Senin, 24 September 2012

IMAN BIJI SESAWI














Kebenaran di luar Kebenaran Tuhan atau sering disebut Kebenaran Dunia mengatakan bahwa "sesuatu"yg kecil itu tidak dihargai, tidak dipandang, diremehkan bahkan diabaikan dan tidak sedikit dianggap tidak berguna.
Kebenaran Tuhan justru menghargai sesuatu yang kecil, yang tersisihkan, dan yang tidak dihargai oleh dunia.

1 Korintus 1:27-29
apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.

Seperti perumpamaan biji sesawi,
dikatakan biji yang paling kecil namun mampu bertumbuh lebih besar dari sayuran lainnya bahkan menjadi pohon tempat burung-burung bersarang pada cabang-cabangnya.

Matius 13:32
memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh,
sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.

Sesawi yang dikatakan dalam ayat ini berbeda dengan jenis sesawi kita saat ini yang cepat layu ketika terjemur matahari. Ada beberapa proses yang terjadi pada sesawi, mulai ditanam dari bijinya yg kecil menjadi pohon yg rimbun dan berguna bagi banyak orang.

BAGAIMANA IMAN BERTUMBUH

setiap orang yg telah menerima Yesus dan telah dibaptis di gereja Katolik ataupun di gereja Kristen, tentu mau terus mengenal Yesus lebih dalam.
namun tidak sedikit orang beriman Katolik (termasuk Kristen) yang tidak tahu bagaimana caranya mengenal Yesus; karakter Yesus dan KaryaNYA.

dari minggu ke minggu pergi ke gereja sebatas tahu kebenaran bahwa setiap minggu wajib ke gereja dan menerima Sakramen Ekaristi.
mungkin ada yg sudah sekian tahun secara rutin ke gereja setiap minggu bahkan ada yang sudah lebih sekian puluh tahun namun tidak mengerti apa isi homili pastor / romo.

Pastor menyampaikan homili artinya ia sedang menaburkan benih benih firman Tuhan (bacaan Injil) dan menjelaskan maknanya agar umat yg hadir "mengerti" Kebenaran Tuhan.

ketika firman Tuhan ditaburkan dalam bacaan 1, bacaan 2 bacaan Injil dan penjelasan dalam homili Pastor,
apa yang terjadi? bagaimana sikap umat ? Apakah mendengar ?
Jika sudah mendengar, apakah mau menerima kebenaran Tuhan dalam homili tersebut ?
Jika sudah bersedia menerimanya, apakah mau mengunyah kembali apa yg telah didengar, dan merenungkannya, selanjutnya diterapkan dalam tingkah laku hidup sehari-hari?

Kita manusia diberi sepasang mata, sepasang telinga, sepasang tangan, sepasang kaki. Tujuannya buat apa?
Agar kita banyak melihat, banyak mendengar, banyak bertindak kasih melalui sepasang tangan kita dan menjaga sepasang kaki kita dalam kekudusan agar tidak melangkahkan kaki ke tempat2 yang tidak berkenan bagi Tuhan.
Juga mengapa mulut hanya diberi satu mulut, agar supaya kita lebih banyak bertindak mengerjakan dari pada banyak bicara.

Markus 7:16
barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!

Matius 13:14
maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat,namun tidak menanggap

Oleh sebab itu suatu peringatan bagi kita unt menggunakan mata, telinga tangan, kaki, dan mulut kita agar menjaga hati kita tetap bersih.

Amsal 6:16-19
enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan,seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.

Mengapa Yesus sering menggunakan perumpamaan ketika menjelaskan 
Prinsip Kebenaran Tuhan?
 
Menurut apa yang tertulis di Alkitab bhw situasi masyarakat Yahudi pada saat Yesus berkarya adalah mereka hidup dalam hukum Taurat Musa ...
sedangkan Yesus menyempurnakan menjadi hukum Kasih.

Yesus mengajarkan prinsip kebenaran yang dianggap sesuatu hal yang baru yang seringkali bertentangan dengan pengajaran dari para imam dan para ahli taurat yang menjadi pemimpin dan pemuka Bait Allah.

Apa yg telah Yesus ajarkan ternyata menimbulkan banyak pertentangan.
Ketika banyak mukjijat Yesus lakukan membuat pemimpin agama Yahudi "menutup mata iman mereka" dgn mempertanyakan keabsahan ajaran Yesus dan divonis Ajaran Sesat.

Roma 10:3
sebab oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk 

kepada kebenaran Allah.

Manusia cenderung tidak bersedia menerima sesuatu yang berbeda dengan cara yang biasa dilakukan, cenderung mencurigai sesuatu hal yang baru. apalagi menyangkut soal keyakinan iman dan tata cara ibadah amat sangat sensitif, langsung ber reaksi dan memproteksi diri dari segala hal yang berhubungan dengan pembaharuan yang jelas berbeda dengan yang biasa mereka lakukan.

Timbul satu pertanyaan, 

apakah situasi yg dialami Yesus, juga terjadi pada hubungan gereja dengan umatnya?

ADA 3 TAHAP IMAN BERTUMBUH

1. Mendengarkan Firman Tuhan

Dalam homili, Pastur menabur benih firman Tuhan sekaligus memberitakan Kebenaran Tuhan agar umat dapat menerima dan mengerti/memahami.

Sering terjadi umat tidak fokus mendengar homili Pastor, dari renungan / kotbah/pengajaran pewarta katekese. Panca indera Telinga amat sangat penting untuk mendengar firman Tuhan dan pengajaranNya agar kita beroleh pengetahuan kebenaran yang berdampak pada iman.

Roma 10:17
iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Setiap firman dan kebenaran Tuhan yang telah disampaikan meskipun umat ada yg sungguh2 menyimak maupun tidak fokus mendengar namun tetap saja benih firman itu tumbuh berupa tunas-tunas iman.

Yesaya 55:11
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Seperti petani menaburkan benih padi pada sebuah lahan; ada yang masih berbatu-batu, kering, tandus dan jiga ada lahan yg sudah gembur maka akan tumbuh tunas-tunas padi

2. Milikilah dasar iman yg benar

Ibrani 11:1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan
bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.


Iman akan memiliki dasar / pondasi yang benar jika sudah tahu dan mengerti Kebenaran Firman Tuhan.

Lihatlah bagaimana kekuatan iman yang benar dari seorang wanita yg mengalami pendarahan 12 tahun mampu menarik kuasa Tuhan untuk menyembuhkan penyakitnya dari sekian banyak orang yg berdesakan disekitar Yesus. 

 
juga bagaimana iman Yairus yang percaya penuh iman pada Yesus dapat membangkitkan anaknya meskipun saat itu diluar rumah sedangkan anaknya ada dirumah. 

(Baca Lukas 8:43-56)

3. Iman disertai dengan perbuatan

Yakobus 2:22
kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan 

oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

mari hening sejenak, tanyalah pada hati nurani kita : apakah yang telah kuperbuat selama aku hidup didunia ini bagi kepentingan orang lain, diluar keluargaku sendiri ?

seberapa dalam perasaan belas kasih merasuki hati sanubariku? seringkah hatiku terenyuh menyaksikan orang lain mengalami hidup kekurangan & melakukan tindakan kasih menjadi nyata dalam perbuatanku?
apakah aku hanya sebatas turut prihatin namun berpangku tangan atau jika aku "menolong" ada pamrih?

sungguh memprihatinkan realita yg nampak dihadapan kita. Satu sisi, kita menyaksikan betapa sebagian orang hidup dalam kelimpahan materi dan disisi lain, sebagian orang bersusah payah memperoleh materi (=uang).

betapa mudah seseorang memakai uang ratusan juta bahkan milliaran rupiah, hanya sekejab mata untuk berbagai keperluan duniawi maupun keperluan menyumbang menjadi donatur yg mendapat banyak pujian dan dikagumi orang karena melihat kebaikan hatinya.

sedangkan pada sisi lain, kita lihat bagaimana pergumulan seseorang sulitnya mendapatkan uang bahkan buat kebutuhan makan 2x sehari saja harus berjuang keras,

Itulah sebabnya Rasul Paulus banyak menasehati agar kita melakukan perbuatan baik, diantaranya.

Galatia 6:9-10
janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Sadarilah kita perlu memperbesar kapasitas iman kita sesuai prinsip Kebenaran Tuhan.
Beranjaklah dari "tempat tidurmu" menuju kedewasaan rohani. 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com