Kamis, 10 Agustus 2017

TUNDUK DAN TAAT KEPADA TUHAN (BAGIAN-1)













Kamis, 10 Agustus 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
2 KORINTUS 9:6-10 

Berilah dengan kerelaan hati sebab Tuhan mengasihi orang memberi dengan sukacita dan IA menyediakan benih bagi kamu dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu. 

Oleh sebab itu barangsiapa menabur sedikit, akan menuai sedikit dan orang menabur banyak, akan menuai banyak. 

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 112:1-2,5-9 

Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, suka kepada segala perintahNya maka anak cucunya diberkati Tuhan. 
Demikian juga orang yang menaruh belas kasihan kepada orang miskin. 

C. BACAAN INJIL 
YOHANES 12:24-26 

Yesus mengatakan bahwa barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku dan dimana Aku berada, disitu pelayanKu akan berada dan akan dihormati BapaKu. 

Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup kekal. 

RENUNGAN HARI INI 

Injil hari ini sangat tegas Yesus katakan bahwa setiap orang percaya kepadaNya harus mengikutiNya senantiasa. 

Mengikuti Yesus berarti : 
1) mentaati segala perintahNya 
2) melakukan seperti pelayananNya 
3) bersikap sebagai pelayanNya 

Ketiga hal tersebut akan terwujud jika kita mematikan keinginan kedagingan atau dengan katalain: mengosongkan diri dari segala keinginan kita. 

Yesus mengatakan bahwa : 
Yohanes 12:24 
Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. 

Inilah kebenaran firman Tuhan yang amat sangat sulit dilaksanakan sebab kita manusia cenderung banyak menuntut untuk memenuhi segala keinginan kita. 

Kita harus mati seperti biji gandum mati terlebih dahulu maka akan menghasilkan buah; kita akan berbuah jika kita matikan segala keinginan yang bertentangan dengan kehendak dan perintah Tuhan

Kolose3:5,8-9 
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya

Perjuangan mematikan segala keinginan duniawi berlangsung sampai akhir hayat alias sampai kita meninggalkan dunia ini. 

Berapa banyak orang jatuh setelah sekian lama (ada yang sekian puluh tahun) hidup dalam kebenaran firman Tuhan dan telah mematikan segala keinginan duniawinya. 

Namun di saat menjelang finish atau mendekati akhir hidupnya ternyata tidak taat sampai mati. 

Ada berbagai penyebabnya, diantaranya seperti yang terjadi pada anak sulung dalam perumpamaan anak yang hilang (baca Lukas 15:11-32). 

Belajar dari pengalaman anak sulung yang gagal mencapai garis finish maka ada beberapa hal yang perlu kita lakukan agar ketaatan kita mengikuti Yesus sampai kita meninggalkan dunia ini. 

Pertama 
Menganggap pemikiran/pendapat dirnya lebih benar. 

Seperti si anak sulung menganggap si adik anak bungsu melakukan perbuatan salah atau telah berdosa menuntut dan menghabiskan harta warisan. 

Kitapun seringkali menghakimi orang lain bersalah/berdosa karena tidak berbuat seperti yang kita lakukan. 

Seperti orang farisi menganggap dirinya benar telah menjalankan ibadah yang benar, memberi persepuluhan, kemudian menghakimi pemungut cukai (baca Lukas 18:9-14). 

Lukas 18:11-12 
Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepadaMu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 

Sama juga jika ada yang berpendapat bahwa tidak harus ke gereja, tidak harus berdoa, tidak harus baca kitabsuci, tidak harus terlibat pelayanan gereja, setiap hari ssbnya sebab yang terpenting tidak berbuat jahat, tidak merugikan orang lain, bekerja membahagiakan keluarga. 

Ada baiknya orang tersebut merenungkan makna firman Tuhan berikut ini : 

Amsal 3:5-7 
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan

Kedua 
Menuntut balasan dari Tuhan karena sudah menuruti kehendak Tuhan

Silahkan pelajari makna firman Tuhan tentang perikop tuan dan hamba dari Injil Lukas 17:7-10. 

Lukas 17:10 
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan. 

Ketiga 
Belum secara total mematikan atau mengosongkan keinginan kadagingan. 

Masih ada keinginan, seperti misalnya : 
haus akan pujian, ingin diakui sebagai orang pilihan Tuhan, ingin dihargai atas jerih payahnya pelayanan, dsbnya. 

Galatia 1:10 
Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. 

Ketiga hal ini seringkali menjadi batu sandungan bagi kita dalam rangka untuk tunduk dan taat mengikuti Yesus dalam perjalanan hidup kita di dunia ini. 

Silahkan menemukan makna terdalam firman Tuhan dibawah ini agar semakin memahami bahwa kita harus mati dari segala keinginan duniawi supaya kita berkenan bagi Tuhan. 

Kolose 3:12-14 
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan

Dan bersikaplah bijaksana ketika sedang mengerjakan pelayanan dan perutusan. 

Kolose 3:16-17 
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com