Kamis, 31 Mei 2018

NYANYIAN PUJIAN MARIA












Kamis, 31 Mei 2018 

ZEPANYA 3:14-18a 
YESAYA 12:2-6
LUKAS 1:39-56

Lukas 1:46-47  
Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku". 

Kalender liturgi gereja Katolik hari ini menetapkan sebagai hari pesta SP Maria mengunjungi Elisabet. 

Bacaan Injil diambil dari Lukas 1:39-56 berisikan kidung Maria memuliakan Allah dan mengungkapkan kegembiraannya. 

Umat Katolik sangat menghormati Maria dengan berdevosi kepada Maria atau disebut Bunda Maria di kalangan Katolik. 

Memang sebagian umat Katolik berdevosi kepada Bunda Maria bertujuan meminta berkat Tuhan melalui perantaraan beliau sebab terbukti banyak doa dikabulkan. 

Sosok Maria patut kita teladani karena ketaatan dan kesetiaannya mendampingi Yesus selama di dunia ini. 

Hal lain adalah sikap Maria menerima kenyataan bahwa dirinya mengandung dan dipilih sebagai ibu Yesus dengan pasrah, tidak panik bahkan bersukacita. 

Kita bisa lihat dari nyanyian Maria ketika mengunjungi saudarinya, Elisabet yang menunjukkan hati gembira memuliakan Allah dan memuji kebaikan Allah. 

Sikap Maria menghadapi persoalan hidup (dirinya hamil padahal belum menikah) dengan menerimanya dan hati gembira dan bersukacita, patut kita contoh. 

Realitanya, 

Banyak orang menghadapi persoalan hidup mengalami stress, cemas, khawatir, pesimis, ketakutan, kehilangan sukacita, tidak seperti Maria menerima dengan pasrah dan hati gembira. 

Firman Tuhan hari ini menasehati kita agar jangan takut menghadapi persoalan hidup tetapi hadapilah dengan sukacita. 

Zepanya 3:14, 16b 
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! 
Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu. 

Sukacita Ilahi adalah tanda hadirat Allah dan tanda Roh Kudus bekerja dalam hidup kita, maka dari itu hendaklah hidup kita penuh dengan kegembiraan dan bersukacita senantiasa. 

Semoga permenungan kita mengenai sikap Maria menghadapi persoalan hidup dengan hati yang berserah kepada Allah membuat dirinya bersukacita menjadi teladan bagi kita mencontoh sikapnya ketika kita mengalami masalah hidup. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

KITA DITEBUS DARAH KRISTUS









Rabu, 30 Mei 2018 

1 PETRUS 1:18-25 
MAZMUR 147:12-15,19-20  
MARKUS 10:32-45

1 Petrus 1:18-19  
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat 

Jangan pernah sedetikpun melupakan bahwa Yesus menebus diri kita dengan darahNya di atas kayu salib. 

Ingatlah senantiasa bahwa diri kita ini bukan milik kita lagi tetapi milik Kristus yang telah membayar lunas. 

1 Korintus 7:23 
Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia. 

Sudah sepantasnya kita tunduk kepada Kristus yang telah memerdekakan kita dari budak dosa dan sekarang hendaknya kita menjadi hamba kebenaran. 

Roma 6:19 
Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan. 

Sangat disayangkan, masih banyak umat kristiani yang hidupnya kembali menjadi budak dosa; sia-sialah Yesus Kristus telah menebus dirinya jika ia terus dibelenggu oleh kuasa dosa di dalam dirinya. 

2 Petrus 2:20-22 
Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula. Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka. Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya." 

Orang seperti ini menyukai kegelapan. 
Lihatlah hiburan malam banyak disukai orang karena banyak kenikmatan dunia yang memuaskan hawa nafsu. 

Masih banyak umat kristiani hidup dalam dua dunia yang berbeda; dari pagi sampai sore ia terlihat menjalani hidup normal tetapi disaat hari mulai malam, ia tidak kuasa menahan gejolak hawa nafsunya dimana pahitnya dosa terasa manis untuk dinikmatinya. 

Roma 13:13 
Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. 

Segeralah tinggalkan kehidupan malam yang menina-bobokan hawa nafsumu dan hiduplah dalam terang Kristus. 

Roma 13:12 
Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! 

Hawa nafsu menjadi sumber malapetaka bagi setiap orang yang membiarkannya menguasai dirinya san bila tidak segera melepaskannya maka hawa nafsu akan membakar dirinya; menghanguskannya. 

Hawa nafsu itu bukan sekedar nafsu sex saja melainkan nafsu kedagingan lainnya yang dalam batas-batas tertentu memang berguna bagi tubuh dan jiwa kita, seperti misalnya makanan dan minuman. 

Namun seringkali nafsu kedagingan tidak dapat dikendalikan jika keinginan untuk menikmati nafsu tersebut kelewat batas dari kebutuhan pokok menjadi keinginan memuaskan hawa nafsu kedagingan. 

Anda pasti tahu apa saja bentuk nafsu kedagingan dan waspadalah kendalikan nafsu kedagingan di dalam diri kita. 

Dalam bacaan Injil hari ini, 
Yohanes dan Yakobus, anak Zebedeus tidak dapat mengendalikan keinginan untuk mendapatkan kedudukan jabatan di sebelah kiri dan di sebelah kanan Yesus di kelak kemudian hari bila Yesus menjadi raja bangsa Israel. 

Markus 10:35-37 
Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepadaNya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!" JawabNya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?" Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaanMu kelak, yang seorang lagi di sebelah kananMu dan yang seorang di sebelah kiriMu."  

Keinginan nafsu memiliki kuasa sangat berpotensi menjadi penyebab perbuatan dosa dan telah terbukti sejak dahulu kala banyak orang menyalah-gunakan kuasa untuk kepentingan dirinya memuaskan hawa nafsu kedagingan. 

Dengan kuasa, memudahkan untuk mendapatkan segala hal yang diinginkan dan bila keinginan itu ditunggangi oleh hawa nafsu kedagingan maka timbullah perbuatan dosa. 

Padahal kuasa untuk jabatan tertentu dimaksudkan untuk mengatur sesuatu agar mendatangkan manfaat bagi orang banyak dan bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya sendiri. 

Seringkali hawa nafsu membuat orang menjadi gelap mata dan tidak mampu berpikiran jernih; seperti halnya terjadi pada diri Yohanes dan Yakobus. 

Padahal saat itu Yesus menjelaskan tentang diriNya akan dihukum mati oleh Imam kepala dan ahli Taurat tetapi Yohanes dan Yakobus malah memikirkan kepentingan diri sendiri. 

Markus 10:33-34 
kataNya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit." 

Semoga kita umat kristiani belajar dari ketidak-mampuan Yohanes dan Yakobus memahami pengorbanan Yesus Kristus. 

Hendaknya kita menjadi hamba Kristus dan tidak lagi menjadi hamba dosa sebab diri kita telah ditebus dan dibayar lunas dengan darah Kristus sehingga kita beroleh keselamatan dan kehidupan kekal

1 Petrus 1:23 
Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Selasa, 29 Mei 2018

UPAH MENGIKUTI YESUS










Selasa, 29 Mei 2018 

1 PETRUS 1:10-16  
MAZMUR 98:1-4 
MARKUS 10:28-31 

Markus 10:29-30 
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. 

Bacaan Injil hari ini mengenai perikop tentang upah mengikuti Yesus. 

Ayat 29-30 menjelaskan upah yang diterima setiap orang yang mengikuti Yesus dan karena Injil, yaitu: 

Pertama 
Di masa sekarang ini akan menerima kembali 100 kali lipat, sekalipun disertai berbagai penganiayaan. 

Ingat pengalaman iman Ayub menerima kembali 2x lipat dari yang hilang darinya setelah Ayub mencabut perkataannya yang menyalahkan Allah menyebabkan dirinya menderita (baca Ayub pasal 16). 

Ayub 42:10 
Lalu Tuhan memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. 

Menerima kembali 100x lipat hendaknya tidak diartikan secara hurufiah melainkan memaknainya sebagai berkat yang besar daripada nilai uang dan harta dunia. 

Amsal 15:16 
Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan Tuhan dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan. 

Amsal ini menunjukkan berkat Tuhan yang jauh lebih besar dan bermanfaat sebab memberikan damai sejahtera. 

Mengikuti Yesus itu ada syaratnya yaitu : 
Markus 8:34 
Yesus memanggil orang banyak dan murid-muridNya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." 

Tentu saja ada upahnya mengikuti Yesus dan ini adalah janji Yesus kepada setiap orang yang mengikutiNYa. 

Kenyataannya : 
Banyak orang mengikuti Yesus hanya sekedar mengaku percaya dan dibaptis, tanpa mau meninggalkan segala sesuatu yang ada pada dirinya karena tujuannya mengikuti Yesus adalah minta berkat berupa uang dan harta dunia. 

Silahkan kita masing-masing berkata jujur di hadapan Tuhan : apakah tujuan kita mengikuti Yesus? 

Jika kita mengikuti Yesus hanya sekedar percaya, dibaptis menjadi umat Katolik atau umat kristiani maka tidak akan mendapat upah seperti yang dijanjikan Yesus sebab upah tersebut ada harganya berupa akan terjadi penganiayaan. 

Bentuk penganiayaan tersebut berupa memanggul salib dan menyangkal diri, yang merupakan syarat mengikuti Yesus. 

Tidaklah heran, ada orang meskipun hartanya banyak tetapi hidupnya tidak merasakan damai sejahtera; bahkan ada yang bunuh diri. 

Kedua 
Pada zaman akan datang akan menerima hidup yang kekal. 

Hidup kekal di Sorga adalah Anugerah terbesar bagi kita manusia meskipun tidak semua orang percaya adanya hidup kekal dan memilih hidup di dunia sebagai tujuan hidupnya. 

Silahkan saja bila tidak mau mengikuti Yesus dan memilih tujuan hidup sesuai keinginan sendiri walaupun anda adalah umat kristiani. 

Janji Tuhan pasti ditepati namun ada syaratnya yang harus kita penuhi. 

Yosua 24:15 
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!

Selanjutnya, 

Yesus mengingatkan agar kita tetap setia mengikutiNYA dengan mengatakan : 

Markus 10:31 
Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu. 

Yach, banyak orang semula mengikuti Yesus dengan segenap hati dan rohnya menyala-nyala mewartakan Injil dan terlibat dalam pelayanan rohani tetapi menjadi kendor bahkan mutung alias mundur meninggalkan Yesus. 

Ada berbagai penyebab tetapi umumnya disebabkan tidak memahami syarat mengikuti Yesus adalah pikul salib dan sangkal diri serta tunduk kepada Tuhan. 

Sehingga pengharapannya menerima kembali 100x lipat menurut kacamatanya yang bertolak-belakang dengan yang dimaksud Tuhan. 

Pelajari dan renungkan Firman Tuhan berikut ini supaya menemukan maknanya 
Roma 12:11-12 
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! 

Berulangkali dinasehati membaca Firman Tuhan tertulis di kitabsuci agar supaya mengetahui dan memahami kehendak Tuhan serta janji-janji Tuhan, menjadi petunjuk jalan hidup bagi kita selama masih hidup di dunia ini. 

Sungguh ironi, banyak umat kristiani tidak mau membaca kitabsuci tetapi maunya hidupnya diberkati selalu oleh Tuhan. 

Begitu hidupnya menderita maka runtuh iman percayanya kepada Tuhan dan mudah sekali tertipu oleh bujukan Iblis menawarkan gemerlap dan kesenangan dunia kepada dirinya. 

Kasihan sekali dan inilah tragedi umat kristiani yang mengaku percaya kepada Yesus tetapi tidak mau mengikuti Yesus dengan menjalani hidup semaunya dewek yang tidak sesuai kehendak Tuhan. 

Boro-boro mendapatkan upah mengikuti Yesus, malahan hidupnya terikat oleh dunia yang membawa dirinya semakin jauh dari Tuhan. 

Hendaklah kita senantiasa hidup di dalam kebenaran Tuhan dengan cara mengikuti Yesus sampai akhir hayat maka damai sejahtera Tuhan menyertai kita selama masih hidup di dunia ini dan kelak di kemudian hari kita menikmati kehidupan kekal di Sorga. 

Maleakhi 3:17-18 
Mereka akan menjadi milik kesayanganKu sendiri, firman Tuhan semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepadaNya. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Senin, 28 Mei 2018

LEPASKAN SEMUA YANG MENGIKAT DIRIMU









Senin, 28 Mei 2018 

1 PETRUS 1:3-9 
MAZMUR 111:1-2,5-6,9-10 
MARKUS 10:17-27 

 Markus 10:21 
Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskinmaka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 

Jika pertanyaan ini diajukan kepada anda apakah bersedia menuruti perkataan Yesus : juallah apa yang kau miliki maka beroleh harta di sorga? 

Ternyata Santo Fransiskus dari Asisi dan Beato Luchesio Modestini, tersentuh oleh Markus 10:21 dimana mereka menjual semua hartanya dan dibagikan kepada orang miskin, kemudian mengikuti Yesus dengan menjadi biarawan. 

Fransiskus dari Asisi mengalami suatu perubahan dalam hidupnya setelah keluar dari penjara dimana beliau sakit saat berada di penjara. 

Orang yang mengalami jamahan Tuhan, akan terjadi perubahan pandangan dan sikap hidupnya yang tadinya fokus pada diri sendiri menjadi berubah mau berbagi untuk kepentingan orang lain. 

Harta dunia terbukti telah mengikat hati dan pikiran orang termasuk umat kristiani sehingga tidak heran banyak yang sulit melepaskan keterikatannya. 

Meskipun ingin melepaskan keterikatan harta dunia namun seringkali gagal sebab pada dasarnya kita manusia ini mencintai diri sendiri, tidak peduli pada orang lain. 

2 Timotius 3:2a 
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. 

Sesungguhnya apa maksud Yesus pada ayat Markus 10:21; apakah betul kita harus menjual apa yang kita miliki untuk beroleh harta di sorga? 

Bermula dari orang kaya bertanya kepada Yesus pada ayat 17b : 
"Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 

Orang kaya ini merasa sudah melakukan semua perintah Allah dan merasa apakah ia memperoleh kehidupan kekal di sorga. 

Yesus berusaha menyadarkan orang kaya ini bahwa kehidupan kekal itu tidak akan dapat diperoleh melalui perbuatan baik dan upaya diri sendiri mentaati semua perintah Allah sebab kehidupan kekal itu adalah Anugerah Allah. 

Markus 10:18 
Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja

Artinya tidak ada seorangpun bisa taat melakukan semua perintah Allah. 

Kita bisa mentaati perintah Allah pada bagian tertentu tetapi pada bagian lain kita belum bisa melakukannya; bahkan yang mampu kita lakukan, masih belum sepenuhnya segenap hati. 

Contoh : 
Kita sangat mengasihi keluarga kita dengan sepenuh hati tetapi belum tentu bisa mengasihi orang lain segenap hati. 

Lukas 10:27 
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Perintah Allah : kita mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri itu sulit terjadi bila sesama itu bukan keluarga atau orang-orang tertentu. 

Kita tidak akan mampu mengasihi orang lain yang bukan dari keluarga kita; apalagi terhadap orang lain yang tidak kita sukai atau orang lain yang menyebalkan. 

Ada lagi perintah Allah mengenai sikap kita terhadap musuh kita. 

Matius 5:39 
Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. 

Dengan menggunakan kekuatan sendiri, pastilah tidak akan mampu tetapi bila kita memohon Tuhan memampukan kita memaafkan, mengampuni, musuh kita maka hal itu bisa terjadi; bahkan pada level iman tertentu, bisa mengasihi musuh seperti Stefanus (Kisah 7:54-60). 

Dan itu terlihat pada orang kaya tersebut ternyata ia tidak mau mengasihi orang lain seperti mengasihi dirinya sendiri ketika Yesus menyuruhnya menjual hartanya untuk diberikan kepada orang miskin (Markus 10:21). 

Perbuatan baik dilakukan orang kaya itu tidak dapat menyelamatkan dirinya tetapi sebatas membuat dirinya bisa hidup. 

Galatia 3:11-12 
Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman." Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. 

Jadi jelaslah bahwa keselamatan dan kehidupan kekal itu adalah Anugerah Allah yang diberikan kepada kita karena iman percaya kita kepada Yesus Kristus

Perbuatan baik yang kita lakukan adalah wujud nyata dari iman kita. 

Oleh karena orang kaya itu mengklaim dirinya sudah mentaati perintah Allah maka Yesus mengatakan juallah segala yang engkau miliki, dengan maksud agar orang kaya itu melepaskan keterikatan dirinya pada harta yang dimiliki. 

Beroleh harta sorga itu adalah hasil dari perbuatan baik yang kita lakukan sesuai dengan yang dikehendaki Tuhan Allah. 

Tidak semua perbuatan baik itu Allah berkenan karena ada perbuatan baik untuk tujuan keuntungan diri sendiri. 

Misal : menjadi donatur itu adalah suatu perbuatan baik namun bila tujuan donatur untuk mempromosikan produk bisnis atau untuk mencari nama/popularitas atau untuk kepentingan pribadi lainnya maka perbuatan baik itu tidak berkenan bagi Allah tetapi berkenan bagi orang lain (baca Matius 6:1-4). 

Selanjutnya, 
Yesus mengatakan orang kaya sulit masuk ke dalam Kerajaan Allah. 

Markus 10:25 
Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 

wow... kasihan sekali yach menjadi orang kaya itu ternyata berpotensi menjauhkan orang untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, beroleh kehidupan kekal di sorga. 

Mengapa demikian? 

Pertama 
Kekayaan menyebabkan seseorang tidak membutuhkan Allah, tidak bergantung kepada Allah (Lukas 12:16-21). 

Wahyu 3:17a 
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa... 

Kedua 
Kekayaan mengikat hati dan pikiran seseorang di sepanjang hidupnya. 

Matius 6:21 
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. 

Ketiga 
Kekayaan berpotensi menjerumuskan seseorang berbuat dosa 

1 Timotius 6:9-10 
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. 

Ketiga hal ini menjadi peringatan bagi orang kaya dan bagi setiap orang agar tidak melakukannya melainkan lakukan perbuatan baik yang berkenan bagi Tuhan supaya beroleh hidup damai sejahtera selama hidup di dunia ini dan mendapat perkenan Tuhan mengAnugerahkan hidup kekal di Sorga. 

Mengapa orang kaya yang paling disorot Yesus? sebab orang kaya paling banyak terikat oleh hal-hal duniawi dan paling banyak yang tidak mau melepaskan keterikatan harta dan kesenangan dunia meskipun sudah tahu akan akibatnya yang menjauhkan dirinya dari Allah dan menyeret dirinya pada kematian kekal. 

Adalah suatu ironi bila ada orang miskin yang berbuat kejahatan kepada sesama karena tidak bisa menerima keadaan hidupnya dan juga karena kecewa/marah kepada Tuhan yang merasa membiarkan dirinya hidup dalam penderitaan. 

JADI, 

Pointnya adalah kesadaran diri kita untuk melepaskan segala yang mengikat diri kita yang menjauhkan kita dari Tuhan. 

Banyak hal yang mengikat diri kita dan bukan hanya uang dan harta dunia tetapi kekecewaan, kepahitan, kemarahan atau kesombongan, kekhawatiran, ketakutan, dendam, iri hati, penyakit rohani lainnya, hendaklah kita lepaskan, kita buang dari hati, pikiran, dan hidup kita. 

Ada banyak orang masih dendam sampai ia mati karena tidak mau melepaskannya meskipun sudah dinasehati dan tahu ada Firman Tuhan namun kekerasan hatinya membuat dirinya bersikap demikian. 

Semoga anda segera memutuskan untuk melepaskan segala hal yang mengikat hidupmu yang Tuhan tidak berkenan. 


Salam Kasih, 
Surya Darma