Rabu, 23 Mei 2018

HIDUPLAH DI DALAM RENCANA TUHAN










Rabu, 23 Mei 2018 

YAKOBUS 4:13-17   
MAZMUR 49:2-3,6-11  
MARKUS 9:38-40 

Yakobus 4:15 
Sebenarnya kamu harus berkata: 
"Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." 

Banyak sekali rencana hidup kita tidak berhasil kita wujudkan padahal rencana itu dibuat sedemikian detail dan kita yakin akan berhasil berdasarkan pengalaman dan kemampuan kita selama ini. 

Disinilah terbukti bahwa kemampuan dan pengalaman kita tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan dan sepatutnya kita tidak boleh kecewa, kesal, kepada Tuhan. 

Sebaliknya kita mengakui kesalahan kita yang lebih mengandalkan kemampuan sendiri daripada Tuhan dan bertobatlah. 

Banyak nasehat dari Amsal dan Firman Tuhan yang seharusnya kita perhatikan dan turuti supayà kita berhasil. 

Amsal 19:20-21 
Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana. 

Daud bertanya kepada Tuhan sebelum melaksanakan rencananya menyerang orang Amalek. 

1 Samuel 30:8 
Kemudian bertanyalah Daud kepada Tuhan, katanya: "Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman kepadanya: "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan." 

Begitu juga hendaknya kita bawa rencana kita di dalam doa atau saat teduh dan dengarkan apa jawaban Tuhan. 

Seringkali kita tidak mengajak Tuhan di dalam rencana kita tetapi Tuhan diminta menyetujui rencana kita agar berhasil. 

Ketika rencana kita tidak berhasil maka kita menyalahkan Tuhan tidak menolong karena kita sudah berdoa kepadaNya. 

Yakobus 4:3 
Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. 

Ada yang komplain tidak setuju dan menolak bila dikatakan tujuan dia berdoa untuk memuaskan hawa nafsu. 
(renungan sebelumnya sudah dibahas tentang hawa nafsu). 

Pada umumnya kita manusia tidak mau disalahkan karena merasa dirinya benar. 

Adam menyalahkan Hawa (Kejadian 3:12) dan Hawa menyalahkan ular (Kej 3:13). 
Bagaimana dengan kita? 
Apakah kita menyalahkan Tuhan ketika doa kita belum dijawab Tuhan sehingga kita mengalami kesulitan hidup? 

Sesungguhnya sumber masalah hidup adalah diri kita sendiri. Keputusan kitalah menjadi penyebab timbulnya masalah. 

Banyak keputusan kita salah karena yakin rencana kita berhasil menurut pemikiran kita yang sebetulnya dipengaruhi oleh keinginan hawa nafsu kedagingan kita. 

Misalnya: 
Kita membuat rencana masa depan agar nantinya hidup kita senang dan tidak akan mengalami kesulitan hidup. 

Kita kerja keras mewujudkan rencana itu dan sebagian dari kita berdoa kepada Tuhan agar menolong kita berhasil mendapatkan apa yang kita inginkan buat masa depan kita. 

Sepintas terlihat kita sudah benar karena sudah berdoa kepada Tuhan. 
Ketika rencana kita terlihat tidak berhasil karena banyak rintangan dan hambatan maka kita kecewa kepada Tuhan. 

Menurut Yakobus 4:3 kita salah berdoa. 
Kita bertanya : dimana letak salahnya? 
Jawabannya ada di Yakobus 4:13-17 yang hari ini kita renungkan dan pelajari supaya kita menemukan maknanya bagi kita. 

Rencana masa depan seperti yang dikatakan Firman Tuhan berikut ini : 

Yakobus 4:13-14 
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung",  sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. 

Pertama 
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari, apalagi beberapa tahun lagi. 

Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap 

Nyawa kita bukanlah milik kita tetapi titipan Tuhan (milikTuhan) yang sewaktu-waktu bisa diambil dari kita. 

Kejadian 2:7 
ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. 

Kedua 
Kita pikir mampu mengatasi hambatan dan rintangan yang akan terjadi di hari mendatang berdasarkan kemampuan kita sendiri dan dari pengalaman sebelumnya kita berhasil mengatasi masalah hidup. 

di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung 

Optimis memang baik tetapi seringkali ada kesombongan dibalik sikap optimis karena yakin pada kemampuan dirinya. 

Yakobus 4:16 
Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah. 

Padahal seharusnya kita mengandalkan Tuhan dan bukan pada kemampuan diri sendiri atau mengandalkan orang lain. 

Amsal 3:5-6 
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. 

Yeremia 17:5,7 
Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan! Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! 

Ketiga 
Kekuatiran adalah faktor utama yang mendorong kita membuat rencana masa depan karena kita menginginkan hidup senang dan menolak hidup susah. 

Matius 6:34 
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. 

Padahal seharusnya kita percaya Tuhan memelihara hidup kita asalkan tunduk dan taat kepada Tuhan. 

Sirakh 34:14 
Barangsiapa takut akan Tuhan tidak kuatir terhadap apapun dan tidak menaruh ketakutan sebab Tuhanlah pengharapannya 

Selanjutnya, 

Dalam bacaan Injil, Yohanes heran ada orang lain bukan pengikut Yesus dapat mengusir setan demi nama Yesus. 

Markus 9:38 
Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi namaMu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 

Ada begitu banyak peristiwa di dalam dunia ini yang tidak kita mengerti menurut pemikiran dan pendapat kita. 

Ayat Markus 9:38 ada yang berkomentar: 
apa bedanya kita umat kristiani pengikut Yesus dengan orang lain bukan pengikut Yesus, bukan umat kristiani tetapi bisa memakai nama Yesus mengusir setan? 

Yohanes juga menanyakan hal serupa kepada Yesus dan apa jawaban Yesus: 

Markus 9:39-40 
Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi namaKu, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita

Garisbawahi perkataan barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 
Apa maksudnya? 

Melawan kita = bertentangan dengan kita 
dalam hal apa bertentangan dengan kita? 
tentu saja dalam hal Kebenaran Tuhan. 

Ada juga yang berkomentar: mengapa ada berbagai agama di dalam dunia ini dan katanya semua agama, mengajarkan tentang kebaikan dan kebenaran Tuhan. 

Manusia bisa saling berdebat dengan keyakinan iman masing-masing dan mengatakan bahwa kebenaran Tuhan menurut keyakinan imannya adalah yang paling benar dan itulah sesungguhnya kebenaran Tuhan yang sejati. 

Gereja Katolik mengakui bahwa setiap orang dapat diselamatkan meskipun ia bukan umat kristiani asalkan menjalani hidup sesuai dengan kebenaran Tuhan. 
(=Katekismus Gereja Katolik no.1260). 

Menurut Firman Tuhan : 
1 Timotius 2:3-4 
Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. 

Kita tidak mengerti keseluruhan rencana Tuhan karena kita manusia diciptakan oleh Tuhan, Sang Pencipta. 

Roma 11:33-34 
O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusanNya dan sungguh tak terselami jalan-jalanNya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihatNya? 

Yang terpenting adalah kita menjalani hidup sesuai kehendak Tuhan yang kita imani memberikan kebenaran kepada kita menuju keselamatan abadi di Surga. 

Semoga kita menyadari bahwa kepada Tuhan saja kita serahkan seluruh hidup kita sebab Tuhan memelihara hidup kita. 

Rencana apapun yang kita buat hendaklah melibatkan Tuhan supaya sesuai dengan kehendak Tuhan. 

Tuhanlah yang menentukan keberhasilan kita maka dari itu janganlah sombong dan bermegah diri tetapi sebaliknya rendah hatilah sebab semua itu berasal dari Tuhan yang memberikannya kepada kita 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com