Sabtu, 19 Agustus 2017

TAAT DAN SETIALAH KEPADA TUHAN










Sabtu, 19 Agustus 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
YOSUA 24:14-29 

Yosua berkata kepada bangsa Israel: beribadahlah kepada Allah dengan tulus ikhlas dan setia dan jangan lagi beribadah kepada allah lain. 

Sebelum wafat,Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa Israel dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka. 

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 16:1-2,5,7-8,11 

Mazmur ini memuji kebaikan Tuhan yang memberikan nasehat dan menunjukkan jalan kehidupan. 

C. BACAAN INJIL 
MATIUS 19:13-15

Yesus memberkati anak-anak meskipun murid-muridNya memarahi orang yang membawa anak-anak tersebut datang kepada Yesus. 

Namun Yesus mengatakan : 
"Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepadaKu; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."  
(Matius 19:14). 

RENUNGAN HARI INI 

Bacaan Injil hari ini Yesus memberkati anak-anak dan yang menarik disini pada ayat 14; Yesus mengatakan empunya Kerajaan Sorga seperti anak-anak ini. 

Apa maksudnya? 

Sifat Anak-anak menonjol ada tiga yakni: 
1) lugu dan polos 
2) bergantung pada orangtuanya 
3) tentunya setia kepada orangtuanya 

Dalam Perjanjian Lama telah dikatakan ada anak-anak Allah tetapi kita tidak jelas seperti apa kriteria sebagai anak-anak Allah. 

Ayub 1:6 
Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap Tuhan dan di antara mereka datanglah juga Iblis. 

Dalam Injil Yohanes dikatakan bahwa setiap orang percaya kepada Yesus diberi kuasa menjadi anak-anak Allah. 

Yohanes 1:12 
Semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya. 

Roma 8:15-16 
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah

Berarti manusia itu ada yang menjadi anak-anak Allah karena iman percaya kepada Allah dan ada manusia yang menolak percaya kepada Allah. 

Selain percaya, ada ciri lain menunjukan sebagai anak-anak Allah yaitu : 

Matius 5:9 
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 

Hendaknya kita seperti anak-anak Allah bersikap lugu dan polos, bergantung pada Allah dan setia kepada Allah, seperti anak-anak kepada orangtua. 

Yosua sebelum mati, berpesan kepada bangsa Israel agar mereka taat beribadah kepada Allah dengan tukus ikhlas sebab seringkali mereka murtad, beribadah ke allah/ilah lain. 

Ketidak-taatan mengakibatkan hidup seseorang menjadi hancur berantakan dan menjerumuskan dirinya melakukan perbuatan berlawanan dengan Allah. 

Ada beberapa contoh penyebab tidak taat dan tidak setia kepada Tuhan Allah: 

Pertama 
Saat memegang jabatan/kedudukan 

Raja Saul tidak mentaati perintah Allah dengan mengambil kambing, domba, dan lembu yang tambun dan tidak membunuh raja Agag. 

1 Samuel 15:18-19 
Tuhan telah menyuruh engkau pergi, dengan pesan: Pergilah, tumpaslah orang-orang berdosa itu, yakni orang Amalek, berperanglah melawan mereka sampai engkau membinasakan mereka. Mengapa engkau tidak mendengarkan suara Tuhan? Mengapa engkau mengambil jarahan dan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan?" 

Sebagai seorang raja yang dipilih Allah seharusnya Saul tunduk kepada Allah dan tidak bertindak menurut pikiran/pendapat diri sendiri sehingga melanggar perintah Allah, yang berarti perintah Allah tidak benar dan pendapat dirinya yang benar. 

Seringkali kitapun berbuat demikian, merasa pendapat atau pandangan kita lebih benar daripada Firman Tuhan. 

Contoh : 
Tuhan berSABDA bahwa 
janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. 
(Matius 6:19-21). 

Tetapi menurut kebanyakan orang bahwa harta dunia adalah jaminan hidup didunia dan mengabaikan Firman Tuhan yang menghendaki setiap orang kumpulkan harta Surga. 

Kedua 
Saat mengejar harta kekayaan dunia 

Yudas tergiur harta dunia sehingga tega menyerahkan Yesus kepada imam kepada dan pemuka agama Yahudi karena mendapatkan imbalan uang. 

Markus 14:10-11 
Pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. 

Demikian juga ada orang menjual nama Yesus dan memanipulasi Firman Tuhan untuk kepentingan bisnis; untuk dapat proyek yang menguntungkan dirinya. 

Selain tujuan mendapatkan uang, ada yang mengejar popularitas, promosikan dirinya sebagai orang yang dipilih Tuhan untuk kemuliaan diri sendiri. 

Ketiga 
Saat terbenam hawa nafsu sex 

Raja Salomo terkenal sebagai raja penuh hikmat Tuhan dan termashyur namanya, ternyata jatuh ke dalam hawa nafsu sex dimana isterinya ada 700 dan gundiknya ada 300. 

1 Raja 11:3-4 
Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada Tuhan. Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. 

Keempat 
Saat mengalami penderitaan hidup 

Isteri Ayub tidak tahan menderita akibat kehilangan anaknya, hartanya, dan juga suaminya terkena penyakit kusta. 
(baca Ayub pasal 1 dan 2) 

Ayub 2:9 
Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" 

Ketika menderita sakit parah yang tak kunjung sembuh meski sudah berdoa memohon kesembuhan dari Tuhan maka di saat inilah Iman percaya kita kepada Tuhan mengalami goncangan. 

Ada yang mengeluh: dimanakah Tuhan pada saat aku menderita, saat aku sakit? 
bahkan saking kecewa dirinya belum sembuh atau hidupnya terus menderita maka akhirnya ia tidak setia lagi kepada Tuhan dan mulai beralih mencari solusi lain dengan percaya kepada hal lain diluar Tuhan. 

Kelima 
Saat melakukan pelayanan rohani 

Gehazi mengambil keuntungan dari tugas pelayanannya sebagai pelayan nabi Elisa untuk kepentingan dirinya sendiri dengan meminta uang kepada raja Naaman. 
(baca 2 Raja pasal 5). 

2 Raja 5:20,22  
berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi Tuhan yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya." 
Jawabnya: "Selamat! Tuanku Elisa menyuruh aku mengatakan: Baru saja datang kepadaku dua orang muda dari pegunungan Efraim dari antara rombongan nabi. Baiklah berikan kepada mereka setalenta perak dan dua potong pakaian. 

Gehazi tidak setia menjalankan perintah nabi Elisa karena tergiur uang sehingga mengatasnamakan Elisa untuk dapatkan uang dan pakaian. 

Keenam 
Saat menghadapi intimidasi, aniaya dan ancaman kehilangan nyawa 

Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali karena takut ketika Yesus ditangkap. 

Matius 26:71-72,75 
Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu." Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya. 

Paling berat mengatasi ancaman dan aniaya akobat iman percaya pada Yesus sebab resikonya tubuh-jiwa disiksa dan bisa kehilangan nyawa. 

Ketaatan dan kesetiaan akan terbukti bila kita memutuskan bersedia mati demi melakukan tugas perutusan/pelayanan meski ada aniaya dan ancaman nyawa. 

JADI 

Ketaatan dan kesetiaan mencerminkan sikap hati yang tunduk kepada Allah dan menunjukkan seberapa dalam kasih kita kepada Allah dan juga kepada sesama. 

1 Petrus 1:22 
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu

Oleh sebab itu sadarilah diri kita adalah anak-anak Allah dan benahi sikap hidup kita dari sikap sebagai anak-anak dunia menjadi anak-anak Allah karena iman percaya kita kepada Yesus. 

Hiduplah di jalan Tuhan yang menuntun kita kepada kebenaran sejati sehingga kita tidak tersesat ke jalan lain. 

Untuk itu kita harus tunduk kepada Allah dan mengikuti kehendaknya dengan taat dan setia kepada Allah. 

Dengan demikian kita berani mengatakan diri kita adalah anak-anak Allah yang siap diuji ketaatan dan kesetiaan kita. 

Mazmur 139:23-24 
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal! 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com