuhan, seharusnya menjadi suatu pengalaman yang sangat
membekas di hati kita supaya tidak cepat lupa, tidak cepat kecewa,
tidak cepat ngambek, tidak cepat kesal, tidak cepat complain, tidak cepat
menuduh bahwa Tuhan sudah tidak peduli atau tidak mengasihi kita,
oleh karena ada permohonan kita yang belum dikabulkan atau belum
sesuai dengan keinginan kita.

segala persoalan hidupmu, bawalah ke hadapan Tuhan. 
nantikanlah pertolonganNya seraya kita memperbaiki sikap hidup kita 
agar selaras dan sejalan dengan kehendak Tuhan.

semoga ke-empat hal yang mengandung pelajaran bagi kita untuk
direnungkan dan diambil hikmatnya supaya berguna menuntun langkah 
kaki kita menjalani sisa hidup ini menjadi sesuatu yang berguna bagi 
banyak orang dan menyenangkan hati Tuhan karena perbuatan kasih kita.


RENUNGAN HARIAN JUMAT 29 MEI 2015

Sirakh 44:1,9-13
Markus 11:11-26
Mazmur 149:1-6a
Bacaan Injil Markus hari ini mengenai beberapa perikop sekaligus yaitu
tentang Yesus mengutuk pohon ara dan nasehat Yesus tentang doa,
kemudian perikop Yesus menyucikan Bait Allah.
Ada beberapa hal yang dapat kita renungkan, yaitu :
Pertama
Hendaklah kita berbuah

ayat 13-14
dari jauh Yesus melihat pohon ara yang sudah berdaun.
Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapatapa-apa pada
pohon itu tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidakmendapat apa-apa selain
daun-daun saja, sebabmemang bukan musim buah ara. 
maka kata Yesus kepada pohon itu:
"jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!"
dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.

sepertinya ada kontradiksi, kenapa Yesus mengutukipohon ara yang
didapati Yesus tidak berbuah karena memang belum musim berbuah? 

jika kita renungkan lebih dalam, maka kita akan menemukan bahwa
seseorang harus siap sedia menghasilkan buah pada saat Tuhan
mendatangi dirinya.
tidak ada alasan untuk mengatakan saat Tuhan datang,
saat itu belum musim berbuah.

“belum musim berbuah” hendak menyatakan waktu tertentu 
pohon ara itu berbuah berarti terpaku pada kebiasaan musim berbuah 
mengikuti siklus rutin.
sering ada kendala pada alam yang mengalami eksploitasi oleh manusia
sehingga terjadi kerusakan alam, akibatnya terjadi perubahan iklim dan
siklus alam.

apakah kita akan melakukan tugas perutusan / pelayanan menunggu
waktu tertentu supaya dapat menghasilkan buah?
berarti kita mengandalkan intelektual pengetahuan manusia yang
menyimpulkan waktu berbuah dari suatu perbuatan.

mari kita simak, nasehat Rasul Paulus dibawah ini :
2 Timotius 4:2 
beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik
waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan
nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Beritakan firman disini, tidak hanya terbatas pada pewartaan lisan maupun
tulisan namun juga mencakup sebagai saksi Kristus melalui perilaku dan
perbuatan kita sehari-hari;
apakah orang lain bisa melihat Yesus didalam diri kita.

jika kita setia dan taat menuruti perintah Tuhan maka urusan
belum musim berbuah menjadi tidak penting menentukan waktu kita
mau melakukan perbuatan.

dengan iman kita meyakini bahwa Tuhan senantiasa menyertai
setiap perbuatan yang kita lakukan, sebab:
Roma 8:28 
kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yangmengasihi Dia, yaitu bagi
mereka yang terpanggil sesuaidengan rencana Allah
 
Kedua
Gereja adalah Rumah Tuhan tempat berdoa

ayat 17
Yesus mengajar mereka, kata-Nya: "bukankah ada tertulis:
Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa?
tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"


suatu peringatan keras bagi kita bahwa gereja itu rumah doa
jangan sekali-kali kita mengotorinya bahkan menjadikan gereja
sebagai sarang penyamun !  (=perkataan Yesus). 
kita pasti mengerti apa maksud Yesus mengatakansarang penyamun….

jika masih ada orang yang menjadikan gereja sebagai tempat untuk
bertransaksi  alias untuk berbisnis, segeralah bertobat !
jangan bersandar pada pengertianmu sendiri dengan berbagai alasan
berdalih begini begitu tetapi bersandarlahpada perkataan Yesus yang
sangat jelas pada ayat 17 ini. 
 
hanya Tuhan yang tahu secara persis kemurnian kita meski 
orang lain bisa dikelabui dengan macam-macam alasan.

dikatakan sebagai rumah doa, berarti :selain berdoa,
ber-relasi kita dengan Tuhan …. 
tidak boleh ada hal-hal lain yang terjadi di rumah Tuhan. 
bukan hanya masalah bisnis saja, tetapi segala sesuatu halyang bukan
menyangkut relasi dengan Tuhan, 
sebaiknya jangan kita lakukan di dalam rumah Tuhan ! 
 
Ketiga
Percayalah dan Yakinlah kepada Tuhan

ayat 22 :
Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!
 
sekali lagi kita di-ingatkan untuk memiliki iman percaya yang lebih sungguh-sungguh 
kepada Allah dan dalam situasi hidup seberat apapun menurut pandangan kita 
maka kita harus tetap percaya kepada Allah.
 
seringkali problema / masalah hidup yang kita hadapi adalah cara Allah mendidik dan memurnikan iman percaya kita agar tetap bersandar kepadanya dan mentaatiNya.

Mazmur 119:71
bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar
ketetapan-ketetapan-Mu.

Ke-empat
Memiliki iman yang besar seperti biji sesawi

ayat 23
Aku berkata kepadamu: sesungguhnyabarangsiapa berkata kepada
gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak
bimbang hatinya, tetapipercaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan
terjadi, makahal itu akan terjadi baginya. 
 
banyak tahapan atau proses yang harus kita lewati agar bisa memiliki
iman yang besar, untuk itu mulailah dari melakukan hal-hal yang kecil
yang sering kita abaikan.
 
setiap orang beriman mengetahui bahwa berdoa itu adalah ber-relasi dengan Tuhan, namun sepertinya sulit untuk berdoa yang baik dan benar menurut Tuhan.

Yang sering kita berdoa memanjatkan berjuta permintaan untuk
diri kita dan sedikit sekali untuk orang lain.
kita mengucapkan syukur dan terima-kasih pada saat isi doa kita yang
minta-minta itu dipenuhi oleh Tuhan sebaliknya jika tidak dikabulkan,
apakah kita juga bersyukur dan terimakasih?
 
Yesus mengajari kita berdoa dengan benar menurut Allah, yaitu kita
diminta untuk mempercayai Allah, yang senantiasa mau
membahagiakan kita.
Itu sebabnya Yesus mengatakan kita harus percaya bahwa doa-doa kita
akan kita terima jika kita sungguh percaya kepadaNya. 
 
ayat 24
karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta
dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, 
maka hal itu akan diberikan kepadamu.
 
tetapi orang seringkali lupa bahwa ada kalimat selanjutnya
yang Tuhan mau kita lakukan sebelum doa-doa kita dijawab. 


RENUNGAN HARIAN SABTU 30 MEI 2015

Sirakh 51:12-20
Markus 11:27-33
Mazmur 19:8-11
Bacaan Injil Markus hari in mengenai pertanyaan tentang kuasa Yesus.
Imam-imam kepala, ahli-ahli taurat, dan tua-tua adalah orang yang
dihormati oleh masyarakat Yahudi saat itu sehingga seringkali mereka
merasa terancam kedudukannya oleh pemberitaan dan perbuatan Yesus
yang juga banyak menarik simpati masyarakat Yahudi.

Kali ini mereka bertanya tentang darimana asalnya kuasa Yesus yang
melakukan banyak perbuatan mukjijat.
ayat 28
datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dantua-tua,dan
bertanya kepada-Nya:
"dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?
siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau
melakukan hal-hal itu?"

dengan cerdiknya Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan
cara bertanya pula.
ayat 29
jawab Yesus kepada mereka: "Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu. 
Berikanlah Aku jawabnya, maka Aku akan mengatakan kepadamu dengan kuasa 
manakah Aku melakukan hal-hal itu.

berhubung mereka menjawab tidak tahu maka Yesus juga menjawab
tidak tahu dari mana kuasaNya berasal.
ayat 33
lalu mereka menjawab Yesus: "Kami tidak tahu." maka kata Yesus kepada
mereka: "jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan
kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu."

memang lebih baik kita mencontoh kecerdikan Yesus menghadapi orang
yang sengaja mau berdebat  karena ketidak-percayaan mereka kepada
Yesus ataupun tidak sesuai dengan keyakinan iman mereka.

saya sering menghadapi pertanyaan yang itu-itu saja yang diajukan oleh
teman-teman dari Kristen yang tidak ada manfaatnya untuk dijelaskan
sebab ujung-ujungnya mereka mengklaim pemahaman mereka tentang
Alkitab adalah yang paling benar dan yang dari Katolik dikatakannya ada
yang menyimpang dan tidak sesuai kebenaran.

menjelaskan kepada mereka yang belum percaya kepada Yesus masih
lebih berguna daripada berdebat soal kebenaran pemahaman Alkitab
dari orang-orang beriman kepada Yesus.

berdebat tentang darimana kuasa Yesus atau siapa Yesus itu sebenarnya,
apakah Yesus adalah nabi ataukah Yesus adalah Anak/Putera Allah atau
Yesus adalah sungguh manusia dan juga Yesus adalah Allah.

beberapa tahun lalu sangat deras pertanyaan tentang karismatik katolik
yang katanya meniru cara beribadah Kristen.
seperti mencurigai bahasa Roh, mengadopsi lagu-lagu Kristen, bahkan
dikatakan sudah menyimpang dari ajaran katolik…

Puji Tuhan, tahun-tahun terakhir ini sudah reda meskipun masih ada
riak-riak kecil yang sepertinya memandang karismatik katolik seperti
pesakitan yang harus diawasi siang dan malam karena menganggap
rentan untuk menyimpang dari ajaran resmi gereja katolik.

sejak jaman dulu, orang lebih fokus pada sesuatu yang bukan
merupakan hal terutama yang terpenting untuk dilakukan.
banyak perdebatan yang mengarah kepada menghakimi segala sesuatu
yang dilihatnya pada orang lain dan cenderung membenarkan
segala sesuatu yang ada pada dirinya.

tentu kita masih ingat perkataan Yesus tentang :
Matius 7:1-2
jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi karena dengan
penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi
dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

Yang terpenting adalah buah-nya (baca bacaan Injil kemarin)
dimana kita diminta untuk berbuah pada saat Tuhan datang.
Matius 12:33 
jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya;
jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula
buahnya. sebab dari buahnya pohon itu dikenal.

seringkali menghakimi orang lain itu disebabkan ada iri hati melihat
perbuatan orang lain, seperti imam-imam kepala, ahli-ahli taurat dan
para tua-tua terhadap perbuatan Yesus dan juga ada kesombongan,
seakan-akan Yesus salah dan mereka yang benar.

menurut saya mereka masih terbilang bersikap vulgar dan
terang-terangan menentang Yesus,
bagaimana dengan sikap Yudas?
ia seperti “musuh dalam selimut” dalam arti mengkhianati Yesus demi
beberapa keping uang perak meskipun pada akhirnya Yudas menyesal
namun sayangnya bukannya ia bertobat seperti Petrus, malah bunuh diri.

demikian dapat terjadi pada kita,
justru orang yang terdekat dengan kita yang seringkali bersikap seperti
"musuh dalam selimut" yang sewaktu-waktu mencari-cari kesalahan kita
dan membenarkan perbuatannya.
Matius 7:3-5
mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan
balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? bagaimanakah engkau
dapat berkata kepada saudaramu: biarlah aku mengeluarkan selumbar itu
dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka
engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu
dari mata saudaramu.

Semoga kita lebih fokus hidup dalam kebenaran Tuhan daripada fokus 
pada kebenaran diri sendiri atau kelompok.
masih banyak hal lain yang lebih penting untuk kita lakukan yang lebih
bermanfaat dan berguna bagi banyak orang.

ayat 25
jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya
ada barang sesuatu dalam hatimu terhadapseseorang, supaya juga
Bapamu yang di sorgamengampuni kesalahan-kesalahanmu. 
 
artinya kita harus berbuat kasih kepada sesama kita.
mengampuni adalah salah satu perbuatan kasih kita kepada sesama kita
sebab menunjukkan kerendahan hati kita yang mau mengampuni orang
lain dan juga berarti kita menuruti kehendak Tuhan agar kita hidup
di dalam kebenaranNya, seperti yang dikatakan dalam :
 
Yohanes 15:7
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal
di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki,
dan kamu akan menerimanya.

Semoga menjadi permenungan kita supaya selanjutnya kita
menjalani hidup ini dengan ringan dan tidak berbeban berat
karena kita mengetahui kebenaranNya.