Senin, 06 November 2017

YANG TERBAIK MENURUT TUHAN (BAGIAN-1)









Senin, 6 November 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
ROMA 11:29-36 

Siapakah yang mengetahui pikiran Allah sebab begitu dalamnya kekayaan,hikmat, dan pengetahuan Allah. 

Segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! 

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 69:30-31-33-34,36-37 

Dalam pandangan Allah, lebih baik memuji nama Allah dengan nyanyian syukur dan mengagungkan Dia daripada persembahkan daging sapi/lembu sebab Tuhan mendengarkan orang miskin. 

C. BACAAN INJIL 
LUKAS 14:12-14 

Undanglah orang yang tidak mempunyai apa-apa untuk membalas kepadamu, seperti orang miskin, orang cacat, orang lumpuh dan orang buta, ketika engkau mengadakan perjamuan siang/malam. 

RENUNGAN HARI INI 

Salahsatu hal yang disorot Yesus adalah mengenai manakah seharusnya tamu kita undang dalam perjamuan ? 

Jawabannya diluar kebiasaan yang orang lakukan ketika mengadakan perjamuan sebab biasanya mengundang tamu yang dekat, dikenal, dihormati, sahabat, kolega, diluar keluarga dan sanak family. 

Mengundang orang miskin, orang cacat, seperti yang Yesus maksudkan, biasanya jarang sekali kita lakukan. 

Paling banter, kita yang datang ke tempat orang tersebut, sekaligus adakan acara perjamuan disana.; hal inipun setahun sekali atau tidak akan lebih dari tiga kali. 

Memang betul seperti Yesus katakan : 
Kita adakan perjamuan, sebetulnya saling balas membalas mengundang untuk menghargai orang yang pernah undang kita di dalam perjamuan dia sebelumnya. 

Mengundang orang yang tidak bisa balas mengundang kita karena mereka tidak memiliki apa-apa, kata Yesus adalah orang miskin dan orang cacat, maka ada suatu perasaan bahagia di hati kita.

Lagipula perbuatan kita mengundang mereka dalam perjamuan akan mendapat balasan dari Tuhan. 

Amsal 19:17 
Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya itu. 

Tetapi kenyataannya, kebanyakan kita jarang sekali mengundang orang yang tidak dapat membalas kebaikan kita 

Mengapa demikian? 

Kita cenderung mengasihi diri sendiri daripada mengasihi orang lain, termasuk kita cenderung merasa "masih kurang" daripada merasa "sudah lebih". 

Orang kaya dan orang egois adalah orang merasa dirinya "masih kurang" seperti yang ia inginkan. Bila suatu hari nanti ia mendapatkan keinginannya maka segera canangkan kembali keinginan berikutnya dan seterusnya. 

Karena merasa dirinya "masih kurang" maka ia merasa belum waktunya berbuat kebaikan kepada orang lain dan berjanji nanti ia lakukan setelah "sudah lebih". 

Padahal firman Tuhan mengatakan : 

2 Korintus 8:11b-12 
Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu. 
Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu. 

Dalam hal ini yang terbaik menurut Tuhan adalah mengundang orang miskin/cacat. 

Dalam bacaan pertama juga menyoroti manakah yang lebih baik menurut Tuhan: 
memberikan persembahan daging lembu ataukah nyanyian pujian syukur yang mengagungkan nama Tuhan? 

Ternyata yang terbaik menurut Tuhan adalah persembahan nyanyian pujian syukur mengagungkan namaNya? 

Berikutnya, 
Manakah yang lebih baik menurut Tuhan, melakukan pelayanan atau penyembahan seperti terjadi pada Marta dan Maria? 
(baca Lukas 10:38-42). 

Manakah yang lebih baik menurut Tuhan, persembahan Kain berupa sebagian hasil tanah atau persembahan Habel berupa anak sulung kambing domba? 
(Kejadian 4:3-7). 

Kita mesti tahu kehendak Tuhan dalam segala hal, termasuk hal persembahan dan tamu undangan perjamuan supaya apa yang kita lakukan berkenan bagi Tuhan Allah. 

Jika tidak, maka sia-sialah perbuatan baik yang kita lakukan sebab Tuhan tidak berkenan sebab yang kita lakukan atas dasar kepentingan kita dan bukan atas dasar kehendak Tuhan. 

Dalam hal pelayanan, sangat ironi bila ternyata Tuhan tidak berkenan. 

Matius 7:22-23 
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!" 

Kasihan sekali orang ini perbuatan baik dilakukannya ternyata untuk kepentingan dan kemuliaan diri sendiri dan Tuhan mengatakan orang ini pembuat kejahatan


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com