Selasa, 16 Januari 2018

MEMETIK GANDUM PADA HARI SABAT









SELASA, 16 JANUARI 2018 

1 SAMUEL 16:1-13 
MAZMUR 89:20-22,27-28
MARKUS 2:23-28 

Markus 2:23 
Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-muridNya memetik bulir gandum. 

Orang-orang Farisi menegur Yesus karena murid-murid Yesus memetik bulir gandum di hari Sabat. 

Mengapa murid-murid Yesus memetik bulir gandum di ladang milik orang lain, bukankah itu termasuk mencuri? 

Menurut peraturan di kitab Taurat, apa yang dilakukan murid-murid Yesus itu tidak salah dan bukan mencuri sebab memang ada ketentuan diperbolehkan. 

Ulangan 23:24-25 
"Apabila engkau melalui kebun anggur sesamamu, engkau boleh makan buah anggur sepuas-puas hatimu, tetapi tidak boleh kaumasukkan ke dalam bungkusanmu. Apabila engkau melalui ladang gandum sesamamu yang belum dituai, engkau boleh memetik bulir-bulirnya dengan tanganmu, tetapi sabit tidak boleh kauayunkan kepada gandum sesamamu itu." 

Tetapi hari itu hari Sabat. 
Memetik bulir gandum menurut orang Farisi termasuk melakukan kegiatan yang tidak boleh dilakukan di hari Sabat. 

Keluaran 31:14 
Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya. 

Berarti orang Farisi menegur kelakuan murid-murid Yesus tidak salah sebab sesuai peraturan hari Sabat. 

Tetapi kenapa Yesus membela muridNya dengan alasan Daud dan pengikutnya makan roti sajian ( 1 Samuel 21:1-6) yang tidak boleh dimakan kecuali imam-imam. 
(Imamat 24:5-9). 

Perselisihan Yesus dengan orang Farisi dan ahli Taurat semakin runcing sebab Yesus melanggar tradisi Yahudi dan hukum Taurat tentang hari Sabat yang seharusnya dihormati. 

Kemarahan mereka semakin memuncak karena Yesus mengatakan diriNya adalah Tuhan atas hari Sabat (Markus 2:27-28). 

Sebelumnya Yesus makan bersama dengan pemungut cukai (Markus 2:15-17) lalu murid-murid Yesus tidak berpuasa (Markus 2:18-22) dan sekarang ketentuan hari Sabat dilanggar juga, bahkan pada hari-hari selanjutnya Yesus berulangkali melanggar ketentuan hari Sabat. 

Pertanyaannya adalah : 

Mengapa Yesus sepertinya sengaja melanggar ketentuan hari Sabat dan beberapa peraturan hukum Taurat termasuk beberapa tradisi yang sangat dijunjung tinggi orang-orang Yahudi? 

Kita mesti baca keseluruhan Injil untuk menemukan jawabannya dan lebih baik kita tunda dulu pembahasannya. 

Sebab besok bacaan Injil masih tentang pelanggaran hari Sabat yang dilakukan Yesus sehingga orang-orang Farisi yang kebanyakan dari mereka adalah ahli-ahli Taurat semakin membenci Yesus dan merencanakan membunuh Yesus. 

Untuk hal pelanggaran murid-murid Yesus memetik bulir gandum sudah dijawab Yesus bahwa dirinya adalah Tuhan atas hari Sabat. 

Apa maksudnya Tuhan atas hari Sabat? 

Kita batasi pembahasan ke inti masalah dan bukan perbedaan yang disebut dalam Markus 2:25-26 dan Injil Sinoptik lainnya dengan 1 Samuel 21:1-6; meskipun cukup menarik bagi anda yang suka menekuni secara terperinci ayat-ayat Firman Tuhan. 

Kita mesti mempelajari kisah Daud dan pengikutnya yang makan roti sajian yang dikhususkan untuk para imam tetapi tidak dianggap melanggar peraturan. 

Bagi orang Yahudi, 
Seorang raja memiliki otoritas atau kuasa atas rakyatnya (1 Samuel 8:10-17). 
Saat itu Daud sedang bertugas atas perintah raja Saul maka ia bertindak atas nama raja maka tentu saja diperbolehkan membagikan roti sajian pada pengikutnya

1 Samuel 21:2 
Jawab Daud kepada imam Ahimelekh: Raja menugaskan sesuatu kepadaku, katanya kepadaku: Siapapun juga tidak boleh mengetahui sesuatu dari hal yang kusuruh kepadamu dan yang kutugaskan kepadamu ini. Sebab itu orang-orangku telah kusuruh pergi ke suatu tempat. 

Seorang raja dunia saja dihormati dan memliki kuasa atas rakyatnya termasuk boleh melanggar ketentuan sebagai pengecualian (berlangsung samapi jaman sekarang juga); apalagi Tuhan

Masalahnya orang-orang Farisi tidak mengakui Yesus adalah Mesias dan utusan Allah; bahkan setelah Yesus bangkit dan naik ke Surga maka Yesus adalah Allah Putera dalam kesatuan Allah Tritunggal Maha Kudus. 

Saat itu penggenapan tugas Yesus masih berlangsung dan tentu saja mereka menuduh Yesus telah menghujat Allah karena mengaku diriNya adalah Tuhan atas hari Sabat. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com