Sabtu, 16 Juni 2012

KEKUDUSAN











Sejak semula ALLAH menghendaki kita hidup dalam kekudusan namun kenyataannya seringkali kita kurang peduli bahkan mengacuhkannya karena "kedagingan kita".
(Baca Galatia 5:16-21)

Ketidak-kudusan sudah menjalar di segala bidang kehidupan termasuk dalam pelayanan rohani sekalipun.

Kitab 1 Samuel 2:11-36 dikisahkan tentang ketidak-kudusan Imam Eli dan 
anak-anaknya Hofni & Pineas.

Setiap persembahan umat diambil oleh kedua anak Imam Eli untuk diri sendiri (ayat 12-17) bahkan mereka berbuat cabul dengan perempuan-perempuan yang melayani 
didepan pintu Kemah Pertemuan (ayat 21)

Imam Eli hanya menegur perbuatan anak2nya (ayat 23-25) bahkan turut menikmati hasil kejahatan anak2nya (ayat 29).

Roma 5:12
Sama seperti dosa telah masuk oleh satu orang dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang telah berbuat dosa.

Ketidak-kudusan pelayanan Mezbah Tuhan berdampak Tabut Perjanjian tercemar dan dirampas musuh yaitu oleh orang Filistin dan Imam Eli beserta anak2nya mati menanggung dosa perbuatan mereka. (pasal 4)

PELAJARAN DAN PERINGATAN BAGI KITA SEMUA AGAR HIDUP DALAM KEKUDUSAN.

Terlebih kita yang sudah terjun dalam pelayanan rohani (=Imam Eli & anak)
kita dituntut 100% memurnikan segala bentuk Motivasi yang tidak berkenan bagi ALLAH sebab IA maha tahu apa yang tersurat dan tersirat dalam hati kita.

Roma 6:19
Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu.
Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota2 tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan maka ...

Sekarang kamu harus menyerahkan anggota2 tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu pada pengudusan.

Apa yang terjadi pada Imam Eli dan anak2nya menjadi peringatan bagi kita yang sekarang terlibat dalam pelayanan meskipun kekudusan ini berlaku setiap orang namun bagi yang sudah mengenal kebenaran Firman TUHAN  bahkan sudah mengecap kasih karunia TUHAN,
hal kekudusan amat sangat penting.

ALLAH sangat keras kalau sudah menyangkut masalah kekudusan.
Bacalah dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru.
Rasul Paulus yang begitu piawai dalam pelayanannya harus terima kenyataan bahwa ia mengalami aniaya dan penderitaan berat karena sebelum ia bertobat ia tidak jaga kekudusan padahal ia seorang ahli taurat yg sangat paham kitab Taurat.

Begitu juga jaman sekarang ini, lihatlah jika tidak menjaga kekudusan apalagi sampai mencemarkan Mezbah TUHAN, akibat yg harus ditanggung oleh orang yg melakukannya akan ditegor keras oleh ALLAH dan jika menolak tegoran dg berbagai dalih maka apa yang terjadi pada Hofni dan Pineas, sangatlah mungkin dapat terjadi pada orang tersebut.

Lukas 12:2-3
Waspadalah terhadap ragi yaitu kemunafikan orang farisi.
Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka,
Tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak diketahui.

Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang dan
Apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.

DAMPAK KETIDAK-KUDUSAN DALAM KOMUNITAS KRISTIANI

Kita bisa belajar dari kesalahan Musa yang tidak menjaga kekudusan krn melanggar perintah ALLAH.

Bilangan 20:12 (baca ayat 2-13)
TUHAN berfirman kpd Musa & Harun
karena kamu tidak ppercaya kepada KU, tidak menghormati kekudusanKU didepan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan KUberikan kepada mereka.

padahal kalo kita pikir kesalahannya "kecil" menurut pandangan kita manusia tapi pandangan ALLAH berbeda. Musa memukul bukit batu dua kali padahal disuruh TUHAN hanya satu kali saja tongkat Musa pukul bukit batu dan airnya keluar.

Dalam Perjanjian Baru, Paulus juga menekankan perihal kekudusan,
Roma 11:16
Jikalau roti sulung adalah kudus dan jikalau akar adalah kudus maka cabang2 juga kudus.
(Baca selengkapnya sampai ayat 24)

Dalam komunitas rohani, hal seperti ini juga berlaku.
Jika ada salah satu anggotanya tidak menjaga kekudusan dalam melayani umat untuk kepentingan diri sendiri, apalagi berbuat seperti Hofni&Pineas
maka tak heran timbul kegoncangan pada komunitas tersebut bahkan timbul perpecahan didalamnya.

1 Korintus 5:6-8
... tidak tahukah kamu bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan.
Buanglah ragi yang lama supaya kamu menjadi adonan yang baru sebab kamu memang tidak beragi ...

karena itu marilah kita berpesta
bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan tetapi dengan ROTI TIDAK BERAGI  yaitu KEMURNIAN dan KEBENARAN.

Artinya apa?
Kita melayani dengan motivasi benar bukan karena ingin dipuji, disanjung apalagi diboncengin kepentingan mencari uang buat diri sendiri dg berkedok pelayanan.
Ingat jangan mengulangi kesalahan Hofni dan Pineas.

BAGAIMANA MELAYANI DENGAN SIKAP DAN MOTIVASI YANG BENAR

Berulangkali kebenaran firman kita dengar bahwa melayani berarti memberi dengan hati tulus sebagai ungkapan syukur kepada TUHAN yang telah memberkati dan memelihara hidup kita.
Jadi bukan menuntut harus menerima sesuatu dari pelayanan untuk kepentingan diri sendiri.

Filipi 2:2-4
hendaklah kamu sehati sepikir dalam
satu kasih,satu jiwa,satu tujuan, dg tidak mencari kepentingan sendiri
atau puji-pujian yg sia-sia, sebaliknya
Hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri dan
Janganlah tiap-tiap  orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri tapi kepentingan org lain juga

2 Korintus 4:1-2
Oleh kemurahan ALLAH, kami menerima pelayanan ini, karena itu kami tidak tawar hati tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan;
Kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman ALLAH.
Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang dihadapan ALLAH.
(Baca selengkapnya hingga ayat 15)

KESIMPULAN

Jadilah ranting-ranting yang melekat pada pokok pohon anggur.
Milikilah kasih sbagai dasar pelayanan
(Baca Yohanes pasal 15)

Waspadalah jangan sampai pelayanan kita sia-sia dan TUHAN tidak berkenan sebab sebagai pelayan, kita hanya mengerjakan apa yang TUHAN perintahkan agar supaya tidak terjadi pada diri kita seperti peringatan

Matius 7:21-23
Bukan setiap orang yang berseru kepadaKU : TUHAN, TUHAN !
akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga
melainkan dia yang melakukan kehendak BAPAKU yang di Sorga.

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKU: TUHAN, TUHAN bukankah kami bernubuat demi namaMU dan mengusir setan demi namaMU dan mengadakan banyak mukjizat demi namaMU juga?

Pada waktu itulah AKU akan
berterus terang kpd mereka dan berkata :
AKU tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah daripadaKU, kamu sekalian pembuat kejahatan!

Demikianlah pelajaran dan peringatan mengenai KEKUDUSAN ini kita terima dan kita kerjakan masing2 tanpa menuding orang lain.

Sekali lagi KOSONGKAN diri kita dari segala keinginan daging seperti yang YESUS kerjakan (Filipi 2:5-11)
dan KASIH sebagai landasan bagi perziarahan dan pelayanan kita selama hidup di bumi ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com