Sabtu, 11 November 2017

ALLAH DAN MAMON








Sabtu, 11 November 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
ROMA 16:3-9,16,22-27  

Paulus memberikan salam kepada teman sekerjanya dalam Kristus Yesus dan juga memberi salam kepada jemaat Kristus. 

Paulus mengatakan: bersalam-salamlah kamu dengan cium kudus. 

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 145:2-5,10-11 

Mazmur ini berisikan pujian kepada Allah ata kemurahanNya dan perbuatanNya yang ajaib. 

C. BACAAN INJIL 
LUKAS 16:9-15

Barangsiapa setia pada perkara kecil, ia setia juga dalam perkara besar. 
Jika tidak setia dalam harta orang lain, siapakah akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? 

Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. 

RENUNGAN HARI INI 

Dalam bacaan Injil hari ini Yesus katakan bahwa tak dapat mengabdi kepada Allah dan mamon. 

Lukas 16:13 
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. 
Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. 

Mamon = dewa uang/harta dunia 

Sejak jaman dahulu orang tergila-gila dengan harta dunia sampai sekarang ini dan sepertinya sampai dunia berakhir. 

Boleh dikatakan bahwa pesona harta dunia mengalahkan pesona Tuhan. 
Sebagian besar orang lebih memilih harta dunia daripada harta surgawi. 

Harta dunia langsung bisa dinikmati saat ini juga selama masih hidup di dunia tetapi tidak dapat dibawa saat meninggal dunia sedangkan harta surgawi itu bisa dinikmati setelah meninggalkan dunia selama-lamanya (=kekal abadi). 

Pembawaan lahiriah sifat dasar manusia adalah mau langsung dinikmati dan serakah ingin memiliki semuanya. 

Dalam keadaan susah sekalipun, sifat serakah masih ditunjukkan. 
Lihat saja saat pembagian sembako atau acara makan gratis; yang sudah dapat masih ingin dapat lagi dengan menyuruh anak-anaknya padahal aturannya satu keluarga satu paket gratis. 

Yang kaya apalagi sebab mereka lebih banyak kesempatan memperoleh harta dunia dari jaringan bisnisnya; istilah populernya adalah uang datang sendiri. 

Amsal mengingatkan agar si kaya tidak sombong dan si miskin tidak berbuat jahat untuk mendapatkan uang/harta. 

Amsal 30:8b-9 
Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkalMu dan berkata: Siapa Tuhan itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku. 

Dunia memandang tinggi orang kaya dan mengabaikan orang miskin. 
Sulit dijumpai orang kaya yang murah hati dan hidupnya bersandar kepada Tuhan. 

Begitu ada orang kaya yang baik hati maka menjadi berita utama dan dipuji banyak orang, sebaliknya orang miskin yang banyak berbuat kebaikan, jarang sekali diberitakan dan dipuji orang karna kemiskinannya. 

Sirakh 13:23 
Bilamana orang kaya berbicara, maka semua berdiam diri serta memuji-muji perkataannya setinggi langit. Sebaliknya, bilamana orang miskin berbicara, lalu orang berkata: "Siapa gerangan orang ini?" dan kalau ia tergelincir, maka ia direbahkan sama sekali. 

Orang kaya berbuat salah maka banyak orang  menolongnya tetapi orang miskin berbuat salah maka hancurlah namanya. 

Sirakh 13:22 
Manakala orang kaya tersandung, niscaya banyaklah penolongnya, dan meskipun ia mengucapkan yang bukan-bukan, namun dinyatakan benar. Tetapi manakala orang miskin tersandung, ia pasti ditegur juga, dan meskipun berbicara dengan bijaksana, namun tidak diberi tempat. 

Selanjutnya, 
Yesus menasehati, setialah pada perkara kecil sebelum diberikan perkara besar

Lukas 16:10 
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. 

Dalam segala hal di hidup ini dimulai dari hal yang kecil tetapi banyak orang ingin cepat mendapatkan hal yang besar. 

Sejak kecil, orangtua mengajarkan kita agar cita-citanya setinggi mungkin dan akibatnya tertanam suatu ambisi untuk mencapainya. 

Kita tidak akan mendapatkan hasil besar bila tidak menghargai hasil yang kecil

Uang atau harta adalah ujian kesetiaan seseorang. Sudah banyak orang jatuh karena uang/harta dunia. 
Bukan hanya orang awam saja tetapi rohaniwan bisa jatuh juga karena uang. 

Kita diingatkan agar tetap fokus kepada Tuhan dan tidak berpaling ke mamon sebab segala kekayaan di dunia ini adalah milik Tuhan. 

Hagai 2:9 
KepunyaanKulah perak dan kepunyaanKulah emas, demikianlah firman Tuhan semesta alam

Mengapa mengandalkan mamon jika tahu bahwa Tuhan menyediakan harta dunia untuk kebutuhan hidup kita. 

Persoalannya adalah kita cenderung mau cepat dan mau miliki harta yang banyak sedangkan Tuhan memberikan harta dunia sesuai kubutuhan hidup kita. 

Di bagia depan sudah dijelaskan bahwa kita cenderung serakah, ingin menguasai dan menimbun harta dunia. 
(Orang kaya bodoh - Lukas 12:13-21) 

Lukas 12:20-21 
Firrman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah. 

Semoga kita bijaksana menyikapi hal kesetiaan kepada Tuhan dan bersikap tegas menolak mamon menguasai kita. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com