Minggu, 30 September 2018

PERCAYALAH KEPADA YESUS












Sabtu, 29 September 2018 

DANIEL 7:9-10,13-14 
MAZMUR 137:1-5  
YOHANES 1:47-51 

Yohanes 1:50 
Yesus menjawab, kataNya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." 

Injil Yohanes mengisahkan Natanael semula tidak percaya bahwa Mesias yang disebut dalam kitab Taurat ialah Yesus, anak Yusuf dari Nazaret, seperti yang dikatakan Filipus kepadanya sebab Mesias itu berasal dari Yerusalem, keturunan Daud. 

Yohanes 1:45
Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" 

Sikap Filipus patut kita contoh, yaitu dia tidak memaksa Natanael supaya percaya kepada Yesus tetapi dengan simpatik Filipus menjawab : 
"Mari dan lihatlah!" (ayat 47). 

Sering terjadi sampai sekarang ini masih banyak orang meragukan Yesus ialah Tuhan dan Juru Selamat bahkan orang beriman juga masih meragukan Roh Kudus, apakah betul mukjijat itu bisa terjadi saat ini ? 

Biasanya, setelah alami sendiri jamahan Roh Kudus yang telah menyembuhkan penyakitnya, memulihkan keluarganya, dsbnya maka baru mau percaya bahwa Roh Kudus nyata dalam kehidupan kita. 

Kita ini cenderung tak mudah percaya bila belum mengalaminya dan belum tentu percaya meski sudah melihat mukjijat. 

Yohanes 1:50a 
Yesus menjawab, karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? 

Ketidak-percayaan disebabkan tidak tahu, tidak mengerti, tidak mau mengakui akan kebenaran firman Tuhan. 

Tak mudah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan Yesus sebab di dalam diri kita ada dua kekuatan yang saling tarik-menarik hendak menguasai diri kita dan roh kita biasanya mau menuruti apa yang dikatakan Roh Kudus namun jiwa kita cenderung menolak. 

Tidak selalu penolakan itu disebabkan pengaruh roh jahat tetapi bisa karena keinginan kedagingan kita lebih kuat dari keinginan roh kita

Roma 8:8,13 
Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. 
Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. 

Natanael segera percaya kepada Yesus setelah mendengar perkataan Yesus yang mengetahui keberadaan dia tanpa menganalisa ; mungkin saja Yesus tahu ia ada dibawah pohon ara diberitahu oleh Filipus? 

Demikian hendaknya kita juga berbuat seperti Natanael yaitu kita segera percaya apa yang kita dengar, atau yang kita baca firman Tuhan. 

MAKNA RENUNGAN HARI INI 

Mengenal Yesus berarti mengenal Roh Kudus yang merupakan sumber kekuatan bagi kita menjalani hidup. 

Wahyu 12:10 
aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. 

Percaya kepada Yesus berarti  
Kolose 1:13 
Allah telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih. 

Hidup Natanael diubahkan setelah mempercayai Yesus. 
Yohanes 1:47-51 
Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia." 

Semoga kita mau dipimpin Roh Kudus dan tak perlu ragu-ragu berseru kepada Allah. 

Mazmur 138:3 
Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Sabtu, 29 September 2018

SEGALA SESUATU ADA WAKTUNYA













Jumat, 28 September 2018 

PENGKOTBAH 3:1-11 
MAZMUR 144:1-4 
LUKAS 9:18-22 

Lukas 9:20-21 
Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus: "Mesias dari Allah." Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapapun. 

Injil Lukas hari ini berbicara tentang Yesus bertanya kepada murid-muridNya :
menurut kamu, siapakah aku ini? dan melarang mereka supaya jangan memberitahu bahwa Yesus adalah Mesias dari Allah. 

Sekilas timbul pertanyaan kenapa ya Yesus melarang muridNya mengatakan tentang diriNya adalah Mesias. 

Jika dikaitkan dengan bacaan pertama:  
Pengkhotbah 3:1 dan 3:11 
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. 

Berarti sebelum digenapi Firman Allah bahwa Yesus harus wafat kemudian bangkit dan naik ke Surga maka belum dapat disebut Yesus adalah Mesias. 

1 Korintus 15:17 
Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. 

Suatu pelajaran bagi kita bahwa segala sesuatu ada waktunya. Ada proses yang harus dijalankan sebelum sampai ke tujuan. 
Proses itu bisa berbentuk : 
* waktu menunggu 
* kesabaran 
* ketekunan 
* pencobaan 
* masalah lain, dsbnya 

Seringkali kita menginginkan sesuatu terjadi instant; ingin saat ini berhasil tanpa mau tahu gimana prosesnya, yang penting yang aku mau terpenuhi.  

Ada yang mengeluh tidak ada perubahan di dalam dirinya setelah sekian lama dia bertobat dan rajin ke gereja; ikuti misa harian, berdoa, dan baca renungan pagi. 

Orang cenderung tidak sabar menantikan perubahan pada dirinya setelah bertobat. 
pohon saja baru berbuah setelah sekian tahun bertumbuh dan terkadang terkena hama atau parasit yang menghambat pohon itu berbuah. 

Yang namanya bertobat itu adalah meninggalkan sikap hidup yang lama yang bersandar pada prinsip duniawi dengan menerima prinsip kebenaran yang sesuai kehendak Tuhan. 

Biasanya tahap awal pertobatan itu baru sekedar perasaan menyesal dan mungkin saja cemas, khawatir akan resiko yang akan terjadi akibat perbuatan dosanya tersebut. 

Mau melepaskan kebiasaan cara hidup lama itu butuh tekad yang kuat sebab jika tidak bulat niat mau berubah, yach balik lagi kebiasaan lama. 

istilahnya TOMAT = baru saja TObat eh kuMAT lagi... hiii, hiiii. 
TST sajalah = Tahu Sama Tahu. 
kita pasti pernah mengalami TOMAT. 

MAKNA RENUNGAN HARI INI 

Perubahan itu suatu proses.
Seperti yang dikatakan kitab pengkhotbah itu realita bahwa segala sesuatu akan tiba waktunya menjadi nyata dan berhasil mewujudkan impian dan tujuannya. 

Yang sulit adalah memahami dibalik penderitaan, akan ada manfaatnya yang akan kita dapatkan; bisa saja berupa berkat Anugerah Tuhan dicurahkan ketika kita bisa melewati penderitaan itu dengan bersikap menerima derita tanpa banyak protes, tidak komplain. 

Kita sebagai manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. 

Jika kita mau merenungkan semua yang telah terjadi dalam hidup yang kita sudah lalui, ternyata ada hikmah dan ada suatu pengalaman iman yang berharga bagi kita untuk meniti perjalanan hidup selanjutnya sehingga semakin mawas diri dengan mau berserah kepada Tuhan. 

Semoga kita tetap tabah dan menerima apapun yang terjadi namun terpenting adalah kita sudah mengerjakan tugas dan kewajiban kita dengan sebaik-baiknya yang tidak bertentangan firman Tuhan. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Jumat, 28 September 2018

KEBAIKAN DAN KEJAHATAN SELALU ADA












Kamis, 27 September 2018 

PENGKOTBAH 1:2-11 
MAZMUR 90:3-6,12-14,17 
LUKAS 9:7-9 

Pengkotbah 1:9-10 
Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada. 

Injil hari ini bicara tentang Herodes yang merasa cemas mendengar kabar bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati dan ia berusaha dapat bertemu dengan Yesus (Lukas 9:9). 

Sedangkan dalam bacaan pertama dikatakan bahwa:.
Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari (Pengkotbah 1:9). 

Lalu apa kaitannya bacaan Injil dan bacaan pertama pada hari ini?

Di dunia ini, kebaikan dan kejahatan selalu mewarnai kehidupan ini dan kita harus terima kenyataan ini, suka atau tidak suka. 

Ada orang mengeluh begini :
"kenapa ya Allah biarkan kejahatan terjadi, semestinya dulu mendingan tidak usah ada pohon pengetahuan baik dan jahat (Kejadian 2:16-17) agar manusia hidup tenteram dan damai." 

Coba kita simak, apa kata Yesus melalui perumpamaan lalang-gandum. 

Matius 13:30 
Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai:
Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku. 

Seperti yang terjadi pada Herodes, bukankah di jaman sekarang ini juga terjadi hal serupa. 

Jika seseorang menghalangi dan akan menghambat tujuannya maka orang tersebut akan disingkirkan bahkan akan dibunuh agar tercapai tujuan. 

Membunuh, tidak selalu secara phisik menghilangkan nyawa seseorang namun membunuh bisa dilakukan dengan cara mendesak atau dengan menyingkirkan orang itu disekitar kita, dan bisa juga mematikan karier atau mencemarkan nama baik seseorang. 

Itu sebabnya, pengkhotbah bilang : 

Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada
(Penfkotbah 1:9-10). 

Kejahatan Herodes bisa terjadi lagi
Kebaikan Yohanes Pembaptis juga bisa terjadi lagi menjadi martir, mati dibunuh karena mewartakan Yesus. 

MAKNA RENUNGAN HARI INI 

Kita perlu bijaksana menyingkapi dinamika yang terjadi dalam hidup ini.
kejahatan ada disekitar lingkungan kita selain juga kebaikan ada dimana saja terlihat dan dirasakan. 

Yang penting,
kita menjaga sikap hidup yang baik dan menolak sikap hidup yang jahat. 

Amos 5:14 
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Tuhan, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan. 

Namun kita tidak boleh pesimis meski apa yang dikatakan. 

Pengkotbah 1:2-3 
Kesia-siaan belaka,kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? 

Sebab hari-hari kita lalui bersama Tuhan akan lebih indah dan gembira daripada hidup keduniawian yang terus menerus dikejar ketidak-puasan. 

Mazmur 90:12 
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana 

Semoga sepanjang hari ini kita hanya fokus pada hal-hal kebaikan dan melakukan perbuatan baik kepada banyak orang. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Kamis, 27 September 2018

TUGAS PERUTUSAN













Rabu, 26 September 2018 

AMSAL 30:5-9 
MAZMUR 129:29,72,89,101 104,63 
LUKAS 9:1-6 

Lukas 9:2 
Yesus mengutus kedua belas muridNya untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang. 

Injil Lukas hari ini mengisahkan Yesus memberikan tenaga dan kuasa kepada kedua-belas muridNya dan mengutus mereka memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang. 

Lukas 9:1-2 
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Yesus mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang 

Ada beberapa hal Yesus ingatkan kepada para Rasul mengenai tugas perutusan agar tidak membawa apa-apa dalam perjalanan, yaitu : 

Pertama 
Jangan bawa tongkat atau bekal 

tongkat berbicara tentang kemampuan intelektual sedangkan bekal berbicara tentang pengalaman. 

Kedua 
Jangan bawa roti atau uang 

roti berbicara tentang kebutuhan jasmani sedangkan uang berbicara kebutuhan jiwa (=pikiran, perasaan, kehendak). 

Ketiga 
Bawa dua helai baju 

dua helai baju berbicara mengenai hal pengosongkan diri. 

Ketiga hal ini dinasehati Yesus kepada kedua-belas muridNya pada saat diutus. 

Tinggallah dirumah orang yang menerima mereka dan keluarlah dari kota jika orang tidak menerima mereka dan kebaskanlah 
debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap orang itu. 

kebaskan debunya dari kakimu berbicara tentang sikap penolakan. 

Demikian juga berlaku bagi kita ketika diutus Yesus melakukan tugas. 

Sering terjadi, 
orang terlalu bersemangat mau melayani dan lupa tidak duduk diam dulu bersaat teduh dengan Tuhan, apakah rencana pelayanan ini berkenan bagi Tuhan? 

Jangan sampai, motivasi pelayanan ini untuk kepentingan pribadi, misalnya : supaya nama terkenal atau terselip maksud buat bisnis; cari data calon client, menawarkan produk dan jasa pada orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pelayanan. 

Sangat jelas pesan Yesus. 
Ketika menjalankan tugas perutusan, hendaknya kita hanya bersandar kepada Tuhan, Sang Pemberi Tugas Perutusan. 

Dalam mengemban tugas perutusan (istilah populernya adalah pelayanan) kita tidak perlu pusing, khawatir bagaimana berapa besar biaya buat pelayanan. 

2 Timotius 2:4 
Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan pada komandannya 

Kita juga tak perlu cemas bagaimana persiapan pelayanan karena merasa minder, merasa tidak cakap, tidak punya pengalaman melayani, merasa tidak punya talenta padahal setiap orang diberi Tuhan minimal satu talenta, ada yang diberi dua talenta bahkan lima talenta. 

Jika kita mengerti makna Injil hari ini maka segala macam ketidak-yakinan pada diri sendiri apakah bisa kerjakan tugas perutusan atai tidak bisa maka sebaiknya dihilangkan dari pikiran kita. 

Yang penting kita mau diutus Tuhan, segala kekurangan kita akan Tuhan sempurnakan. 

Yeremia 1:6-8 
Maka Yeremia menjawab: "Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." Tetapi Tuhan berfirman padaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan." 

Tuhan Yesus akan berikan KuasaNya yakni Kuasa Roh Kudus agar kita dapat melakukan tugas mewartakan Injil melalui karunia hikmat dan sabda pengetahuan, kemudian melalui karunia penyembuhan dan mukjijat untuk menyembuhkan segala macam penyakit dan hal supranatural seperti misalnya mengusir setan, dsbnya. 

Kisah 1:8 
Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. 

Namun kita di-ingatkan Yesus : 
tidak mengandalkan pengertian akal budi kita dan bergantung pada pengalaman kita didalam melakukan tugas perutusan atau pelayanan melainkan kita bersandar pada firman Tuhan dan penyertaan Roh Kudus. 

Amsal 30:5 
Semua firman Allah adalah murni.
Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya 

Selain itu, kita juga bersikap rendah hati dan mengutamakan kasih sebagai perekat hubungan dalam pelayanan dengan orang yang kita layani. Bila terjadi penolakan, kita meresponi dengan wajar dan tidak serta-merta menghakimi atau bahkan menjadi marah, kesal, dan sakit hati. 

Kepada mereka yang menerima kita maka hendaklah kita dengan sabar dan tekun membimbing mereka sampai mereka mengalami pemulihan dari Tuhan dan siap menerima sikap hidup baru didalam Roh Kudus. 

MAKNA RENUNGAN HARI INI 

Dalam konteks Injil hari ini, para Rasul melayani karena diutus oleh Yesus. Demikian pula kita yang hidup dijaman sekarang ini. kita melayani sesuai yang ditugaskan oleh Yesus, artinya kita ini pelayan Yesus. 

Semangat pelayan Yesus adalah melayani seperti Yesus artinya kita mencontoh pelayanan Yesus yang kita renungkan dari Injil sinoptik. 

Tentu saja, Yesus memperlengkapi kita dengan kuasaNya ketika kita diutus sebagai pelayan Kristus. 

Bagian kita adalah bersedia diutus sebagai pelayan. selanjutnya kita serahkan kepada Yesus, mau diutus kemana, kepada siapa, dan untuk apa. 

Untuk mengetahuinya, relasi kita dengan Yesus kudu mesti intim supaya kita tahu dan mengenal sungguh2 ini tugas yang diberikan Yesus untuk kita lakukan. 

Banyak cara yang Yesus lakukan agar kita mengerti tugas dariNya sebab yang penting kita mau melakukannya. 

Semoga kita mau menjadi perpanjangan tangan Yesus melayani banyak orang dengan bersikap seperti Yesus yang sarat dengan perbuatan Kasih. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Selasa, 25 September 2018

MENDENGARKAN DAN MELAKUKAN FIRMAN TUHAN











Selasa, 25 September 2018 

AMSAL 21:1-6,10-13 
MAZMUR 119:1,27,30,34-35,44 
LUKAS 8:19-21 

Lukas 8:21 
Tetapi Yesus menjawab mereka: 
"IbuKu dan saudara-saudaraKu ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."  

Bacaan Injil Lukas ini menjelaskan kepada kita agar mau mendengarkan firman Allah dan melakukannya. 

Seperti biasanya, bila ada orang yang melakukan banyak perbuatan baik dan banyak mukjijat terjadi maka orang akan datang berbondong-bondong; hal itu terjadi ketika Ibu dan saudara Yesus tidak bisa leluasa menghampiri Yesus. 

Sama halnya sekarang ini, banyak orang pergi ke Cikanyere karena merasakan kesejukan dan ketenangan hatinya sehingga katanya lebih khusuk dan lebih merasakan jamahan Tuhan. 

Sejak dulu manusia berusaha mencari ketenangan hati melalui berbagai cara bisa dengan meditasi; menyepi ke lembah/gunung; akan tetapi ketenangan yang diperolehnya sifatnya hanya sementara saja sehingga berulangkali ia harus menyepi atau meditasi. 

Kita ini anak-anak Allah sejak kita percaya dan mengakui Yesus sebagai Tuhan (Yohanes1:12), kita diberi karunia untuk mengetahui kebenaran Allah. 

Namun kita saja yang seringkali tidak menghargai karunia itu sehingga kita mengalami berbagai persoalan hidup. 

Ada 2 hal pokok yang Yesus ajarkan: 
1. mendengarkan firman Allah 
2. melakukan firman Allah 

Coba deh tanya pada diri kita, 
apa setiap hari baca/dengar firman 
setelah itu 
apa mau melakukan firman yang kita baca, kita dengar, dan renungkan? 

Mari kita uji apakah betul kita sudah turuti yang dikatakan firman Tuhan? 

Ketika kita terbangun pagi hari ini, sudahkah mengucap syukur diberi kesempatan hidup pada hari ini dan mengajak Yesus memimpin aktifitas kita sepanjang hari ini ? 

Sepertinya rohani banget yach namun bisa dong kita bersikap begitu kalau kita mau? tidak sulit ya jika bersedia menuruti apa kata firman Tuhan, seperti misalnya dibawah ini : pagi hari kita berdoa. 

Mazmur 5:4 
Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu 

Persembahan disini maksudnya adalah kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya seraya menantikan kedatangan Tuhan sebab hal ini sangat menggembirakan hati dan memberi semangat bagi kita. 

Amsal 15:13 
Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat 

Kemudian kita mengucapkan syukur, lalu mengakui DIA yang selalu menyertai dan menuntun kita melakukan tugas dan pekerjaan sepanjang hari ini. 

Yesaya 26:12 
Ya Tuhan, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami 

Dengan demikian perbuatan yang kita lakukan mendatangkan kebaikan dan ketenangan karena kita hidup didalam kebenaran firman Tuhan. 

Yesaya 32:17 
Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya 

Setelah riang gembira memenuhi hati dan ketenangan menyelimuti jiwa kita maka hidup ini dijauhi dari segala macam kekuatiran, kecemasan, ketakutan karena kita telah menyerahkan hidup kita kepada kebenaran firman Tuhan. 

Mazmur 55:23 
Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah 

MAKNA RENUNGAN HARI INI 

Segeralah mengambil keputusan bahwa kita mau hidup dalam kebenaran firman Tuhan. 

Konsekwensinya adalah kita mau membaca, merenungkan, dan melakukan firman Tuhan secara rutin bahkan menjadi gaya hidup kita sehari-hari sebab hal seperti ini yang dikehendaki Allah untuk kita lakukan. 

Ada orang yang berpandangan bahwa setiap minggu hadir dalam ekaristi dan memberikan kolekte serta menyumbang gereja, menjadi donatur yayasan/panti asuhan berarti sudah lebih dari cukup. 

Matius 9:13a 
Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan ...

Kita bisa saja menjadi donatur hebat yang dipuji banyak orang sehingga kita terkenal sebagai dermawan yang murah hati. 

Jika kita tidak hidup dalam kebenaran firman Tuhan maka tidak ada gunanya kita menjadi donatur sebab uang atau harta yang ada pada kita itu semuanya berasal dari Tuhan. 

Amsal 21:3 
Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan Tuhan, daripada korban 

Kita perlu bijaksana menentukan apa yang menjadi tujuan hidup kita agar sesuai dengan kebenaran firman? 

Semoga sepanjang hari ini kita telah memilih jalan kebenaran sesuai firman Tuhan didalam melakukan aktifitas kita. 

Mazmur 119:30 
Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukumMu di hadapanku. 


Salam Kasih, 
Surya Darma