Selasa, 01 Agustus 2017

ORANG BENAR BERCAHAYA PADA WAKTUNYA









Selasa, 1 Agustus 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
KELUARAN 33:7-11; 34:5-9,28 

Musa mendirikan Kemah Pertemuan supaya setiap orang dapat mencari Tuhan di kemah tersebut. 

Musa berbicara dihadapan Allah dan memohon pengampunan dosa atas pelanggaran yang dilakukan bangsanya. 

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 103:6-13 

Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. 
Tuhan mengampuni dosa seperti bapa sayang pada anak-anaknya yang tidak membalas setimpal kesalahan anaknya. 

C. BACAAN INJIL 
MATIUS 13:36-43 

Yesus menjelaskan bahwa orang yang menabur benih adalah Anak Manusia, ladang adalah dunia, benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan, lalang adalah anak-anak si jahat, musih menabur benih adalah Ibkis, waktu menuai adalah akhir jaman dan penabur adalah Malaikat. 

Anak Manusia mengutus MalaikatNya akan mengumpulkan orang jahat dan mencampakkannya ke dalam dapur api. 

Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. 

RENUNGAN HARI INI 

Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini mencerminkan ketidak-adilan yang timbul akibat keinginan menguasai sumber daya dalam segala bidang kehidupan. 

Ada yang bernafsu ingin berkuasa alias gila jabatan, ada yang nafsu serakah memiliki harta kekayaan dunia, ada yang mengejar popularitas, ada terbenam sex dan narkoba, kesemuanya itu mengumbar hawa nafsu kedagingan. 

Disinilah cikal bakal orang menjadi jahat padahal Tuhan menciptakan manusia adalah baik adanya tetapi pengaruh dari perilaku manusia merusak citra Allah di dalam dirinya. 

Pertanyaannya adalah seberapa banyak orang jahat dibandingkan dengan orang baik; mana yang lebih dominan, apakah orang jahat atau orang baik? 

Tidak salah bila Yesus mengatakan : 
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat (Lukas 5:32). 

Orang jahat itu adalah orang yang sakit jiwanya sebab pikiran dan hatinya terikat oleh hawa nafsunya sehingga sulit untuk melepaskan diri dari keterikatannya

Perumpamaan lalang diantara gandum menyatakan bahwa orang jahat dan orang benar akan selalu ada di dalam dunia ini. 

Ini jawaban bagi orang yang mengeluh dan bertanya : 
Mengapa Tuhan membiarkan orang jahat dan kenapa tidak dimatikan saja supaya dunia ini tenteram. 

Yang penting adalah bagaimana sikap kita mengendalikan diri menghadapi tantangan dan tawaran dunia; apakah kita menyambutnya dengan antusias ataukah kita mawas diri dengan berpegang teguh pada sikap hidup di dalam Tuhan dan bukan sikap hidup menurut dunia. 

Salahsatu caranya adalah mencukupkan diri sesuai dengan kebutuhan hidup yang menurut standar Tuhan. 

Lukas 3:14 
Prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."  

1 Timotius 6:6-8 
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah

Ingatlah selalu !!! 
Tujuan hidup kita adalah menuju hidup dalam kekekalan di Sorga

Hidup di dunia ini adalah perziarahan dan menjalankan tugas perutusan sehingga suatu hari nanti kita dipanggil pulang untuk mempertanggung-jawabkan segala perbuatan kita dan sejauh mana sudah melaksanakan tugas-tugas yang Tuhan tetapkan untuk kita lakukan. 

Semoga pada waktunya Malaikat mengumpulkan orang benar dan memisahkan orang jahat;  kita termasuk golongan orang benar. 

Berjuanglah mulai dari sekarang benahi diri kita dan keadaan diri kita bersih dari segala kotoran duniawi. 

Roma 16:19 
Kabar tentang ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang. Sebab itu aku bersukacita tentang kamu. Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com