Jumat, 01 Juni 2018

MENGAPA YESUS MENGUTUK POHON ARA?







Jumat, 1 Juni 2018 

1 PETRUS 4:7-13 
MAZMUR 96:10-13 
MARKUS 11:11-26 

Markus 11:14 
Maka kata Yesus kepada pohon ara: "Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-muridNyapun mendengarnya. 

Mengapa Yesus mengutuki pohon ara yang tidak ada buahnya padahal saat itu memang belum musimnya berbuah? 

Markus 11:13 
Dari jauh Yesus melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara

Kita yakini pastilah ada maksud tertentu yang ingin disampaikan Yesus padahal keesokan harinya Petrus berkata perihal pohon ara yang dikutuki Yesus. 

Markus 11:21 
Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering." 

Yesus malah menjawab dengan memberikan pengajaran tentang sikap iman saat berdoa (Markus 11:22-25) dan tidak menyinggung soal pohon ara yang dikutuki Yesus menjadi kering. 

Dalam Matius 21:20-22 ternyata Yesus menjawab keheranan para muridNya dengan mengatakan : 

sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Hal itu akan terjadi (Matius 21:21). 

Darisini kita bisa ketahui tujuan Yesus mengutuki pohon ara yang tidak berbuah untuk menjelaskan keyakinan iman itu sangat penting. 

Pohon ara melambangkan orang yang beriman percaya kepada Yesus Kristus. 

Buah ara melambangkan buah rohani yang dihasilkan dari iman orang percaya kepada Yesus Kristus. 

Pohon ara yang baik bila menghasilkan buah yang manis yang bisa dimakan oleh banyak orang. 

Demikian juga, orang beriman kepada Yesus menghasilkan buah pertobatan berupa buah rohani yang memberikan dampak kebaikan bagi banyak orang. 

Yesus mengutuki pohon ara yang tidak berbuah menunjukkan suatu peringatan kepada setiap orang percaya kepadaNya agar menghasilkan buah rohani yang dapat dirasakan/dialami bagi orang lain. 

Memang ada perbedaan penulisan antara Matius 21:18-22 dan Markus 11:12-14. 
Markus mengatakan pohon ara belum berbuah karena belum musim berbuah sedangkan Matius hanya menuliskan pohon ara tidak berbuah saja. 

Iman kita harus yakin Firman Tuhan yang tertulis di kitabsuci jelas tidak akan salah dan bila ada perbedaan diantara penulis, hal itu hanya dari sisi penekanan yang hendak disampaikan. 

Kita mesti pelajari kapan musim berbuah pohon ara dan kita mesti tahu bagaimana proses pembuahan dari pohon ara. 

Pohon ara berbuah setahun dua kali dan pada bulan Maret biasanya daunnya lebat dan mulai terlihat putik sari (=taqsh istilah orang Yahudi), seperti layaknya pohon lain dalam proses pembuahan. 

Putik sari(=taqsh) bisa dimakan sebelum menjadi buah ara. Maka dari itu sebuah pohon ara meski berdaun lebat tetapi bila tidak mengeluarkan putik sari (=taqsh) maka dapat dipastikan pohon ara itu tidak akan berbuah

Yesus sedang dalam perjalanan dari Betania menuju Yerusalem menjelang paskah (=bulan april) berarti diperkirakan sekitar bulan maret dan pohon ara yang akan berbuah, akan terlihat putik sari (=taqsh) tetapi saat itu ternyata Yesus tidak mendapat apa-apa dari pohon ara yang sudah berdaun tersebut. 

Injil Matius dan Injil Markus sama-sama menuliskan Yesus tidak mendapatkan apa-apa dari pohon ara tersebut padahal saat itu mestinya terdapat putik sari atau taqsh menandakan pohon ara tersebut akan berbuah. 

Penambahan kalimat belum musimnya berbuah oleh Injil Markus, hanya untuk menjelaskan pohon ara itu tidak akan berbuah karena tidak terlihat tqash atau putik sari yang dapat dimakan oleh Yesus saat itu sedang lapar (Markus 11:12). 

Yesus sering memakai perumpamaan dalam pengajarannya untuk menjelaskan sesuatu yang hendak disampaikan pada para murid dan orang Yahudi lainnya. 

Selanjutnya, 

Tba di Yerusalem, Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir orang-orang berjualan di halaman Bait Allah (ayat 15-16) dengan mengatakan : 

Markus 11:17 
Lalu Ia mengajar mereka, kataNya: "Bukankah ada tertulis: RumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!" 

Apa maknanya ayat ini bagi kita? 

Kita beribadah kepada Tuhan dengan hati yang bersih dari segala hal motivasi dan  tujuan untuk berbisnis sebab Gereja itu adalah RumahKu, kata Yesus sebagai rumah doa bagi setiap orang. 

Berbisnis ada tempatnya di marketplace dan silahkan mencari keuntungan pribadi untuk mendapatkan uang. 

Sungguh miris melihat ada umat kristiani menjadikan Gereja sebagai tempat untuk tujuan bisnis seperti dilakukan pedagang di Bait Allah pada bacaan Injil hari ini. 

Selain Gereja, ada juga yang menjadikan pelayanan rohani sebagai tempat untuk mempromosikan produk bisnisnya dan lebih ironi lagi menggunakan ayat Firman Tuhan untuk menjaring umat mengikuti wisata rohani ke Yerusalem dan tempat bersejarah lainnya seperti Lourdes atau dikenal istilahnya wisata ke hollyland. 

Bergabung komunitas rohani atau ikut dalam pelayanan rohani dengan tujuan memasarkan produk bisnis dan jadikan Gereja dan Komunitas rohani sebagai pangsa pasar produk bisnisnya. 

Yesus dengan tegas menghardik para pedagang yang menjadikan Bait Allah sebagai sarang penyamun; artinya para pedagang adalah penyamun/perampok. 

Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah adalah suatu peringatan maka pengusiran dilakukan Yesus bukan lagi peringatan tetapi suatu tindakan tegas. 

Artinya akan ada tindakan Tuhan atas perbuatan jahat setelah sebelumnya diberi peringatan. 

Seringkali Tuhan memperingatkan melalui FirmanNya, melalui teguran dan nasehat dari Romo, Pewarta, atau dari orang dekat disekitarnya, melalui tulisan renungan rohani dan sebagainya. 

Tuhan sangat sabar memberikan waktu agar kita sadar dan bertobat dari segala hal bertentangan dengan kehendakNya namun akan tiba saatnya Tuhan akan bertindak tegas bila peringatanNya itu diabaikan dan tidak dituruti. 

Nahum 1:3 
Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. 

Maka dari itu segera sadar dan bertobat sebelum penghukuman terjadi. 

Umat kristiani banyak yang salah menilai Tuhan itu hanya sebagai Maha Pengasih, Maha Kuasa dan Maha Pengampunan tetapi Tuhan juga adalah Hakim Adil yang akan menghukum orang yang bersalah. 

Selama masih hidup di dunia ini hukuman Tuhan masih dapat kita tanggung karena Tuhan menghukum dengan maksud untuk mendidik kita agar berubah perilaku kita menjadi seperti yang dikehendaki Tuhan. 

Namun setelah kita meninggalkan dunia alias mati maka hukuman Tuhan menjadi vonis terakhir menghakimi atas perbuatan kita dan tidak ada pengampunan lagi. 

Hendaklah kita berhenti berbuat yang salah yang tidak berkenan bagi Tuhan dan marilah berbuat kebaikan yang disertai kasih kepada orang lain. 
(baca 1 Petrus 4:8-11). 

Beribadahlah sepenuh hati kepada Tuhan dan layanilah dengan hati yang bersih supaya Tuhan berkenan. 

Kesimpulan 

Ada 3 hal makna dari Yesus mengutuki pohon ara yang tidak berbuah, yaitu : 

1) Hendaklah menghasilkan buah rohani 
2) Keyakinan iman terutama saat berdoa 
3) Berbuatlah kebaikan selain beriman 

Semoga permenungan kita hari ini semakin menjadi nyata dalam perbuatan kita sehari-hari sebagai umat kristiani menghasilkan buah rohani yang manis dapat dirasakan oleh banyak orang. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

1 komentar:

Putry Amouy mengatakan...

JOIN NOW !!!
Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.cc
dewa-lotto.vip

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com