Sabtu, 25 November 2017

LOGIKA ORANG SADUKI







Sabtu, 25 November 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
1 MAKABE 6:1-13 

Raja Antiokhus kalah berperang ketika ingin merebut sebuah kota di Persia yang kaya dengan perak dan emas. 
Kekalahan itu menginsafkan raja dan membuat dirinya mengalami malapetaka.

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 9:2-4,6,16,19

Tuhan membela perkaraku sebagai hakim yang adil dan aku bersukacita dan aku bermazmur bagiMu, Tuhan. 

C. BACAAN INJIL 
LUKAS 20:27-40

Yesus menjawab orang Saduki bertanya tentang seorang isteri menikah tujuh laki bersaudara yang mati setelah menikah dan tidak memounyai anak. 

Yesus katakan bahwa orang dunia kawin dan dikawinkan tetapi yang layak dapat bagian dalam kebangkitan orang mati itu tidak kawin dan dikawinkan sebab mereka sama seperti Malaikat karena mereka adalah anak-anak Allah. 

RENUNGAN HARI INI 

Hari ini bacaan Injil mengenai orang Saduki bertanya kepada Yesus tentang kebangkitan orang mati melalui suatu kisah tentang seorang isteri kawin 7kali dengan suami dan saudara laki-laki dari suaminya. 

Kita tidak tahu apakah benar terjadi hal ini seperti dikatakan beberapa orang Saduki sebab tujuan mereka bertanya kepada Yesus untuk mempermasalahkan tentang kebangkitan orang mati. 

Lukas 20:27-28 
Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepadaNya: "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. 

Ayat 28 ini mereka kutip dari kitab Taurat

Ulangan 25:5 
Apabila orang-orang yang bersaudara tinggal bersama-sama dan seorang dari pada mereka mati dengan tidak meninggalkan anak laki-laki, maka janganlah isteri orang yang mati itu kawin dengan orang di luar lingkungan keluarganya; saudara suaminya haruslah menghampiri dia dan mengambil dia menjadi isterinya dan dengan demikian melakukan kewajiban perkawinan ipar. 

Orang Saduki merupakan golongan kecil tetapi mereka kaya dan berpengaruh di kalangan masyarakat Yahudi saat itu. 

Mereka menduduki jabatan imam-imam sebagai imam besar dari mahkamah agama (=sanhedarin). 

Kisah 5:17 
Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati. 

Orang Saduki tidak percaya adanya : 
1) kebangkitan orang mati 
2) malaikat atau roh 

Kisah 23:8 
Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya. 

Jelaslah mereka memahami kitab taurat tetapi sengaja bertanya kepada Yesus tentang siapakah suami dari perempuan yang menikahi tujuh bersaudara tersebut pada hari kebangkitan? 

Lukas 20:33 
Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." 

Dalam Injil Matius, Yesus menjawab dengan tegoran keras pada orang Saduki 

Matius 22:29 
Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! 

Yesus mengatakan mereka orang Saduki tidak mengerti kitabsuci maupun kuasa Allah padahal mereka percaya kepada kitab taurat (=kejadian, keluaran, imamat, bilangan, ulangan), bahkan kebanyakan dari mereka adalah para imam. 

Membaca dan mempelajari kitabsuci jika tidak dihayati sepenuh hati maka hanya sebatas pengetahuan dan tidak tergerak hatinya untuk melakukan perbuatan yang dikehendaki kitabsuci (=Firman Tuhan). 

Yakobus 1:22-24 
Hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. 

Mengapa orang Saduki tidak percaya ada kebangkitan orang mati? 

Dari ayat Matius 22:29, ada pendapat yang mengatakan bahwa orang Saduki tidak percaya kepada kitab para nabi dan hanya percaya kitab taurat sehingga mereka tidak tahu ada Firman Tuhan menjelaskan tentang Tuhan berkuasa menghidupkan atau membangkitkan orang mati. 

Yesaya 26:19 
Ya, Tuhan, orang-orangMu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun Tuhan ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali. 

Daniel 12:2 
Banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal. 

Yesus juga mengatakan bahwa orang mati; ada yang layak dan tidak layak dibangkitkan dan mendapat bagian dalam kehidupan kekal. 

Lukas 20:35-36 
Mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. 

Orang Saduki mengandalkan logika atau pengertian sendiri sebab tidak percaya orang mati bisa bangkit/hidup kembali. 

Bukankah banyak orang berpikiran seperti orang Saduki bila sesuatu diluar logika maka tidak mempercayainya sekalipun sesuatu itu hal rohani. 

Tidak berarti sesuatu hal rohani, tidak perlu pakai logika, ya tidak seperti itu sebab hal rohani itu secara logika bisa diterima jika saja hatinya mau terbuka. 

Persoalannya, seringkali orang menutup hatinya bila pikirannya menyimpulkan sesuatu itu tidak logis. 

Padahal jika saja ia mau membuka hati maka ia mau membaca dan mendalami Firman Tuhan tanpa berprasangka tetapi dengan segenap hati ingin menyelami maksud Tuhan dan kehendak Tuhan yang tertuang dalam ayat-ayat Firman Tuhan

Misalnya

Matius 5:39 
Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. 

Secara logika, ayat Firman ini tidak bisa diterima sebab mana ada sih ada yang mau berbuat seperti ini menurut sudut pandang orang di dunia. 

Namun kenapa Tuhan menghendaki kita menuruti FirmanNya? 

Sudut pandang Tuhan justru sebaliknya sebab Tuhan berfirman dalam kitab Ibrani 10:19-39 dan kita akan berbeda-beda pemahamannya sesuai level iman kita. 

Itu sebabnya iman kita perlu bertumbuh menjadi iman yang kokoh yang sanggup menghadapi segala bentuk prinsip dunia supaya pikiran dan hati kita mengalami pembaharuan sesuai kehendak Tuhan. 

Roma 12:2 
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. 

Dengan mengenal kehendak Tuhan dan hati terbuka maka kita bisa menerima segala sesuatu hal rohani di luar logika atau di luar sudut pandang dunia. 

Orang Saduki tidak mampu menyelami kehendak Tuhan sehingga tidak melihat bagaimana kuasa Tuhan mampu berbuat segala sesuatu di luar logika manusia. 

Apalagi seharusnya mereka tahu kitab taurat dimana kuasa Allah berkuasa melalui Musa membelah laut merah ketika bangsa Israel dikejar bala tentara Firaun. 

Bukankah hal itu termasuk diluar logika manusia tetapi mereka percaya. 
Dari sini kita menduga bahwa mereka orang Saduki bermaksud menguji Yesus sebab bila jawaban Yesus tidak sesuai dengan kitab taurat Musa maka Yesus bisa dipersalahkan. 

Semoga kita tidak mencontoh sikap orang Saduki tetapi hendaknya kita mau menerima firman Tuhan dengan segenap hati dan segenap pikiran akalbudi kita. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com