Rabu, 31 Oktober 2018

SIAPA YANG DISELAMATKAN TUHAN?








Rabu, 31 Oktober 2018 

EFESUS 6:1-9 
MAZMUR 145:10-14 
LUKAS 13:22-30 

Lukas 13:23  
Dan ada seorang yang berkata kepadaNya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"  

Berbicara soal keselamatan, tidak banyak orang tertarik membahasnya dan dapat menimbulkan pertentangan pendapat karena perbedaan keyakinan iman orang tentang keselamatan. 

Umat kristiani meyakini keselamatan itu adalah Anugerah Allah bagi setiap orang percaya kepada Yesus Kristus. 

Yohanes 3:16 
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 

Ada yang berpandangan bahwa hanya dengan iman percaya kepada Yesus maka dirinya diselamatkan sedangkan yang lain mengatakan; iman dan perbuatan yang menyelamatkan. 

Bacaan Injil hari ini, Yesus menjawab pertanyaan tentang sedikitkah orang yang diselamatkan? 

Lukas 13:24 
Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. 

Mengapa banyak orang tidak berhasil masuk melalui pintu yang sesak? 

Memang tidak dijelaskan penyebabnya tetapi kita bisa ketahui bila mencermati perkataan, pengajaran, serta nasehat Yesus disepanjang Injil, diantaranya: 

Yohanes 10:9 
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 

Artinya melalui Yesuslah, kita beroleh keselamatan
Yohanes 14:6 
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 

Untuk masuk melalui pintu yang sesak maka kita harus berjuang : 
1) meninggalkan perbuatan dosa 
2) menanggalkan keterikatan kedagingan 
3) taat/setia melakukan kehendak Tuhan 

Ketiga hal ini penyebabnya banyak orang yang tidak berhasil melalui pintu sesak karena kecenderungan manusia ingin mengatur dirinya sendiri dan tidak mau diatur oleh Tuhan sehingga rentan sekali terhadap dosa. 

Roma 3:23 
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah 

Meskipun tahu Tuhan melarang tidak boleh melakukan perbuatan dosa tetapi karena tidak mau mengendalikan nafsu kedagingan maka kita kompromi dosa. 

Kenikmatan dan kesenangan dunia amat sangat mengiurkan sehingga sulit sekali menolaknya bila relasi kita tidak dekat dengan Tuhan. 

Itu sebabnya Yesus mengatakan melalui pintu yang lebar menuju kebinasaan. 
Matius 7:13 
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya 

Kita pikir Tuhan maklum kelemahan kita dan mengampuni dosa yang kita lakukan karena Tuhan sangat mengasihi kita karena kita tidak setia dan taat untuk hidup di dalam kebenaran Tuhan. 

Lukas 13:26-27 
Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapanMu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami. Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapanKu, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan! 

Ketaatan dan kesetiaan itu amat penting dan menentukan keselamatan kita. 

Banyak orang, awalnya mau melakukan kehendak Tuhan tetapi tidak mampu menyelesaikannya hingga akhir karena tergoda pesona dunia dan tidak menjaga relasinya dengan Tuhan. 

Sebab ia melakukan kehendak Tuhan untuk kepentingan dirinya dan bukan untuk menyenangkan Hati Tuhan yang telah mengasihi dirinya. 

Lukas 13:30 
Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir 

JADI 

Kita harus kerjakan keselamatan itu dengan berjuang melawan keinginan berbuat dosa supaya kita tetap berada di dalam Anugerah Keselamatan yang kita peroleh dari Yesus Kristus. 

Filipi 2:12a,13  
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, ... karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya. 

Semoga kita semua termasuk bilangan yang diselamatkan karena kita bersiap sedia memperjuangkan keselamatan. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Selasa, 30 Oktober 2018

PERUMPAMAAN BIJI SESAWI DAN RAGI DALAM ADONAN










Selasa, 30 Oktober 2018 

EFESUS 5:21-33 
MAZMUR 128:1-5 
LUKAS 13:18-21  

Lukas 13:18 
Maka kata Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? 

Injil hari ini mengenai dua perumpamaan untuk menggambarkan Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi dan ragi diaduk ke dalam tepung terigu. 

Kita mesti mengerti terlebih dahulu tentang Kerajaan Allah menurut Alkitab. 

Roma 14:17 
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. 

1 Korintus 4:20 
Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa

Yesus menjelaskan Kerajaan Allah dengan perumpamaan. 


PERUMPAMAAN BIJI SESAWI 

Lukas 13:19 
Kerajaan Allah seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya. 

biji sesawi = Sabda/Firman Allah 

Perumpamaan ini mengajarkan kepada kita bahwa dunia memandang kecil tentang Kerajaan Allah namun pada akhirnya menghasilkan suatu karya besar 

Semula gereja perdana sedikit jumlahnya namun kegigihan para rasul menyebarkan Injil Kerajaan Allah membuahkan hasil luarbiasa hingga sekarang ini bertambah banyak umat kristiani. 

Injil hendaknya meresap di dalam diri kita dan menguasai seluruh hidup kita, seperti biji sesawi bertumbuh menjadi pohon yang rindang yang teduh. 

Demikian hendaknyà diri kita memberi dampak kebaikan bagi orang lain karena benih biji sesawi yakni Firman Tuhan bekerja di dalam diri kita 

Injil harus diberitakan ke penjuru dunia supaya banyak orang mengalami Kasih Allah di dalam hidupnya. 


PERUMPAMAAN RAGI DIADUK KEDALAM ADONAN TEPUNG TERIGU 

Lukas 13:21  
Kerajaan Allah seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya. 

Sepintas perumpamaan ini sama seperti perumpamaan biji sesawi namun jika kita cermati ternyata ada makna lainnya. 

tepung terigu = masalah hidup 
roti = dunia 
ragi = gereja 
gereja bisa berarti umat kristiani dan bisa berarti hirarki gereja. 

Ada dua makna perumpamaan ini : 
1) Gereja mempengaruhi dunia 
2) Pengaruh Dunia di dalam Gereja 

Gereja bisa mempengaruhi dunia dengan cara membagikan kasih supaya Kerajaan Allah merajai seluruh bumi ini dipenuhi damai sejahtera dan sukacita Ilahi. 

Sebaliknya pengaruh dunia bisa masuk ke dalam gereja, benarkah demikian? 

Jujur saja, konsep dunia perlahan-lahan meresap ke dalam gereja; secara pribadi orang beriman kristiani dan apakah gereja sebagai hirarki juga terkontaminasi oleh pengaruh dunia? 

Yesus sudah peringatkan akan pengaruh dunia, seperti misalnya kemunafikan orang Farisi dan Saduki yang disusupi oleh pengaruh dunia dalam ajarannya. 

Matius 16:11-12 
Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki." Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksudNya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki. 

Itu sebabnya, jauhi urusan uang bila anda terlibat pelayanan di Paroki, di komunitas rohani dan juga benahi motivasi anda agar pelayanan anda tidak tercemar oleh pengaruh dunia. 

J A D I 

Hendaknya kita membiarkan diri kita dikuasai atau dirajai oleh Kerajaan Allah agar kita menjalani hidup ini di dalam kebenaran Allah dengan penuh sukacita dan damai sejahtera Allah. 

Matius 6:33 
Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Senin, 29 Oktober 2018

PERBUATAN KASIH VERSUS PERATURAN










Senin, 29 Oktober 2018 

EFESUS 4:32-5:8 
MAZMUR 1:1-4,6
LUKAS 13:10-17 

Efesus 4:32-5:1 
Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. 
Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih. 

Dalam segala hal di kehidupan ini selalu diwarnai pro kontra untuk menyatakan suatu pendapat, pilihan, dan keputusan. 

Setiap orang meyakini pendapatnya, pilihannya, keputusannya adalah benar dan pendapat, pilihan, keputusan orang lain itu salah atau tidak sebaik dirinya. 

Menurut anda: manakah yang lebih penting dan berguna antara peraturan dan perbuatan kasih? 

Dalam bacaan Injil hari ini menurut kepala rumah ibadat, yang lebih penting adalah mentaati peraturan daripada berbuat baik menolong orang lain. 

Lukas 13:14 
Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." 

Peraturan hari Sabat tercantum dalam

Keluaran 31:14 
Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya. 

Menurut anda, 
Apakah Yesus melanggar peraturan hari Sabat? Benarkah tindakan kepala rumah ibadat berpegang teguh pada peraturan? 
Anda setuju Yesus atau kepala rumah ibadat dalam hal menolong orang sakit di hari Sabat? 

Sepintas sepertinya mudah memutuskan bahwa perbuatan baik lebih penting dari pada peraturan. 

Tetapi kenyataannya ada sebagian orang masih terpaku pada keteguhan prinsip disiplin dan ketaatan peraturan adalah hal utama di dalam hidupnya. 

Contoh kasus pernah terjadi

Umat katolik didata dan dicatat didalam kartu keluarga katolik di masing-masing lingkungan sebagai anggota gereja Katolik di suatu wilayah tertentu. 

Kartu keluarga katolik berguna bila ada keperluan : pemberkatan rumah, baptis, mengurus perkawinan dan kematian anggota keluarga, dsbnya. 

Bila ada umat katolik tidak ada kartu keluarga katolik meminta bantuan untuk mengurus salah seorang keluarganya yang meninggal dunia; bagaimana anda ketua lingkungan menangani hal ini? 

Jika anda termasuk teguh memegang peraturan maka akan menolak dan tidak akan membantu mengurusi kematian umat katolik di lingkungan anda yang tidak terdaftar dalam kartu keluarga. 

Nah, disinilah muncul pro dan kontra. 
Anda pembaca renungan ini pasti ada yang setuju dan tidak setuju. 

Yesus menegor kepala rumah ibadat yang bersikap munafik sebab ternyata ia juga melanggar peraturan hari Sabat. 

Lukas 13:15 
Tetapi Tuhan menjawab dia, kataNya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? 

Seandainya kepala rumah ibadat ini tidak melanggar peraturan hari Sabat; apakah perbuatan Yesus menyembuhkan di hari Sabat dapat dibenarkan? 

Kita simak alasan Yesus menyembuhkan perempuan yang sakit selama 18 tahun akibat ikatan Iblis. 

Lukas 13:11 
Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. 

Lukas 13:16 
Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?" 

Sangat jelas sekali bahwa Yesus berbelas kasihan melihat penderitaan perempuan bungkuk punggungnya selama 18 tahun. 

Penyebab orang menjadi bungkuk tubuh jasmaninya

1) ķarena sakit, tulang belakang keropos 
2) kebiasaan sikap tubuh tidak tegap 
3) akibat membungkuk bikin masakan 
4) akibat dirasuk Iblis 
Tetapi ada pengertian lain dari bungkuk selain tersebut diatas. 

Orang bungkuk itu matanya lebih banyak mengarah ke bawah dan ke samping sebab ia tidak bisa memandang ke depan dan ke atas akibat bungkuknya. 

Penyebab orang bungkuk akibat masalah rohaninya

Fokus perhatiannya pada hal-hal yang berhubungan dengan dunia (=bawah) dan tidak fokus pada hal-hal rohani (=atas). 

1 Korintus 2:13 
Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. 

1 Korintus 2:14 
Manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. 

Orang bungkuk rohani tidak merasa perlu memberi makanan rohani pada roh-Nya sebab lebih mementingkan makanan buat tubuhnya dan kesenangan jiwanya. 

Selanjutnya, 

Ada yang menarik tentang alasan Yesus melepaskan ikatan Iblis menyebabkan perempuan ini selama 18 tahun bongkok punggungnya yaitu karena perempuan ini, keturunan Abraham (=Lukas 13:16). 

Janji Allah kepada Abraham selain diberi seorang anak laki-laki, Ishak : 

1) Abraham menjadi bangsa yang besar 
Kejadian 12:2 ; Kejadian 15:5 
2) Abraham menjadi berkat 
Kejadian 12:2b-3  
3) Menjadi bapa sejumlah besar bangsa 
Kejadian 17:3-5 
4) Keturunannya menduduki Kanaan 
Kejadian 15:18-20 

Perempuan bongkok ini keturunan dari Abraham dan tentu saja Allah menepati janjiNya (Bilangan 23:19) melalui Yesus menyembuhkan. 

Rasul Paulus mengatakan bahwa janji Allah tidak hanya berlaku bagi bangsa Israel tetapi kepada setiap orang percaya kepada Yesus Kristus. 

Galatia 3:29 
Jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah. 

JADI 

Hendaknya kita mengutamakan belas kasihan didasarkan kasih kepada sesama (Efesus 5:1) supaya kita ringan tangan menolong orang lain dan melepaskan mereka dari penderitaan (Galatia 6:10). 

Peraturan memang penting dan tidak boleh seenaknya melanggar peraturan. 

Namun bila ada hal mendadak dan tidak direncanakan, menyangkut keselamatan dan kepentingan menolong orang yang memang sangat urgen ditolong maka dahulukanlah perbuatan kasih menolong orang dan baru kemudian melaporkan pertanggungjawaban atas pelanggaran peraturan tersebut. 

Sekali lagi, memang hal ini akan timbul pro dan kontra tetapi inilah sikap kita umat kristiani sesuai teladan Yesus. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Minggu, 28 Oktober 2018

BERTOBATLAH DAN BERBUAHLAH









Sabtu, 27 Oktober 2018 

EFESUS 4:7-16 
MAZMUR 122:1-5  
LUKAS 13:1-9 

Injil lukas hari ini mengenai perikop: 
Hal Pertama 
Perumpamaan pohon ara tidak berbuah 

Lukas 13:6-7 
Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!  

Perumpamaan ini ditujukan kepada orang kristen yang tidak berbuah dalam kehidupan rohaninya. 

Penyebabnya adalah sikap hati yang tidak fokus kepada Tuhan Allah atau dengan katalain sikap mendua-hati; antara Tuhan dan kepentingan kedagingan. 

Hari senin sd jumat fokus urusan dunia dan menomor-duakan Tuhan karena beranggapan hari minggu harinya Tuhan dimana ia sudah beribadah di gereja. 

Ada baiknya membaca dan renungkan perkataan Yesus tentang mamon yang menghalangi untuk fokus kepada Tuhan. 

Lukas 16:13 
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. 

Orang yang mengandalkan mamon akan mengalami banyak masalah di hidupnya sebab pikiran dan hatinya terjerat olehnya sehingga relasinya dengan Tuhan makin hari makin jauh. 

Inilah sebabnya Yesus peringatkan kita umat kristiani untuk hidup berbuah agar manusia rohani kita tidak mengutamakan hal-hal duniawi sebagai tujuan hidupnya. 

Hal Kedua 
Dosa dan penderitaan 

Lukas 13:1 
Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan. 

Lukas 13:4 
atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? 

Pada jaman itu, berpandangan bahwa penderitaan itu disebabkan oleh dosa.
Jika seseorang mengalami musibah dan bencana hebat, masyarakat berpendapat akibat dosa. 

Seperti hal pertanyaan tentang seorang buta sejak lahir pada : 
Yohanes 9:1-2 
Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" 

Apa jawaban Yesus pada peristiwa yang diajukan pada ayat 1 dan ayat 4 itu?  

Yesus menentang pandangan orang saat itu bahwa orang galilea dibunuh pilatus dan 18 orang mati ditimpa oleh menara di kolam siloam adalah akibat dosa mereka. 

Bencana/musibah atau kematian yang mengerikan "belum tentu" dianggap hukuman atas dosa mereka. 
buktinya : 

Ayub mengalami musibah ladangnya terbakar, hartanya dirampok dan anaknya tewas dalam waktu hampir bersamaan. tentu saja sahabatnya dan orang lain menyimpulkan Allah menghukum Ayub. 

Padahal tujuan Allah hendak proses ayub melalui musibah dan sakit kusta, ternyata penderitaan ayub hanya ujian buat ayub. 

Pada peristiwa yang terjadi di ayat 1 dan ayat 4, Yesus menekankan bahwa mereka harus bertobat sebab jika tidak bertobat kamu semua akan binasa atas cara demikian (ayat 3 dan ayat 5). 

Sering orang bertanya : kenapa orang jahat itu panjang umurnya sedangkan orang benar itu pendek umur.

Kita dingatkan apa yang Yesus katakan biarlah ilalang tumbuh diantara gandum (Matius psl 13) dan pada akhir jaman barulah akan dipisahkan dimana yang benar akan bahagia dan yang jahat akan menderita (Matius 25:31-46). 

Tetapi ada orang menganggap dirinya tidak berdosa, menurut dirinya sendiri. 
Apakah benar demikian? 

1 Yohanes 1:8 
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. 

Allah itu panjang sabar, IA berikan kesempatan orang jahat itu bertobat.
namun sering orang cuek, acuh tak acuh terhadap dosa dan nanti akan terlambat untuk menyesali kenapa tidak cepat-cepat bertobat. 

Roma 2:4-5 
Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun kamu kepada pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, kamu menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. 

Kasihan sekali !!! 
buanyak orang akan binasa karena "kesombongan diri" menganggap diri benar dan merasa tidak berdosa. 

Jangan sampai menyesal di kemudian hari setelah meninggalkan dunia ini, seperti kisah orang kaya dan Lazarus (baca Lukas 16:19-31). 

Oleh sebab itu, 
kita mesti yakin bahwa Tuhan itu amat sangat baik kepada manusia. 

Penderitaan dan musibah yang terjadi bukan Tuhan yang merancangnya apalagi menghukumnya sebab penyebabnya kita sendiri yang berbuat salah dan dosa. 

Memang adakalanya penderitaan kita alami sebagai ujian iman kita agar makin kuat menghadapi tantangan hidup. 

Semoga kita menyadari kelemahan diri kita dan pasti setiap hari berbuat kesalahan dan dosa maka segera mohon ampun pada Allah sebab kita tahu bahwa 

1 Yohanes 1:9 
Jika kita mengaku dosa kita, 
maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 


Salam Kasih, 
Surya Darma