Sabtu, 12 Mei 2018

SUKACITA SETELAH DUKACITA










Jumat, 11 Mei 2018 

KISAH 18:9-18 
MAZMUR 47:2-7 
YOHANES 16:20-23a 

Yohanes 16:22 
Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. 

Sukacita dan dukacita seperti dua sisi matauang logam yang tak terpisahkan. 
Sukacita dan dukacita silih berganti terjadi di dalam kehidupan di dunia ini. 

Janganlah engkau bersukacita berlebihan sebab ingatlah dukacita segera datang menghampirimu. 

Demikian juga, janganlah engkau terlalu berdukacita seakan-akan hidupmu akan hancur sebab ingatlah sukacita segera datang menghapus dukacitamu. 

Dukacita selalu mendahului sukacita karena manusia telah berdosa

Dimulai dari proses bersalin/melahirkan, seorang ibu mengerang kesakitan dan ketika anaknya lahir, si anak menangis. 

Namun setelah itu, si ibu gembira dan bersukacita melihat anaknya baru lahir. 
Demikian juga si anak merasa nyaman di pelukan ibunya. 

Yohanes 16:21 
Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. 

Oleh sebab itu hendaknya kita sadar bahwa hidup di dunia ini selalu diwarnai dukacita dan sukacita sehingga pada saat dukacita menyelimuti hidupmu maka janganlah engkau berputus-asa sebab percayalah sebentar lagi engkau akan bersukacita dalam hidupmu. 

Kita mesti bijaksana mengendalikan perasaan hati kita supaya tidak larut dan tidak tenggelam dalam perasaan. 

Memang paling sulit meredam dukacita karena terasa begitu menyakitkan hati. 
Siapa sih yang tahan menanggung derita berkepanjangan di dalam hidupnya? 

Mazmur 13:3a, 
Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? 

Hanya dekat Tuhan saja, akan merasakan ketenangan dan dukacita akan berlalu, digantikan sukacita. 

Mazmur 62:2a 
Hanya dekat Allah saja aku tenang .... 

Mazmur 30:12 
Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita.... 

Bila sikap kita menghadapi masalah hidup mampu mengendalikan perasaan dukacita dan sukacita maka kita juga akan mampu menghadapi saat datang penganiayaan atas keyakinan iman kita. 

Orang dunia tidak suka kepada orang beriman terutama yang beriman kepada Yesus Kristus karena mereka malu atas perbuatan mereka ditelanjangi oleh sikap dan perbuatan orang beriman. 

Contoh : 
Orang jujur dimusuhi orang tidak jujur karena takut ketahuan perbuatannya yang tidak jujur sehingga pada saat orang jujur mengalami masalah hidupnya maka orang tidak jujur merasa senang. 

Yohanes 16:20 
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. 

Demikian juga penganiayaan pada orang beriman akan terjadi karena orang dunia makin hari makin jahat namun percayalah Tuhan menyertai orang beriman. 

Dalam bacaan pertama, tentang Paulus menghadapi ancaman pada saat beliau memberitakan Injil di Korintus tetapi Tuhan menyertainya dan menasehatinya supaya ia tidak takut dan teruskan misi pengInjilan yang ia lakukan. 

Kisah 18:8-9 
Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umatKu di kota ini." 

Paulus menyikapi penderitaannya di saat memberitakan Injil dengan tidak berduka-cita karena telah turut mengambil bagian dalam penderitaan Yesus dan yakin akan beroleh kebangkitan dan keyakinannya bahwa ia akan memperoleh kehidupan kekal. 

Filipi 1:21 
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. 

Filipi 3:10-11 
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaanNya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. 

2 Timotius 4:7-8 
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya. 

Keteguhan iman percaya kepada Yesus mengubah tujuan hidup seseorang dari hal-hal duniawi menjadi hal-hal rohani yang menuju kekekalan hidup. 

Dukacita yang ditanggungnya tidak lagi dirasakannya sebagai penderitaan tetapi sebagai bagian salib yang menjadi bagian yang harus dijalani sebelum beroleh sukacita abadi kehidupan kekal. 

Sukacita Ilahi diperolehnya selama hidup di dunia ini karena kasih karunia Tuhan yang menghiburnya setelah ia melakukan kehendak Tuhan. (Yohanes 16:22). 

1 Petrus 1:5-6 
Kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. 

JADI, 

Setelah kita memahami kebenaran Firman Tuhan ini maka hendaknya kita tidak mudah berdukacita saat mengalami penderitaan hidup dan juga kita tidak terlalu bersukacita namun sewajarnya saja bergembira di saat segala sesuatu berjalan lancar di dalam hidup kita. 

Ada pepatah dunia mengatakan : 
Janganlah engkau mabok supaya engkau tetap sadar bahwa dirimu tidak mabok. 

Nasehat dari Pengkhotbah mengatakan 
Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya (Pengkotbah 7:2). 

Maksudnya supaya kita sadar bahwa hidup ini ada waktunya berdukacita dan ada waktunya bersukacita. 

Pada saat dukacita dan sukacita terjadi maka jangan sampai kita mabok atau larut dalam kesedihan dan kegembiraan. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com