Kamis, 18 April 2013

MILIKI HATI HAMBA












Dalam pasal 21 Injil Yohanes, murid2 Yesus kembali lagi pada kehidupan sebagai nelayan setelah mengalami "keterkejutan" menyaksikan betapa Yesus yang mereka harapkan menjadi pemimpin yg membebaskan bangsa mereka dari belenggu penjajahan bangsa Romawi, ternyata harus mati tergantung di Salib, yang menurut pemahaman mereka berarti suatu kekalahan, yang mengecewakan hati.

Yesus paham betul karakter murid2 dan Yesus sekali lagi mengulangi mukjijat yang pernah terjadi dalam Lukas 5:1-11 dimana Jala mereka koyak oleh banyaknya ikan setelah semalam suntuk tak seekor ikanpun diperoleh....

Pada kesempatan inilah Yesus memanggil Petrus menggembalakan umat dan menyadarkan Petrus & para rasul lainnya akan tugas dari Yesus untuk mewartakan kabar gembira tentang keselamatan kepada banyak orang di Yudea, Galilea dan Samaria, bahkan sampai ke bangsa2 lainnya (baca kitab kisah para rasul).

Pelajaran apa yang bisa kita petik dari pengalaman Petrus dan rasul lainnya setelah mengalami guncangan iman?

Bagaimana tugas perutusan yang kita emban untuk mewartakan kabar gembira tentang Yesus Kristus kepada banyak orang termasuk kepada domba-domba yang hilang yakni kepada umat katolik yang sudah meredup imannya oleh karena tak kuasa menahan beratnya beban yang menekan hidup mereka sehingga mereka kembali lagi pada kebiasaan atau sikap hidup lama sebelum mereka di-baptis.

APA YANG KITA HARAPKAN DARI YESUS SETELAH KITA DIBAPTIS

Cobalah kita flashback saat pertama kali kita "jatuh cinta pada Yesus"
Bertanyalah pada hati kita : apa yang saya inginkan dari Yesus ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dalam hidup kita?

Bukankah kita juga seperti Petrus dkk yang berharap agar kehidupan kita lebih baik,lebih sukses,lebih berhasil, mendapatkan kemudah2an, rejeki makin bertambah, dan sebagainya.

Lalu setelah sekian lama mengikuti Yesus, lho ternyata usaha bisnisku makin seret, karirku di kantor stagnan rejekiku makin sulit, bahkan sekarang jadi penyakitan karena stress.

eh, mendingan dulu sebelum dibaptis kehidupanku ga seperti sekrang kian sulit, tak jarang terjadi benturan sana sini dengan sesama umat katolik.

dan akhirnya mulai tinggalkan gereja dan iman menjadi "dingin".

What Next ?

Yesuslah yang berinisiatif mendatangi murid2Nya dalam Yohanes pasal 21.
Demikian juga terhadap diri kita ; ketika hati kita menjauh dari Tuhan, biasanya Tuhan utus orang2 disekitar kita menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk membawa kita kembali melalui teman kita, saudara kita, atau melalui Ekaristi, melalui bacaan harian & bacaan rohani, melalui syair dan alunan lagu-lagu rohani, dsbnya.

Persoalannya adalah :
apakah kita mau membuka hati sperti Petrus dkk ketika sadar bahwa Yesus kembali mengingatkan mereka melalui mukjijat jala koyak karena banyaknya ikan.
 
APA YANG KITA KERJAKAN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PERUTUSAN

Ketika Petrus ditanya Yesus : apakah engkau mengasihiku sampai 3x?
seandainya kita ditanya demikian, apakah jawaban kita?

Dan jika Yesus meminta kita seperti Yesus meminta Petrus menggembala kan umat, apakah jawaban kita?

Yohanes 21:18
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."

Bersediakah kita diutus ketempat yg tidak kita kehendaki?

Banyak orang mau melayani hal-hal yang dia sukai namun menolak jika tidak sesuai dengan keinginannya!

Ada lagi orang melayani dengan motivasi mencari popularitas, jabatan, bahkan ada yang berkedok pelayanan tetapi ada tujuan bisnis tersembunyi demi kepentingan diri sendiri.

Lihatlah sekarang ini banyak motivasi dan tujuan melayani dicemari oleh keinginan kepentingan pribadi.
Mereka lupa bahwa tugas melayani atau istilah Yesus menugaskan kepd Petrus adalah :
"gembalakanlah domba-dombaku"

Lihatlah juga sekarang ini berapa banyak orang segan atau tidak mau terlibat dalam pelayanan dengan berdalih nanti saja setelah pensiun, setelah anak2 besar dan sebagainya.
Mereka lebih mementingkan diri sendiri dan keluarga sendiri.
atau setidaknya mereka pikir cukup pergi beribadah seminggu sekali dan bolehlah menyumbang dana sebagai kompensasi ketidak-terlibatan dalam melayani sesama.

Lalu
Apa yang harus kita kerjakan dalam menanggapi tugas perutusan kita :

1. Sadarilah bahwa melayani sesama
    adalah tugas perutusan dari Yesus
    "gembalakanlah domba-dombaKu"

2. Ungkapan kasih kita kepada Yesus
    melalui pelayanan kepada sesama

3. Bersihkanlah hati kita dari segala
    motivasi dan keinginan "daging"

4. Bersikaplah seperti seorang hamba
    yang hanya bertujuan senangkan
    hati majikannya, artinya milikilah
    hati hamba demi senangkan Tuhan
5. Taat dan Setialah dalam tugas
    perutusan dan jangan menyerah
    bila kesukaran menghadang

renungan dari injil Yohanes pasal 21 ini mengajak kita menyadari bahwa kita harus menyelaraskan sikap hidup kita sesuai dengan sikap hidup yang Tuhan kehendaki agar kita siap sedia melaksanakan tugas perutusan kita "menggembalakan umat" dalam arti membawa banyak orang kepada kasih Yesus.

Milikilah hati hamba dalam menjalani tugas perutusan dan tetap setialah didalam menghadapi tantangan dan dengan landasan kasih maka kita akan mampu mengatasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com