Minggu, 23 September 2012

KEDEWASAAN ROHANI











Kecanggihan tehnologi mendominasi dan menjangkau sampai ke pelosok dunia. Dampaknya sangat terasa dan terjadi perubahan drastis cara orang berkomunikasi.

Bidang kerohanian juga menggeliat, bisa dilihat setiap pagi di bbm kita atau di email kita dikirimi kata-kata bijak, renungan rohani, bacaan harian, hingga lelucon yang mengundang senyum dan tawa.

Berhubung semakin membanjirnya kiriman bbm/email yang bernuansa rohani, tidak sedikit orang mulai merasa terganggu dan tidak mau lagi baca (dihapus) setiap dapat bbm atau email termasuk yang berisi hal2 rohani.

Untuk hal2 rohani mulai terlihat gejala orang mulai jenuh dan berharap ada "angin segar". Tidak sekedar NATO (No Action Talk only) namun mereka bertanya  :"mana hasilnya?" artinya orang mau lihat apa tindakan nyata? Jadi bukan hanya teori atau sekedar renungan atau bacaan2 rohani saja.

Yakobus 2:22
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

Bicara soal iman itu sangat sensitif.

Pada masa awal iman percaya pada Yesus Kristus menggebu-gebu, lalu seiring berjalannya waktu kegairahan mulai perlahan-lahan memudar yg disebabkan banyak hal yg mampu menarik perhatian unt "menjauh" dari Yesus Kristus atau dg kata lain sudah mulai "tidak rutin" lagi ke gereja atau segala yg berhubungan dg gereja.
Waktu lebih banyak terpakai urusan mencari uang.

atau bisa juga ketika keadaan sedang sulit, sering k gereja dan mau terlibat dalam tugas2 gereja namun setelah Tuhan memberikan jalan keluar apalagi breakthrough ada terobosan keuangan, biasanya mulai berubah prioritas yg lebih menomor satukan hal2 berhubungan dgn uang daripada terlibat aktif di gereja.

atau ketika mengalami penyakit atau sudah berlimpah materi namun kena sakit parah atau jiwanya kering dsb
mulai aktif di gereja namun begitu ia mulai sembuh atau tidak kering lagi jiwanya... nah, biasanya ia akan melepaskan tugas2 gereja untuk kembali terlibat dalam urusan uang.

Pertumbuhan Iman itu pasang surut dipengaruhi situasi tubuh,jiwa,roh yang melanda diri seseorang.
Ketika sedang "surut" maka beralih mau mengerjakan tugas2 gereja dan kesehariannya banyak berhubungan dg kerohanian.
Sebaliknya jika keadaannya sedang "pasang" maka ia lebih prioritas mengurusi hal-hal  berbau uang.

Oleh sebab itu, kita perlu menyadari bahwa rohani juga membutuhkan pertumbuhan sebagaimana tubuh kita bertumbuh seiring bertambah umur. Rohani kita juga perlu tumbuh menuju kedewasaan rohani.

Seperti apa kedewasaan rohani itu?
Secara sederhana dapat kita katakan dewasa rohani itu sudah mampu mandiri dan bertanggung-jawab atas iman kepercayaan kpd Yesus Kristus.

MANDIRI

Mandiri secara dewasa rohani artinya tahu akan kebutuhan imannya yang perlu diberi "makanan rohani" berupa Firman Tuhan & ajaran gereja katolik
Dan juga membangun hubungan dg Tuhan didalam doa dan saat teduh,
tanpa perlu didorong orang lain.

Sama hal-nya makanan jasmani, saat kita lapar, kita mencari makanan.
Jika kita tidak makan maka tubuh kita akan sakit. Begitu juga roh kita akan sakit dan akibatnya menjalar ke hal2 yg akan membahayakan iman.

Bacaan hari ini tgl 5 Sep Luk 4:38-44
(43) Yesus berkata kepada mereka: juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.

Juga pas bulan Sept ini gereja katolik mengajak umat masing2 lingkungan untuk tertarik dalam PI atau PA yg tahun ini melalui Lectio Divina.

BERTANGGUNG-JAAWAB

Sebagai umat beriman Katolik maka kita ada kewajiban lho ...
Masih saja kita temui, orang katolik "lupa" bahkan tidak mengerti jika ia bertanggung-jawab tidak saja pada dirinya tetapi kepada orang lain juga
(Ingat amanat agung Mat 28:18-20 dan Lukas 4:34).

Tidak mau peduli dg perkembangan rohaninya. Masih terlena jadi bayi bayi rohani saja dan tidak tertarik menjadi dewasa rohani, padahal sdh bertahun-tahun bahkan puluhan tahun menjadi umat Katolik.

Ibrani 5:12-14
sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Sebagai umat beriman Katolik, sudah waktunya kita pertanggung-jawab
pertumbuhan iman kita menjadi dewasa rohani.

Jika iman sudah bertumbuh dewasa, jagalah dan setialah hingga akhir.
Iman saja tidak cukup jika tidak disertai dgn perbuatan.

Sadarlah dimulai diri kita, orang2 yg kita sayangi dan yg disekitar kita
hingga kepada orang lain bahwa KEDEWASAAN ROHANI itu PENTING.

Kolose 2:6-7
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Hal-hal apa saja yg perlu kita ketahui agar kita menuju kedewasaan rohani yg dapat kita tularkan kepada orang lain yg berarti kita telah mandiri dan bertanggung jawab rohani kita telah tumbuh dewasa hingga berbuah.

Kedewasaan rohani adalah buah dari keputusan kita mau membangun iman yang berdaya tahan terhadap segala tantangan hidup agar supaya kita mampu mandiri & bertanggung- jawab atas iman percaya kpd Yesus.

Mau menjadi dewasa rohani itu adalah suatu keputusan, bukan karna himbauan atau diwajibkan, apalagi paksaan Tuhan. (Ingat : Free Will)

Butuh proses agar bisa mandiri dan bertanggung-jawab. Lihatlah anak kecil berjuang keras sampai mampu berjalan bahkan berlari, juga bgmn perjuangan masa kecil menuju masa remaja dan masa dewasa.

Begitu pula Iman kita.
Apakah kita biarkan saja tetap kecil terus & tidak ada keinginan tumbuh
menjadi besar?  atau
Keinginan iman bertumbuh sih ada
tapi tak mau berjuang keras seperti anak balita belajar berdiri dan berlari artinya tidak bertanggung-jawab pada kebutuhan iman-nya.
MAU berubah menjadi baru tetapi pakai cara hidup yg lama. Ya ndak iso

Rajin beribadah di gereja namun perilakunya sehari-hari menyakiti atau merugikan orang lain, artinya bungkus/kemasannya bagus yaitu rajin beribadah tetapi Isinya tidak mencerminkan keindahan bungkusnya.

Lukas 5:37-38
Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur.
Tetapi anggur yg baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.

Begitu juga MAU dewasa rohani tapi dengan gaya hidup lama yg malas membaca kitab suci, tidak tertarik ikut pendalaman alkitab, kalo baca renungan yg pendek, yang singkat saja karena malas baca yg panjang dg alasan bertele-tele.
Intinya semau gue aja ... bergantung pada suasana hatinya.

Hidup ini harus ada maknanya.
Buat apa kita memakai "topeng", dari luar, penampilan kita indah, cantik agar dipuji banyak orang namun sebaliknya dibagian dalam diri kita menyimpan "kebusukan hati"

Genaplah nas kitab suci dari kitab PL
1 Samuel 16:7
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

APA YANG HARUS KITA BENAHI AGAR IMAN KITA BERTUMBUH DEWASA

Salah satu dari sekian banyak cara adalah membaca buku-buku rohani terutama yg berhubungan dengan kedewasaan rohani.
Supaya lebih mudah memahaminya alangkah bijaknya jika kita ada mentor atau pembimbing rohani atau kita bisa ikuti seminar-seminar rohani termasuk seminar kedewasaan rohani lebih dikenal dg istilah Seminar BCM (Basic Christian Maturity).

Dalam buku BCM diberikan panduan dan pengertian tentang bagaimana kita memperbaharui sikap hidup kita agar sejalan dengan kehendak Allah.

Ada 8 sesi atau 8 topik yg dibicarakan
1. Mengasihi Allah
2. Mengasihi Sesama
3. Iman
4. Bimbingan Allah
5. Dunia dan Komunitas Kristiani
6. Mengatasi Daging
7. Memperbaiki Perbuatan Salah
8. Menanggulangi Kerja roh2 jahat

1 Petrus 2:2
Jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,


MATERI SEMINAR KEDEWASAAN ROHANI (BCM) - Pendahuluan

Seperti yg pernah dibahas di millis ini banyak orang TAHU sesuatu namun kurang mendalami maknanya agar MENGERTI atau MEMAHAMI sesuatu yang ia ketahui.

begitu juga halnya, setiap orang tahu bahwa : dalam hidup ini berbuatlah banyak kebaikan, jauhilah perbuatan yang jahat yang melukai orang lain namun seringkali perilaku kita telah merugikan kepentingan orang lain.

kita tahu harus mengasihi TUHAN tapi perbuatan kita justru sebaliknya lebih mengarah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.

pada umumnya kita sangat yakin sudah mengasihi Tuhan karena kita pikir tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berdusta atau sudah menuruti 10 perintah Allah.  Benarkah demikian???

memang kita tidak membunuh dgn senjata tajam namun seringkali mulut kita mengeluarkan kata2 tajam yang melukai hati orang lain bahkan dgn tidak disadari kita sudah membunuh orang lain melalui kata2 kita.

memang kita tidak mencuri tapi sadar kah kita seringkali kompromi dengan pikiran dan prinsip kita sendiri ( 2-3 tahun lalu tema Pendalaman iman : korupsikah aku?)


jika kita pegawai, sering bolos dg berbagai alasan, itu termasuk mencuri waktu karena kita kerja dibayar setiap menitnya dari gaji kita.
Apalagi jika dg sengaja memanipulasi laporan keuangan perusahaan dgn berdalih : mau lapor benar atau tidak, toch tetap saja petugas pajak cari2 kesalahan kita.

banyak kompromi yg kita lakukan dg berasumsi sesuai prinsip kita.
sedangkan Allah melarang kita berbuat dosa. Arti dosa sering kita bilang itu bukan dosa tapi kelemahan
DOSA adalah tidak berbuat sesuai dg kehendak Tuhan.
 

darimana tahu kehendak Tuhan?
Yach umumnya kita ketahui dari alkitab,tapi kita kompromi dg katakan yang penting saya banyak berbuat baik daripada baca alkitab namun ga melakukan perbuatan baik.

darimana tahu kebenaran Tuhan jika tidak bergaul karib dengan Tuhan.
Baca dan renungkan firman Tuhan senin-kamis (jika sempat ada waktu) Berdoa terburu-buru, rutinitas doa pagi, doa makan,dan doa malam.
Itupun berdoa formal berdasarkan teks doa di Madah Bakti/Puji Syukur. 

 
bukan berarti tidak boleh berdoa dg cara demikian namun jika berdoa dari  kata hati kita menunjukkan keintiman hubungan kita dengan Tuhan yang boleh kita panggil BAPA, oleh Anugerah Yesus telah menebus kita manusia

darimana mau mengasihi Tuhan jika kita tidak tahu apa yg menjadi kesukaan Tuhan?
Menurut kita itu baik namun belum tentu baik bagi orang lain.
Nilai-nilai kebaikan sejati itu hanya ada pada Tuhan saja.
Jika nilai2 kebaikan berdasarkan cara pandang, cara pikir kita seperti itu maka akan timbul kekacauan. Setiap orang mengatakan nilai2 kebenaran dirinya adalah paling benar

Markus 7:9
Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.

JADI

Mengasihi Tuhan dengan hati tulus tanpa motivasi lain seperti misalnya menuntut balas jasa berkat mukjijat karena sudah menuruti kehendakNYA
adalah pintu masuk meniti kehidupan yang berkenan bagi Tuhan.

Dengan bergaul karib dengan Tuhan maka akan timbul kasih kita yang sungguh2 mengalir dari relung hati nurani kita yang terdalam.

Hati kita menjadi jernih dan menjaga agar selalu bersih dari kotoran nafsu kedagingan dan menjaga perilaku kita agar jangan sampai melukai hati Tuhan karena kita mengasihiNYA dari lubuk hati kita, bukan sekedar di bibir saja namun hati kita menjauh dariNYA

Jika kita mengasihi Tuhan maka kita mengerti apa yang menjadi kesukaan Tuhan agar IA tertawa gembira karna perbuatan kasih kita.

Yohanes 14:15
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
14:12
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu...

Sudah waktunya kita menjadi dewasa rohani dengan berbuat secara dewasa bukankah setiap akhir misa ekaristi pastor menyuruh kita : "pergilah, kita diutus" Amin.

Kita sendiri yang tahu seberapa dalam aku mengasihi Tuhan? Mungkin kita bisa "bersandiwara" di depan banyak orang namun Tuhan mengetahui seberapa dalam iman dan kasih kita kepadaNYA.

Semoga kita semakin rendah hati mau terus belajar dan bertumbuh dalam iman dan kerohanian kita.
Kata orang bijak : belajar itu tidak ada habisnya dan tidak mengenal batas umur, apalagi belajar bidang rohani.
(Baca Kidung Agung yg banyak berisi kerinduan Allah kepada kita manusia)

Sekian bagian terakhir kedewasaan rohani ini dituliskan, dengan maksud mengajak kita semua membenahi diri agar semakin hari semakin mencintai Tuhan dan sesama kita.
Saya juga (kita semua) sedang dalam proses perjalanan menuju kedewasaan rohani agar kita semakin mengasihi Tuhan dan juga berbuat kasih kepada sesama melalui kesaksian hidup yang mau melayani.



1 komentar:

Unknown mengatakan...

Bagaimana cara saya bisa mengikuti Seminar Menuju Kedewasaan Rohani, mohon informasinya.
Terima kasih
Berkah Dalem

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com