Sabtu, 09 Mei 2015

RENUNGAN HARIAN 1-9 MEI 2015
















RENUNGAN HARIAN JUMAT 1 MEI 2015

Kisah 13:26-33
Yohanes 14:1-6
Mazmur 2:6-11
Bacaan Injil Yohanes hari ini, sungguh suatu Anugerah Mulia bagi kita
yang Yesus janjikan akan disediakan bagi kita yang percaya kepadaNya.
Yohanes 14:1
janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah,
percayalah juga kepada-Ku, di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.
jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu.
sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.

YESUS MENJANJIKAN RUMAH BAPA SORGAWI
KEPADA ORANG YANG PERCAYA KEPADANYA

semestinya setiap orang yang percaya kepada Yesus menyambut dengan
penuh sukacita bila bisa segera menempati rumah Bapa Sorgawi.

seperti hal-nya, jika kita akan pergi ke luar-negeri ...
biasanya kita sibuk mempersiapkan koper untuk keperluan selama
di luar negeri dan terkadang kita sulit tidur, sehari menjelang berangkat
macam-macam yang kita pikirkan supaya setiba di luar negeri semua
keperluan tercukupi.
lalu, bagaimana persiapan kita akan pergi ke rumah Bapa Sorgawi.
persiapan apa saja yang membuat kita sibuk menyiapkannya?
setahu saya,
banyak orang tidak mau cepat-cepat meninggalkan dunia ini meskipun
tahu di rumah Bapa Sorgawi, katanya luar biasa indahnya dan sangat
membahagiakan karena disitu sudah tidak ada lagi jerit tangis dan
penderitaan melainkan ada sukacita dan kegembiraan senantiasa.
bahkan tidak sedikit orang cemas dan takut meninggalkan dunia ini.
manusia itu cenderung menginginkan yang pasti-pasti,
yang bisa dilihat, bisa diraba, bisa dirasakan, bisa dinikmati, bisa buat
ditabung untuk masa depan, pokoknya bisa segera diterima saat ini.
sedangkan di rumah Bapa di Sorga, kita hanya mendapat informasi
bahwa nanti (=bukan saat ini) disana lebih menyenangkan segalanya
dibandingkan yang kita nikmati di dunia ini.
t e t a p i
itu katanya lho, yang kita baca di Alkitab dan dengar dari pastor / romo
dari penginjil / pewarta yang memberitakan Injil.
lagipula sorgawi itu baru bisa dinikmati n a n t i
setelah kita meninggalkan dunia ini.
ternyata realitanya,
kerinduan orang untuk segera menempati rumah Bapa Sorgawi
belum menjadi prioritas utama karena orang masih asyik menikmati
keindahan dan kegembiraan duniawi.
tahu sih, untuk tiba di rumah Bapa Sorgawi harus melalui
Jesus Airlines dan tiketnya sudah kita terima pada saat kita dibaptis.
status tiketnya : open.
kita tidak mau buru-buru : close.
tiketnya tetap berlaku kapan saat, tidak ada kedaluarsa, masih valid.
ada sebagian orang, menyimpan tiket ke Sorga dengan rapi dan baik
ada juga yang teledor dan lupa dimana ia simpan tiket tersebut
ada yang hilang tiketnya karena ia taroh sembarang tidak menyimpannya
ada yang menukarkan tiket ke Sorga dengan tiket jurusan lain
lebih kacau lagi, dia pikir lebih baik dia tidak naik Jesus Airlines tetapi
Lucifer Airlines karena harga tiketnya dapat discount 70%.
Injil Yohanes hari ini, mengingatkan kita untuk me-manage tiket Sorgawi
yang telah diberikan kepada kita pada saat kita di baptis dan
jangan berpaling dari Jesus Airlines.
SATU-SATUNYA JALAN MENUJU SORGA
HANYA MENGIKUTI JALAN YANG DILALUI YESUS
Yohanes 14:6
kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.


artinya Yesus ada di depan dan kita ada di belakang Yesus.
jangan coba-coba kita berjalan di depan Yesus, karena bisa tersesat
memang banyak jalan-jalan lain yang ditawarkan oleh yang lain
tetapi sudah terbukti, tidak ada seorangpun yang berhasil tiba di Sorga.
seorang teman dari gembala lain, berkata begini :
memangnya kamu yakin, jalan yang kamu tempuh adalah satu-satunya
jalan menuju kebahagiaan.
saya jawab : ya, saya yakin, jalan yang saya tempuh adalah satu-satunya
jalan menuju kebahagiaan sorgawi yang abadi.
bukan kebahagiaan duniawi yang bersifat sementara dan sesaat saja.
Yesus sudah katakan, Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
ngapain lagi kita memilih jalan yang lain ! 
t e t a p i 
Yesus mengingatkan kepada kita, ada 3 hal yang harus kita jalani :
Sangkuli = Sangkal Diri, Pikul Salib, Ikut jalan Yesus.
(baca Lukas 9:22-27)
Lukas 9:23
setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus :
menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
setiap hari, itu dikatakan Yesus.
setiap hari menyangkal diri dan memikul salib.
baru dapat mengikuti Yesus.
menyangkal diri artinya kita memilih taat mematuhi kehendak Tuhan
dengan cara :
menanggalkan, mematikan, dan menguburkan semua keinginan kita
yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
memikul salib artinya kita memilih menerima keadaan hidup seberat
apapun penderitaannya tanpa protes, tanpa komplain kepada Tuhan
meskipun keadaan tersebut bukan disebabkan kesalahan kita.
dengan kata lain,
kita meresponi memikul salib sebagai ujian kesetiaan kita kepada Tuhan.
mengikuti Yesus artinya kita memilih menyerahkan seluruh hidup kita
dipimpin dan dikendalikan Yesus sepenuhnya.


RENUNGAN HARIAN SABTU 2 MEI 2015

Kisah 13:34-52 
Yohanes 14:7-14
Mazmur 98:1-4
Bacaan Injil Yohanes hari ini menegaskan bahwa murid-murid harus
percaya sungguh-sungguh kepadaNya.
dengan percaya kepada Yesus, berarti percaya kepada Bapa.
PERCAYA BAHWA YESUS DI DALAM BAPA DAN
BAPA DI DALAM YESUS
kita pernah dengar pribahasa : "buah itu jatuh tidak jauh dari pohonnya"
sikap dan kepribadian seorang anak mencerminkan sikap dan
kepribadian bapa-nya / ayahnya.

Yohanes 14:7
sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku.
sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.
Filipus, salah seorang murid Yesus, tidak mengerti siapa Bapa
yang dimaksud Yesus.
Yohanes 14:8
kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami,
itu sudah cukup bagi kami."
Yesus menegor Filipus,
Pertama
Filipus tidak mengenal Bapa

Yohanes 14:9 
kata Yesus kepadanya: telah sekian lama Aku bersama-sama kamu,
Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?
barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa;
bagaimana engkau berkata: tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.


Kedua
Tidak mengerti hubungan Yesus dengan Bapa

Yohanes 14:10
tidak percayakah engkau, bahwa :
Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?
apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri,
tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku,
Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
coba kita bayangkan bagaimana perasaan Yesus saat mengatakan :
telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus,
....... namun engkau tidak mengenal Aku?

terkesan ada perasaan kecewa, ada perasaan gemas,
padahal sudah sekian tahun berkumpul bersama;
sudah diajarin dan sudah melihat apa yang Yesus lakukan,
ternyata masih saja tidak mengerti bahkan dikatakan tidak percaya?
bagaimana dengan kita?
kitapun seringkali bersikap seperti Filipus (ayat 8) atau Tomas (ayat 5)
atau bisa juga seperti Petrus menyangkal Yesus 3x sebelum bertobat.
kita tahu Yesus mati di kayu salib untuk menebus kita manusia,
kita juga sudah di-baptis Katolik sebagai tanda kita percaya Yesus
kita kudu mesti belajar dari tegoran Yesus kepada Filipus,
supaya kita sungguh percaya dari kedalaman hati kita,
bukan sekedar mengucapkan kata percaya ...
kita tidak tahu mengapa Filipus belum sungguh mengenal Yesus
padahal sudah 3 tahun bersama-sama dengan Yesus.
suatu pelajaran buat kita,
untuk mengenal siapa sesungguhnya Tuhan Yesus,
kita harus bergaul karib dengan Tuhan Yesus di dalam doa dan firman
 supaya semakin hari roh kita semakin peka dan intim bersamaNya.
dengan mengenal Yesus, berarti kita juga mengenal Bapa
demikian perkataan Yesus kepada Filipus.
memang sulit untuk dimengerti bila belum mengenal Yesus
 ( prioritaskan waktu spesial, renungkan, dan lakukan ).

SIAPA PERCAYA KEPADA YESUS, HENDAKNYA MELAKUKAN
PEKERJAAN / PELAYANAN YANG DILAKUKAN YESUS

Yohanes 14:12
Aku berkata kepadamu:
sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga
pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang
lebih besar dari pada itu.....
sangat disayangkan bila seseorang percaya kepada Tuhan Yesus
hanya berfokus pada minta...minta...minta... duit - harta - bisnis sukses.
kita bisa baca dan renungkan Yohanes 14:12 :
apa yang Yesus kehendaki supaya kita melakukan pekerjaan / pelayanan
seperti yang Yesus sudah lakukan !!!
kita ini anak-anak Allah,
jelas dong kita mau menyenangkan Allah sebagai Bapa kita
kita tidak bisa menjadi anak-anak Allah yang merengek-rengek minta
segala sesuatu yang berhubungan dengan duit / harta duniawi.
seringkali yang membuat seseorang sepertinya terus-menerus cari duit
duit dan duit meskipun sebetulnya sudah lebih dari cukup kebutuhan
hidupnya dan keluarganya, semua itu disebabkan
ada "kekuatiran yang berlebihan" sehingga terus menumpuk harta
dan mengabaikan bahkan melupakan bahwa harta dunia tidak dapat
dibawa serta ketika tiba saatnya harus meninggalkan dunia ini.
Matius 6:19-21
janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi
di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan
pencuri membongkar serta mencurinya
tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga
di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan
pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
karena dimana hartamu berada, disitu juga hartamu berada.
bukan berarti kita tidak boleh mencari duit dan menabung
tetapi hendaknya tidak menjadi fokus utama dan tujuan hidup ini.
dengan demikian
kita mau dengan rela dan sukacita mau menuruti perkataan Yesus
yang meminta kita segera melakukan pekerjaan atau pelayanan
dengan membawa sebanyak mungkin orang-orang supaya datang
dan menyerahkan seluruh hidupnya kepada Yesus.
coba kita dengar perkataan Yesus bahwa kita dapat melakukan
pekerjaan yang lebih besar daripada yang Yesus lakukan.
wow... luar biasa
ayat 12
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga
pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
Yesus saja yakin kita bisa melakukan pekerjaan yang lebih besar
dari yang sudah Ia lakukan;
* mengapa masih ada orang beriman yang  tidak mau melakukan
   pekerjaan atau pelayanan ?
* mengapa ada yang tidak yakin dapat melakukan pekerjaan / pelayanan
   seperti Yesus lakukan, bahkan yang lebih besar ?
* mengapa ada yang melakukan pekerjaan / pelayanan tidak seperti
   yang Yesus lakukan karena motivasi yang tidak tulus hati dan diboncengi
   keinginan- keinginan daging, seperti : mencari pujian manusia demi
   popularitas pribadi, apalagi ada motif untuk kepentingan bisnis.
Semoga kita merenungkan sungguh-sungguh makna bacaan Injil hari ini
supaya iman percaya kita tidak akan pernah luntur sebab kita yakin betul
mempercayai seluruh hidup kita kepada Tuhan Yesus.
dan tidak hanya percaya saja tetapi kita mau segera mengambil keputusan
untuk fokus melakukan pekerjaan atau pelayanan dengan tulus hati dan
penuh kasih kepada banyak orang agar mereka juga mengalami kasih
Yesus didalam hidupnya.


RENUNGAN HARIAN SENIN 4 MEI 2015

Kisah 14:5-18
Yohanes 14:21-26
Mazmur 115:1-4, 15-16
Bacaan Injil Yohanes hari ini, Yesus berulangkali menegaskan bahwa :
siapa saja yang mengasihiNya, maka akan memegang perintahNya dan
melakukan perintahNya, itu terlihat pada ayat 15, ayat 21 dan ayat 23.

ayat 21
barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya,
dialah yang mengasihi Aku.
barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan
Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.
Yudas bukan Iskariot berarti Yudas anak Yakobus (Lukas 6:16) bertanya
kepada Yesus, mengapa Yesus menyatakan diriNya hanya kepada
mereka muridNya tetapi tidak menyatakan diriNya kepada dunia.

ayat 22
Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya:
"Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu
kepada kami, dan bukan kepada dunia?"
dan Yesus menjawab sangat jelas pada ayat 23 dan ayat 24.
berarti berlaku kepada siapa saja,  bukan terbatas murid-murid Yesus.
terkadang orang bertanya bukan ke hal utama yang hendak disampaikan.
jelas-jelas Yesus mengatakan :
ayat 23-24
jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan
Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan
diam bersama-sama dengan dia.
barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan
firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan
dari Bapa yang mengutus Aku.
sepertinya Yudas anak Yakobus "mungkin" merasa terbebani oleh
pengajaran Yesus tertuju pada mereka sebagai murid-muridNya
sedangkan banyak orang lainnya sepertinya tidak terlalu dibebani
harus mengikuti ajaran-ajaran Yesus.
jika dicermati, orang-orang pilihan Allah seperti misalnya : Musa atau
Daud, dan yang lainnya, memang lebih dituntut kesetiaannya memegang
ketentuan dan melaksanakan perintah Allah sehingga sedikit saja mereka
melanggarnya, apalagi sampai berbuat dosa maka mereka dihukum
yang cukup berat harus mereka tanggung akibatnya.
Musa melanggar perintah Allah, dengan memukul 2x bukit batu yang
dikenal dengan mata air Meriba.
akibatnya Musa tidak diperkenankan masuk ke Kanaan.
Bilangan 20:11-13
sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu
dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air,
sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.
tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
"karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati
kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak
akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada
mereka."Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan
TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.
Ulangan 3:ayat 25-27
biarlah aku menyeberang dan melihat negeri yang baik yang di seberang sungai Yordan, tanah pegunungan yang baik itu, dan gunung Libanon.
tetapi TUHAN murka terhadap aku oleh karena kamu dan tidaklah mendengarkan permohonanku. TUHAN berfirman kepadaku: Cukup! Jangan lagi bicarakan perkara itu dengan Aku.naiklah ke puncak gunung Pisga dan layangkanlah pandangmu ke barat, ke utara, ke selatan dan ke timur dan lihatlah baik-baik, sebab sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi.
Daud dan keluarga besarnya mengalami perpecahan dan pertikaian.
(baca 2 Samuel 12:7-14) akibat Daud berzinah dengan Batsyeba dan
 memerintahkan prajuritnya untuk membunuh Uria, suami Batsyeba.
2 Samuel 11:4
Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya,
lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri
dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
2 Samuel 11:14-15
Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria. ditulisnya dalam surat itu, demikian:
"tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling
hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya
ia terbunuh mati."
akibatnya Daud dihukum Allah,
2 Samuel 12:11-12
beginilah firman TUHAN: bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan
ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari. sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan.
dan terbukti kemudian hari, Absolom anaknya sendiri meniduri istri-istri
Daud diatas sotoh rumah.
2 Samuel 16:21-22
jawab Ahitofel kepada Absalom: "hampirilah gundik-gundik ayahmu yang
ditinggalkannya untuk menunggui istana.
apabila seluruh Israel mendengar, bahwa engkau telah membuat dirimu
dibenci oleh ayahmu, maka segala orang yang menyertai engkau, akan
dikuatkan hatinya."
maka dibentangkanlah kemah bagi Absalom di atas sotoh, lalu Absalom
menghampiri gundik-gundik ayahnya di depan mata seluruh Israel.
suatu pelajaran berharga bagi kita,
bahwa memang betul Allah sangat mengasihi kita namun Allah juga
sebagai Hakim yang tegas bila kita yang sudah menjadi pilihan Allah
tetapi masih sengaja melanggar ketentuan dan perintah Allah.

kita ini dipilih Allah (Yohanes 15:16a), kita harus memegang perintahNya
dengan taat dan juga melakukan perintahNya melalui tugas-tugas
perutusan dan pelayanan.
itu sebabnya Yesus mengatakan bahwa :
barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya,
dialah yang mengasihi Aku.

jadi dasarnya adalah kita mengasihi Tuhan Yesus maka
kita pasti dengan segenap hati mau menuruti dan melakukan hal-hal
yang menyenangkan hatiNya.
kepada anak-istri-dan keluarga kita saja, kita berusaha membahagiakan
mereka, apalagi ini kepada Tuhan.... jelas dong lebih sungguh-sungguh
lagi mengasihi Tuhan daripada kita mengasihi keluarga dan sesama kita.

salah satu tolok-ukur, apakah benar kita mengasihi Tuhan Yesus adalah
kita mau melakukan perbuatan-perbuatan kasih seperti yang dilakukan Yesus 
selama Ia di dunia ini.... jika belum, mulailah sejak saat ini, supaya tidak terlambat !
sungguh ironi,
bila orang beriman Katolik masih "tidak mau" membaca Injil
dan masih "tidak mau" melakukan tugas-tugas perutusan dan tugas-tugas
pelayanan kepada sesama, seperti yang diperintahkan Yesus dalam
Amanat AgungNya (Matius 28:18-20, Markus 16:15-18).
dalam Seminar : Bunda Maria Bunda Gereja, kemarin Sabtu
diadakan di aula gedung pastoral gereja St Yakobus, mengatakan :
umat Katolik lebih menyukai berdevosi kepada Bunda Maria daripada
mengikuti Pendalaman Alkitab.
dalam kehidupan berdoanya lebih tertuju kepada Bunda Maria karena menganggap lebih banyak terkabul doa-doa permohonannya daripada berdoa kepada Tuhan Yesus.
sangat disayangkan bila kehidupan iman kita hanya berpusat pada
pengabulan doa-doa permohonan saja sedangkan pengenalan akan
firman Tuhan yang membuat kita semakin mengenal Tuhan dan
banyak hal yang menuntun hidup kita kepada jalan kebenaran Tuhan.
Tuhan Yesus begitu baik kepada kita, memang kita tidak dapat
berjumpa secara fisik dengan Yesus tetapi Roh Penghibur yakni
Roh Kudus tetap dekat bahkan di dalam diri kita.
Yohanes 14:26
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam
nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan
akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
artinya sama saja kita dapat berjumpa dengan Yesus di dalam roh kita
dengan Roh Kudus sehingga kita juga mendapat bimbinganNya.
semua itu akan berguna bagi kita jika mau mendengarkan ajaranNya
yang bisa kita temui di dalam Injil.
Semoga kita semakin tekun melakukan perintahNya dengan setia
melakukan tugas-tugas perutusan dan tugas-tugas pelayanan yang
Tuhan Yesus perintahkan kepada setiap kita masing-masing.  


RENUNGAN HARIAN SELASA 5 MEI 2015

Kisah 14:19-28 
Yohanes 14:27-31a
Mazmur 145:10-13 
Bacaan Injil Yohanes hari ini, Yesus mengatakan bahwa damai sejahtera
dan sukacita dariNya diberikanNya kepada kita.
Yohanes 14:27
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu.
Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan
apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.
janganlah gelisah dan gentar hatimu.

wow, sungguh Anugerah besar yang kita terima dari Tuhan Yesus.
dikatakan Damai Sejahtera yang diberikan Tuhan kepada kita,
tidak seperti damai sejahatera yang diberikan dunia kepada kita.

anehnya,
manusia cenderung lebih memilih mendapatkan damai sejahtera
dari dunia ini daripada Damai Sejahtera Allah.

ini terlihat bagaimana situasi dunia ini yang menjadi rusak berat
karena manusia mengumbar :
hawa nafsu memiliki kekayaan dunia,
hawa nafsu keserakahan / kerakusan,
hawa nafsu memiliki kuasa jabatan,
hawa nafsu pemuasan segala keinginan tubuh dan sebagainya.

jujur saja,
kita manusia menginginkan sesuatu yang disukainya itu cepat terjadi
dan dapat dilihat, dapat dipegang, dapat dirasakan, dapat dinikmati.
kita cenderung tidak sabar menunggu, tidak yakin terhadap janji-janji,
tidak mau diproses dulu sebab maunya instant, langsung menghasilkan.

meskipun kita tahu ada janji-janji Tuhan yang akan kita terima tetapi
kita tidak mau ada syarat untuk memperolehnya.
sedangkan janji-janji Tuhan itu ada syaratnya, yaitu kita harus hidup
di dalam kebenaran FirmanNya, kita harus tunduk dan melakukanNya.

Yohanes 15:7
jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.


jika seseorang memiliki kepandaian, memiliki warisan orangtua, dan
ternyata dengan kerja keras ia berhasil sukses menjadi orang terkenal
memiliki banyak perusahaan atau penghasilan sebulannya puluhan juta,
atau ratusan juta rupiah bahkan bisa milyaran rupiah, .....
cenderung lebih memilih mengandalkan kekuatan dan kehebatan dirinya
daripada mengandalkan janji-janji Tuhan.

tentu saja dengan menggunakan kekayaan duniawinya, ia lebih memilih
menikmati damai sejahtera duniawi daripada Damai Sejahtera dari Tuhan
yang tidak berbentuk, tidak berwujud,hanya dapat dirasakan tetapi
tidak dapat diraba, tidak dapat dipegang.

sebaliknya jika seseorang tidak pandai, tidak ada warisan keluarga,
yang ia andalkan tentu berdoa kepada Tuhan untuk memohon kekuatan
dan diberikan berkat yang biasanya mintanya berbentuk duit.

coba kita bertanya pada diri kita masing-masing,
Damai Sejahtera Allah ataukah damai sejahtera dari duniawi?
kita tahu bahwa :

Damai Sejahtera Allah, membuat pikiran kita tenang, perasaan damai,
hati kita sejuk, dan muka kita ceria selalu tetapi pada umumnya duit
atau harta kekayaan duniawi cukupan saja, tidak berkelimpahan.
orang seperti ini hidup penuh dengan ucapan syukur dan biasanya tujuan
hidupnya tidak mencari harta duniawi melainkan harta sorgawi.

damai sejahtera duniawi, lebih memuaskan hawa nafsu kedagingan,
membuat pikiran kita penuh sesak memikirkan bagaimana dapat duit,
perasaan cemas dan gelisah menantikan bisnisnya berhasil,
hatinya tidak damai, takut "kehilangan harta", dan biasanya fisiknya
terkena berbagai macam penyakit.

orang seperti ini hidupnya penuh target dan tidak pernah puas sebab
tujuan hidupnya adalah menumpuk harta duniawi.
boleh kata rumah, toko, gedung, tanah, deposito, mobil, asset lainnya
buanyaak tetapi tidak pernah puas dan dibeli terus hingga menumpuk.
persis seperti perumpamaan Yesus tentang orang kaya yang bodoh
(baca Lukas 12:13-21).

Lukas 12:19-20
sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku:
jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun
lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
tetapi firman Allah kepadanya: hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
Semoga kita tidak salah memilih jenis damai sejahtera yang membawa
hidup kita mengalami Damai Sejahtera Tuhan senantiasa.

Yesaya 55:1-2
ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan
hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum
tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan
upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan?
dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan
kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.
hendaknya kita hidup dalam Damai Sejahtera Tuhan senantiasa
di sepanjang hidup kita.
berpalinglah dari damai sejahtera duniawi yang sifatnya sesaat dan
menyesatkan sebelum terlambat dan menyesal kelak kemudian hari
menjelang detik-detik terakhir kita meninggalkan dunia fana ini.


RENUNGAN HARIAN RABU 6 MEI 2015

Kisah 15:1-6
Yohanes 15:1-8
Mazmur 122:1-5

Bacaan Injil Yohanes hari ini tentang perikop pokok anggur yang benar
yang merupakan gambaran Yesus-lah pusat hidup kita.
perikop ini terkenal karena banyak orang kristiani tahu dan
perikop ini dijadikan lagu rohani buat anak-anak SBI.
dalam perikop pokok anggur ini,
kita diminta untuk senantiasa bersandar dan melekat pada Yesus
supaya kita dapat menjalani hidup ini dengan baik dan terlebih kita akan
dapat berbuat banyak kebaikan kepada banyak orang.
Yohanes 15:5
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah
banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
bagaimana dengan orang yang tidak mau hidup di dalam kebenaran
firman Tuhan atau yang tidak mau hidupnya dipimpin oleh Yesus,
dibawah ini penjelasannya :
Yohanes 15:6
barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting
dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke
dalam api lalu dibakar.
Bacaan Injil hari ini ditujukan kepada orang yang sudah percaya kepada
Yesus tetapi tidak mau hidup di dalam Yesus.
orang tersebut seperti ranting yang kering akan dipotong, dibuang, dan
dicampakkan ke dalam api, kemudian dibakar.
dengan kata lain,
orang tersebut masuk ke alam maut yang kekal abadi alias neraka dan
tidak dapat masuk ke rumah Bapa di sorga.
bagi orang yang percaya kepada Yesus dan mau hidup di dalam Yesus
maka orang tersebut akan mengalami proses pembersihan dan
pemurnian dari karakter yang tidak berkenan bagi Allah.

Yohanes 15:2
setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap
ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
pada masa pembersihan ranting ini, hidup kita sangat tidak nyaman dan
penuh dengan penyangkalan diri bahkan harus memikul salib.
namun karena kita hidup di dalam firman Tuhan maka kita memahami
maksud dan tujuan dari proses pemurnian hidup kita sehingga dengan
rela dan hati terbuka, kita mau menerima proses ini dengan sabar.
Ibrani 12: 5b, 11
hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan
janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;

memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan
sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah
kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
jika kita berhasil melewati proses pembersihan dan pemurnian karakter
maka hidup kita mengalami Damai Sejahtera dan Sukacita dari Tuhan
sehingga fokus doa-doa kita tidak lagi untuk diri sendiri melainkan untuk
kepentingan orang lain.

itu sebabnya, apa saja yang kita minta dalam nama Yesus maka akan
dikabulkan sebab Tuhan tahu yang kita minta, betul-betul yang kita
butuhkan dan untuk membagikan kepada orang lain. 
karena di dalam diri kita sudah berbuah lebat dan mau membagikannya
kepada banyak orang...
perbuatan baik yang kita lakukan ini menyenangkan hati Bapa.

Yohanes 15:7-8
jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak
dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.
banyak orang berkeluh-kesah oleh beratnya beban hidup yang mesti
ia tanggung tetapi sayangnya kurang memahami betapa berharganya
pelajaran yang bisa kita dapatkan dari membaca dan merenungkan firman
sehingga pintu-pintu berkat terbuka lebar dihadapan kita karena
kita mengetahui dan memahami kebenaran firman yang membuka jalan
jalan kehidupan kita menuju ke padang rumput yang hijau.
berapa banyak orang yang ngotot melalui satu pintu yang nyata-nyata
tertutup bagi dirinya tetapi tetap saja memaksa untuk membukanya
padahal jika ia mengikuti petunjuk Tuhan melalui firmanNya maka
masih ada pintu lain yang terbuka untuknya namun sayangnya pintu
tersebut tidak diketahuinya.
Yesaya 45:2-3
Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan
gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan
hendak mematahkan palang-palang besi.
Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan
harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu, bahwa Akulah
TUHAN, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu.
yach, kita kudu harus tinggal di dalam firman Tuhan
supaya kita tahu ada banyak jalan yang bisa kita lalui yang Tuhan
berikan kepada kita, asalkan kita mau membuka Alkitab yang memuat
petunjuk-petunjuk, pedoman-pedoman, ketetapan dan perintahNya,
tentang Karakter IlahiNYa, perbuatan Kasih AgapeNya dan janji-janiNya.
tugas kita adalah menuruti perkataanNya yang tertuang dalam Alkitab
supaya kita dapat mengambil hidangan yang telah disediakanNya.


RENUNGAN HARIAN KAMIS 7 MEI 2015

Kisah 15:7-21
Yohanes 15:9-11
Mazmur 96:1-3, 10

Bacaan Injil Yohanes hari ini
dari perikop tentang perintah supaya
saling mengasihi dan dibagi dua bagian :
untuk hari ini berbicara mengenai mengasihi Tuhan dan
untuk renungan esok hari mengenai mengasihi sesama.
Yohanes 15:10
jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku,
seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
Yesus memberi perintah, sekaligus memberi petunjuk kepada kita :
bagaimana caranya kita hidup di dalam kasihNya.
ternyata sangat sederhana kunci rahasianya, yaitu :
kita mau menuruti perintah Yesus yang merupakan perintah Bapa dan
kita mau tinggal di dalam kasihNya.

pertanyaannya adalah sudahkah kita menuruti perintah Yesus dan
sudahkah kita tinggal di dalam kasihNya?
atau dengan kata lain,
benarkah kita sudah mengasihi Tuhan Yesus?
A. menuruti perintah Yesus itu tidak mudah, perlu kepatuhan dan ketaatan
mungkin di satu bagian tertentu kita taat menuruti perintahNya sedangkan
di bagian lain, mungkin pada awalnya saja kita patuh tetapi pada akhirnya
kita tidak konsisten dan tidak mentaati perintahNya.
Matius 23:23b
.... yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
misalnya :
seseorang selalu memberi kolekte paling sedikit Rp 100,000 setiap kali
ikut misa ekaristi hari minggu, dan juga ia mau memberi sumbangan
kepada gereja dan kepada yayasan yang meminta sumbangan.
pokok e dia itu terkenal donatur yang selalu memberi.

namun di dalam menjalankan bisnisnya, ia tidak segan-segan memakai
berbagai cara (menyuap, gratifikasi, mark-up harga) dengan tujuan agar
usahanya maju dan menurut pemikirannya itu hal biasa dalam dunia bisnis
dan menganggap tidak bersalah dan itu tidak berdosa.
masih ingatkah ketika Yesus mengatakan :
Matius 22:21b
berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar
dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.
namun ia berdalih bahwa : kalau ga nyogok / suap, kasih duit kepada
oknum tersebut yang punya wewenang menentukan goal tidaknya
produk / jasa yang ia tawarkan, maka gimana perusahaannya bisa maju.
masih ingatkah apa yang tertulis dalam Alkitab :
Amsal 11:1
Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi
Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat.

di satu bagian tertentu ia berbuat kebaikan : mau menyumbang dana.
di bagian lain, sedikitnya ia berbuat kecurangan dan kebohongan.
namun biasanya orang begini tetap kukuh pada prinsipnya dan
ngotot berdebat bila diberitahu ada firman / sabda Tuhan.
Amsal 3:5b
.... janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri
B. mau tinggal di dalam kasihNya itu tidak mudah, perlu perubahan
     pola pikir (mindset) dan perubahan gaya hidup (life-style).
setiap hari kita mau menyediakan waktu terbaik (bukan sisa waktu kita)
untuk bersaat teduh bersama Tuhan, merenungkan firman/sabdaNya.
dengan demikian hubungan kita semakin intim bersamaNya.
dalam tahap selanjutnya, kita akan selalu rindu bersamaNya,

Mazmur 95:6-7
Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan
yang menjadikan kita sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat
gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya.
pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
pada akhirnya kita semakin mengenal pribadiNya dan kita mulai dapat
mengasihi Tuhan karena kita tidak mau menyakiti hatiNya melainkan
kita ingin menyenangkan hatiNya.
Kita dapat mengasihi Tuhan bila relasi kita dengan Tuhan sudah intim.
bagaimana mungkin kita mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan
bila kita belum hidup di dalam kasihNya dan belum sepenuh hati
mentaati melakukan perbuatan sesuai dengan kehendakNya/perintahNya.
1 Yohanes 4:19
kita mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
Yohanes 14:15
jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu.
Jadi
saling berkaitan antara menuruti perintah Yesus dan
tinggal di dalam kasih Yesus...... dan kita baru dapat mengasihi Yesus
karena Tuhan Yesus sudah lebih dulu mengasihi kita bahkan sampai
selama-lamanya Tuhan Yesus selalu mengasihi kita.
dengan kata lain,
Tuhan Allah senantiasa mengasihi kita karena Ia sangat sayang pada kita.
Yesaya 46:4
sampai masa tuamu, Aku tetap Dia dan

sampai putih rambutmu, Aku menggendong kamu

Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus,

Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
Amazing Grace ....
Kasih Tuhan kepada kita sangat sangat luas daripada
kasih kita kepada Tuhan.....
oleh sebab itu mumpung masih ada waktu,
mari bergegaslah kita tanggalkan kasih duniawi didalam hidupku
dan beralih-lah hidup dalam kasih Tuhan
supaya kita dapat mengasihiNya. Amin.


RENUNGAN HARIAN JUMAT 8 MEI 2015

Kisah 15:22-31
Yohanes 15:12-17
Mazmur 57:8-9,10-22
Bacaan Injil Yohanes hari ini melanjutkan perikop tentang perintah supaya saling mengasihi, dimana hari ini kita diminta untuk mengasihi sesama setelah bacaan kemarin, kita diminta untuk mengasihi Tuhan Allah.

Yohanes 15:12
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi,
seperti Aku telah mengasihi kamu.


berulangkali Yesus mengatakan :
"jikalau kamu menuruti segala perintah-Ku ..."
berarti kita diminta hidup di dalam Dia supaya kita mengasihi Dia.
oleh sebab itu Yesus mengatakan kita adalah sahabatNya,

Yohanes 15:13-14
tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang
yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat
apa yang Kuperintahkan kepadamu.


tidak mudah mendapatkan seorang sahabat yang mau peduli pada kita
terlebih di saat keadaan kita sedang terpuruk.
seorang sahabat sejati adalah seperti Yesus, yang rela mengorbankan
dirinya; memberikan nyawanya, demi menyelamatkan kita.

sering terjadi di dalam keluarga, hubungan kakak-adik tidak akur.
mungkin si kakak, bisa juga si adik hidupnya berkelimpahan sedangkan
saudara sekandung lainnya hidupnya pas-pasan bahkan melarat.
entah kenapa tega-teganya menutup mata, pura-pura tidak tahu dan
memang tidak peduli menyaksikan saudaranya menderita.
1 Yohanes 3:17-18
barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita
kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu,
bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau
 dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

sesungguhnya,
wahai, dimanakah hati nurani? dimanakah belas kasihan?
boleh saja ada perbedaan pendapat atau mungkin ada konflik,
namun jangan sampai merusak hubungan persaudaraan di dalam
keluarga; bukankah rekonsiliasi lebih baik daripada mendendam.

itu sebabnya kita kudu mesti bergaul karib dengan firman / sabda Tuhan
supaya kita tahu ada petunjuk dan nasehat yang menuntun jalan hidup
kita agar sesuai dengan kehendak dan ketetapan Tuhan.
contohnya ada perintah Yesus supaya kita saling mengasihi sesama,
Yohanes 13:34
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya
kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu
demikian pula kamu harus saling mengasihi.

hati ini miris, terutama kehidupan di kota metropolitan seperti Jakarta ini,
menyaksikan perilaku orang yang dikuasai oleh mamon,
seakan-akan duit / harta kekayaan menjadi tolok ukur untuk menjalin
suatu hubungan dengan sesama... boro-boro ngomongin kasih sesama.

mungkin di mulut bisa mengumbar kata-kata : mengasihi sesama
namun realita di kehidupan sehari-hari, "jauh panggang dari api" ,
justru kebalikannya, hampir tidak kasih yang menjadi perekat relasi.

ada orang,
hanya mau bergaul, hanya mau ber-relasi, bila ada manfaat baginya.
motivasi menjalin hubungan didasari atas kepentingan duit, kepentingan
bisnis, kepentingan diri sendiri, dan berbagai kepentingan lainnya.

ada orang,
bergabung dalam suatu komunitas baik di kalangan sekuler maupun
di kalangan rohani, dengan tujuan mencari "teman" bisnis,
bukan bermaksud membangun persahabatan sejati.

bicara soal kasih kepada sesama, sungguh memprihatinkan !
kita harus akui kenyataan yang terbentang di hadapan kita ....
lihat saja, banyak orang susah hidup di sekeliling kita.

ada orang yang setiap hari, tidak tahu bisa makan atau tidak hari ini
ada orang yang setiap hari, tidak tahu mau makan apa karena bosan
ada orang yang setiap hari diet karena kelebihan gizi
ada orang yang setiap hari kekurangan gizi karena makan seadanya.
kalau saja setiap orang yang sudah menerima banyak pertolongan dan
mendapat berkat dari Tuhan, atau yang sudah mengalami jamahan Tuhan
disembuhkan dari penyakit fisik dan mengalami pemulihan hubungan
keluarga, MAU membagikan kasih yang ia terima dari Tuhan kepada
orang lain diluar dirinya maka kemiskinan / kemelaratan dapat dikurangi.
dunia ini membutuhkan perbuatan kasih ... kasih .... kasih ...
Filipi 2:3b-4
hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain
lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan
janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri,
tetapi kepentingan orang lain juga.
Yesus tahu kelemahan kita manusia, itu sebabnya Ia menasehati agar kita
berbuat kebaikan kepada sesama sebagai tanda kita mengasihi Tuhan.
Matius 25:44-45
merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami
melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang
atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang
paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
dengan kekuatan diri kita sendiri, tidak akan mampu senantiasa berbuat
kebaikan atau perbuatan kasih kepada orang lain, karena didalam diri kita
ada kecenderungan "tidak mau berbagi", egoisme diri kita cukup tinggi.

hanya orang yang mau bersyukur atas Anuegerah Berkat yang telah
diterimanya dari Kemurahan Tuhan, yang dapat berbuat kasih dengan
tulus hati tanpa mengharapkan balasan dari orang yang ditolongnya.
bila hati kita dipenuhi belas-kasihan maka dapat membagikan kasih
kepada sesama karena sudah mengalami transformasi minset dan
prinsip serta tujuan hidup kita.
kasih, bukan lagi konsumsi "lips service" untuk mendapatkan pujian
karena tidak membutuhkan sanjungan malahan apa yang dilakukannya
tidak untuk dipublikasikan atau tidak untuk diketahui orang lain sebab
ia memahami Bapa di Surga menyukai orang berbuat kasih tulus hati.
Matius 6:3-4
jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu
apa yang diperbuat tangan kananmu.
hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Semoga kita menyadari sungguh-sunguh bahwa perbuatan kasih itu
teramat sangat dibutuhkan saat-saat ini, oleh sebab itu
hendaknya perbuatan kasih itu menjadi life style / gaya hidup kita
sebagai ungkapan syukur kita kepada Tuhan yang telah mengasihi kita.


RENUNGAN HARIAN SABTU 9 MEI 2015

Kisah 16:1-10
Yohanes 15:18-21
Mazmur 100:1-5

Bacaan Injil Yohanes hari ini mengenai perikop tentang dunia membenci 
Yesus dan murid-muridNya.
dikatakan bahwa dunia akan membenci kita karena Yesus telah
lebih dahulu dibenci oleh dunia.
Yohanes 15:18-19
jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa :
dunia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu
sebagai miliknya tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan
Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
bukan hanya dibenci oleh dunia tetapi kita juga akan dianiaya seperti
dunia telah menganiaya Yesus.
Yohanes 15:20b
.... jikalau mereka telah menganiaya Aku
mereka juga akan menganiaya kamu ....
pengertian dunia disini mengandung beberapa arti, yaitu :
1. dunia dalam arti planet bumi yang kita diami
2. dunia dalam arti sifat keduniawian
3. dunia dalam arti kedagingan atau keinginan daging
4. dunia dalam arti orang-orang yang memiliki kuasa dan wewenang

peringatan Yesus tentang dunia membenci dan menganiaya kita,
terbukti sampai sekarang masih terjadi di berbagai tempat di dunia ini
seperti yang dilakukan kelompok ISIS yang membunuh umat Kristen
dan umat Katolik, juga terjadi di negeri kita dimana golongan tertentu
ormas Islam membenci orang yang percaya pada Yesus Kristus.
pemerintah dalam hal ini departemen agama ikut mempersulit untuk
perijinan pembangunan gereja.
bagaimana kita menanggapi dunia yang membenci dan menganiaya
atau sedikitnya mempersulit gerak kita umat beriman kepada Yesus?
hal ini disebabkan mereka tidak mau tahu dan tidak mau mengenal
Yesus yang mengajarkan cinta kasih.
Yohanes 15:21
semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku,
sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.
karena kita sebagai murid Yesus yang mau mengikuti ajaranNya maka
kita harus mencontoh sikap Yesus menghadapi golongan farisi, saduki,
termasuk imam-iman kepala Yahudi yang menentang dan membenci
Yesus bahkan sampai menyalibkan Yesus.

kita tidak perlu gentar dan takut sebab Yesus sudah mengatakan dan
mengingatkan kita bahwa :
Matius 10:28 
janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh,
tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa;
takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan
baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
terkadang membayangkan aniaya yang dialami saudara kita di Irak
yang dianiaya dan dibunuh oleh ISIS, waduh menyeramkan.
jujur saja, sepertinya kita yang di Indonesia perlu menyiapkan diri
sedari sekarang ini supaya siap sedia manakala aniaya terjadi pada kita.
hanya mengandalkan Tuhan Yesus saja yang membuat kita mampu
menghadapi semuanya itu.
Ibrani 12:3
Ingatlah selalu akan Yesus, yang tekun menanggung bantahan yang
sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya
jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
dunia membenci kita, tidak hanya berbentuk aniaya fisik saja melainkan
bisa berupa intimidasi, perlakuan tidak adil, difitnah, dikucilkan, dsbnya.

Rasul Paulus sudah mengalaminya dan menasehati Timotius supaya
tetap sabar dalam penderitaan akibat penganiayaan sebab Tuhan pasti
akan melepaskan orang yang tetap setia kepadaNya.
2 Timotius 3:11-12
engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang
telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra.
semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku
dari padanya. memang setiap orang yang mau hidup beribadah
di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.

namun ada satu hal yang bisa terjadi pada diri kita yaitu dunia dalam
arti pengaruh sifat keduniawian dapat membelenggu dan menganiaya
iman kita untuk bertumbuh.
jenis aniaya berupa keterikatan hal-hal keduniawian lebih berbahaya
karena menggerogoti sendi-sendi iman secara perlahan hingga maut
menjemput dan menyeret ke lembah alam maut yang kekal.
bisa kita jumpai di sekitar kita,
betapa dashyat cengkraman kedagingan yang mengumbar hawa nafsu
hingga orang tersebut tidak kuasa melepaskan diri dari keterikatan.

Rasul Paulus mengungkapkan bagaimana didalam dirinya ada suatu
peperangan antara roh-nya dengan keinginan kedagingannya.
(baca Roma pasal 5 sd pasal 7, Galatia 5:18-21).
Semoga kita terus membentengi diri kita dengan menggunakan
perlengkapan senjata rohani dari Allah untuk melawan dunia dalam arti
kedagingan yang menganiaya roh kita (baca Efesus 6:10-17).

sedangkan untuk melawan aniaya secara fisik,
kita hendaknya menjadi saksi-saksi Kristus yang mengedepankan
perbuatan kasih kepada semua orang yang kita jumpai terutama kepada
orang-orang yang membenci kita karena keyakinan kita kepada Yesus.

Matius 5:16 
demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,
supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com