Kamis, 28 Februari 2019

JANGAN MENUNDA UNTUK BERTOBAT

Kamis, 28 Februari 2019

SIRAKH 5:1-8 
MAZMUR 1:1-4,6
MARKUS 9:41-50 

Sirakh 5:7 
Jangan menunda-nunda berbalik kepada Tuhan, jangan kautangguhkan dari hari ke hari. Sebab tiba-tiba meletuslah kemurkaan Tuhan, dan pada saat hukuman engkau dihancurkan. 

Firman Tuhan ini menegaskan bahwa hendaknya kita segera berbalik kepada Tuhan, bukan hanya hal dosa saja tetapi dalam segala aspek kehidupan ini. 

Yesus menghendaki kita hidup di dalam FirmanNya (Yohanes 15:4-7) tetapi kita menunda-nunda melakukannya maka segeralah turuti nasehat/kehendak Yesus 

Yesus menghendaki kita menyembahNya dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4:24) tetapi kita belum melakukannya maka segeralah menyembahNya. 

Yesus menghendaki agar kita menjadi saksiNya (Kisah 1:8) maka segeralah menjadi saksi Kristus dan memberitakan Injil seperti yang Yesus perintahkan (Matius 28:19-20). 

Apalagi dalam hal dosa. 
Jangan lagi dengan sengaja berbuat dosa setelah mengetahui pengetahuan Firman Tuhan (Ibrani 10:26). 

Ada satu pemahaman keliru sebagian umat kristiani yang berpandangan bahwa Tuhan itu Maha Pengasihi dan Maha Pengampun sehingga beranggapan dosa diampuni karena Tuhan mengasihi kita dan akibatnya terus berbuat dosa. 

Sirakh 5:4-5 
Jangan berkata: "Betul, aku sudah berdosa, tetapi apakah menimpa diriku? Sebab Tuhan panjang hati." Jangan menyangka pengampunan terjamin, sehingga engkau menimbun dosa demi dosa. 

Memang Tuhan akan mengampuni dosa yang kita akui dan mohon ampun tetapi Tuhan juga menghendaki kita tidak lagi berbuat dosa. 

1 Yohanes 3:5-6 
Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diriNya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia. 

Dalam bacaan Injil Markus hari ini, Yesus dengan tegas mengatakan bahwa: 

Markus 9:49-50 
Karena setiap orang akan digarami dengan api. Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain. 

Artinya selain kita tidak berbuat dosa maka hendaknya kita juga melakukan perbuatan baik bagi orang lain. 

Yesus juga tegaskan bila kita berdosa maka penggallah anggota tubuh kita yang melakukan dosa tersebut: 
1) tangan - Markus 9:43 
2) kaki - Markus 9:45 
3) mata - Markus 9:47 

Maksudnya bukan memotong tangan, kaki atau mencungkil mata dalam arti amputasi atau dipotong beneran tetapi janganlah tangan, kaki, mata dipakai untuk melakukan hal-hal jahat atau yang Tuhan tidak berkenan. 

Dengan katalain
Ada pertobatan setelah anggota tubuh kita melakukan dosa supaya tidak lagi berbuat dosa. 

Kita manusia sangat rentan berdosa
Roma 3:23 
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah 

Dengan mendekat kepada Tuhan maka kita diberikan kekuatan untuk melawan keinginan berbuat dosa. 

JADI 

Bertobat itu adalah keputusan
Meskipun kita beriman dan tahu banyak Firman Tuhan tetapi jika keputusan kita menolak dosa masih kalah oleh keinginan kedagingan kita maka pertobatan akan terus berlangsung hingga tidak berbuat dosa lagi. 

Apalagi sampai menunda-nunda bertobat maka ingatlah akibat dosa atau upah dosa adalah maut (Roma 6:23a). 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Rabu, 27 Februari 2019

JANGAN MENCATUT DAN MENGGADAIKAN NAMA YESUS

Rabu, 27 Februari 2019

SIRAKH 4:11-19
MAZMUR 119:165,168,171-172,174-175
MARKUS 9:38-40 

Markus 9:38 
Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi namaMu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."  

Ternyata sejak jaman Yesus sudah ada yang mencatut nama Yesus untuk mengusir setan, apalagi jaman sekarang tidak hanya dalam hal mengusir setan tetapi banyak orang mengatas-namakan Yesus demi kepentingan pribadi

Seperti seorang tukang sihir bernama Simon yang minta dibaptis dengan tujuan yang salah yaitu untuk mendapatkan kuasa Roh Kudus dengan menawarkan uang kepada para rasul. 

Kisah 8:18-19 
Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka, serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus." 

Ada pula yang bertujuan mendapatkan uang atau hal-hal duniawi. 

Filipi 3:19 
Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi. 

Maka berhati-hatilah dan waspadalah dari segala keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. 

Apalagi menggadaikan nama Tuhan Yesus di dalam pemberitaan Injil dan saat melakukan pelayanan rohani maka sebaiknya orang ini merenungkan Firman Tuhan berikut ini: 

Ibrani 10:26-27 
Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. 
Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. 

Selanjutnya, 

Kita perhatikan jawaban Yesus kepada Yohanes yang mencegah seseorang yang bukan pengikut Yesus tetapi memakai nama Yesus ketika mengusir setan. 

Markus 9:39 
Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi namaKu, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. 

Artinya
Di satu sisi, 
orang yang mengatas-namakan Yesus, secara tidak langsung memberitakan Yesus penuh kuasa sanggup melakukan mukjizat meskipun tujuan sesungguhnya adalah untuk kepentingan pribadi. 

Setiap Firman Tuhan disampaikan akan menghasilkan meskipun orang yang menyampaikan pada saat itu hidupnya tidak kudus atau sedang berdosa. 

Yesaya 55:11 
demikianlah firmanKu yang keluar dari mulutKu: ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. 

Terkadang kita heran, kenapa orang yang kita ketahui berbuat dosa tetapi ketika ia diatas mimbar atau sedang pelayanan, ia bisa mengajar atau mendoakan orang terjadi mukjizat kesembuhan. 

Perhatikan FirmanTuhan berikut ini

Roma 11:29 
Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilanNya 

Daud tidak mau membunuh raja Saul sebab Tuhan telah mengurapi Saul sebagai raja Israel melalui nabi Samuel. 

1 Samuel 26:23 
Tuhan akan membalas kebenaran dan kesetiaan setiap orang, sebab Tuhan menyerahkan engkau pada hari ini ke dalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah orang yang diurapi Tuhan. 
( baca 1 Samuel 24:5-13) 

JADI 

Janganlah kita mencatut nama Yesus demi keuntungan pribadi, apalagi sampai menggadaikan nama Yesus. 

Kita gadaikan nama Yesus artinya kita tukar iman percaya kepada Yesus dengan sesuatu yang kita inginkan. 

Semoga kita terus berjuang di dalam hidup ini dengan mengandalkan kekuatan dan kuasa Tuhan. 

Hendaklah kita terus percaya kepada Yesus Kristus dengan tekun berdoa, bersaat teduh bersamaNya dan dengan taat lakukan perintah dan kehendakNya sampai akhir hayat kita di dunia ini. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Selasa, 26 Februari 2019

JAGALAH SIKAP IMAN DAN PERILAKU KITA

Selasa, 26 Februari 2019

SIRAKH 2:1-11 
MAZMUR 37:3-4,18-19,27-28,39-40
MARKUS 9:30-37 

Markus 9:35 
Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. KataNya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." 

Ada tiga hal pengajaran Yesus kepada ke-12 muridNya (berlaku juga bagi kita umat kristiani) dalam bacaan Injil hari ini: 

Hal Pertama 
Menjaga perilaku sebagai murid Kristus siap mengorbankan diri, menyerahkan segenap hidup di tangan Tuhan 

Markus 9:31 
Yesus sedang mengajar murid-muridNya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit." 

Berkorban diri demi Kristus adalah hal yang paling berat sebab perlu iman yang teguh dan pengosongan diri dari segala keinginan dan kepentigan diri. 

Sirakh 2:1,4-5 
Anakku, jikalau engkau bersiap untuk mengabdi kepada Tuhan, maka bersedialah untuk pencobaan. 
Segala-galanya yang menimpa dirimu terimalah saja, dan hendaklah sabar dalam segala perubahan kehinaanmu sebab emas diuji di dalam api, tetapi orang yang kepadanya Tuhan berkenan dalam kancah penghinaan. 

Satu hal yang penting yang membuat kita mau mengorbankan diri demi Kristus adalah bila kita memutuskan tujuan hidup menuju kekekalan hidup di Surga. 

Yohanes 14:1-3 
Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu. Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. 

Contohlah Rasul Paulus yang berkorban dirinya demi mewartakan Injil dan lakukan misi pelayanan ke Asia kecil.dengan satu keyakinan bahwa memperoleh mahkota kebenaran untuk hidup kekal di Surga. 

2 Timotius 4:7-8 
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya. 

Hal Kedua 
Yesus menasehati ke-12 muridNya bersikap rendah hati mau melayani untuk kepentingan orang lain (Markus 9:35) 

Tidak mudah mengambil sikap rendah hati seperti sikap seorang pelayan yang mendahulukan orang lain dan mematuhi perintah majikannya. 

Lukas 17:7-9 
Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? 

Seringkali kita cenderung bersikap seorang boss/majikan yakni mau dilayani dan bukan untuk melayani orang lain. 

Yesus memberi contoh teladan dimana IA mengambil sikap sebagai hamba dan berhati seorang hamba. 

Filipi 2:6-7 
Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 

Jika belum bisa berhati hamba atau bersikap seperti seorang hamba maka setidaknya kita tidak egois hanya pikirkan kepentingan diri kita sendiri dan tidak peduli kepada orang lain. 

Filipi 2:4 
Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. 

Hal ketiga 
Tetap percaya kepada Yesus seperti hal-nya seorang anak kecil percaya kepada orangtuanya 

Markus 9:36-37 
Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaKu, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku." 

Seorang anak kecil biasanya tidak banyak pikir tentang siapa orangtuanya sebab ia langsung saja percaya dan bergantung pada orangtuanya. 

Beriman kepada Yesus Kristus hendaklah seperti seorang anak pada orangtuanya dalam segala situasi dan kondisi hidup. 

Ada orang percaya kepada Tuhan ketika keadaan hidupnya baik-baik saja tetapi tatkala terjadi perubahan dalam hidupnya maka mulai meragukan Tuhan dan pada akhirnya bisa tidak percaya lagi kepada Tuhan karena dianggapnya tidak bisa menolong kesusahan hidupnya. 

Sirakh 2:2-3 
Hendaklah hatimu tabah dan jadi teguh, dan jangan gelisah pada waktu yang malang. Berpautlah kepada Tuhan, jangan murtad dari padaNya, supaya engkau dijunjung tinggi pada akhir hidupmu. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Senin, 25 Februari 2019

TIADA MUSTAHIL BAGI ORANG PERCAYA

Senin, 25 Februari 2019

SIRAKH 1:1-10 
MAZMUR 93:1-2,5 
MARKUS 9:14-29 

Markus 9:23 
Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!

Sering kita mendengar perkataan ini dan kita aminkan tetapi tatkala mengalami persoalan hidup yang pelik sepertinya tidak ada pengharapan lagi maka kualitas iman kita akan terlihat dan teruji. 

Biasanya kita lebih mudah menasehati dan mendoakan orang lain sebab kita tidak mengalami masalah seperti yang terjadi pada orang yang kita layani. 

Meskipun tidak selalu dalam pelayanan doa yang kita lakukan membawa suatu perubahan yang lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan oleh orang yang kita doakan. 

Seperti terjadi pada murid-murid Yesus tidak berhasil mengusir keluar roh jahat yang merasuki seorang anak yang bisu. 

Markus 9:17-18 
Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepadaMu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-muridMu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat." 

Mengapa demikian? 
Mari kita dengar jawaban Yesus

Pertama 
Ditujukan kepada ayah dari anak yang bisu oleh karena kerasukan roh 

Markus 9:24 
Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percayaTolonglah aku yang tidak percaya ini!

Perhatikan jawaban si ayah anak itu. 
Percaya disini bukanlah keluar dari iman sebab kalimat berikutnya ia mengatakan bahwa dirinya yang tidak percaya ini

Di jaman sekarang ini kita bisa melihat banyak orang berkeliling minta didoakan kepada siapa saja yang ia dengar bisa menyembuhkan atau mengusir roh jahat. 

Kesembuhan atau pelepasan terjadi bila orang yang minta didoakan memiliki keyakinan iman percaya kepada Yesus. 

Yakin = menyerahkan dirinya kepada Yesus sebab ia percaya bahwa Yesus pasti berbuat yang terbaik bagi dirinya. 
JADI 
Yang terbaik dari Tuhan, tidaklah seperti yang kita pikirkan dan harapkan. 

Yesaya 55:8-9 
Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman Tuhan. 
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu. 

Sebab ada kalanya kematian adalah yang terbaik menurut Tuhan sedangkan bagi kita, kesembuhan adalah yang terbaik tetapi satu hal yang mesti kita yakin: 

Yeremia 29:11 
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. 

Kedua 
Ditujukan kepada murid-muridNya yang tidak berhasil mengusir keluar roh itu 

Markus 9:28-29 
Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-muridNya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?" JawabNya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa." 

Berdoa adalah komunikasi antara roh kita dengan Roh Allah. 

Seringkali terjadi, berdoa itu hanya dari anggota tubuh dan jiwa saja tetapi tidak berdasarkan dari roh kita. 

Pikiran dari pengetahuan akan Firman Tuhan dan mulut mendeklarasikan Firman Tuhan, kemudian perasaan dinyatakan dengan keinginan (cenderung) minta segera disembuhkan/dilepaskan tetapi roh kita tidak ada kontak/komunikasi dengan Roh Tuhan. 

Akhirnya si pendoa tidak mengetahui kehendak Roh Tuhan dan sering terjadi berteriak keras menyerukan nama Yesus atau Roh Kudus segera menyembuhkan dan mendoktrin  orang yang didoakan agar percaya bahwa Tuhan pasti menyembuhkan dirinya. 

Murid-murid Yesus tentunya : 
1) beriman percaya kepada Yesus 
2) berdoa 
3) berkeinginan melepaskan/mengusir keluar roh merasuki si anak tersebut 

Tetapi mengapa tidak berhasil? 

Kita lihat bagaimana Yesus dengan penuh kuasa ketika mengajar, memberitakan Injil dan menyembuhkan penyakit, mengusir roh jahat, bahkan membangkitkan orang mati --> kuasa darimana? 

Markus 1:27 
Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahatpun diperintahNya dan mereka taat kepadaNya."  

Inilah jawabannya yakni Kuasa dari Roh Kudus atau Kuasa dari Allah. 

Kisah 1:8 
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." 

Artinya
Hanya Kuasa Tuhan atau istilah lainnya Urapan Roh Kudus yang berkuasa untuk menyembuhkan segala macam penyakit, membebaskan/melepaskan roh jahat, mencurahkan Berkat jasmani-rohani. 

Mungkin ada yang protes dan berkata: 
Bukankah kita saat dibaptis, maka Roh Kudus tercurah di dalam diri kita dan bukankah Markus 16:17-18 mengatakan setiap orang percaya ada kuasa untuk mengusir setan dan sembuhkan sakit. 

Betul semua itu bahwa Roh Kudus ada di dalam diri kita namun pernahkan anda bertanya pada diri sendiri: 
Mengapa Roh Kudus sepertinya tidak berkuasa mencegah kita berbuat dosa padahal Roh Kudus punya Kuasa? 

Kita manusia diberi kehendak bebas untuk memilih: mengandalkan Tuhan atau meninggalkan Tuhan. 

Kita bisa membuat Roh Kudus keluar dari dalam diri kita ketika memutuskan untuk melakukan dosa padahal Roh Kudus sebelumnya sudah mengingatkan kita agar tidak meneruskan keinginan dosa

Daud memohon agar Roh Kudus tidak diambil dari dalam dirinya ketika ia akui telah berbuat dosa. 

Mazmur 51:12-13 
Janganlah membuang aku dari hadapanMu, dan janganlah mengambil rohMu yang kudus dari padaku! 

Itu sebabnya pada saat kita mendoakan orang maka pastikan keadaan diri kita menjauhi dosa dan undanglah Roh Kudus mengurapi diri kita dengan KuasaNya. 

Ibrani 12:14b 
Kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. 

Ketika didoakan maka selain mengakui dosa, serahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan dengan keyakinan bahwa Tuhan pasti memberikan yang terbaik menurut rencanaNya dan bukan rencana kita atau keinginan kita saja. 

Mazmur 37:5 
Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak. 

Dengan demikian
Perkataan Yesus bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya! memang tergenapi dalam kehidupan ini dan terutama di dalam hidup kita. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Sabtu, 23 Februari 2019

APA MAKNA TRANSFIGURASI BAGI KITA ?

Sabtu, 23 Februari 2019

IBRANI 11:1-7  
MAZMUR 145:2-5,10-11 
MARKUS 9:2-13 

Markus 9:2-4 
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaianNya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. 

Menurut kamus bahasa Indonesia arti kata Transfigurasi adalah perubahan bentuk atau perubahan rupa/wajah. 

Transfigurasi Kristus adalah peristiwa dimana Yesus dimuliakan di atas gunung dan tidak disebutkan gunung apa; ada yang mengatakan di gunung Tabor tetapi ada yang menyebutkan gunung Hermon. 

Ketiga Injil Sinoptik mencatat bahwa pada saat berdoa, wajah dan pakaian Yesus berubah menjadi putih berkilauan. 

Petrus, Yohanes, Yakobus menyaksikan langsung peristiwa transfigurasi tetapi mereka tidak memberitahu hal ini kepada rasul lainnya dan kepada orang lain, sesuai pesan Yesus (Markus 9:9-10). 

Namun setelah kenaikan Yesus ke Surga maka Petrus bersaksi tentang peristiwa transfigurasi bahwa mereka bertiga (Petrus, Yohanes, Yakobus) mendengar langsung suara yang mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. 

2 Petrus 1:16-18 
Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaranNya. 
Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepadaNya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. 

Ini jawaban bagi orang yang meragukan apakah Yesus itu Anak Allah ataukan Yesus itu seorang nabi. 

Sebagian umat kristiani masih terbersit sedikit keraguan apa iya Yesus itu Anak Allah dan juga mengenai Trinitas Allah Tritunggal Maha Kudus. 

Manusia itu baru percaya bila melihat langsung dan kesaksian Petrus adalah benar atau masih penasaran mau bukti secara langsung seperti Tomas yang tidak percaya Yesus telah Bangkit. 

Silahkan memohon kepada Tuhan Allah untuk memuaskan hati sebelum percaya namun alangkah bijaksananya bila kita percaya dengan iman yang teguh. 

Setelah menyaksikan wajah dan pakaian Yesus berubah terang bercahaya seperti matahari (Matius 17:2) maka iman Petrus semakin diteguhkan. 

2 Petrus 1:19 
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. 

Selanjutnya, 

Mengapa Yesus hanya membawa tiga orang muridNya? 

Kita tidak tahu pasti alasannya tetapi bila mengacu dari kitabsuci tentang 2-3 orang saksi untuk mensahkan suatu perkara; dalam hal ini peristiwa transfigurasi disaksikan oleh ke-3 muridNya. 

Matius 18:16b 
... bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan

Ada yang menarik perhatian kita pada peristiwa Transfigurasi Kristus selain tentang Kemuliaan Yesus, yaitu:  

HAL PERTAMA 
Keberadaan Musa dan Elia berbicara dengan Yesus 

Apa yang dibicarakan? 
Lukas 9:30-31 
Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergianNya yang akan digenapiNya di Yerusalem. 

Musa mewakili taurat dan Elia mewakili nabi dan mereka berdua adalah utusan Allah; demikian juga Yesus. 

Dalam kitab Keluaran dikatakan bahwa ketika Musa mendaki gunung Sinai, dirinya ditutupi awan dan Kemuliaan Tuhan menyelimuti tempat itu. 

Keluaran 24:15-16 
Musa mendaki gunung dan awan itu menutupinya. Kemuliaan Tuhan diam di atas gunung Sinai, dan awan itu menutupinya enam hari lamanya; pada hari ketujuh dipanggilNyalah Musa dari tengah-tengah awan itu. 

Saat Petrus menyatakan keinginan mendirikan tiga kemah maka tiba-tiba awan terang menaunginya dan terdengar suara untuk menyatakan Kemuliaan Yesus. 

Matius 17:5 
Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia." 

Kehadiran Musa dan Elia menggenapi nubuatan para nabi dan kitab taurat tentang kedatangan Sang Mesias di dalam Yesus Kristus. 

Elia naik ke Sorga dalam angin badai 
Yesus terangkat ke Sorga dan Musa juga diyakini naik ke Sorga. 

2 Raja 2:1,11 
Menjelang saatnya Tuhan hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal. Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai

Kisah 1:9 
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Yesus disaksikan oleh mereka, dan awan menutupNya dari pandangan mereka. 

Ulangan 34:5-6 
Lalu matilah Musa, hamba Tuhan itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman Tuhan. Dan dikuburkanNyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini

HAL KEDUA 
Petrus menginginkan mendirikan tiga kemah buat Yesus, Musa, dan Elia 

Lukas 9:33 
Ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepadaNya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu

Garis bawahi kalimat : 
Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya 
artinya Petrus menginginkan keadaan menyenangkan setelah menyaksikan Kemuliaan Yesus dinyatakan itu tetap berlangsung terus maka Petrus ingin menahan Yesus, Musa, Elia dengan mendirikan kemah di gunung tersebut. 

Sama halnya kita juga berlaku seperti Petrus, menginginkan suasana tenang yang menyejukkan hati kita pada saat mengikuti retret di sebuah bukit yang adem dan terasa Hadirat Tuhan turun menaungi tempat retret dan diri kita peserta retret; seperti di lembah karmel, Cipanas. 

Padahal Hadirat Tuhan itu bisa kita alami dimana saja dan tidak tergantung di tempat khusus saja seperti di gereja, di tempat dianggap suci karena sering mukjijat terjadi atau tempat retret, dll. 

Tidak heran bila orang betah di tempat retret dimana ia merasakan Hadirat Tuhan dan mengalami peristiwa Tuhan menyatakan KemuliaanNya terjadi pada dirinya sehingga ia tidak mau pulang dari tempat retret karena ingin selamanya merasakan Hadirat Tuhan. 

Rasul Paulus mengatakan: 
2 Korintus 3:18 
Kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambarNya, dalam kemuliaan yang semakin besar. 

Cahaya Kemuliaan Tuhan dapat dilihat banyak orang bila hidup kita membawa terang bagi orang lain dan menjadi berkat bagi orang lain karena sikap dan perbuatan kita mengalirkan kasih Tuhan kepada orang lain sehingga mereka juga mengalami Hadirat Tuhan di dalam hidup mereka. 

Petrus ingin memiliki sendiri Hadirat Tuhan dengan bermaksud mendirikan kemah di gunung tempat terjadinya transfigurasi Kristus dimana Kemuliaan Yesus dinyatakan tetapi Yesus menolak dan mengajak mereka turun gunung. 

Begitu juga kita, setelah mengikuti retret maka kita pulang ke rumah menjalani kehidupan di tengah masyarakat dan hendaknya perubahan yang terjadi pada saat retret membawa dampak kebaikan bagi banyak orang. 

J A D I 

Peristiwa Transfigurasi Kristus hendak menunjukkan Kemuliaan Yesus kepada kita umat kristiani supaya semakin yakin Yesus adalah Anak Allah yang diutus Bapa untuk menyelamatkan manusia dari kematian kekal. 

Hendaknya terjadi perubahan di dalam hidup kita dan juga membawa dampak kebaikan bagi orang di sekitar kita.  


Salam Kasih, 
Surya Darma